Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 28947 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sarjaini Jamal; Pembimbing: Jaslis Ilyas
T-216
Depok : FKM UI, 1989
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
H. Multazam Sumarno; Pemb. Sri Anggarini
A-290
Jakarta : FKM UI, 1976
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nelly Tina Widjaja; Pembimbing: Kemal N. Siregar
T-52
Jakarta : FKM UI, 1983
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nelly Tina Widjaya; Pemb. Kemal N. Siregar, R. Hertonobroto; Iwan Setiono
A-278
Jakarta : FKM UI, 1983
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lukas Nurjanto; Pembimbing: Purnawan Junadi; Penguji: Hasbullah Thabrany, Herkutanto, Faiq Bahfen
Abstrak: ABSTRAK
 
Dilakukan analisa persepsi informed concent (surat persetujuan tindakan medik) dikalangan dokter dan keluarga pasien.
 
 
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pemahaman surat persetujuan pasien, yang akan menunjukkan/memperlihatkan pula pemahaman akan resiko suatu tindakan medik di kalangan para pelaksana khususnya dokter, maupun dari pasien/keluarga pasien. Penelitian ini dilakukan di RS Panti Waluyo Solo, secara kualitatif.
 
 
Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan bantuan kuesioner dengan metoda wawancara mendalam. Yang menjadi responden adalah 38 orang pasien/keluarga pasien yang menjalani operasi, 14 orang dokter spesialis dan 14 orang dokter umum di RS Panti Waluyo Solo. Teknik analisis yang dipakai adalah deskriptif analitik.
 
 
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien/keluarganya memahami informed concent sebagai pernyataan persetujuan untuk tindakan medik, untuk mereka yang berpendidikan SLTP kebawah, hal tersebut kurang dipahami baik mengenai isi maupun kegunaan informed concent. Pentingnya pemahaman akan resiko suatu tindakan, khususnya tindakan medik yang akan menyadarkan masyarakat tentang fungsi dan pentingnya informed concent tersebut.
 
 
Penelitian ini dikalangan dokter menunjukkan bahwa mereka mereka mengerti kegunaan informed concent secara benar tidak mereka ketahui. Untuk itu penulis mengusulkan agar rumah sakit membuat informed concent dengan ciri-ciri yang memenuhi tujuan yaitu melindungi penderita dan dokter. Disamping itu perlu dibuat aturan yang lebih jelas tentang prosedur permintaan informed concent, menentukan jenis tindakan apa yang perlu dimintakan informed concent, serta tindakan yang tidak perlu meminta informed concent tetapi cukup persetujuan secara lisan
 

ABSTRACT
 
Perception of informed concent among patients, or their relative and among doctors was analyzed. The aim of this study was to know more clearly about the understanding of informed concent, which also showed the understanding to risk, as is always found in any medical procedure. This study was done in Panti Waluyo Hospital Solo, a 100 beds hospital.
 
 
The data was collected by indepth interview with the help of two kinds of questionnaire designed specifically for the patients or their relatives and for the doctors. The first group of respondent were 38 patents or their relatives who underwent surgery, and the second group were 14 specialist and one general practitioner. Analysis was done by descriptive analysis technic.
 
 
The result showed that patient s or their relative with higher educational background, understood better informed concent as a consent for a certain medical procedure than those with lower education. Better understanding for risk in medical procedure will make people realize the purpose and the importance of informed concent. Study among the doctors shows that they know some concept of consent is but not the whole about informed concent.
 
 
It is suggested that Panti Waluyo Hospital produces a new informed concent from which fuIfill the need to protect both the patient and the doctor. It is also suggested to issue a more clear rule to obtain informed connect and to state explicitness which kind of medical procedures need a written one.
Read More
B-175
Depok : FKM-UI, 1995
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Firda Azizah Ahmad; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Dien Anshari, Syarah Desvania
Abstrak:
Latar belakang: Pemerintah DKI Jakarta melakukan berbagai upaya untuk mengatasi HIV/AIDS melalui berbagai inisiatif: layanan tes HIV, pengobatan PrEP, dan kondom gratis. LSL di wilayah ini masih menghadapi tantangan dalam mengakses kondom gratis. Perilaku berganti-ganti pasangan melalui aplikasi meningkatkan risiko hubungan seksual tanpa kondom, yang berpotensi menyebabkan penularan HIV/AIDS yang lebih tinggi. Penelitian ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan HIV/AIDS, khususnya konsistensi penggunaan kondom pada LSL di DKI Jakarta. Metode: Studi cross-sectional melalui kuesioner pada bulan November 2023 melibatkan 208 responden, mengetahui konsistensi penggunaan kondom, pengetahuan tentang HIV, dan persepsi pencegahan HIV/AIDS. Pengetahuan terkait HIV dinilai dengan menggunakan kuesioner HIV-K18 dan teori Health Belief Model. Menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan p-value <0,05 dianggap signifikan. Hasil: Di antara 189 responden yang memenuhi syarat, tingkat seks aman dengan menggunakan adalah 54,5%. Responden yang memiliki persepsi keparahan (p-value 0,035), persepsi manfaat (p-value 0,006), persepsi hambatan (p-value 0,039), dan efikasi diri (p-value 0,015) yang lebih tinggi lebih cenderung menerapkan perilaku seks aman menggunakan kondom. Kesimpulan: Sebagian besar LSL di DKI Jakarta masih berisiko tinggi terinfeksi HIV/AIDS karena tidak menerapkan perilaku seks aman. Pemerintah perlu merancang program edukasi yang lebih spesifik dan relevan dengan konteks LSL, serta memastikan distribusi kondom gratis yang mudah diakses untuk mengatasi masalah ini.

Background: Despite the Jakarta government's efforts to address HIV/AIDS through various initiatives: HIV testing services, availability of PrEP treatment, and distribution of free condoms. MSM in the region still face challenges in accessing free condoms. The common practice of changing partners through applications increases the risk of unprotected sexual encounters, potentially leading to higher HIV/AIDS transmission. This study examined the factors influencing HIV/AIDS prevention behaviour, specifically condom use among MSM in DKI Jakarta. Methods: A cross-sectional survey was conducted in November 2023 with 208 respondents to assess condom use consistency, HIV knowledge, and perceptions of HIV/AIDS prevention. HIV-related knowledge was assessed using the HIV-K18 questionnaire and the Health Belief Model theory. Univariate and bivariate analyses were used and p-value < 0,05 was considered significant. Result: Among the 189 qualified respondents, the rate of safe sex with the use of a condom was 54.5%. Participants with higher scores on perceived susceptibility (p-value 0,035), perceived benefit (p-value 0,006), perceived barrier (p-value 0,039) and self-efficacy (p-value 0,015) were more likely to report adopting safe sex by using condoms. Conclusion: A significant number of MSM in DKI Jakarta remain at high risk of HIV/AIDS infection due to unsafe sex. The government should design more specific and contextualised education programmes for MSM and ensure that free condoms are easily accessible to address this public health concern.
 
Read More
S-11516
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syarifah Salmah; Pembimbing: Zarfiel Tafal
S-331
Jakarta : FKM UI, 1986
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sahat Sitohang, Rianto Adi
R 312.12 SIT p
Jakarta : PP Atma Jaya, 1989
Referensi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sahat Sitohang
LP 362.12 SIT p
Jakarta : PHLM & FK Atma Jaya, 1989
Laporan Penelitian   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Imelda Ester Riana; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmita; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Anwar Hassan, Hardaningsih
Abstrak:

Tesis ini membahas suatu proses penegakan hukum yang dilakukan oieh Badan POM, POLRI dan Kejaksaan terhadap industri yang melakukan pelanggaran memproduksi obat tradisional mengandung bahan kimia obat, di mana banyak ditemukan kendala atau penyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaannya. Desain penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dcngan teknik mengkombinasi wawancara yang tezjadi dalam pelaksanaannya. Hasil penelitian ini menunjukan beberapa faktor mcnjacli masalah antara Iain landasan hukum perlu adanya peninjauan kembali karena tencanmm sanksi yang ringan, biaya untuk proses hukum masih kurang, sumbcr daya yang masih kurang, sosialisasi dan bimbingan teknis yang masih kurang terhadap industri-industri kecil di pelosok desa, sanksi yang dibcrikan ringan, proses hukurn yang tidak sesuai dengan tupoksi, putusan pengadilan yang sulit didapatkan, Icetidak konsistenan dalam penanynan barang bulcti dan tersangka.


 

This thesis discussed law enforcement process which was conducted by departement of NAFDC, POI.RI and Prosecution toward industries which violated by producing traditional medicine which contains chemical compound where there were many problems or irregularities which happenned on its implementation. Design of this study used a qualitative method by techniques of combining betwen depth interview and searching document. Result of this sutdy indimted many problem factors including basis of law which need to review because listing of low punishment, the cost of law process was still less, lack of human resources, less of socialization ang technical assistance toward small industries at village, low punislunent, the law process at this time was not appopriatewit tupoksi, it difficult to get law court decision, it was still not consistent on handling evidence ang suspect.

Read More
T-3068
Depok : FKM-UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive