PPOK merupakan penyakit pernapasan heterogen kronis yang ditandai dengan gejala pernapasan persisten dan keterbatasan aliran udara progresif. Prevalensi PPOK di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 5,6% dengan jumlah penderita sebanyak 4,8 juta orang. Ozon, Nitrogen Dioksida, Suhu dan Curah Hujan memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap peningkatan PPOK di DKI Jakarta berdasarkan studi deret waktu tahun 2014-2025. Dalam periode pengamatan, O3, NO2 dan Suhu tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap jumlah kasus PPOK (<0.05) kecuali Curah Hujan (r=-0.179, p=0.040) lag1 (-0.194, p-0.026). Hal tersebut menunjukkan bahwa pada peningkatan instensitas curah hujan dapat menurunkan risiko eksaserbasi PPOK.
COPD is a heterogeneous and chronic respiratory disease characterised by a persistent and limited progressive airflow. COPD prevalence in Indonesia accounted for 5,6% with a total of 4,8 million patients. Using a time series analysis from 2014 to 2024, during the period of obervation, Ozone, Nitrogen Dioxide, and air temperature did not show a significant correlation with the rise in COPD cases (<0.05), while rainfall had a significant correlation (r = -0.179, p = 0.040) and a lag of 1 (r = -0.194, p = 0.026). This study demonstrates that an increase in rainfall can decrease the exacerbation rate of COPD.