Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 12797 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Muhammad Askar; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Sandi Iljanto, Mieke Savitri, Sumijatun, Prapanca Yuli Satar
Abstrak:

Pelayanan kamar Operasi merupakan salah satu bentuk pelayanan yang sangat mempengaruhi tampilan dan merupakan salah satu indikator pelayanan Rumah Sakit.Instalasi Kamar Bedah Rumah Sakit Otorita Batam terdiri dari empat ( 4 ) buah kamar operasi yang melayani operasi cito, dan operasi bedah elektif. Komplain dari pasien dan dari survey awal pada saat residensi di bulan September 2010 dari data buku register instalasi kamar bedah didapatkan 95,79% (205 operasi terlambat dimulai dari 214 operasi elektif yang telah dijadwalkan sebelumnya). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa penyebab keterlambatan dimulainya operasi elektif di instalasi kamar bedah Rumah Sakit Otorita Batam,sehingga diharapkan menjadi masukan yang berarti bagi pihak manajemen Rumah sakit untuk mengelola Instalasi kamar bedah kedepannya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif dan tidak bersifat intervensi. Hasil penelitian membuktikan bahwa 68% penyebab keterlambatan dimulainya operasi disebabkan oleh terlambatnya kedatangan operator.


 Operating room service is one type of services that greatly affect the appearance and is one indicator Hospital appearance. Surgery Instalation Room Batam Authority Hospital consists of four (4) operating rooms that serve Cito surgery, and elective surgery. Complaints from patients and from the initial survey at the time of residency in September 2010 from the data register book installation of the operating room founded 95.79% (205 operations performed late in starting the operation of 214 elective operations previously scheduled). This study aims to analyze the causes of delay in the commencement of elective surgery in the operating room installation Batam Authority Hospital, which is expected to be input which means the part of hospital management to manage the Installation of the operating room in the future.The study was a descriptive research approach is qualitative and no intervention. The research proves that 68% of the causes of delay in the commencement of operations caused by the delay in the arrival of the operator.

Read More
B-1275
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Candra Friyadi; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Mieke Savitri, Indah Rosana, Yuli Prapanca
B-1283
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mila Kurnia Putri; Pembimbing: Peter A.W. Pattinawa; Penguji: Amal C. Sjaaf, Endang Jeniati, Yuli Prapancha Satar, Hannibal Pardede
B-855
Depok : FKM UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hilda Muliana; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Purnawan Junadi, Vetty Yulianty Permanasari, Vitrie Winastri, Perima Yunika
Abstrak: Di Rumah Sakit Awal Bros Batam selama bulan Oktober 2015 sampai bulan September 2016 ditemukan ada kejadian penundaan resep pasien yang berdampak pada kualitas pelayanan rumah sakit dan terjadi back order yang berdampak pada keuangan rumah sakit. Penulis ingin meneliti permasalahan yang terjadi untuk melakukan perbaikan dalam hal pengendalian persediaan farmasi di rumah Sakit Awal Bros Batam untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas pelayanan dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Peneltian ini merupakan penelitian riset operasional untuk menyusun model pengendalian persediaan farmasi. Model pertama, dalam penelitian ini akan dilakukan analisis ABC pemakaian, analisi ABC investasi, dan ABC Indeks kritis, untuk mengetahui persediaan farmasi yang menjadi kelompok A, B dan C. Selanjutnya akan dihitung EOQ dan ROP, serta efisiensi TIC. Dilakukan wawancara mendalam dengan informan. Model kedua, metode Periodic Review System, Order up to level, didalam penelitian ini juga melakukan analisis 10 persediaan tertinggi berdasarkan ABC Investasi dan ABC pemakaian melalui penilaian average inventory, ITOR dan PNP pada rumah sakit Awal Bros Batam selama periode 12 bulan. Pada metode kedua ini diharapkan dapat menghindari terjadinya kelebihan stok farmasi dengan investasi tinggi yang dapat mempengaruhi cash flow rumah sakit. Pengendalian persediaan farmasi di Rumah Sakit Awal Bros Batam masih belum dilakukan dengan optimal, meskipun setiap bulan telah dilakukan analisa ABC Investasi dan menerapkan metode maksimal dan minimal stok yang sederhana. Penelitian ini, menghasilkan rekomendasi kebijakan untuk Rumah Sakit Awal Bros Batam untuk dapat membantu pihak managemen dalam melakukan perbaikan pengendalian persediaan farmasi dan mengatasi permasalahan stock out di farmasi. Kata kunci : Pengendalian Persediaan,Stock out, analisis ABC, EOQ, ROP, TIC, Periodic Review System, Order up to level, Average inventory, ITOR, PNP Prescription delays at Pharmacy Department services Awal Bros Batam Hospital during the month of October 2015 until September 2016 influences the impact on the quality of hospital services and going on back order ending with financial problems to Awal Bros Batam hospitals. The author wants to identify problems that occur for improving efficiency and effectiveness of services pharmacy inventory control at Awal Bros Batam Hospital and overall improving the quality of hospital services. This study is an operational research study to develop a pharmaceutical inventory control models. The first model, in this study will be made use of ABC analysis, investment analysis ABC, and ABC critical index, to determine pharmaceutical supplies into groups A, B and C. Furthermore, will be calculated EOQ and ROP, as well as the efficiency of TIC. Conducted in-depth interviews with informants. The second model, the method Periodic Review System, Order up to the level, in this study also conducted an analysis 10 largest inventory investment by ABC and ABC average user through the assessment of inventory, ITOR and PNP on Awal Bros Batam hospital over a period of 12 months. In the second method is expected to avoid overstocking pharmaceuticals with high investments that may affect the cash flow of the hospital. Pharmacy inventory control at Awal Bros Batam Hospital has not performed optimally, although every month have made the ABC analysis Investments and apply maximum and minimum stock method is simple. This research, produce policy recommendations for the Awal Bros Batam Hospital to help the management to improve ppharmacy inventory control and solve the problems in the pharmaceutical stock out. Keywords : Inventory Control, Stock Outs, ABC analysis, EOQ, ROP, TIC, Periodic Review System, Order up to Level, Average Inventory, ITOR, PNP
Read More
B-1875
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marianti Tamsir; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Vetty Yulianti Permanasari, Kemas Abdurrohim, Amila Megraini
Abstrak: Rumah Sakit merupakan salah satu bentuk organisasi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan, yang dituntut untuk memberikan pelayanan bermutu. Salah satu faktor kunci keberhasilan dalam meningkatkan kinerja rumah sakit adalah kepuasan karyawan. Penelitian ini menggunakan Kriteria Malcolm Baldrige yang merupakan salah satu metode penilaian kinerja organisasi secara keseluruhan dan terus menerus, terdiri dari tujuh kriteria yaitu kepemimpinan, perencanan strategis, fokus pada pelanggan, pengukuran, analisa dan manajemen pengetahuan, fokus pada karyawan, manajemen proses terhadap kepuasan karyawan, dan menggunakan metode mix method dengan sequential eksplanatory design. Tehnik pengambilan sampel secara total sampling, dengan survey melalui penyebaran kuesioner kepada seluruh karyawan RS harapan Bunda Batam. Hasil dari penelitian ini adanya hubungan yang kuat dan berpola positif dari 6 kriteria Malcolm Baldrige terhadap kepuasan karyawan.

Hasil analisis menjelaskan bahwa 84,8% dari variabel kepuasan karyawan di jelaskan oleh ke 6 kriteria Malcolm Baldrige, dan sisanya sebesar 15,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada pada penelitian ini.

Kata kunci : Kriteria Malcolm Baldrige, kepuasan Karyawan Performance analysis services Harapan Bunda Batam Hospital on employee satisfaction with Malocolm Baldrige Criteria Approach

Hospital is one of organization produce a health services that required to give quality services. One of the key factor to improve a high qualityt is employee satisfaction. This research use Malcolm Baldrige criteria that overall focus, and continues, contained in leadership, strategic planning, Customer focus, measurement, analysis and knowledge management, workforce focus, process management. Research method is the sequential explanatory mixed method design. Sampling technique is total sampling, the survey by distributing questionnaires to all employees Harapan Bunda Hospital.

The results of this study the relationship strong and positive pattern of the six criteria of the Malcolm Baldrige on employee satisfaction. And results of the analysis explains that 84.8% of the variable employee satisfaction described by Malcolm Baldrige criteria and the remaining 15.2% is explained by other variables that do not exist in this study.
Read More
B-1849
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indera; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Purnawan Junadi, Masyitoh, Ferdy D. Tiwow, Dini Handayani
Abstrak: Penelitian menggunakan desain sequential explanatory melalui analisis kuantitatif menggunakan kuesioner Survei Farmasi dalam Budaya Keselamatan Pasien dari AHRQ dilanjutkan focus group discussion untuk merumuskan strategi dan kebijakan dalam membangun budaya keselamatan pasien di Instalasi Farmasi RS Santa Elisabeth Batam Kota.

Analisis budaya keselamatan pasien menghasilkan 4 dimensi kategori budaya sedang yang memerlukan perbaikan keselamatan pasien serta 7 dimensi kategori budaya baik yang menjadi kekuatan dalam keselamatan pasien. Pengorganisasian ketenagaan, beban kerja dan pola kerja; konseling pasien; keterbukaan komunikasi; dan respons terhadap kesalahan menjadi kelemahan budaya keselamatan pasien yang menjadi prioritas perbaikan. Tingkat pelaporan kejadian masih rendah dan harus mendapat perbaikan.

Kata kunci: budaya keselamatan pasien, instalasi farmasi

This research uses sequential explanatory design started from quantitative analysis using questionnaire The Pharmacy Survey on Patient Safety Culture (PSOPSC) from AHRQ followed by focus group discussion to formulate strategy to build patient safety culture.

Analysis of patient safety culture resulted in 4 dimensions of moderate cultural categories that require improvement and 7 dimensions of good cultural categories that be strength of the patient safety culture. Staffing, Work Pressure and Pace; Patient counseling; Communication openness; and Response to Mistakes is weakness of the patient safety culture that become priority improvement. Level of incident reporting is still low and need improvement.

Keywords: patient safety culture, pharmacy installation
Read More
B-1904
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Luvi Christiani; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Amal Chalik SjaafVetty Yulianty Permanasari, Dini Handayani, Arif Partono Prasetio
Abstrak: ABSTRAK Rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan yang paripurna mempunyai kewajiban untuk menjaga mutu layanan yang diberikan. Perawat adalah salah satu ujung tombak pelayanan dan merupakan bagian sumber daya terbesar di rumah sakit. Mutu layanan keperawatan dengan tujuan utama adalah untuk patient safety dapat dipertahankan salah satunya dengan mengendalikan angka turnover. Selama tahun 2015 sampai 2017 didapatkan angka turnover perawat di Rumah Sakit Awal Bros Batam sebesar 15,4%, 14,3%, dan 18,9%. Metode penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Awal Bros Batam ini dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan turnover perawat. Penelitian kuantitatif terhadap seluruh perawat yang sudah keluar sebanyak 79 orang. Penelitian kualitatif terhadap perawat di bagian rawat inap dan critical care dengan informan sebanyak 7 orang. Hasil kuantitif secara statistik univariat menunjukkan perawat yang keluar 77,2% perempuan dan 22,8% laki-laki, 82,3% berusia sampai dengan 30 tahun dan 17,7% berusia lebih dari 30 tahun, tingkat pendidikan diploma III 89,9% dan strata I sebanyak 10,0%, menikah 55,7% dan tidak menikah 44,3 %, asal rekrut 62% berasal dari luar batam dan 38% berasal dari batam, serta masa kerja sampai 5 tahun 81% dan masa kerja diatas 5 tahun 19%. Uji statistic bivariat menunjukkan faktor yang berhubungan dengan turnover adalah status pernikahan (Asymp. Sig. 0.003) dan daerah asal rekrut (Asymp. Sig. 0.000). Analisis kualitatif dengan wawancara mendalam dan focus group discussion didapatkan faktor lingkungan non-fisik terutama masalah kepemimpinan yang memunculkan dorongan untuk memutuskan keluar dari rumah sakit. Tingkat turnover di Rumah Sakit Awal Bros Batam masih tinggi sampai dengan tahun 2017 dengan faktor status pernikahan dan daerah asal rekrut, lingkungan kerja non fisik, dan kepemimpinan berhubungan dengan turnover. Hal ini bisa dijadikan pertimbangan Rumah Sakit Awal Bros Batam sebagai salah satu faktor untuk dapat mengendalikan turnover perawat. Kata kunci: turnover; perawat; kepemimpinan ABSTRACT Hospitals as plenary health service providers have an obligation to maintain the quality of services provided. The nurse is one of the spearheads of service and is the largest part of the hospital's resources. The quality of nursing services with the main goal is to maintain patient safety by controlling the turnover rate. During 2015 to 2017 there were 15.4%, 14.3%, and 18.9% turnover rates for nurses at Awal Bros Hospital Batam The method of research conducted at the Awal Bros Hospital Batam with a quantitative and qualitative approach to determine factors related to nurse turnover. Quantitative research for all nurses who had left was 79 people. Qualitative research on nurses in the inpatient and critical care section with informants 7 people. Quantitative results with univariate statistical show nurses who had been turnover were 77.2% women and 22.8% men, 82.3% aged up to 30 years and 17.7% aged over 30 years, diploma level III 89.9 % and strata I 10.1%, married 55.7% and not married 44.3%, 62% of recruits came from outside Batam and 38% came from Batam, as well as working period up to 5 years 81% and working period above 5 years 19%. The bivariate statistical test showed that the factors associated with turnover were marital status (Asymp. Sig. 0.003) and the area of recruitment (Asymp. Sig. 0.000). Qualitative analysis with in-depth interviews and focus group discussions found non-physical environmental factors, especially leadership problems which gave rise to the urge to decide to leave the hospital. The turnover rate in Awal Bros Hospital Batam is still high with factors of marital status and area of recruitment, non-physical environmental factors, especially leadership that are associated with turnover. This can be taken into consideration as the Awal Bros Hospital Batam as a factor to be able to control nurse turnover. Keywords: turnover; nurse; leadership
Read More
B-2047
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ronny Sutanto; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Budi Hartono, Amila Megraini, Vetty Yulianty Permanasari
B-1821
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
MHD Indra Gunawan Lubis; Pembimbing: Amal C. Sjaaf; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Vetty Yulianty, Nusati S., Lies Dina Liastuti
Abstrak: Salah satu permasalahan sistem rujukan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik, maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit dalam permasalahan kesehatan hal ini juga terjadi juga di kota Batam. Untuk mengatasi hal tersebut sistem pelayanan kesehatan di era BPJS Kesehatan mengutamakan optimalisasi di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP), seperti Puskesmas, klinik pratama, maupun dokter praktek perorangan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam menyediakan layanan kesehatan bagi masyarakat. Namun masih sering kita temui masalah rujukan pelayanan rumah sakit yang terjadia ketidak tepatan dalam rujukan yang dialami oleh IGD Rumah Sakit dan Klinik-klinik di Batam. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahuai penyebab ketidak tepatan atau penyimpangan dalam rujukan FKTP yang terjadi di kota Batam. Hasil penelitian mendapatkan bahwa BPJS selalu menghimbau pimpinan dan dokter klinik untuk menahan laju rujukan yang relatif tinggi (berdasarkan asumsi yang banyak beredar di kalangan klinik dan tenaga medis baik di rumah sakit dan klinik). Dan rujukan non spesialistik yang rationya tidak lebih boleh lebih dari 15% agar tidak berdampak pada turunnya jumlah kapitasi (pasien kepesertaan BPJS kesehatan dalam tiap bulannya) yang dimiliki klinik. Disarankan Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan hasil penelitian merupakan peningkatkan kualitas atau mutu tenaga kesehatan dalam pelayanan kesehatan, mengadakan sosialisasi terhadap aturan-aturan kebijakan secara berkesinambungan mengingat agar terhindari dari konflik dalam pelayanan, peningkatan kompetensi tenaga kesehatan. Dan perlu adanya edukasi akan sebuah sistem dan aturan pelayanan untuk mengatasi masalah rujukan dan mengembalikan peran dokter umum sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan tingkat primer.
Kata Kunci : Pelayanan Kesehatan, Implementasi Sistem Rujukan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Rumah Sakit.
One of the problems of the health referral system that regulates the delegation of tasks and responsibilities on a reciprocal basis, as well as the structural and functional aspects of illness in health problems is also happening in the city of Batam. To overcome this the health care system in the era of BPJS Health prioritizes the optimization in first-rate health facilities (FKTP), such as health centers, clinics, and individual practice physicians in collaboration with BPJS Health in providing health services for the community. But still we often encounter the problem of hospital service referral that happened inaccurate in the references experienced by IGD Hospital and Clinics in Batam. The purpose of this research is to know the cause of inaccuracy or deviation in FKTP reference that occurred in Batam city. The results found that BPJS always appealed to clinical leaders and clinicians to withhold relatively high referral rates (based on widely circulated assumptions among clinics and medical personnel in hospitals and clinics). And non-specialist referrals whose ration is no more than 15% in order not to affect the decrease in the number of capitals (monthly health membership BPJS patients) owned by the clinic. Suggested suggestions that can be submitted in relation to the results of the study is to improve the quality or quality of health personnel in health services, socialization of policy rules continuously in order to avoid the conflict in service, increasing the competence of health workers. And there is need for education of a system and rules of service to overcome the problem of referrals and return the role of general practitioners as the spearhead of primary health care.
Keywords: Health Service, Implementation Referral System, Health Service Facilities, Hospital.
Read More
B-1935
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Widya Putri; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Kurnia Sari; Penguji: Puput Oktamianti, Ervin Yamani A, Mustikasari
Abstrak:

Latar belakang penelitian ini adalah banyaknya pasien batal yang berobat di rawat jalan Rumah Sakit Awal Bros Batam yang kemungkinan disebabkan oleh lamanya waktu tunggu,angkanya berkisar 4% bulan dari total kunjungan .Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya mutu pelayanan dan rusaknya performance Rumah Sakit.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mencari informasi dan mengetahui penyebab pasien lama menunggu dengan melakukan penelitian di sub unit yang terkait di unit Rawat Jalan yaitu observasi langsung,wawancara mendalam dan telaah dokumen.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan sub unit yang berperan besar terhadap lamanya pasien menunggu adalah di sub unit Rekam Medis pada saat proses persiapan berkas file Rekam Medis dan pada penelitian ini didapatkan juga lama waktu masing-masing proses yang dilalui pasien sehingga dapat dijadikan pedoman standar waktu pelayanan rawat jalan Rumah Sakit Awal Bros Batam.Pada penelitian ini didapatkan bahwa sebagai unit Rawat Jalan yang terdiri dari sub unit-sub unit,maka diperlukan SOP yang mengatur secara keseluruhan sebagai satu kesatuan pelayanan yang ada di Rumah Sakit sehingga memudahkan untuk kordinasi dan evaluasi pelyanannya. Kata kunci ; Rawat Jalan,waktu tunggu


 The background of this research is the number of patients who canceled outpatient in Awal Bros Hospital Batam which may be caused by long waiting periods, the figure ranges from 4% months of total visits. This can lead to reduced quality of service and destruction of hospital performance.The study was a qualitative study that aims to seek information and find out the causes of long wait patients with conducting research in the relevant sub-units in the outpatient unit of direct observation, depth interviews and document review.Based on the results, sub-units that contribute greatly to the length of patient waiting is the Medical Record subunits during the process of file preparation file Medical Records and in this study, too much time each process through which the patient so that it can be used as guidelines for standards of patient care time Initial Awal Bros Hospital Batam.In this study it was found that as the Outpatient unit consisting of sub-unit of sub units, the necessary standard operating procedures that set a whole as a single unit to service at the Hospital, making it easier for coordination and evaluation of services. Keyword:outpatient,waiting time

Read More
B-1270
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive