Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 27640 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Mohammad Ali Bata Harahap; Pembimbing: Kusharisupeni; Penguji: Indang Trihandini, Iwan Ariawan, Tris Eryando, Supriyanto Utomo, Rahmaniar Brahim
Abstrak:

Koordinasi berbagai aspek dalam sistem informasi psikotropika membutuhkan dukungan sistem informasi manajemen psikotropika yang dapat menghasilkan informasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu. Sistem informasi ini harus mampu menyediakan laporan-laporan baik rutin maupun khusus, yang terkait dengan impor produksi dan distribusi psikotropika. Studi evaluasi sistem pencatatan dan pelaporan psikotropika di Ditwas Napza Badan Pengawas Obat dan Makanan guna mengevaluasi laporan psikotropika untuk mendapatkan suatu laporan yang tepat waktu dan akurat.Pendekatan kajian dengan evaluasi sistem laporan dimana data dikumpulkan melalui, telaah dokumen, pengamatan kegiatan dan fasilitas terkait, dan wawancara dengan pengelola laporan psikotropika.Hasil penelitian menunjukkan bahwa laporan psikotropika belum tepat waktu dan akurat. Kurang tepat dan akuratnya laporan psikotropika disebabkan oleh mekanisme penyampaian laporan memerlukan waktu panjang sesuai dengan birokrasi yang ada dan dipengaruhi juga oleh fasilitas dan dana yang sangat terbatas.Untuk mendapatkan laporan yang tepat waktu dan akurat perlu dilakukan intervensi, faktor strategik yang perlu diintervensi adalah membuat mekanisme pengiriman baru dengan menggunakan fasilitas faximile langsung kepada Kepala Tim Pengelola Laporan dan penyediaan dana oleh Badan POM, membuat peraturan baru yang mengatur sistem pelaporan psikotropika.


 

The Evaluation on the Psychotropic Reporting and Recording System : The Study in National Agency of Drug and Food Control, 2002The coordination in the aspects of the psychotropic information system needs the supporting of the psychotropic management information system that is produced completely, accurately, and the up to date information. The information system must be able to supply routine and non-routine reporting, which is related with import, production, and distribution of psychotropic. The evaluation study on the psychotropic reporting and recording system in Directorate of Narcotics, Psychotropic and Addictive Substance Control, National Agency of Drug and Food Control, were aimed to evaluate of psychotropic report to get the up to date and accurate report.The assessment approach used reporting system evaluation, which data were collected to proceed i.e. to analyze the documents, to observer the related activities and facilities, and interviews to the psychotropic report officers.The results of research study have revealed that the psychotropic report is not be up to date and accurate yet. They are caused by the report-delivery mechanism inquired long time according the bureaucratic procedures and the report facilities and financial recourses are very limited.In order to acquire the up to date and accurate report has needed the intervention. The strategic factors are needed the intervention, which developed the new report-delivery mechanism used facsimile directly to Head of Reporting Handler Team and to supply budget by National Agency of Drug and Food Control, to establish the new regulation in the psychotropic reporting system.

Read More
T-1342
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Puji Triwijayanti; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Endang L. Achadi, Tri Handari
S-7471
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diah Aulianih; Pembimbing: Yayuk Hartriyanti; Penguji: Trini Sudiarti, Agustina Hendrorini
S-4225
Depok : FKM-UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Phellia Emirza; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Yvonne Magdalena Indrawani, S.R. Tri Handari
S-7189
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratih Ratnaningrum Ambarwati; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Siti Arifah Pudjonarti, Rahmawati
S-7314
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Stephanie Yesica; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Trini Sudiarti, Eko Prihastono, Fajrinayanti
Abstrak: Tesis ini membahas program pemberian makanan tambahan berupa biskuit pabrikan bagi balita gizi kurang (pengukuran perbandingan berat badan menurut panjang atau tinggi badan balita) yang telah dilakukan Pemerintah Indonesia sejak tahun 2004 - 2022. Pada praktiknya Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) berupa biskuit pabrikan juga diberikan bagi balita dengan berat badan kurang (pengukuran perbandingan berat badan menurut umur). Perlu adanya analisis untuk mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan dengan Prevalensi Balita Berat Badan Kurang dan Gizi Kurang di Indonesia Tahun 2022. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dengan desain cross-sectional. Data yang digunakan adalah Data Sekunder Sigizi Terpadu / EPPGBM dari Kementerian Kesehatan RI. Data tersebut meliputi jumlah balita penerima PMT-P dan balita dengan berat badan sangat kurang (severely underweight), berat badan kurang (underweight) dan gizi kurang (moderate wasted) seluruh provinsi di Indonesia tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pemberian makanan tambahan dengan prevalensi balita berat badan kurang (underweight) nilai P = 0,026 (CI = 0,007-0,101), sangat kurang (severely underweight) nilai P = 0,026 (CI = -0,101 s/d -0,007) dan gizi kurang (moderate wasted) nilai P = 0,021(CI = 0,056-0,650). Seluruh nilai P <0.005 menunjukkan ada hubungan prevalensi balita berat badan kurang dan gizi kurang. Penelitian menyarankan program pemberian makanan tambahan berupa biskuit dilanjutkan diikuti dengan program pendekatan keluarga bagi balita gizi kurang dan adanya penambahan pelaporan faktor determinan kejadian balita gizi kurang di aplikasi EPPGBM. --- This thesis discusses the supplementary feeding program in the form of manufactured biscuits for malnourished toddlers (measurement of the ratio of body weight according to the length or height of toddlers) that has been carried out by the Government of Indonesia from 2004 - 2022. In practice, supplementary feeding in the form of manufactured biscuits is also given to toddlers with underweight (a measure of the ratio of body weight to age). An analysis is needed to determine the relationship between supplementary feeding and the Prevalence of Underweight and Malnourished Children in Indonesia in 2022. This research is a quantitative study using secondary data with a cross-sectional design. The data used is Integrated Nutrition Secondary Data / EPPGBM from the Indonesian Ministry of Health. The data includes the number of toddlers receiving PMT-P and severely underweight, underweight and wasted toddlers in all provinces in Indonesia in 2022. The results show that there is a relationship between supplementary feeding and prevalence of underweight toddlers P value = 0.026 (CI = 0.007-0.101), severely underweight P value = 0.026 (CI = -0.101 to -0.007) and moderate wasted P value = 0.021(CI = 0.056-0.650). All P values <0.005 indicated that there was a relationship between the prevalence of underweight and malnutrition. The research suggested that the supplementary feeding program in the form of biscuits be continued followed by a family approach program for undernourished toddlers and additional reporting of the determinants of the incidence of undernourished toddlers in the EPPGM application.
Read More
T-6761
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ghevira Aulia Sahara; Pembimbing: Nurul Dina Rahmawati; Penguji: Triyanti, Fajrinayanti
Abstrak:

Masalah kekurangan gizi pada balita usia 12–59 bulan masih menjadi tantangan besar di Indonesia, termasuk di Kota Depok. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Berbasis Pangan Lokal merupakan salah satu upaya intervensi yang dilakukan pemerintah untuk memperbaiki status gizi anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemberian PMT Pemulihan Berbasis Pangan Lokal dan faktor-faktor lain terhadap kenaikan berat badan balita di Puskesmas Cimpaeun Kota Depok Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel terdiri dari 71 balita usia 12–59 bulan yang dipilih secara purposive. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan data sekunder dari Puskesmas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 60,6% balita mengalami kenaikan berat badan yang adekuat setelah mengikuti program PMT Pemulihan Berbasis Pangan Lokal. Terdapat hubungan yang signifikan antara kesesuaian pemberian PMT Pemulihan Berbasis Pangan Lokal dengan kenaikan berat badan balita (p = 0,027; OR = 4,464; 95% CI: 1,155–17,252), yang berarti balita yang menerima PMT Pemulihan Berbasis Pangan Lokal tidak habis memiliki risiko 4,464 kali lebih besar untuk mengalami kenaikan berat badan yang kurang dibandingkan dengan balita yang menerima PMT habis terdapat hubungan yang signifikan antara infeksi dengan kenaikan berat badan (p = 0,015). Balita yang mengalami infeksi memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk mengalami kenaikan berat badan. Sementara itu, variabel seperti pola makan, pendidikan ibu, pengetahuan, pola asuh, kunjungan posyandu, dan PHBS tidak menunjukkan hubungan yang signifikan terhadap kenaikan berat badan balita.


Malnutrition among children aged 12-59 months remains a major challenge in Indonesia, including in Depok City. Local Food-Based Supplementary Feeding (PMT) is one of the government's intervention efforts to improve children's nutritional status. This study aims to determine the relationship between the provision of Local Food-Based Recovery PMT and other factors on toddler weight gain at the Cimpaeun Health Center in Depok City in 2024. This study used a cross sectional design with a quantitative approach. The sample consisted of 71 toddlers aged 12-59 months who were purposively selected. Data were collected through questionnaires and secondary data from the health center. The results showed that 60.6% of toddlers experienced adequate weight gain after participating in the Local PMT program. There was a significant association between the appropriateness of the provision of local PMT and weight gain (p = 0.027; OR = 4.464; 95% CI: 1.155-17.252), meaning that toddlers who received inadequate local food-based recovery PMT had a 4.464 times greater risk of underweight gain compared to toddlers who received inadequate PMT. There was a significant association between infection and weight gain (p = 0.015). Infected toddlers had a higher tendency to gain weight. Meanwhile, variables such as diet, mother's education, knowledge, parenting, posyandu visits, and PHBS did not show a significant relationship with toddler weight gain. 

Read More
S-11937
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dina Afrida Nugraheni; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Fatmah, Abas Basuni Jahari
Abstrak: Skripsi ini merupakan penelitian cross sectional yang bertujuan mengembangkan model prediksi tinggi badan untuk kelompok dewasa awal yang tidak dapat diukur tinggi badan aktualnya. Penelitian ini melibatkan 138 mahasiswa (70 laki-laki dan 68 perempuan) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia yang diambil secara acak sederhana. Pengambilan data dilakukan dengan pengukuran antropometri tinggi badan menggunakan microtoise serta pengukuran panjang ulna dan demi span menggunakan pita ukur non elastis (medline).
 
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata hasil pengukuran antropometri laki-laki lebih besar dibanding perempuan. Hasil korelasi antara tinggi badan dengan panjang ulna kanan, ulna kiri, demi span kanan, dan demi span kiri pada laki-laki menunjukkan keeratan hubungan yang sangat kuat (r = 0,77; 0,76; 0,84; 0,84). Sedangkan, korelasi pada perempuan menunjukkan keeratan hubungan yang kuat sampai sangat kuat (r = 0,74; 0,72; 0,77; 0,80).
 
Hasil analisis multiregresi menghasilkan empat model prediksi dengan masing-masing prediktor, namun model prediksi dengan panjang demi span kiri (TB = 60,53 + (1,53 x demi span kiri) - (2,07 x jenis kelamin) dianggap paling valid karena memiliki nilai R square yang paling besar (0,857).
 

The aim of this cross sectional research was to develope height prediction model for early adult that can’t be measured their actual height. This research was carried out 138 students (70 males and 168 females) Faculty of Public Health University of Indonesia with simpe random sampling tecnique. The data was taken by antropometric measurement, included body height used microtoise, ulna and demi span length used medline.
 
The result seen that mean of males antropometric measurement was larger than females. Correlation betwen height with right ulna length, left ulna, right demi span, and left demi span in males were very strong (r = 0,77; 0,76; 0,84; 0,84). However, the correlation in females were strong till very strong (r = 0,74; 0,72; 0,77; 0,80).
 
Multiregression analysis result four prediction models with each predictor, but prediction model with left demi span (Height = 60,53 + (1,53 x left demi span) - (2,07 x sex) was the most valid model because it has biggest R square (0,857).
Read More
S-7818
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Safira Adani; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Wahyu Kurnia, Ida Ruslita
S-8269
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Asep Ahmad Munawar; Pembimbing: Kusnidar Achmad; Penguji: Asih Setiarini, Kusharisupeni, Triyani Kresnawan, Iip Syaiful
T-3315
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive