Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 12913 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yuslihur Rahmi, Prijono Satyabakti
JBE Vol.1, No.1
Surabaya : FKM Unair, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
A. Arsunan Arsin, Nurhayati Habib
MJKI No.2, XXXII
Jakarta : Grafiti Medika Pers, 2006
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cermin Dunia Kedokteran (CDK), Vol.40, No.11, Nov. 2013: hal. 868-869. ( ket. ada di bendel 2013- 2014 )
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eddy Kasim
JKT Vol.20, No.1
Jakarta : Trisakti, 2001
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Omry Pakpahan; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Mondasrti Korib Sudaryo, Yovsyah, Inneke, Novianto
Abstrak:

Penyakit gigi berlubang (caries) merupakan penyakit gigi yang masih banyak ditemukan di masyarakat. Terjadinya penyakit ini disebabkan banyak faktor dimana waktu sikat gigi yang tidak sesuai merupakan faktar resiko untuk terjadinya karies gigi.

WHO menetapkan indeks DMF-T sebagai indeks yang mengukur tingkat keparahan karies dimana kriteria pengukuran dilakukan pada kelompok anak berumur 12 tahun. Adapun target berdasarkan (Dit.Kes.Gi.'2000) bahwa indeks DMF-T sampai tahun 2010 secara Nasional kurang dari 2 dan WHO kurang dari 1

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode desain potong lintang (crass sectional) di mana tujuannya untuk mengetahui hubungan waktu sikat gigi dengan tingkat keparahan karies. Populasi penelitian adalah seluruh murid sekolah dasar kelas 4 dan 5 di kecamatan Tanah Abang Jakarta Pusat dan sampel yang diambil sebanyak 259 orang dengan menggunakan sampling secara sistematik random.

Berdasarkan hasil statistik diperoleh tidak ada hubungan bermakna ( nilai p > 0,05) dan OR sebesar 270 ( 95% CI = 0,9 - 4,3 ). Dianggap perlu untuk melakukan penelitian dengan menggunakan metode kohort.

Daftar bacaan : 55 (1978 - 2002)

Read More
T-1396
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Budi Kadarusman; Pembimbing: Budi Haryanto, Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Sumengen Sutomo, Heri Iskandar, Lila Amalia
T-2681
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agung Winasis; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji:Tri Yunis Miko Wahyono, Suhara Manullang, Nikson Sitorus
Abstrak:
Latar belakang: Penyakit corona virus disease-19 (COVID-19) yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan pasien yang mempunyai komorbid berisiko mengalami keparahan berat. Tujuan: Mengetahui hubungan hipertensi dengan tingkat keparahan pada pasien COVID-19 yang dirawat di RSU Kota Tangerang Selatan. Metode: Data diperoleh dari data sekunder berupa rekam medis pasien COVID-19 yang dirawat di RSU Kota Tangerang Selatan tahun 2021. Desain studi menggunakan cross sectional. Sampel sebanyak 146 pasien diperoleh secara random dan dianalisis menggunakan logistic regression. Hasil: Hipertensi pada pasien COVID-19 sebesar 47,3% (69 pasien). Diperoleh OR 1,6 (95% CI: 0,57 – 4,88) yang menunjukkan pasien dengan hipertensi mempunyai risiko terjadinya keparahan 1,6 kali dibandingkan dengan yang tidak hipertensi setelah dikontrol oleh variabel diabetes melitus dan penyakit ginjal. Kesimpulan: Pasien COVID-19 yang menderita hipertensi berisiko 1,6 kali lebih tinggi untuk mengalami keparahan dibandingkan pasien COVID-19 yang tidak hipertensi. Studi ini membuktikan risiko hipertensi pada keparahan pada pasien COVID-19.

Background: Corona virus disease-19 (COVID-19) is caused by the severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) virus and patients who have comorbidities are at risk of experiencing severe severity. Objective: To determine the relationship between hypertension and severity in COVID-19 patients treated at RSU Kota Tangerang Selatan . Methods: Data were obtained from secondary data in the form of medical records of COVID-19 patients who were treated at RSU Kota Tangerang Selatan in 2021. The study design used a cross sectional. A sample of 146 patients was obtained randomly and analyzed using logistic regression. Results: Hypertension in COVID-19 patients was 47.3% (69 patients). Obtained OR 1.6 (95% CI: 0.57 - 4.88) which shows patients with hypertension have a 1.6 times the risk of developing severity compared to those without hypertension after controlling for diabetes mellitus and kidney disease. Conclusion: COVID-19 patients who suffer from hypertension are at risk of 1.6 times higher for experiencing severity than COVID-19 patients who are not hypertensive. This study proves the risk of hypertension on severity in COVID-19 patients.
Read More
T-6829
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Farida Soetiarto; Pembimbing: Bambang Sutrisna
T-301
Depok : FKM UI, 1992
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
N.Sri Widada; Pembimbing: Luknis Sabri
T-1509
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulinda; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Budi Andri, Jimmy Yul Ambarita
Abstrak: Pendahuluan: Rasio neutrofil-limfosit (RNL) adalah pemeriksaan laboratorium yang sederhana, murah, mudah, dan digunakan sebagai indikator adanya respon inflamasi sistemik dan penentu prognosis dari pasien dengan infeksi, termasuk virus. Peningkatan RNL diketahui berhubungan dengan keparahan dari suatu penyakit dan dapat dipertimbangkan sebagai biomarker independen untuk mengindikasikan prognosis yang buruk. Studi ini ingin membuktikan adanya hubungan RNL dengan tingkat keparahan gejala pasien COVID-19 di RSUD Kabupaten Kepulauan Mentawai (RSUD KKM).
Metode: Studi ini menggunakan desain kasus kontrol dengan jumlah kasus 56 pasien dan kontrol 168 pasien. Kriteria inklusi kasus adalah pasien COVID-19 berusia >18 tahun dengan gejala sedang-berat, kriteria inklusi untuk kontrol adalah pasien COVID-19 berusia >18 tahun tanpa gejala-gejala ringan. Kedua kelompok menjalani skrining/rawatan di RSUD KKM. Data ibu hamil dan data tidak lengkap tidak digunakan. Analisis data secara univariat, bivariat dengan chi square, dan multivariat dengan regresi logistik.
Hasil: Nilai RNL pasien COVID-19 dalam studi ini 0,38-7,08, dengan rata-rata RNL pada kasus 2,73 dan kontrol 1,95. Nilai cut-off RNL adalah 1,89 berdasarkan analisis ROC curve. Analisis bivariat menunjukkan RNL, usia, hipertensi, dan penyakit kardiovaskuler berhubungan signifikan dengan tingkat keparahan masing-masing dengan OR 3,29 (95% CI 1,65-6,71); 2,78 (95% CI 1,17-6,45); 3,41 (95% CI 1,56-7,35); dan 3,29 (95% CI 0,93-11,50). Analisis multivariat menunjukkan hubungan RNL dengan tingkat keparahan gejala pasien COVID-19 di RSUD KKM dengan OR 3,99 (95% CI 2,01-7,92) setelah dikontrol oleh variabel status vaksinasi dan penyakit kardiovaskuler.
Kesimpulan:Ada hubungan yang kuat antara RNL dengan tingkat keparahan gejala pasien COVID-19 di RSUD KKM. Semakin tinggi nilai RNL mengindikasikan semakin parah gejala pasien COVID-19

Background: Neutrophil-lymphocyte ratio (NLR) is a simple, inexpensive, easy laboratory examination, and is used as an indicator of the presence of systemic inflammatory responses and determinants of prognosis of patients with infections, including viruses. Increased NLR is known to be associated with the severity of a disease and can be considered an independent biomarker to indicate a poor prognosis. This study wants to prove the relationship of NLR with the severity of symptoms of COVID-19 patients in Mentawai Islands District Hospital (RSUD KKM).
Method: This study used control case design with the number of cases of 56 patients and control of 168 patients. Case inclusion criteria are COVID-19 patients aged >18 years with moderate-severe symptoms, inclusion criteria for control are COVID-19 patients aged >18 years old with no and mild symptoms. Both groups underwent screening/treatment at RSUD KKM. Pregnant women's data and incomplete data are not used. Data analysis with univariate,, bivariate with chi square, and multivariate with logistic regression.
Results: NLR value of COVID-19 patients in this study were 0.38-7.08, with an average NLR in 2.73 cases and 1.95 controls. The NLR cut-off value is 1.89 based on ROC curve analysis. Bivariate analysis showed NLR, age, hypertension, and cardiovascular disease were significantly associated with severity each with OR 3.29 (95% CI 1.65-6.71); 2.78 (95% CI 1.17-6.45); 3.41 (95% CI 1.56-7.35); and 3.29 (95% CI 0.93-11.50). Multivariate analysis showed a relationship between NLR and the severity of symptoms of COVID-19 patients in RSUD KKM with OR 3.99 (95% CI 2.01-7.92) after being controlled by variable vaccination status and cardiovascular disease.
Conclusion: There is a strong relationship between NLR and the severity of symptoms of COVID-19 patients in RSUD KKM. The higher the NLR value indicates the worse the symptoms of COVID-19 patients
Read More
T-6152
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive