Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30096 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nely Isdiarti; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Meizar Rahman, Tomi Wahyu Hadi
T-4174
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhilaryazti; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Mila Tejamaya, Syarif Usman
S-7676
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Pamiluto Nugroho; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji; Doni Hikmat Ramdhan, Baiduri, Neneng Churoeroh, Wien Gurindro
Abstrak: CHESM (Contractor of Health Environment and Safety Management) adalahsuatu bentuk CSMS (Contractor Safety Management System) dari PT CICo untukmemastikan keselamatan kerja kontraktor yang bekerja di lingkunganya. Tesis inimembahas kinerja pemilik kontrak di CICo pada saat pelaksanaan programCHESM untuk masing masing kontraknya. Penilaian kinerja ditinjau dari aspekkinerja tugas, kinerja kontekstual, kinerja adaptif dan tindakan kontra-produktif.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggambarkanbagaimana pelaksanaan CHESM oleh tiga pemilik kontrak yang berbeda-bedaposisi dan struktur organisasinya di PT CICo. Hasil dari penelitian menyimpulkanbahwa semua pemilik kontrak keahlian yang memadai untuk menjalankantugasnya, namun kesuksesan kinerjanya sangat tergantung pada dukungan strukturorganisasi, pendelegasian tugas yang jelas serta pembatasan jumlah kontrak sesuaidengan kapasitasnya untuk bisa menjalankan semua tanggungjawabnya sebagaipemilik kontrak untuk memastikan keselamatan kerja kontraktor-kontraktornya.Kata kunci: Kinerja, Kontraktor, Pemilik Kontrak, CHESM, CSMS.
Read More
T-4460
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adrian Nusa Patria; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Fatma Lestari, Chandra Satrya, Devie Fitri Octaviani
Abstrak: Tren penggunaan tenaga kerja kontraktor sebagai pelaksana kerja terus meningkat, terutama pada sektor migas. Hal ini juga memperbesar tingkat resiko kesehatan dan keselamatan kerja yang dihadapi oleh kontraktor, sehingga diperlukan sebuah program untuk mengelola Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lindung Lingkungan pada perusahaan kontraktor. PT Z telah menjalankan program ini yang dinamakan Contractor Health, Environment and Safety Management (CHESM). Data tahun 2010-2011 menunjukkan kecenderungan peningkatan pada rating CHESM kontraktornya, yang dapat diartikan bahwa perusahaan kontraktor yang digunakannya semakin baik dalam melakukan pengelolaan K3LL di dalam perusahaannya. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas program ini dalam meningkatkan kemampuan kontraktornya itu, perlu dilakukan evaluasi mengenai pelaksanaan program tersebut oleh PT Z.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode kualitatif dengan tujuan utama untuk mendeskripsikan suatu keadaan secara objektif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi lapangan, studi literatur dan telaah dokumen. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat kesenjangankesenjangan dalam pelaksanaan tahapan-tahapan program, yang mempengaruhi efektifitas dari program itu sendiri. Kesenjangan lebih banyak terjadi pada saat pelaksanaan tahapan program di lapangan.

The trends using contractors manpower to carry out the work inclines from time to time, especially in oil and gas sector. This condition gives greater risks to the health and safety of contractor's manpower, so that they need a special program to manage the health and safety of contractor’s manpower. PT Z has run this program which is called Contractor Health, Environment and Safety Management (CHESM). There was a tendency the inclination of CHESM rates of the contractors which mean the contractors have managed HES better in their working activities. It is necessary to evaluate the realization of PT Z program to know how far the effectiveness of the program in increasing the contractors ability.
The Author manages descriptive research using qualitative method to describe the situation objectively as the main reason. The primary and secondary data are collected by interviewing employees, field observation, library studies and document analyses. Based on the result of the research, it is found the gaps between the theories and the realization of the program stages. It really influences the effectiveness of the program. The gaps happen more when they carry them out in the field.
Read More
T-3989
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Suci Mustikarini; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Dadan Erwandi, Fatma Lestari, Achmad Ruchyana Muliadiredja, Samil Mukhlisin Yauma Hasan
T-3483
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wahyono Marhentoro; Pembimbing: Hendra
S-3845
Depok : FKM-UI, 2004
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Soerjaningsih; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Soehatman Ramli
T-2333
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dani Wirahandoko; Pembimbing: Ridwan Z Sjaaf; Penguji: Dadan Erwandi, Yuni Kusminanti
S-4314
Depok : FKM-UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Neny Herawati; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Triovva Elsy
Abstrak:

