Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 36068 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ediy Ana: Pembimbing; Diyan Ayubi; Penguji; Tri Yunis Miko Wahyono, Anwar Hassan, Soesilo Kusuno Broto, Tijie Anita Payaro
Abstrak:

Imunisasi Hepatitis B adalah salah satu program imunisasi yang sudah di uji pada bayi dan anak sebagai usaha untuk melindungi mereka dari infeksi penyakit hati (virus Hepatitis B). Penyakit ini adalah salah satu penyebab paling penting terhadap morbiditas dan mortalitas yang di sebabkan oleh infeksi. Hasil program imunisasi ini, di Pulau Lombok menunjukkan bahwa angka prevalensi menurun dari 7% menjadi 1,6%, karena itu integrasi program infeksi Hepatitis B pada program pengembangan imunisasi di Indonesia diharapkan dapat menurunkan prevalensi penyakit ini secara Epidemiologi, di Bengkulu program imunisasi ini telah dilaksanakan dengan cakupan dan 20% di tahun 1994 hingga 79,3% pada tahun 2000. Keberhasilan program ini sangat tergantung pada Para ibu, karena peran mereka dalam mengimunisasi anak-anaknya. Rancangan penelitian ini adalah case control yang digunakan untuk mencari faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi Hepatitis B pada anak berusia 6-23 bulan. Analisis statistik yang digunakan adalah univariat, bivariat, multivariat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tempat persalinan, status KB, dan penghasilan keluarga mempunyai hubungan yang kuat terhadap status imunisasi Hepatitis B pada anaknya. Variabel yang paling dominan terhadap status imunisasi Hepatitis B adalah tempat persalinan dengan nilai OR = 4,992 (95% Cl; 1,833 - 13,598), pada ibu yang memilih pelayanan kesehatan sebagai tempat persalinan memiliki peluang 5 kali iebih besar untuk mengimunisasi anaknya dengan lengkap dari pada mereka yang tidak. Dengan melihat hasil penelitian ini saya menyarankan program ini seharusnya di terapkan pada setiap tingkatan dan berbagai pelayanan kesehatan baik di kota maupun di pelosok desa.


 

Immunization of Hepatitis B is one of immunization program which had been tested to infants and children in order to protect them from infection of liver disease (Hepatitis B virus). The disease is on of the most important cause of morbidity and mortality caused by infection. The result of this immunization in Lombok Island showed that prevalence rate decrease from 7% to 1,6% Therefore. The integration of immunization of Hepatitis B to immunization development program in Indonesia could be expected to decline the prevalence of the disease Epidemiologically, in Bengkulu this program had been performed since 1994. The coverage has increased from 20% in 1994 to 79,3% in 2000. The success of this program is really depend on mother because of their role to immunize their children. The design of this research was case control in order to search factors related to immunization status of Hepatitis 13 in Children of 6-23 months. Statistical analysis used were univariate, as well as bivariate, multivariate. The result of this research indicate that the place of delivery, family planning status and also family income had strong relationship with the status of immunization of Hepatitis 13 in children. The most dominant variable to the status of the immunization is the place of delivery with OR = 4,992 (95% CI = 1,833 - 13,598). Those mothers who choose health care as place of delivery has opportunity 5 times bigger to immunize their children completely than those who were not. Considering the result of this research, I suggest that this program should be adopted in every level and various health care both in urban and rural area.

Read More
T-1024
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nia Pratiwi; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Triyanti, Trini Sudiarti, Dyah Santi Puspitasari, Fajrinayati
Abstrak: Stunting merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius dan memiliki efek jangka panjang pada individu dan masyarakat, termasuk berkurangnya perkembangan kognitif dan fisik, berkurangnya kapasitas produktif dan kesehatan yang buruk dan meningkatnya penyakit degenerative. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada anak usia 24-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Sukadana Kabupaten Lampung Timur tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dengan jumlah sampel 165 anak yang diambil secara simple random sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2019 pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stunting pada anak usia 24-59 bulan sebesar 26,1%. Variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting yaitu riwayat pemberian ASI Eksklusif dan riwayat pemberian MP ASI setelah dikontrol variabel berat lahir, panjang badan lahir, riwayat pemberian kapsul vitamin A dan penyapihan. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian stunting adalah riwayat pemberian MP ASI. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencegahan stunting dengan memperhatikan praktik PMBA yang sesuai dan dilakukan penanggulangan stunting dengan melakukan perbaikan gizi tidak hanya pada anak usia 0-23 bulan tetapi juga usia 24-59 bulan. Kata kunci: Stunting, Makanan Pendamping ASI, Anak Usia 24-59 bulan
Read More
T-5528
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pad Yadipa Nasrul Khatab; Pembimbing: Sudarti Kresno, Rina Artining Anggorodi; Penguji: Nasrin Kodim, Felly Philipus Senewe, Riris Nainggolan
Abstrak: Hepatitis B merupakan penyakit peradangan hati yang disebabkan virus Hepatitis B, menduduki peringkat kedua di dunia sebagai agent penyebab kanker pada manusia setelah tembakau sedang di Indonesia peringkat ketiga terbesar di dunia dengan prevalensi 2,50%-36,17%. Angka cakupan imunisasi Hepatitis B 0-7 hari di Propinsi Sumatera Barat tahun 2005 adalah 42,2%, di Kabupaten Padang Pariaman 23,86% dan di wilayah kerja Puskesmas Lubuk Alung mencapai 1,07% dari 80% target Nasional.
Tujuan penelitian untuk memperoleh informasi mendalam tentang perilaku ibu dan faktor yang menunjang dan menghambat dalam pemberian imunisasi Hepatitis 13 pada bayi 0-7 hari di Puskesmas Lubuk Alung. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan kunci (seorang Kasie P2M, seorang Wasor Imunisasi, seorang Kepala Puskesmas, seorang Juru Imunisasi, tiga bidan, tiga kader posyandu dan dua dukun bersalin) dan informan (enam ibu yang bayinya diimunisasi Hepatitis B pada umur 0-7 hari, enam ibu yang bayinya diimunisasi Hepatitis B di atas tujuh hari dan tujuh ibu yang bayinya belum diimunisasi Hepatitis B).
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik (umur dan paritas), pengalaman masa lalu, tempat persalinan, penolong persalinan, media infomasi dan dukungan keluargalmasyarakat sangat mempengaruhi perilaku ibu terhadap pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari. Selain itu pengetahuan semua informan ibu masih kurang tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari. llmumnya intorman hersikap positif terhadap pemberian imunisasi. Adanya kepercayaan masyarakat setempat kalau bayi yang berumur dibawah umur 40 hari tidak botch dibawa keluar rumah karena dipercaya bayi bisa terkena Palasik. Pengalaman imunisasi ibu, persepsi terhadap jarak tempat pelayanan imunisasi dan biaya imunisasi tidak mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari.
Dari hasil penelitian disarankan perlunya pembinaan terhadap bidan balk yang ada di puskesmas maupun di desa serta koordinasi dengan 113I, 1DAI dan POGI yang berperan sebagai orang yang kontak pertama terhadap bayi barn lahir, meningkatkan sosialisasi pentingnya melaksanakan KNI, meningkatkan advokasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman dan Pemda untuk memperoleh dukungan politis, bantuan teknis dalam pencarian dana yang mendukung kelangsungan program imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari, melaksanakan pelatihan imunisasi Hepatitis B kepada petugas kesehatan dan penyebarluasan informasi tentang imunisasi Hepatitis B pada bayi 0-7 hari dengan meningkatkan wawasan dan pengetahuan semua pihak terutama masyarakat melalui televisi dan poster.

Hepatitis B is a liver inflammatory disease that caused by Hepatitis B virus, which sat in world second rank as agent that cause cancer on human after tobacco, while Indonesia sat as world third rank with prevalence 2,50% - 36,17%. Range number of Hepatitis B immunization 0-7 days in West Sumatra Province year 2005 is 42,2%, in Padang Pariaman Regency 23,86% and in Lubuk Alung Puskesmas working area reach 1,07% from 80% National target.
Research objective is getting circumstantial information toward mother behavior and factor that supporting and pursuing in giving Hepatitis B immunization to 0-7 days baby in Lubuk Aiung Puskesmas. This research is Qualitative research using circumstantial interview toward key informants (a P2M Kasie, a Immunization Wasor, a Puskesmas Chief, a Immunization Worker, three midwife, three posyandu cadre and two give birth shaman) and informants (six mother with baby that Hepatitis B immunized in 0-7 day's, six mother with 0-7 day's baby that not yet Hepatitis B immunized).
Research result shows characteristic (age and parity), past experience, give birth place, give birth helper, information media and public/family support that was very influencing mother behavior toward giving Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby.
Commonly, informant act positively toward giving immunization. The existence of local public believe that baby under 40 days age should not brought out from home because believed that the baby could got Palasik. Mother immunization experience, perception toward immunization service distance, and immunization cost not affecting mother behavior in giving Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby.
From research result, suggest improvement toward midwife whether in Puskesmas and in village and coordination with IBI, IDAI, and POGI that role as first person do contact with newborn baby, to improve the importance of socialization KN1 conducted, improving advocate from Health Agency of Padang Pariaman Regency and Pemda to get political support, technical support in searching fund that support Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby occurrence, do Hepatitis B immunization training to health officer and spreading information toward Hepatitis B immunization to 0-7 day's baby by improving perception and knowledge of all people thorough television and poster.
Read More
T-2271
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rina Tresnawati; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Sandra Fikawati, Lilysiana
Abstrak: Penelitian ini membahas proporsi pemberian ASI eksklusif dan faktor-faktor yang berhubungan di Puskesmas Pembantu Sindang Sari Kota Bogor tahun 2014. Menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain cross-sectional. Responden adalah ibu yang mempunyai bayi berusia 7 - 12 bulan sejumlah 80 orang dengan metode pengambilan sampel secara Quota sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Desember 2014. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan persentase pemberian ASI eksklusif yang masih rendah yaitu 38,8 %. Faktor predisposisi yang memiliki hubungan bermakna dengan pemberian ASI eksklusif adalah umur (p= 0,024), pengetahuan (p= 0,016), dan sikap (p= 0,005). Faktor pemungkin yang memiliki hubungan bermakna adalah inisiasi menyusui dini (p= 0,015). Faktor penguat ibu memiliki hubungan yang tidak bermakna dengan pemberian ASI eksklusif yakni pada dukungan suami & keluarga, serta dukungan petugas kesehatan. Hasil ini menunjukkan perlu adanya pembinaan khusus kepada ibu terkait faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif. Kata kunci: ASI Eksklusif, Faktor yang berhubungan, IMD. This study discusses the proportion of exclusive breastfeeding and related factors in health center Sindang Sari Bogor 2014. Using a quantitative approach, with a crosssectional design. Respondents were mothers with infant aged 7-12 months some 80 people with sampling methods quota sampling. The study was conducted in December 2014. Based on the results, the percentage of exclusive breastfeeding is still low at 38.8%. Predisposing factors that have a significant relationship with exclusive breastfeeding is the age (p = 0.024), knowledge (p = 0.016), and attitude (p = 0.005). Enabling factors that have a significant relationship is early initiation of breastfeeding (p = 0.015). Reinforcing factors mother had no significant relationship with the exclusive breastfeeding in support of her husband and family, and support health workers. These results indicate that need for specific guidance related to maternal factors associated with exclusive breastfeeding. Keywords: Exclusive breastfeeding, associated factors.
Read More
S-8570
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ida; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Sandra Fikawati, Besral, Utami Roesli, Rina Fithri Anni
T-3512
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sukmawati; Pembimbing: Anwar Hasan
S-3044
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Akmar Azmi; Pembimbing: Anwar Hasan; Penguji: Tri Krianto, Bahnan
S-4088
Depok : FKM UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitri Andriyani; Pembimbing: Zarfiel Tafal; Penguji: Anwar Hassan, Ahmad Eru Saprudin
S-6454
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Sulastri; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Besral. Tri Krianto, Anis Abdul Muis, Hary Purwanto
Abstrak:

Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC Milier pada anak. Puskesmas Garuda merupakan salah satu Puskesmas di kota Bandung yang mempunyai empat kelurahan dengan jurnlah penduduk 56883 jiwa dan cakupan imunisasi BCG tahun 1999 adalah 62,75 pada tahun 2001 terdapat TB Paru dengan BTA positif 24 orang, BTA negatif dengan Rongent positif 34 orang, sedangkan untuk bayi berusia 0-1 tahun TB Paru dengan BTA positif 10 orang dan TB paru dengan Rongent positif terdapat 35 orang.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemanfaatan pelayanan imunisasi BCG di Puskesmas Garuda.Penelitian menggunakan desain Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi berusia 2 - 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Garuda, jumlah sampel sebanyak 100, sampel diambil proporsional random sampling.Hasil penelitian ini memperlihatkan sebanyak 56 % responder memanfaatkan pelayanan imunisasi BCG. Pada basil analisa bivariat dari 9 variabel yang diteliti dan 5 variabel yaitu pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, umur, dan dukungan suami/keluarga. berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan imunisasi BCG, hasil analisa multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang yang paling dominan berhubungan adalah pengetahuan setelah dikontrol oleh pendidikan dan umur ibu.Saran yang diberikan adalah perlu peningkatan pengetahuan tentang imunisasi BCC berupa penyuluhan secara terencana, teratur sesuai dengan pendidikan dan umur terhadap ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan serta ibu yang mempunyai anak bayi juga rnemberikan bimbingan dan motivasi kepada kader agar kader mempunyai kemampuan untuk memotivasi terhadap ibu yang mempunyai bayi untuk memanfaatkan pelayanan imunisasi.Daftar bacaan : 48 (1974 - 2001)


 

Factors Related to Mother Behavior on BCG Immunization Service Usage in Garuda Health Center Working Area in Andir sub-district City of Bandung 2002BCG immunization provides active immunization to Milier Tuberculosis for children. Garuda health center is one of health certers in Bandung city which cover four villages with total population 56883 and the BCG immunization coverage in 1999 is 62,75 %. In 2001 have found 24 person with positive fast acid bacilli (BTA positif), 34 person with negative fast acid bacilli and positive by x-ray, whereas in infant age 0-1 year have found 10 lung TB infants with positive acid fast bacilli and 35 Lung TB infants with positive x-ray.Objective of this study is to find out factors that related to mother behavior on BCG immunization service usage in Garuda Health Center.This study using cross sectional design, the population is mother who have infant aged 2-12 month in working area of Garuda Health Center, total sample is 100 sample taken by proportional random sampling.The result of this study shows 56% respondens using BCG immunization service. From bivariate anlysis 5 from 9 variables, which are, knowledge, education, occupation, age, and husband support have relation with immunization service usage, from logistic regression multivariate analysis, shows that the most dominant variable which related is knowledge after controlled by education and mother age.This study recommeds the knowledge improvement about immunization by plenned spreading information that suittable to mother education and uge also guidance and motivation to volunteers to motivate mother who have infant to use immunization service.Bibliography : 48 (1974-2001)

Read More
T-1473
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive