Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 28839 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
M. Kamaruzzaman; Pembimbing: Does Sampoeno
T-375
Depok : FKM UI, 1994
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitra Yelda; Pembimbing: Iwan Ariawan
S-1694
Depok : FKM UI, 2000
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hanafi Hartanto
304.66 HAR k
Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1994
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tiara Adella; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Martya Rahmaniati, Dien Anshari, Maria Gayatri, Dian Kristiani Irawaty
Abstrak:
Indonesia adalah negara dengan populasi terbanyak dalam 10 tahun di Asia Tenggara. Dalam mengantisipasi kemungkinan timbulnya masalah Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP), pemerintah mempersiapkan program Keluarga Berencana dan salah satu sasaran program KB adalah remaja. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kebutuhan pelayanan keluarga berencana pada remeja belum kawin dengan niat menggunakan kontrasepsi di masa dewasa tahun 2020. Metode dalam penelitian ini adalah kuantitatif analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Kuesioner yang digunakan Remaja Pria (RP) dan Wanita Usia Subur (WUS). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja belum kawin di Indonesia. Sampel berjumlah 7.843 responden. Analisis data meliputi analisis univariat (deskriptif), analisis bivariat (chi square) dan analisis multivariat (regresi logistik ganda). Hasil menunjukkan proporsi remaja yang berniat menggunakan kontrasepsi di masa dewasa (73,7%) lebih banyak di banding remaja yang tidak berniat menggunakan kontrasepsi (26,3%). Hasil uji chi square terdapat hubungan antara kebutuhan pelayanan KB pada remaja belum kawin dengan niat menggunakan kontrasepsi di masa dewasa. Hasil regresi logistik ganda didapatkan tidak terdapat hubungan antara kebutuhan pelayanan KB pada remaja belum kawin dengan niat menggunakan kontrasepsi di masa dewasa setelah di kontrol jenis kelamin dan pengetahuan alat/cara KB serta interaksi kebutuhan pelayanan KB by jenis kelamin. Kesimpulan ada hubungan kebutuhan pelayanan KB pada remaja belum kawin dengan niat menggunakan kontrasepsi di masa dewasa tergantung atau berbeda menurut jenis kelamin. Diharapkan lembaga terkait dapat membuat strategi dalam memberikan pelayanan KB sesuai kebutuhan remaja belum kawin menurut jenis kelamin

Indonesia is the country with the most population in 10 years in Southeast Asia. In discussions arising from the issue of hearing rate (LPP), the government prepared a family planning program and one of the targets of the family planning program was adolescents. The research objective was to determine the relationship between the needs of family planning services for unmarried adolescents with the intention to use contraception in adulthood.This research is quantitative analytic with cross sectional approach. The questionnaire used by Adolescent Men (RP) and Women of Fertile Age (WUS). The population in this study were all unmarried adolescents in Indonesia. The sample was 18,464 respondents. The results show the proportion of adolescents who intend to use contraception in the future (82.6%). Chi square test results show a relationship between the need for family planning services for unmarried adolescents with the intention to use contraception in adulthood. The result of multivariate analysis shows that there is a relationship between the need for family planning services for unmarried adolescents with the intention to use contraception in adulthood after being controlled for confounding variables. Conclusion Unmarried male adolescents who do not need family planning services, aged 15-19 years, are not exposed to mass media, have knowledge of <4 methods / methods of family planning tend not to intend to use contraception in adulthood. Collaboration between the scientific field and the BKKBN is needed in making a Health Promotion strategy regarding family planning services that is in accordance with the needs of unmarried adolescents.

Read More
T-5912
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Surotul Ilmiyah; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Ede Surya Darmawan, Iwan Ariawan, Priyono, Dini Haryati
Abstrak: ABSTRAK Indonesia pernah berhasil mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program KB, namun angka Total Fertility Rate (TFR) masih stagnan, bahkan tinggi dibanding negara ASEAN. Metode Kontrasepsi jangka panjang (MKJP) adalah metode efektif yang disarankan pemerintah untuk menunda, memberi jarak kehamilan. Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi dengan angka TFR cukup tinggi, Contraceptive Prevalence Rate (CPR) rendah dan penggunaan KB MKJP rendah. Desentralisasi seharusnya memperkuat dukungan kelembagaan untuk KB di tingkat desa. John Hopskin University melalui Pusat Penelitian Kesehatan UI dan Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) telah melakukan inisiasi advokasi UU Desa Nomor 6/2014 untuk kepentingan program KB. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan pemanfaatan alokasi dana desa untuk promosi MKJP dengan penggunaan MKJP di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional menggunakan analisis bivariat chi square dan alanisis multivariat menggunakan analisis multilevel dengan level 1 individu dan level dua desa dengan data sekunder endline survey Improving Contraceptive Method Mix Project (ICMM) yang diadakan John Hopskin University bekerjasama dengan Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) dan Pusat Penelitian Kesehatan UI tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh alokasi dana desa untuk meningkatkan penggunaan MKJP dengan nilai P sebesar 0,041, dan MOR sebesar MOR 1,162 artinya desa yang memiliki alokasi dana desa untuk promosi MKJP 1,162 kali lebih besar kecenderungan dalam meningkatkan jumlah akseptor pengguna MKJP di desa tersebut dibandingkan dengan desa yang tidak memiliki alokasi dana desa untuk promosi MKJP. Selain itu variabel lain yang berengaruh signifikan yaitu kebijakan KB di desa, kelembagaan KB desa, pengetahuan setelah dikontrol variabel pendidikan, usia,statsu ekonomi, biaya pelayanan KB, biaya transportasi. Rekomendasi penelitian ini, perlu ada intervensi advokasi kesehatan level desa di berbagai daerah dengan mengalokasikan dana desa diatas Rp.7.500.000,- untuk penguatan program keluarga berencana mendukung pemakaian MKJP. Hambatan akses dalam penggunaan KB MKJP ini dapat diatasi dengan penggunaan dana selain untuk kegiatan penggerakan penyuluhan, konseling, juga dapat digunakan untuk transport akseptor, dan transport kader yang mengantar akseptor ke fasilitas kesehatan. Kata kunci: pembangunan desa, dana desa, advokasi, MKJP, KB ABSTRACT Name : Surotul Ilmiyah Department : Public Health, Health Promotion Title : "Utilization of village funds allocation for family planning promotion with uptake Long Acting and Permanent Method (LAPM) in West Nusa Tenggara Province , Indonesia Advisor : Dr. Dra. Rita Damayanti, M.SPH Indonesia has managed to control the rate of population growth through family planning programs, but the Total Fertility Rate (TFR) is still stagnant, even higher than ASEAN countries. LAPM is an effective method and be a government recommendation for spacing and limitting, distinguish pregnancy. West Nusa Tenggara is high TFR province, low Contraceptive Prevalence Rate (CPR) and low LAPM. Decentralization should strengthen institutional support for family planning at the village level. John Hopskin University through the Center for Health Research Universitas Indonesia and Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) has initiated advocacy of Village Law No. 6/2014 for the interest of family planning (FP) programs. This study aims to examine the relationship between utilization of village fund allocation for LAPM promotion with uptake of LAPM in West Nusa Tenggara. This research was conducted by cross sectional design using bivariate analysis (chi square) and multivariate analysis using multilevel regresi logistic with level 1 (individual) and level two (village) with secondary data endline survey Improving Contraceptive Method Mix Project (ICMM) held by John Hopskin University in collaboration with Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) and Center for Health Research UI in 2016. The results show that there is influence of village fund allocation to increase the use of MKJP with P value of 0.041, and OR of OR 1,162 means that village that has a village funds allocation for promotion of LAPM, 1.162 times greater increased uptake LAPM acceptors in villages compared to villages with no allocation. In addition, variables that significantly influence LAPM uptake were village fund allocation for promoting LAPM, family planning policy in the village, FP village team, knowledge after adjusted by education, age, economic statistics, cost of family planning services, transportation costs. Recommendation of this research, there should be village-level health advocacy intervention in various regions by allocating village fund above Rp.7.500.000, and creating district working group (DWG) family planning for strengthening of family planning program to support uptake LAPM. Keywords: village development, village fund, advocacy, LAPM, Family Planning
