Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 18572 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
T-1847
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-1192
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yeti Sugasriani; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Anwar Hasan, Sudarti Kresno, Soepalarto
Abstrak: Dengan meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan, maka fungsi pelayanan kesehatan secara bertahap harus terus ditingkatkan. Salah satu indikator untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan adalah kepuasan pasien. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah karakteristik pengantar balita dan kepatuhan petugas kesehatan terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan dalam pemeriksaan balita sakit.
 
 
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pengantar balita, untuk mengetahui hubungan antara kepuasan dengan karakteristik pengantar balita dan pemeriksaan balita sakit serta untuk mengetahui faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan pengantar balita. Rancangan penelitian adalah cross sectional, dilakukan di poli anak puskesmas uji coba DKI Jakarta pada bulan Mei 2001. Populasi penelitian adalah seluruh pengantar balita sakit yang berkunjung ke poli anak di lima puskesmas uji coba MTBS DKI Jakarta, dan balita tersebut mendapatkan pelayanan dengan pendekatan manajemen terpadu balita sakit. Sampel penelitian sebanyak 96 responden diambil secara proporsional dari lima puskesmas uji coba dan dilakukan secara purposive.
 
 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan total dengan mean 72,7% terdapat 56,3% pengantar balita menyatakan puas. Tingkat kepuasan ini terdiri dari dimensi keterjangkauan pelayanan 55,2% puas, fasilitas puskesmas 54,2% puas, peralatan pemeriksaan dan obat-obatan 53,1% puas, kemampuan pelayanan 51% puas dan hubungan interpersonal petugas kesehatan dengan pengantar balita 51% puas. Faktor yang ada hubungan bermakna dengan tingkat kepuasan adalah jenis kelamin, umur, penghasilan dan kepatuhan petugas dalam pemeriksaan balita sakit. Pemeriksaan dengan kepatuhan tinggi (80%) menunjukkan 75,5% responder menyatakan puas. Sedangkan faktor yang paling dominan berhubungan dengan tingkat kepuasan adalah kepatuhan petugas dalam pemeriksaan balita sakit.
 
 
Peningkatan mutu pelayanan harus dilakukan secara terus menerus, salah satu upaya adalah dengan meningkatkan kepatuhan petugas dalam pelayanan dengan pendekatan manajemen terpadu balita sakit. Keterpaduan program terkait dalam MTBS sangat diperlukan terutama untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan pendekatan MTBS di puskesmas.
 

 
Factors related to the satisfaction of the deliverer of the childhood illness (children under five years of age) which treated by the integrated management of childhood illness approach in children division of try out public health centers of DKI Jakarta, in May 2001The increasing demand of the community to qualified health care had forced this institution to improve their quality gradually and continuously. One of indicators to judge the quality of health care is patients? satisfaction. Patients? satisfaction is influenced by many factors such as the characteristic of the childhood illness deliverer and the obedience of health provider toward standard of care in examining the childhood illness.
 
 
The purpose of this research is to describe the satisfaction of the childhood illness deliverer and their examination of childhood illness as well as the most dominant factor related to their satisfaction. The research used cross sectional design, conducted in children division of try out public health centers in May 2001. The population is all the childhood illness deliverer who visited children division in five try out public health centers by using the integrated management childhood illness approach, in DKI Jakarta. Samples are 96 respondents who had been taken purposively and proportionally in five those public health centers.
 
 
The result of this research showed that 56,3% respondents were satisfied. Satisfaction level was consist of 53,2% of care achievability, 54,2% of facility, 53,1% of examination tool and medicine, 51% of care, 51% of interpersonal relationship with health provider. The most dominant factor to the satisfaction level is the obedience of health providers in examining the childhood illness.
 
 
Considering the result of this research, I suggest to carry out this approach because it will be useful especially in planning, actuating, supervising as well as evaluating which should be focused on the obedience of health providers.
Read More
T-1162
Depok : FKM UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-1089
Depok : FKM-UI, 2001
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
TItin Tri Lestari; Pembimbing: Kusdinar Achmad; Penguji: Dian Ayubi, Nina Permani, Rina F Bahar
T-3383
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
T-2002
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Damayanti; Pembimbing: Anwar Hasan; Penguji: Besral, Yuswati, Linda Budiyah
Abstrak:

Tesis ini membahas tentang kepuasan kerja petugas Puskesmas berdasarkan kepuasan kerja intrinsik dan ekstrinsik, serta membahas kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas loket pendaftaran, perawat, dokter, dan petugas loket obat di unit rawat jalan Puskesmas Kabupaten Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahuinya gambaran kepuasan kerja petugas maupun kepuasan pelanggan Puskesmas serta hubungan antara keduanya. Data diolah melalui analisis univariat, bivariat, multivariat, dan dengan menggunakan diagram kartesius (Importance Performance Analysis). Hasil penelitian menyarankan bahwa untuk meningkatkan kepuasan kerja petugas Puskesmas dan kepuasan pelanggan hendaknya pihak terkait seperti Kepala Puskesmas, Dinas Kesehatan dan Pemerintah Daerah berusaha untuk memenuhi harapan petugas Puskesmas dan pelanggan, antara lain meningkatkan insentif bagi petugas, perbaikan manajemen Puskemas, dan pemenuhan peralatan di Puskesmas.  Sedangkan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan hendaknya pihak Puskesmas berusaha untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan dengan berupaya untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga masyarakat akan puas mendapatkan pelayanan kesehatan di tingkat Puskesmas. Kata kunci: Kepuasan kerja petugas dan kepuasan pelanggan


 

The study focused into job satisfaction (especially intrinsic and extrinsic’s job satisfaction) among primary healthcare provider and customer satisfaction’s relationship in outpatient’s unit Community Health Centre in Cirebon district. This research used quantitative method with cross sectional approach. The data was processed with univariate, bivariate and multivariate analysis using Cartesius diagram. The researcher suggests that Puskesmas, Health district office, District Government should improve the service quality by implementation quality assurance programme in health center (such as Puskesmas accreditation or Pusksmas ISO), remuneration payment system, leadership and management capacity building  also medical and non medical equipment availability. Key word: Job satisfaction and customer satisfaction

Read More
T-3366
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Marlina; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Anwar Hasan, Ratu Ayu Dewi Sartika, Yusraluddin, Ahadi Kurniawan
T-3237
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Entuy Kurniawan; Pembimbing: Rachmadhi Purwana, Kusdinar Achmad, H.E.; Penguji: Agustin Kusumayati, J. Samidjo OW M.biomedik, Sulaeman
Abstrak:

Hasil pemeriksaan laboratorium yang cepat dan akurat sangat penting untuk pengarnbilan keputusan bagi dokter. Kesalahan hasil pemeriksaan laboratorium akan berdampak pada kesalahan dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit serta penatalaksanaan pasien (pemantauan jalannya penyaldt dan evaluasi efektivitas pengobatan). Untuk itu upaya mencegah atau meminimalisasi faktor-faktor penyebab kesalahan analisis, harus dilkukan dengan kegiatan pengendalian mutu balk internal maupun eksternaI (uji profisiensi). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan pada kinerja laboratorium klinik di Provinsi Jawa Barat yang berperan dalam penyimpangan hasil pemeriksaan melalui uji profiiensi. Desain penelitian adalah cross sectional dengan pendekatan kuantitatif. Responden adalah petugas laboratorium klinik peserta uji profisiensi. Sampel penelitian berupa total populasi sebanyak 77 laboratorium. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dari melihat hasil evaluasi kegiatan pengendalian mutu eksternal laboratorium kesehatan provinsi Jawa Barat tahun 2007. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor manusia, alat, lingkungan, dan sistem memiliki hubungan yang bermakna dengan kinerja laboratorium. Hasil analisa multivariat menunjukan bahwa faktor manusia raerupakan faktor dominan penyebab kesalahan analisis di laboratorium klinik. Studi ini menyarankan agar pimpinan laboratorium dan dinas kesehatan provinsi Jawa Barat lebih meningkatkan kualitas tenaga laboratoriuna dengan mengikutsertakan path program pendidikan berkelanjutan sesuai keahlian dan spesifikasi pekerjaannya.


A quick and precise clinical laboratory examination result was very important for a physician in making medical decision. Any inaccuracies of laboratory results could affect the medical decision suggested by the physician and as well as for the effectiveness of patient treatment.There were some efforts proposed to minimize laboratory examination inaccuracy, i.e., internal quality control and external quality control, called as proficiency test. The research objectives were to determine any factors which are involved in making of any inaccuracy in some clinical laboratories in West Java Province, using proficiency test. The research was designed as a quantitative approach of cross-sectional method. Respondents who involved in the research were laboratory technicians (called health analyst) taken from seventy-seven (77) clinical laboratories located around West Java Province. Data collecting were conducted using interviewing and questionnaires check-list, and also secondary data collecting from West Java Health Laboratory External Quality Control Program conducted in year 2007. The results have been concluded that individual skills (human factor), laboratory equipments, job environments and laboratory management system show a significant correlation with the laboratory performance. Statistical multivariate analysis has determined that individual skill (human factors) was as dominant factor in making inaccuracy of laboratory examination result. Based of the conclusion and discussion, the research recommended that West Java Health Agency and related stakeholders could make some efforts in improvement of laboratory's individual quality which is can be realized with academic upgrading based on their specific jobs.

Read More
T-2826
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Kartinah; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Ekowati Retnoningsih, Hari Suharsa
Abstrak:
Pengukuran tingkat kepuasan pelanggan merupakan elemen penting dari tingkat permintaan pasien. Karakteristik pasien yang merupakan faktor internal pasien itu sendiri terdiri dari usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan. Asumsi ketidakpuasan sering muncul pada pasien yang berbayar umum atau menggunaan asuransi kesehatan mandiri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dan jenis pembayaran dengan kepuasan pasien dengan menggunakan data sekunder, berdasarkan hasil survey Indeks Kepuasan Masyarakat Puskesmas Serang Kota pada akhir tahun 2019, bersifat deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional. Hasil Univariat menunjukan sebagian besar responden menyatakan tidak puas (55,6%), berumur 17-45tahun (78,1%), berjenis kelamin perempuan (63,6%), berpendidikan lanjut (62,5%), memiliki perkerjaan (58,6%), merupakan pasien lama (77,5%), menggunakan asuransi kesehatan (53,9%) dan pengguna layanan khusus (61,1%). Berdasarkan analisis multivariat diketahui bahwa faktor yang paling dominan berhubungan dengan kepuasan pasien adalah unit layanan.

Measuring the level of customer satisfaction is an important element of the level of patient demand. Patient characteristics which are internal factors of the patient consist of age, gender, education level and occupation. The assumption of dissatisfaction often arises in patients who pay for public use or use independent health insurance. The purpose of this study was to determine the relationship and type of payment with patient satisfaction using secondary data, based on the results of the Serang Kota Community Health Center Community Satisfaction Index survey at the end of 2019, quantitative descriptive with a cross sectional design. Univariate results showed that most respondents expressed dissatisfaction (55.6%), aged 17- 45 years (78.1%), female (63.6%), advanced education (62.5%), had a job (58 , 6%), are old patients (77.5%), use health insurance (53.9%) and special service users (61.1%). Based on multivariate analysis, it is known that the most dominant factor related to patient satisfaction is the service unit.

Read More
T-5961
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive