Rumah sakit memberikan pelayanan jasa kesehatan memiliki peranan penting dan strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Dampak negatif dari kegiatan pelayanan rumah sakit adalah menghasilkan limbah. Untuk dapat menerapkan pengelolaan dan monitoring limbah secara komprehensif dan tepat guna, salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendekatan manajemen risiko yang diawali dengan identifikasi dan analisis risiko. Untuk mengetahui seberapa besar risiko yang terjadi pada pengelolaan limbah medis tajam, penulis mencoba untuk menganalisis tingkat risiko pada pengelolaan limbah medis tajam di Rumah Sakit TNI AL Dr. Mintohardjo. Hasil penelitian menunjukkan alat medis tajam yang paling banyak digunakan adalah spuit 62 %, sedangkan tingkat risiko pada pengelolaan limbah medis tajam berada pada level priority 3 – priority 1. Kata Kunci : Penilaian risiko, limbah medis, limbah medis tajam.
The hospital provides health services which have an important and strategic role in accelerating the improvement of public health level. The negative impact of the activities of hospital services is hazardous waste. To be able to implement management and monitoring of waste in a comprehensive and appropriate, an effort that can be done is through risk management approach that begins with the identification and risk analysis. To find out how big the risk that occurs in sharp medical waste management, the author tries to analyze the level of risk in sharp medical waste management at the Navy Hospital Dr. Mintohardjo. The results showed a sharp medical instrument is the most widely used syringes 62%, while the level of risk at the sharp medical waste management at the level of priority 3 - priority 1. Key words : Risk analysis, medical waste, sharps medical waste.