Distribusi pasien yang tidak merata menyebabkan beberapa poliklinik jumlah kunjungan pasiennya sangat banyak (Rata - rata 150 orang per hari), sedangkan ada poliklinik yang jumlah pasiennya sangat sedikit (< 20 orang per hari). Besar gaji dan insentif yang diterima dokter setiap bulannya sama tidak mempertimbangkan jumlah pasien yang dilayani oleh dokter, serta absensi dokter pada poliklinik tertentu yang cukup tinggi menunjukkan terdapat masalah dalam lingkungan poliklinik, karena dokter mempunyai tanggung jawab yang cukup kompleks selain beban kerja, tuntutan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang balk kepada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pekerja dan faktor risiko psikososial yang mempengaruhi tingkat stres kerja para dokter di poliklink. Disain penelitian ini dalam bentuk survei anaiitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh populasi dokter poliklinik PT X yang bertugas menangani pasien. Pengukuran data menggunakan kuesioner berdasarkan Life Event Scale, dalam menentukan tingkat bahaya psikososial dan tingkat stres kerja, jumlah skor dari seluruh indikator dihitung, kemudian menghasilkan suatu nilai yang menentukan tingkat kategori. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat, terdapat pengelompokan distribusi frekuensi pads salah satu kategori sehingga dilakukan analisis bivariat antara kategori di bawah atau sama dengan nilai rata - rata skor dan di atas nilai rata - rata skor, kemudian dilakukan uji korelasi. Hasil penelitian didapatkan 95,6% responden berpendapat tingkat bahaya psikososial termasuk kategori sedang, hanya 4,4 % responden yang berpendapat tingkat bahaya psikososial termasuk kategori berat. Sebagian besar responden yaitu 53,7% merasakan tingkat stres kerja yang lebih berat dibandingkan responden yang merasakan tingkat stres kerja lebih ringan (46,7%). Faktor psikosoial yang mempunyai hubungan bermakna mempengaruhi tingkat stres kerja secara uji satatistik yaitu, manajemen perusahaan dan perkembangan karir. Namun ada kecenderungan faktor risiko psikososial lainnya, seperti beban kerja, rutinitas kerja, peranan organisasi dan lainnya yang mempengaruhi tingkat stres kerja responden. Perlu adanya upaya pencegahan untuk menurunkan faktor risiko bahaya psikososial kerja di lingkungan poliklinik, dengan melakukan pendekatan organizational change, sehingga dapat diidentifiikasikan aspek yang dapat menimbulkan stres kerja sehingga stresor dapat dieliminasi. Diperlukannya peneiitian lebih lanjut secara terpadu dengan menggunakan metode jenis Life Event Scale, diikuti biological measurement atau physiological measurement dengan cut of point penilaian kategori yang lebih sensitif serta dilakukan analisis secara multivariat.


 

Unbalanced patient distribution has caused increasing numbers of patients visitors (average 150 patients per day) in some policlinics, while in contrary there are some policlinics that have least patients (less than 20 patients per day). However, doctors' salary and incentives in every policlinic are the same without concerning their patients' number. Moreover, in some policlinics, there is a rise in the number of doctors' absence which indicates problems among doctors. This is due to the reality that doctors have complex responsibilities; not only a high work load but also expectations to give the best service to patients. This study aims to describe the employees' characteristics and psychosocial risk factor that influences the level of stress among doctors in policlinics. This study applies the analytical survey through cross sectional approach. The sample is all population of doctors in policlinics PT X. The data is collected through questionnaires which based on Life Event Scale in determining the psychosocial risk and working stress level. The level is based on the sum of indicator's score. The analysis of this study applies the univariate and bivariate approach. Bivariat analysis is based on distribution frequency grouping within one of the categories and is tested using the correlation test method. This research found that 95.6% of the respondent is in the medium level of psychosocial risk, whilst only 4.4% of the respondent is in the high level. However, in terms of work stress level, 53.7% of the respondents are in the high level, whereas 46.3% are in the low level. Psychosocial factor that has a significant influence are company's management and career development. Nevertheless there are other psychosocial risk factor such as work load, work routines, organization role, and other factors that may influence work stress level. it is crucial to make a preventive action to reduce the psychosocial factor risk in the policlinic environment through organizational change approach thus the stress factors can be eliminated. Further research using Life Scale Event is needed and to be followed with the Biological Measurement or Physiological Measurement with a more sensitive cut of point using multivariate analysis

Read More
T-2469
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Budi Santoso; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Widura Imam Mustopo
Abstrak:
Pengeboran panas bumi, sumur minyak dan gas sangat dikenal sebagai proyek dengan risiko kerja yang tinggi dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Beberapa penelitian menunjukkan secara kuat bahwa manajemen kepemimpinan keselamatan kerja mempengaruhi sukses dari behavioral safety processes. Peran kepemimpinan di departemen Drilling dalam mengerjakan projek pengeboran akan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan terkait dengan hasil positif keselamatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif untuk melakukan analisis tiga faktor yang berpengaruh terhadap safety leadership yaitu personality, transformational leadership style, dan best practices pada posisi Head dan Assistant Head. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Juli 2020 di departemen Drilling PT. X melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik sikap (personality) yang dimiliki oleh pimpinan kurang optimal pada karakteristik ketahanan emosi, bersikap terbuka, berorientasi pada pembelajaran dan sikap berhati-hati. Karakteristik gaya kepemimpinan transformasional pada pimpinan kurang optimal pada karakteristik ikut terlibat. Karakteristik praktik terbaik yang dimiliki oleh para pimpinan masih kurang optimal pada karakteristik tanggung jawab. Untuk meningkatkan karakteristik safety leadership, maka perlu adanya pelatihan ulang mengenai safety leadership bagi para pimpinan untuk menyegarkan kembali pemahaman yang kurang optimal tentang safety leadership, mengkaji ulang job description yang ada dan mengembangkan Job description safety leadership yang lebih terukur dan penilaian atau audit safety leadership di departemen drilling PT. X.

Geothermal, oil and gas drilling are known as projects with high work risks and require high costs. Several studies strongly indicate that safety leadership management influences the success of behavioral safety processes. The leadership role in the Drilling department in working on drilling projects will be one of the benchmarks of success related to positive safety outcomes. This study is a qualitative method approach to analyze three factors that influence safety leadership, namely personality, transformational leadership style, and best practices in the position of Head and Assistant Head. Data was collected in April-July 2020 in the Drilling department of PT. X through in-depth interviews, document review and observation.
The results showed the characteristics of personality possessed by the leader is less than optimal on the characteristics of emotional resilience, extroversion, learning orientation and conscientiousness. The characteristics of transformational leadership styles are less than optimal on the characteristics of Engaging. Characteristics of best practices are still not optimal in terms of accountability characteristics. To improve the characteristics of safety leadership, it is necessary to have retraining on safety leadership for leaders to refresh the suboptimal understanding of safety leadership, review existing job descriptions and develop a more measured Job description of safety leadership and an assessment or audit of safety leadership in drilling department of PT. X.
Read More
T-5936
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive