Ditemukan 23405 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Haryoto Kusnoputranto, Soepangat Soemarto, Setyo S. Moersidik
628.119 KUS a
Jakarta : Jakarta Dirjen Dikti Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984,1997
Buku (pinjaman 1 minggu) Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Haryoto Kusnoputranto, Soepangat Soemarto, Setyo S. Moersidik
628.119 KUS a
Jakarta : Dirjen Dikti Depdikbud, 1984,1997
Buku (pinjaman 1 minggu) Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Haryoto Kusnoputranto
R 628.119 KUS a
Jakarta : FKM UI, 1984
Referensi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Haryoto Kusnoputranto, Soepangat Soemarto, Setyo S. Moersidik
628.119 KUS a (RS)
Jakarta : Jakarta Dirjen Dikti Depdikbud, 1997
Reserved (pinjaman 1 hari) Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Haryoto Kusnoputranto
628.119 KUS a
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1997
Buku (pinjaman 1 minggu) Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
628 PUR m
[s.l.] :
Jakarta: Rajawali Pers, 2013, s.a.]
Kumpulan Daftar Isi Buku Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Maj. Kesmas Indo. (MKMI), XXVI, No.8, Sept, 1998: hal. 445-448
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lingkungan & Pembangunan, Vol.12, No. 3, 1992: hal. 136-144
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Shoaib Shafqat; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Laila Fitria, Fitri Kurniasari, Suhardi, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Read More
Akses terhadap air minum yang bersih dan aman merupakan aspek penting dalam kesehatan masyarakat. Namun, banyak warga di Jagakarsa, Jakarta Selatan, masih mengandalkan sumber air yang terkontaminasi akibat pencemaran, infrastruktur yang kurang memadai, dan rendahnya kesadaran masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai persepsi dan kesadaran masyarakat terhadap kualitas air minum. Studi ini menggunakan desain kuantitatif potong lintang dan melibatkan 108 responden dewasa dari enam kelurahan di Jagakarsa dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Hasil menunjukkan bahwa 55,6% responden menggunakan air tanah sebagai sumber utama air minum, dan hanya 14,8% yang menggunakan air perpipaan. Meskipun 57,4% menilai air mereka jernih, 42,6% menganggapnya tidak aman untuk diminum, dan 31,5% mencium bau yang tidak sedap. Dalam hal perlakuan air, 41,7% responden merebus air, 25% menggunakan penyaringan, dan 15,7% tidak melakukan perlakuan apa pun. Tingkat kesadaran terhadap isu-isu terkait air tergolong sedang (56,5%), namun hanya 38,9% yang pernah menerima informasi melalui kampanye publik. Uji Chi-square menunjukkan adanya hubungan signifikan antara tingkat pendidikan dengan kesadaran (p < 0,05), serta antara sumber air utama dengan perilaku perlakuan air (p < 0,05). Temuan ini mengindikasikan adanya kesenjangan antara persepsi dan kenyataan terkait keamanan air, serta pentingnya edukasi masyarakat, perbaikan perlakuan air, dan pengembangan infrastruktur untuk mendorong praktik konsumsi air minum yang aman di Jagakarsa.
Access to clean and safe drinking water is a fundamental aspect of public health. However, many residents in Jagakarsa, South Jakarta, continue to rely on contaminated water sources due to pollution, inadequate infrastructure, and limited public awareness. This study aimed to assess public perceptions and awareness regarding drinking water quality. A cross-sectional quantitative study was conducted among 108 adult residents across six subdistricts in Jagakarsa using a structured questionnaire. The results showed that 55.6% of respondents relied on groundwater, while only 14.8% used piped water. Although 57.4% perceived their water as clear, 42.6% believed it was unsafe to drink, and 31.5% reported unpleasant odors. In terms of treatment practices, 41.7% boiled their water, 25% used filtration, and 15.7% did not treat their water at all. Awareness of waterborne issues was moderate (56.5%), and only 38.9% had received information through public campaigns. Chi-square analysis revealed significant associations between education level and awareness (p < 0.05), as well as between the main water source and treatment behavior (p < 0.05). These findings highlight a gap between perception and actual water safety and underscore the importance of public education, improved treatment practices, and infrastructure development to promote safe drinking water use in Jagakarsa.
T-7341
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Timbul Suprijo; Pemb. Zarfiel Tafal
A-220
Jakarta : FKM UI, 1979
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
