Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33961 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dewi Suhita Maharddhika; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Anhari Achadi, Mieke Savitri, Budi Hartono
B-1598
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gusti Kumala Dewi; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Mieke Savitri, Meliana Zailani, Sumijatun
B-1340
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kus Sri Setiarini; Pembimbing: Hendrik M. Taurany; Penguji: Anhari Achadi, Enida
S-6974
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irin Kirana; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Masyitoh, Dumilah Ayuningtyas, Yahya, Hariyadi Wibowo
Abstrak: Tesis ini membahas Konstruksi Formulir Khusus Kedokteran Gigi dan Forensik sesuai kebutuhan internal para dokter gigi di Poliklinik RS Bhayangkara Tk. I R. Sukanto, dalam rangka menyesuaikan beberapa perubahan yang mempengaruhi formulir rekam medis kedokteran gigi dan forensik, seperti pemberlakuan Kode ICD 11 pada tanggal 1 Januari 2022 oleh WHO yang juga menyarankan pentingnya upaya pencegahan, diagnosis, pengobatan dan perawatan HIV yang efektif, pada tahun 2019 tercatat 38 juta ODHA (Orang Hidup dengan HIV/AIDS) dan 7.1 juta diantaranya tidak mengetahui kalau dirinya terinfeski HIV, lebih dari 95% terjadi di negara berkembang dan sering ditandai dengan lesi oral multipel (pada 30%-80% ODHA), termasuk perubahan panduan Interpol Internasional atas formulir ante mortem untuk pencatatan data gigi geligi korban bencana semasa hidup dari formulir rekam medis yang sudah diisikan dokter gigi, sebagai data pembanding atas formulir post mortem korban bencana untuk mempercepat proses identifikasi korban, karena data gigi geligi bersama dengan sidik jari dan tes DNA merupakan Primary Identifiers. Penelitian ini akan memanfaatkan metode penelitian campuran antara metode penelitian kualitatif dan kuantitatif (mixed methods) dengan disain dua fase berurutan dan pernyataan deskriptif eksploratif, untuk mengeksplorasi sikap para dokter gigi tentang informasi atas beberapa perubahan. Hasil penelitian menyarankan pemanfaatan atas hasil konstruksi berupa prototipe formulir khusus kedokteran gigi dan forensic sebagai hasil penelitian, dengan penambahan item-item perubahan atas beberapa formulir yang sudah dimanfaatkan Poliklinik Gigi di RS Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, hasil analisis atas pengumpulan data pada fase pertama penelitian tercatat 85 %-100 % dokter gigi memilih relative sangat setuju tentang pentingnya penyesuaian penambahan item-item perubahan yang juga didukung oleh hasil wawancara terfokus pada fase kedua penelitian
This thesis discusses the Construction of Special Forms for Dentistry and Forensics according to the internal needs of dentists at the Polyclinic of RS Bhayangkara Tk. I R. Sukanto, in order to adjust to several changes affecting dental and forensic medical record forms, such as the enactment of the ICD Code 11 on January 1, 2022 by WHO which also suggests the importance of effective HIV prevention, diagnosis, treatment and care efforts, in 2019 recorded 38 million PLWHA (people living with HIV/AIDS) and 7.1 million of them do not know that they are infected with HIV, more than 95% occur in developing countries and are often characterized by multiple oral lesions (in 30% -80% PLWHA), including changes to the Interpol International guideline on ante mortem forms for recording dental data on the teeth of disaster victims during life from medical record forms that have been filled in by dentists, as comparative data on post mortem forms for disaster victims to speed up the victim identification process, because the data on the teeth are together with fingerprints and DNA testing is the Primary Identifiers. This study will utilize a mixed research method between qualitative and quantitative research methods (mixed methods) with a sequential two-phase design and descriptive exploratory statements, to explore dentists' attitudes about information on changes. The results suggest the use of construction results in the form of prototype special forms for dentistry and forensics as a result of research, with the addition of items of changes to several forms that have been used by the Dental Polyclinic at RS Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto, the results of the analysis of data collection in the first phase of the study, it was noted that 85% -100% of dentists chose relatively strongly agree about the importance of adjusting the addition of change items which was also supported by the results of interviews focused on the second phase of the study.
Read More
B-2195
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rina Apriani; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Surya Ede Darmawan, Wahyu Sulistiadi, Yayok Witarto, Elisabeth
Abstrak:

Permasalahan yang dihadapi oleh rumah sakit adalah kurang baiknya kinerja perawat rumah sakit sebanyak 47,3% dan berdasarkan hasil survey kepuasan pegawai masih banyak terdapat pegawai merasa tidak puas terhadap kinerjanya selama di rumah sakit. Masalah mengenai kinerja perawat yang buruk perlu dilakukan penilaian kinerja, salah satu sistem penilaian kinerja dapat menggunakan instrumen Quality of Work Life. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Quality of Work Life dengan Kinerja Perawat PNS di Instalasi Rawat Inap RS. Bhayangkara TK I Raden Said Sukanto Tahun 2011. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif dengan desain cross sectional terhadap total populasi perawat. Hasil studi ini menunjukkan terdapat dua variabel yang paling berhubungan dengan kinerja perawat yaitu keterlibatan karyawan dan rasa bangga terhadap pekerjaan. Selain itu,  terdapat beberapa pernyataan perawat yang dapat menjadi masukan bagi rumah sakit meliputi: kurang dilibatkannya perawat dalam pengambilan keputusan, kurangnya kompensasi yang seimbang, beban kerja cukup berat, kurangbangganya perawat terhadap pekerjaannya, kurang memadainya pengembangan karir, kurang baiknya penyelesaian masalah dan komunikasi belum berjalan dengan baik. Saran yang dapat diberikan adalah agar perawat dapat dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan dimintakan ide-ide dari tiap perawat sebagai masukan. Juga dengan membangun rasa bangga terhadap pekerjaan dengan peningkatan pelayanan terhadap pasien. Peningkatan pelayanan terhadap pasien bisa dengan lebih peduli terhadap pemberian insentif yang sesuai dengan beban kerjanya, pemberian beban kerja sesuai dengan uraian tugas atau asuhan keperawatan yang jelas, pengembangan karir pegawai / perawat, penyelesaian masalah yang cepat tanggap dan komunikasi yang efektif antar rekan kerja dan juga dengan pasien. Kata Kunci : Komponen Quality of Work Life (QWL), Kinerja Perawat


 The problem faced by hospital is bad performance of nurses (47,3%) and bases on the staff’s job satisfaction there are a lot of staff’s felt dissatisfy performance in hospital. Therefore, it needs to do performance appraisal, can be done by using Quality of Work Life instrument. This research intent to know relationship Quality of Work Life with nurse performance in Inpatient ward at Hospital of Bhayangkara TK I Raden said Sukanto. This research utilize quantitative method with cross sectional design to the total nurse population. The show results there are two variables have relationship with nurse performance whice are employee imvolvement and the pride of their job. Besides, there are some nurses statements that cans become input for hospital management: lack of involvement of nurses in decision making process, imbalance of compensation, quite heavy work load, lack of pride of their job, inadequate career development, improper problem solving process and ineffective communication. This study suggests to involve the nurses in decision making process, gain ideas from nurses, increase the pride of the job by improving services to patient. Key word : Quality of Work Life  (QWL), Nurse performance

Read More
B-1352
Depok : FKM UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Na`ila Rahmita Sari; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Yayok Witarto, Vetty Yulianty Permanasari
S-7049
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Terry Yuliana R.P.; Pembimbing: Surya Ede Darmawan; Penguji: Wahyu Sulistiadi, Purnamawati
S-6389
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maulia Mardini; Pembimbing: Ahmad Hardiman
B-575
Depok : FKM UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Zulfa Isnianto; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Mieke Savitri, Indra Maryunif
Abstrak:

ABSTRAK Ada empat kriteria dasar dalam mengukur laporan keuangan yaitu laporan realisasi anggaran, laporan neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Pembahasan mengenai laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam laporan keuangan, karena kondisi keuangan dianggap paling penting untuk menentukan perencanaan dan investasi jangka pendek dan jangka panjang. Analisa laporan keuangan di RS Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto Jakarta sangat diperlukan karena untuk memperoleh gambaran kinerja keuangan sesuai dengan Badan Layanan Umum. Akuntansi dan laporan keuangan BLU diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK), sesuai dengan jenis layanannya. Dalam hal tidak terdapat standar akuntansi keuangan, BLU dapat menerapkan standar akuntansi industri yang spesifik setelah mendapat persetujuan dari menteri keuangan. Dalam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan dan kegiatan pelayanannya BLU menyusun dan menyajikan laporan keuangan dan laporan kinerja. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dilakukan analisa dampak Badan Layanan Umum terhadap kinerja di RS Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dalam hal yang khusus penelitian ini dapat dinyatakan sebagai penelitian tetapi dalam hal lain juga dapat dinyatakan sebagai evaluasi, berarti hal ini merupakan bagian dari proses pembuatan keputusan untuk membandingkan suatu kejadian, kegiatan dan produk dengan standard an program yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai penelitian akan menjelaskan suatu fenomena. Penelitian ini merupakan hasil dari analisa terhadap laporan keuangan badan layanan umum RS Bhayangkara TK.I. R Said Sukanto, analisa dilakukan secara deskriptif sehingga laporan penelitian ini akan membahas tentang Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan tahun 2010 sampai dengan 2011. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya kurang baiknya laporan keuangan seperti laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan di RS Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto. Sehingga dalam meningkatkan kinerja keuangan harus membuat sistem keuangan (billing system), penambahan sumber daya manusia yang berlatar belakang pendidikan  akuntansi dan peningkatan pada fungsi pengawan internal rumah sakit sehingga memperbaiki dalam proses pendapatan rumah sakit, rekapitulasi dan membuat laporan keuangan agar lebih akuntabilitas, manajemen dan transparansi. Kata kunci:  Laporan Keuangan, Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas, Catatan atas Laporan Keuangan.


 ABSTRACT There are four basic criteria in measuring financial report namely report budget realization report 's report cash flow and the record on financial report. Discussion on report budget realization ' s report cash flow and the record on financial report is very important in the financial report, because the financial condition considered the most important to determine planning and short-term investments and long term. Analysis of the financial report in  hospital Bhayangkara Tk. I. R. Said Sukanto  in jakarta is particularly necessary because to acquire a sense of financial performance in accordance with a public service body. Accounting and financial report blu held in accordance with the accounting standard financial , conforming to a type its service. In the event that there is no finance, the accounting standard accounting standard of public service can apply specific industrial after having obtained approval from the minister of finance. In order of responsibility for financial management and activities of its service public service arrange and present the financial statements and reports performance. To reach the goal should be done analysis the impact of a public service body on the performance in the hospital Bhayangkara Tk. I. R. Said Sukanto. This research is a research evaluation in terms of the special research this can be expressed as the research but in other respects also can be expressed as a means of evaluation, it is part of the decision making process to compare an event, activities and products with standards and programs that have been set. Evaluation as research will shed light on a phenomenon. This research is the result of analysis of financial statements public service agency hospital Bhayangkara Tk. I. R Said Sukanto, the analysis done in a descriptive so that this research report will discuss about the realization of the Budget Report, balance sheet, cash flow statement and notes to the financial statements in 2010 to 2011. This research result indicates the less good news financial report as report budget realization ' s report cash flow and the record on financial report at hospital Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto. So in improving financial performance should make financial systems (billing system) so as to improve the process of hospital revenues, and create financial statement recap for more accountability, transparency and management. Key words:  Financial Report, Report the realization of the budget, Balance sheet, Cash flow, Notes to financial statemen

Read More
B-1460
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aries Teguh Irianto; Pembimbing: Sutan Yenis; Penguji: Hasbullah Thabrany, Heru Kusumanto, Agus Prayitno, Adiani Ayudi Rahma
Abstrak:

Usaha untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit meliputi beberapa faktor yang harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan. Ketersediaan obat di rumah sakit merupakan salah satu faktor yang penting, karena obat merupakan salah satu faktor dalam proses penyembuhan, pemulihan dan penyelamatan jiwa penderita. Pengendalian persediaan obat menjadi salah satu kunci utama dalam proses pelayanan kesehatan di rumah sakit.Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah manajemen Rumah sakit Polpus RS Sukanto dalam pengendalian persediaan obat di Instalasi Bedah Sentral telah optimal dilaksanakan, serta mengidentifikasi persediaan obat dengan cara melihat besarnya nilai investasi, volume pemakaian, berikut nilai kritisnya, dan identifikasi obat berdasarkan nilai Vital, Esensial dan Normal dari setiap obat.Penelitian bersifat studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif, Metode yang dipakai adalah diskriptif analitik dengan cara menggambarkan kondisi manajemen Rumah Sakit dan manajemen persediaan obat berdasarkan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif untuk Analisis ABC, Analisis ABC Indeks kritis dan TEN dengan menggunakan data  penggunaan obat  periode Januari 2001 - Desember 2001.Populasi penelitian terdiri dari 70 jenis obat. Data primer dikumpulkan dengan wawancara kualitatif, observasi dan kuesioner, sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan mingguan, bulanan, dan tahunan.Dari hasil penelitian didapat bahwa manajemen persediaan obat di Instalasi Bedah Sentral RS Polpus RS Sukanto belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari adanya keterlambatan operasi karena keterlambatan obat di Instalasi Bedah Sentral. Faktor yang menyebabkan tidak optimalnya manajemen adalah sumber daya manusia yang kurang khususnya Kasubbid penunjang medis dan Ka Instalasi Farmasi dalam perencaanaan.Dari hasil penelitian terhadap 70 jenis obat yang dipergunakan di instalasi bedah sentral didapatkan obat-obatan yang masuk golongan vital sebesar 53 item (78%), dengan nilai investasi sebesar Rp. 379.757.700,00 (94%). Berdasarkan analisa ABC Indeks Kritis didapatkan golongan obat yang termasuk obat A sebanyak 30 item (42.86%) dengan nilai investasi sebesar Rp. 378.012.600 (93%), golongan that B sebanyak 36 item (51.43%), dengan nilai investasi sebesar Rp. 23.372.700 (6%), dan golongan obat C sebanyak 4 item (5.71%), dengan nilai investasi sebesar Rp. 1.590.000 (1%).Untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit khususnya dalam persediaan obat-obatan di Instalasi Bedah Sentral perlu dilakukan pelatihan/kursus manajemen perencanaan obat di rumah sakit kepada bagian yang melakukan perencanaan dan pengadaan obat, yaitu subbidang penunjang medis dan instalasi farmasi.Daftar Bacaan : 43 (1983 - 2001)


 

Drug Inventory Management Analysis At Central Surgery Installation Of The Raden Said Sukanto Central Police Hospital, January 2001 December 2001 PeriodThe raising of the hospital health services must involve all supporting factors, done comprehensively and continually. Drug supply is one of the most important factor for the process of healing and continually. Drug supply is one of the most important factor for the process of healing, rehabilitating as well as life saving of all patients.The objective of this research is to drug inventory control analyse at Central Surgery Installation of the Raden Said Sukanto Central Police Hospital. This research uses VEN, ABC , ABC Critical Index, to analyse the problem and to know the value of invest, the amount of usage and the critical index drug stocks in order to control the stocks.The population is consisting of the 70 drug items. Data collected from weekly, monthly, and yearly reports on the year of 2001. Interviews also have been done to describe the inventory process in this hospital.The result shows that inventory control at central surgery installation have not worked properly. It happens because there was not planning at the Subbid Jangmed and the hospital could not anticipate the future needs. And than vital drug have not inventory plan. The result from 70 drug items used at central surgery installation are 53 items (78%) in category vital.As a result of ABC analysis, we get that the group A needs a highest invest cost (68 % all of cost) consist of 10 % drug items. Group B spends 22 % consist of 19 % drug items and group C needs only 11 % but consist 71 % of all drug. As a result of ABC critical index, critical value from that got from the result of question of anaesthesia doctors, classification A group 93 % invest consist of 42.86 % drug items, Group B spends 6% consist of 51,43 % drug items and group C needs only 1 % consist of 5.71 % drug item.The raising of the hospital health service especially drug inventory at central surgery installation need drug management training for Subbid Jangmed and Fannasi Installation.Reference : 43 (1983-2001)

Read More
B-605
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive