Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 36425 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Andraditta Safitri; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Chandra Satrya, Farida Tusafariah
Abstrak: Computer Vision Syndrome (CVS) merupakan sekumpulan gejala yang sering dialami oleh pengguna komputer dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor personal, komputer, durasi, lingkungan, dan kombinasi dari keempatnya. Penelitianini merupakan penelitian deskriptif untuk melihat distribusi dan frekuensi dari faktorrisiko CVS pada pegawai Pengembagan & Pelayanan Sistem Informasi (PPSI) di Gedung Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (UI). Desain studi penelitian ini adalah cross sectional dan melibatkan 26 pegawai sebagai responden penelitian. Pengambilan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner, wawancara, observasi,dan pengukuran langsung. Hasil penelitian menunjukan bahwa 84,6% respondenmengalami keluhan gejala CVS dengan keluhan yang paling banyak dirasakan adalaheyestrain (73,1%), fatigue (65,4%), nyeri pundak dan nyeri punggung (57,7%) padaresponden yang memiliki area kerja dengan tingkat pencahayaan < 300 lux. Memperbaiki tingkat pencahayaan pada area kerja, melakukan koreksi yang tepatpada kelainan refraksi mata, dan memperbaiki postur duduk saat bekerja denganmenggunakan komputer dapat membantu mengurangi gejala CVS. Kata kunci:Computer vision syndrome, CVS, Pegawai PPSI
Computer Vision Syndrome (CVS) is a group of symptoms that are often experiencedby computer users and it is influenced by various factors: personal, computer,duration, and environmental factors or combination of these factors. This descriptivestudy aims to determine the distribution and frequency of CVS risk factors in PPSIemployee at Faculty of Computer Science, University of Indonesia ( UI ). The designof this study is cross-sectional and involved 26 employees as respondent. The datawere collected by questionnaires, interviews, observation, and direct measurement.The results showed that 84.6 % respondents get CVS complaint with the mostcomplaints are eyestrain (73.1 %), fatigue (65.4 %), shoulder and back pain (57.7 %)in work area with light levels <300 lux. Improve the level of lighting in the workarea, correct the vision error with a proper lens, and improve sitting posture whileworking with computer may help to reduce the CVS symptoms.Keyword: Computer vision syndrome, CVS, PPSI employee
Read More
S-8113
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Afrini Nurul Afifah; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Robiana Modjo, Farida Tusafariah
Abstrak: Komputer belakangan ini menjadi kebutuhan utama bagi pekerja dalam menyelesaikan berbagai tugas. Semakin banyak pekerja mengalami keluhan okular maupun non okular terkait dengan penggunaan komputer yang dikenal sebagai gejala Computer Vision Syndrome (CVS). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko CVS dengan menggunakan desain studi cross sectional pada 67 responden. Pengambilan data pada penelitian menggunakan kuesioner, wawancara, observasi, dan pengukuran langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,7% responden mengalami keluhan subjektif CVS dengan keluhan yang paling banyak dirasakan adalah nyeri pundak (61,2%), nyeri leher (59,7%), daneyestrain (56,7%). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan CVS adalahpola istirahat kerja, durasi penggunaan komputer, posisi layar komputer, dan kesalahan refraksi mata. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jarak antara mata dengan komputer dan keluhan subjektif CVS dan intensitas pencahayaan ruang ditemukan sebagai faktor konfonding.
Kata Kunci:Computer vision syndrome, CVS.
Read More
S-8274
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yudi Riandika; pembimbing : Hendra; Penguji: Meily Kurniawidjaja, Heny D Mayawati
Abstrak: Pekerja yang menggunakan komputer berisiko menderita keluhan ComputerVision Syndrome (CVS). Keluhan CVS dapat menimbulkanketidaknyamanan dan penurunan produktivitas kerja. Tujuan dari penelitianini adalah untuk menjelaskangambaran faktor-faktor risiko CVS yang terdiridari faktor individu, faktor lingkungan, faktor komputer dan faktor proseskerja pada pekerja yang menggunakan komputer di PT. Sukabumi TradingCoy. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif yang menggambarkan faktor-faktor risiko pada 15 responden.Hasil penelitian menunjukan 60%responden menderita CVS, 83,3% responden perempuan menderita CVS,75% responden yang menggunakan kacamata menderita CVS, 50%responden yang jarak penggunaan komputer tidak sesuai menderita CVS dan 53,85% responden yang memiliki tingkat pencahayaan meja kerja yangtidak sesuai menderita CVS . Diperlukan perbaikan lingkungan kerja dan perhatian lebih kepada pekerja untuk mencegah terjadinya keluhan CVS. Kata Kunci :Computer Vision Syndrome (CVS), faktor individu, faktor lingkungan, faktor komputer ̧ faktor proses kerja.
Workers who use computers at risk of suffering from complaints ComputerVision Syndrome (CVS). Complaints CVS can cause discomfort anddecreased work productivity. The purpose of this study is to clarify thepicture of CVS risk factors consisting of individual factors, environmentalfactors, factors computer and work process factors in workers who use acomputer at PT. Sukabumi Trading Coy. This type of research is descriptivethat describes the risk factors in 15 respondents. The results showed 60% ofrespondents suffer from CVS, 83.3% of women suffer from CVSrespondents, 75% of respondents make use of glasses suffer CVS, 50% ofrespondents who use computers are not appropriate distance suffers CVSand 53.85% of respondents who have a work desk lighting levels CVSincompatible suffer. Necessary repair work environment and more attentionto workers to prevent complaints CVS.Key words :Computer Vision Syndrome (CVS), individual factors,environmental factors, computer factors, factor computer work processes.
Read More
S-8491
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agoesti Novalentina; Pembimbing: Hendra; Penguji: Abdul Kadir, Yulian Marstianto
Abstrak:
Komputer merupakan salah satu alat kerja perkantoran yang digunakan untuk menunjang kebutuhan pekerjaan. Dampak dari penggunaan komputer yang berlebihan adalah Computer Vision Syndrome (CVS). Karyawan Head Office PT X berisiko untuk terkena CVS karena sehari-hari bekerja menggunakan komputer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kejadian CVS dan faktor risiko yang berhubungan pada karyawan PT X. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner, observasi, dan pengukuran langsung kepada 100 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 75% responden mengalami kejadian CVS. Gejala CVS yang paling banyak dirasakan oleh responden adalah mata tegang (72%), mata gatal (68%), dan mata kering (67%). Gejala CVS lebih banyak ditemukan pada karyawan perempuan (79,3%), karyawan yang istirahat dengan durasi 15 menit (75,6%), karyawan yang bekerja menggunakan laptop (76%), karyawan yang menggunakan komputer tanpa lapisan anti glare (75,8%), serta karyawan yang menggunakan komputer mode terang (78,1%). Analisis hubungan dengan menggunakan uji chi square, didapatkan hubungan yang signifikan antara penggunaan alat bantu penglihatan (p=0,019, OR=3,35), jarak pandang (p=0,047, OR=3,08), dan intensitas pencahayaan (p=0,047, OR=3,08) dengan kejadian CVS. Semua faktor risiko CVS berkontribusi terhadap kejadian CVS pada karyawan, tetapi tidak semua variabel berhubungan secara signifikan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya perbaikan yang mencakup ketiga faktor tersebut dalam rangka menurunkan gejala CVS pada karyawan Head Office PT X.

The computer is one of the office work tools used to support work needs. The impact of excessive computer use is Computer Vision Syndrome (CVS). Head Office employees of PT X are at risk of developing CVS because they work daily using computers. This study aims to determine the incidence of CVS and associated risk factors in PT X employees. This study used a quantitative method with a cross sectional approach. Data collection used questionnaires, observation, and direct measurement to 100 respondents. The results showed that 75% of respondents experienced CVS. The most common CVS symptoms felt by respondents were eye strain (72%), itchy eyes (68%), and dry eyes (67%). CVS symptoms were more common among female employees (79,3%), employees who took breaks with a duration of 15 minutes (75,6%), employees who worked on laptops (76%), employees who used computers without anti glare coating (75,8%), and employees who used bright mode computers (78.1%). Relationship analysis using the chi square test showed a significant relationship between the use of visual aids (p=0,019, OR=3.35), visibility (p=0,047, OR=3.08), and lighting intensity (p=0,047, OR=3.08) with the incidence of CVS. All CVS risk factors contributed to the incidence of CVS in employees, but not all variables were significantly associated. Therefore, it is necessary to make improvement efforts that include all three factors in order to reduce CVS symptoms in PT X Head Office employees.
Read More
S-11686
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fikri Firdaus; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Izhar M. Fihir, Ratna Dewi Suriani, Okta Mutiara Marlina
Abstrak:

Latar belakang: Penggunaan komputer dapat menimbulkan suatu keluhan kesehatan yang disebut dengan Computer Vision Syndrome (CVS), Sindrom ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko individual, lingkungan dan komputer.

Tujuan: Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor resiko ergonomik individual dan komputer yang berhubungan dengan kejadian Computer Vision Syndrome (CVS) pada pekerja pengguna komputer yang berkacamata dan pekerja yang tidak berkacamata.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian metode kualitatatif. Penelitian dilakukan pada bulan April - Mei 2013 di Unit Pelakasana dan Pelatihan. Sampel sebanyak 18 orang dengan kriteria tertentu, dibagi menjadi 2 kelompok pekerja berkacamata dan pekerja yang tidak berkacamata. Peneliltian dilakukan dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner dan pengukuran.

Hasil: Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian CVS adalah Kelembaban 71%, Pencahayaan kurang dari 300-500 lux (KEPMENKES nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002), Usia lebih dari 40 tahun (das et al.), lama bekerja dengan komputer, dan jarak komputer dengan mata.

Kesimpulan: Gejala ekstraokuler pada pekerja pengguna kacamata bifocal melakukan retrofleksi leher sehingga leher tertekuk kebelakang yang menyebabkan keluhan nyeri pada leher. Penderita terbanyak bukan dari pengguna kacamata tetapi pada pekerja yang tidak berkacamata. Serta penderita CVS (berdasarkan kriteria anamnesa) di usia 25 tahun, kedua hal ini berkaitan dengan potur ergonomi pada saat kerja baik secara design tempat kerja, kondisi ruangan ataupun durasi kerja yang semuanya saling berkaitan sehingga menimbulkan gejala Computer Vision Syndrome (CVS).


Background: Computer usage could cause health complaints called Computer Vision Syndrome (CVS). This syndrome was influenced by individual and computer risk factors.

Aim: The objective of the study is to identify and to analyze individual and computer factors of computer Vision Syndrome (CVS).

Methods: This study was an observational study with methods qualitatively. The research was conducted in April-May 2013 in the Pelakasana and Training Unit. Sample of 18 people with certain criteria, divided into 2 groups of workers and workers who are not wearing glasses glasses. Peneliltian done by direct interviews using questionnaires and measurements.

Results: Factors associated with the incidence of CVS is Humidity 71%, less than the 300-500 lux lighting (KEPMENKES 1405/Menkes/SK/XI/2002), age over 40 years (das et al.), Long working computers, and computer distance by eye.

Conclusion: Extraocular symptoms in workers bifocal glasses users do retrofleksi neck so the neck is bent backwards which causes pain in the neck. Most patients but not from users goggles to workers who do not wear glasses. And people with CVS (based on criteria anamnesis) at the age of 25 years, these two things related to ergonomic posture at work both in design work, ambient conditions or duration of action that are all intertwined, giving rise to symptoms of Computer Vision Syndrome (CVS).

Read More
T-3800
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Arief Nurhidayat; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Indra Budi, Adrianus Pangaribuan
S-8388
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mashita Fajri Maysuro; Pembibing: Umar Fahmi Achmadi; Penguji: Laila Fitria, Erlina Puspitaloka
Abstrak: Computer vision syndrome (CVS) adalah sindrom yang terjadi karena adanya interaksi mata yang berlebihan dengan komputer. Faktor risiko terkait individu, lingkungan, dan komputer dapat meningkatkan prevalensi CVS dan menyebabkan gejala visual dan ekstraokular pada mata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara faktor risiko individu, komputer, dan lingkungan dengan prevalensi CVS pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 109 mahasiswa reguler Fasilkom UI angkatan 2015-2018. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner online. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Prevalensi CVS diperoleh dari sampel sebanyak 36 mahasiswa (33%). Hasil uji bivariat antara faktor risiko dan CVS diperoleh sebagai berikut, riwayat penyakit mata (p= 0.25 OR= 1.76 CI 95%= 0.76-4.07), penggunaan kacamata (p=0.32 OR= 2.02 CI 95%= 0.71- 3.91), jenis kelamin (p= 1.00 OR= 1.67 CI 95%= 0.45-2.29), postur duduk (p=0.27 OR 0.49 CI 95%= 0.76-3.82), usia (p=0.04 OR= 3.19), lama waktu per penggunaan komputer (p= 0.01 OR=1.76 CI 95%= 0.67-3.39), dan durasi penggunaan komputer per hari (p= 0.41 OR= 4.08 CI 95%= 1.42-11.7). Dapat disimpulkan bahwa faktor risiko yang behubungan secara signifikan terhadap kejadian CVS adalah usia dan lama waktu per penggunaan komputer. Kata kunci: Computer vision syndrome, mahasiswa, faktor risiko
Read More
S-10051
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahadian Muhammad Shadik; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Abdul Kadir, Syahrul Efendi Panjaitan
Abstrak: Computer Vision Syndrome (CVS) menjadi salah satu masalah kesehatan yang paling banyak dialami oleh pengguna komputer, termasuk mahasiswa. Akibat adanya pandemi Covid-19, banyak kegiatan yang tadi nya dilakukan secara offline/luring, berubah menjadi daring, termasuk dalam sektor pendidikan. Hal ini mengakibatkan durasi penggunaan alat elektronik dengan layar digital/VDT meningkat, khususnya di kalangan mahasiswa. Durasi penggunaan layar digital/VDT ini merupakan salah satu faktor risiko dari Computer Vision Syndrome. Selain dari durasi, diduga ada beberapa faktor risiko lain yang juga berhubungan dengan Computer Vision Syndrome. Sehingga tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat gambaran kejadian Computer Vision Syndrome dan faktor risikonya, serta menganalisis hubungan antara kejadian Computer Vision Syndrome dan faktor risikonya pada mahasiswa (S1 Reguler dan pascasarjana S2) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia di masa pandemi Covid-19 tahun 2022. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-Juni 2022 dengan menggunakan kuesioner CVS-Q dan beberapa pertanyaan singkat terkait faktor risiko yang disebar secara online. Desain studi yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional dan melibatkan 250 responden yang berasal dari mahasiswa S1 reguler dan pascasarjana S2 FKM UI. Hasil dari penelitian ini menunjukkan terdapat 6 variabel yang mempunyai hubungan yang signifikan, yaitu usia (P value = 0,000), durasi penggunaan layar digital/VDT(P value = 0,006), pola istirahat (P value = 0,007), kelainan refraksi mata(P value = 0,014), penggunaan antiglare (P value = 0,011), dan screen brightness (P value = 0,030 ). Oleh karena itu, dibutuhkan pengendalian dan intervensi lebih lanjut agar masalah tersebut dapat diatasi.
Computer Vision Syndrome (CVS) is one of the most common health problems experienced by computer users, including students. Due to the Covid-19 pandemic, many activities that were previously carried out offline have turned into online, including the education sector. This condition increased the use duration of electronic devices with digital screens/VDT, especially among students, it is one of the risk factors for Computer Vision Syndrome. Apart from duration, several risk factors are also associated with Computer Vision Syndrome. The aims of this study are to see an overview of Computer Vision Syndrome incidence and analyze the relationship between Computer Vision Syndrome incidence and its risk factors in regular (S1) and postgraduate (S2) students, Faculty of Public Health, University of Indonesia (FKM UI) during the Covid-19 pandemic. This research was conducted in March-June 2022 using the CVS-Q questionnaire and several short questions related to risk factors distributed online. The study design used in this study was cross-sectional and involved 250 respondents from regular undergraduate and postgraduate students of FKM UI. The results of this study indicate that there are 6 variables that have a significant relationship, namely age (P value = 0.000), duration of use of digital screens/VDT (P value = 0.006), rest pattern (P value = 0.007), eye refraction abnormalities (P value = 0.014), use of antiglare (P value = 0.011), and Screen brightness (P value = 0.030 ). Therefore, further controls and interventions are needed so that these problems can be overcome.
Read More
S-11064
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur`aini Attahiroh; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Yuni Kusminanti
S-9040
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mety Puji Wartianti; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Chandra Satrya, Agus Triyono
S-8394
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive