ABSTRAK Tesis ini membahas tentang analisis biaya minimal bagi pasien pecandu opioida yang menjalani perawatan di RSKO Jakarta antara terapi rumatan methadone dengan rehabilitasi berdasarkan persepsi pasien pecandu opioida yang masih aktif menjalani kedua perawatan saat penelitian ini dilakukan. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi ekonomi yang bersifat deskriptif analitik dengan melakukan studi perbandingan antara terapi rumatan methadone dengan rehabilitasi melalui pendekatan retrospektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: komponen biaya langsung terapi rumatan methadone dan rehabilitasi adalah biaya rawat jalan/rawat inap, biaya obat, biaya pemeriksaan laboratorium, dan biaya konsultasi dokter; komponen biaya tidak langsung terapi rumatan methadone dan rehabilitasi adalah biaya transportasi (pasien dan keluarga pasien), biaya konsumsi (pasien dan keluarga pasien), dan biaya penghasilan (pasien) yang hilang selama menjalani perawatan;biaya total terapi rumatan methadone untuk 17 orang pasien tahun 2011 dan tahun 2012 yang berhasil mencapai output 180 hari bebas opioida adalah Rp. 226.635.306,- dengan unit cost Rp.13.331.489,-; biaya total rehabilitasi untuk 17 orang pasien tahun 2011 dan tahun 2012 yang berhasil mencapai output 180 hari bebas opioida adalah Rp. 468.018.638,- dengan unit cost Rp.27.530.508,- ; sehingga dapat disimpulkan biaya terapi rumatan methadone lebih efisien dibandingkan biaya rehabilitasi, yaitu rasio biaya rehabilitasi 2 kali lebih besar dibandingkan biaya terapi rumatan methadone berdasarkan persepsi pasien dengan output/keluarannya adalah pasien penyalahguna opioida yang mampu mempertahankan abstinensia terhadap opioida selama 180 hari. Dengan demikian peneliti menyarankan kepada pihak RSKO Jakarta untuk lebih meningkatkan promosi kesehatan dan edukasi tentang terapi
ABSTRACT This thesis discusses the minimal cost analysis for patients undergoing treatment opioid aaddicts in Drug Dependency Hospital Jakarta (RSKO Jakarta) among methadone maintenance therapy with rehabilitation based on patient perception opioida addict who still actively undergoing both treatment while this research was conducted. This study is an economic evaluation that is descriptive analytic study comparison between methadone maintenance therapy with rehabilitation through a retrospective approach. The results showed that: the direct cost component of methadone maintenance therapy and rehabilitation is the cost of outpatient/inpatient care, drug costs, laboratory costs, and the cost of consulting a doctor; component of indirect cost sof methadone maintenance therapy and rehabilitation is the cost of transportation (for the patient and the patient's family), the cost of consumption (for the patient and the patient’s family), and cost of revenue(for patients) were lost during treatment (opportunity cost); total cost of methadone maintenance therapy for 17 patients in 2011 and in 2012 for output reached 180 days off reeopioida is Rp. 226.635.306,- with a unit cost Rp.13.331.489,- ; total cost of rehabilitation for 17 patients in 2011 and in 2012 for the output reached 180 days off reeopioida is Rp. 468.018.638,- with a unit cost Rp.27.530.508,- ; thus it can be concluded methadone maintenance therapy is more cost efficient than the cost of rehabilitation; the rehabilitation cost ratio of 2 times greater than the cost of methadone maintenance therapy based on the patient's perception of the output is opioida abusers patients who maintained abstinence for opioida for 180days. Thus researchers suggest to the RSKO Jakarta to further enhance health promotion and education about methadone maintenance treatment for opioid addicts and families will choose treatment for dependence opioida.