Read More
T-5101
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Radhica El Shalawa; Pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Sabarinah Prasetyo, Zahrofa Hermiwahyoeni
Abstrak: Keberlangsungan pemakaian kontrasepsi merupakan salah satu indikator keberhasilan program keluarga berencana. Tingkat putus pakai alat kontrasepsi modern di Indonesia masih terbilang cukup tinggi yaitu sebesar 25%. Angka tersebut masih di atas target nasional yaitu sebesar 24.6%. Kejadian putus pakai pada kelompok wanita yang masih membutuhkannya akan tergolong ke dalam unmet need dan berpotensi pada kejadian kehamilan yang tidak diinginkan. Terjadinya putus pakai kontrasepsi dapat dipengaruhi oleh kurang optimalnya pelayanan yang diberikan penyedia layanan keluarga berencana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini menganalisis data hasil Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga tahun 2018 untuk mengetahui hubungan antara kualitas penyedia layanan keluarga berencana dengan tingkat putus pakai kontrasepsi modern dengan menggunakan uji chisquare dan regresi logistik. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan keluarga berencana dengan putus pakai alat kontrasepsi modern setelah di adjust oleh paritas dan interaksi antara kualitas pelayanan keluarga berencana dengan paritas. Wanita yang mendapatkan kualitas pelayanan secara buruk memiliki risiko 2,2 lebih tinggi untuk putus pakai alat kontrasepsi modern dibandingkan dengan wanita yang mendapatkan kualitas pelayanan secara baik. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kualitas penyedia layanan secara merata pada seluruh fasilitas pelayanan keluarga berencana untuk dapat meningkatkan keberlangsungan pemakaian kontrasepsi dan meningkatkan cakupan pengguna kontrasepsi baru.
Kata kunci: Kualitas Penyedia Layanan Keluarga Berencana, Putus Pakai Kontrasepsi Modern

The continued use of contraception is one indicator of the success of the family planning program. The rate of discontinuation using modern contraceptives in Indonesia is still quite high at 25%. This figure is still above the national target of 24.6%. Contraceptive discontinuation in the group of women who still need it will be classified as unmet need and potential for unwanted pregnancy. The occurrence of contraceptive discontinuation can be influenced by suboptimal services provided by family planning service providers. This research is a descriptive analytic study using cross sectional research design. This study analyzes data of the 2018 Population and Family Development Population Program Performance and Accountability Survey to determine the relationship between the quality of family planning service providers with modern contraceptive discontinuation using the chi-square test and logistic regression. This study found that there was a significant relationship between the quality of family planning service providers with modern contraceptive discontinuation after being adjusted by parity and the interaction between the quality of family planning service providers with parity. Women who received poor quality of family planning services had a 2.2 higher risk of discontinuing use of modern contraceptives compared to women who received good quality of service. Therefore, it is necessary to improve the quality of services evenly in all family planning service facilities to be able to increase the continuity of contraceptive use and increase the coverage of new contraceptive users.
Keywords: Modern contraceptive discontinuation, Quality of family planning service providers
Read More
S-10343
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alibbirwin; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah
S-1086
Depok : FKM UI, 1997
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ana Adina Patriani; Pembimbing: Sabarinah B. Prasetyo
S-831
Depok : FKM UI, 1995
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mugia Bayu Rahardjo
KJKMN Vol.6, No.3
Depok : FKM UI, 2011
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sujana Jatiputra
LP 613.94 JAT l
Jakarta : FKM UI, 1983
Laporan Penelitian   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive