Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 17180 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Bambang Eka Satria; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Mila Tejamaya, Yudi Indharto, Haryanto
Abstrak: Pemeriksaan struktur anjungan lepas pantai berdasarkan risiko didasarkan dari data operasidan lingkungan untuk menentukan tingkat peluang kegagalan dan konsekuensi kegagalansehingga dapat ditentukan tingkat risiko dari masing-masing anjungan lepas pantai. Tingkatrisiko dari anjungan lepas pantai menentukan jadwal, metode dan lingkup dari pemeriksaanbawah air suatu anjungan lepas pantai. Hasil penelitian dari total 65 anjungan lepas pantaiyang dilakukan studi, terdapat diantaranya memiliki tingkat risiko tinggi sebanyak 19anjungan lepas pantai, dan sisanya 46 anjungan lepas pantai memiliki tingkat risiko sedang.Banyaknya jumlah anjungan yang memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi tersebutdipengaruhi dominan oleh kondisi desain. Penerapan pemeriksaan bawah air berdasarkanrisiko juga memberi manfaat penghematan biaya sebesar 67,5 % dibanding pemeriksaanbawah air berdasarkan jangka waktu.
Kata kunci : anjungan lepas pantai, peluang kegagalan, konsekuensi kegagalan, tingkatrisiko, Pemeriksaan Bawah Air Berbasis Risiko (RBUI)
Risk based inspection determined from risk level of offshore platform, risk level developedfrom probability of failure and consequences of failure. Operational and environmentaldatabase from platform are need to identified probability of failure and consequences offailure. Inspection interval, inspection method and scope of inspection for offshore platformunderwater inspection are defined from risk level. The risk evaluation of the 65 platformsshowed that 19 platforms were in high risk and 46 platforms were in medium risk. Platformbaseline (design condition) is the major contribution for high and medium risk of theplatform. The cost evaluation of the underwater inspection program based on risk compareto underwater inspection program based time interval showed the cost saving into 67,5%.
Keywords : offshore platform structure, probability of failure, consequence of failure, risklevel, Risk Based Underwater Inspection (RBUI)
Read More
T-4288
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kendy Pontoan; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Fatma Lestari, Mila Tejamaya, Djodi Kusuma, Frik Mick Febby
Abstrak: Instalasi anjungan lepas pantai adalah struktur atau bangunan yang dibangun di lingkungan lepas pantai untuk mendukung proses eksplorasi atau eksploitasi minyak dan gas. Dengan kerumitan fasilitas pemrosesan minyak dan gas dan fasilitas pendukung lainnya seperti crane, helikopter, switch gear, dll. sehingga melibatkan risiko kecelakaan major (major accident) dalam pengoperasian anjungan lepas pantai. Dampak kecelakaan akan mengakibatkan konsekuensi bencana, korban massal, masalah lingkungan, dan kelangsungan bisnis. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis risiko bagi pekerja di anjungan lepas pantai dari skenario kecelakaan major yang terkait dengan operasi helikopter selama lepas landas dan mendarat di instalasi lepas pantai, dan menilai risiko terhadap serangkaian risiko perusahaan, serta mengidentifikasi pengurangan risiko dan tindakan yang mitigasi yang relevan. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan panduan untuk mendefinisikan peristiwa non-process major hazard, khususnya peristiwa kecelakaan helikopter dan menerapkan penilaian risiko yang tepat untuk meningkatkan prediksi risiko kecelakaan major dan pengurangan risiko. Hasil analisis untuk semua instalasi (Uniform platform dan FSO AA) menunjukkan bahwa risiko yang terkait dengan dampak helikopter yang terpapar kepada personel pada instalasi berada dalam tingkat kriteria yang dapat diterima
Read More
T-5594
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Margaretha Thaliharjanti; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi, Fatma Lestari; Penguji: Mila Tejamaya, Djodi Kusuma, Frik Miek Febby
T-5738
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Isrianto; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Fatma Lestari, Mufti Wirawan, Rocky Sasabone
Abstrak: Tesis ini membahas tentang potensi dan risiko kebakaran pada pekerja yang bekerja di anjungan minyak lepas pantai atau disebut dengan platform yang disebabkan oleh bahaya hidrokarbon dengan cara mengidentifikasi bahaya tersebut. Melakukan kalkulasi bahaya untuk mengetahui lokasi spesifik area yang mempunyai risiko bahaya, kemudian melakukukan penghintungan individual risk per annum (IRPA) dilanjutkan dengan hasil final dari potential loss of live (PLL). Hasil tersebut dibandingkan dengan kriteria atau standar dan menentukan posisi pekerja dalam kondisi ALARP atau tidak. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan perusahaan mempertahankan program dan kegiatan yang selalu mencegah terjadinya kebakaran, walaupun anjungan CB masuk kedalam acceptable region. Waspada terhadap bahaya hidrokarbon, peningkatan awarness pekerja dalam bekerja, pengecekan dan monitor bahaya, memperhatikan prosedur kerja

This thesis discussed the potential and risks of fire on workers in the offshore platform oil and gas production caused by hydrocarbons hazard by identifying those hazard. Hazard calculation was conducted in order to find out the specific location which has potential risk, then calculated individual risk per annum (IRPA) surveillance followed by the final results of the Potential Loss of Live (PLL). These results compared to criteria or standards and determine the position of workers was in ALARP condition or not. This research was a quantitative risk assessment with descriptive design. The results of this study gave recommendation to company for maintain programs and activities that always prevent fires even though the CB platform is within the acceptable region. Alert to the hazard of hydrocarbons, increased awareness of workers at workplace, checking and monitor hazards, and always follow working procedure.
Read More
T-5869
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bambang Cahyono; Pembimbing: Zulkifli Djunaedi; Penguji: Soehatman Ramli, Karel Piet
T-2143
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yudi Handradika; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Mila Tejamaya, Budiawan, Heni D. Mayawati, Elsye As Safira
Abstrak: Pekerja di lapangan migas, khususnya di lepas pantai memiliki risiko yangtinggi terhadap pajanan BTX di area kerja. Pajanan bersumber dari aktifitas yanglangsung bersentuhan dengan uap dan gas hidrokarbon yang sifatnya mudahmenguap pada suhu kamar (Volatile organic compounds - VOC) sehinggamemungkinkan terhisap oleh para pekerja dan menimbulkan efek kesehatan.Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan tingkat risiko nonkarsinogenik dankarsinogenik dari Pajanan BTX terhadap pekerja lepas pantai beserta manajemenrisiko yang harus dilakukan. Penelitian ini merupakan studi potong lintangmenggunakan pendekatan analisis risiko kesehatan lingkungan (ARKL) yangmeliputi 4 langkah penting: identifikasi bahaya, analisis dosis-respon, analisispajanan dan karakterisasi risiko. Jumlah sampel berupa 95 orang pekerja tetap diperusahaan hulu migas X. Data penelitian diperoleh melalui wawancara danpengukuran langsung, tingkat risiko dihitung dengan cara membagi asupandengan dosis referensi BTX. Sebagai pembanding (control) dilakukan jugaperhitungan terhadap 7 orang pekerja lepas pantai yang bekerja hanya di kantor(office). Hasil penelitian menunjukkan risiko pajanan benzene non karsinogenikharus diwaspadai bagi pekerja lepas pantai dimana dari perhitungan diketahuinilai RQ (Risk Quotient) yang lebih dari satu baik untuk pajanan realtime (ada21,05% pekerja) maupun pajanan lifetime (61,05% pekerja). Sementara untukrisiko pajanan non karsinogenik dari toluene dan xylene termasuk rendah. Iniditunjukkan dari hasil perhitungan RQ untuk realtime maupun lifetime yangsemuanya (100%) bernilai kurang dari satu (RQ <1). Untuk risiko kesehatanpajanan karsinogenik benzene, diperoleh bahwa 20% pekerja lepas pantaimemiliki efek karsinogenik pada pajanan realtime dan 60% pekerja pada pajananlifetime. Disimpulkan bahwa perlu dilakukan manajemen risiko terhadap pajanansenyawa benzene di lingkungan kerja lepas pantai, agar pekerja terhindar daririsiko kesehatan baik risiko nonkarsinogenik dan risiko karsinogenik jangkapanjang.
Kata kunci:Analisis Risiko, BTX, Pekerja Lepas Pantai
This research has objective to predict carsinogenic and non carcinogeniceffect of BTX exposure to offshore workers and the risk management required. Itis cross sectional study which utilize the environmental health risk assessmentapproach. Sample consists of 95 offshore workers in upstream oil and gascompany X. research data is compiled from direct interview and companymeasurement data. As a control, 7 administrative workers are involved incalculation. The result of this research is non carcinogenic exposure of benzenemust become a high concern which has risk quotient - RQ 21.05% at realtimeexposure and 61.05% at lifetime exposure. There is little risk related to tolueneand xylene. Its respectively RQ is lower than 1 for both of them. For carcinogenichealth risk of benzene, 20% of offshore workers and 60% of offshore workers hascarcinogenic effect to their health risk.It can be concluded that risk management isrequired for being applied in order to minimize the benzene health effect tooffshore workers.
Keyword: Risk Analysis, BTX, Offshore worker.
Read More
T-4438
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulia Tirtasiwi Sekti; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Fatma Lestari, Mila Tejamaya, Maruli Halomoan Manik, Puguh Mahendro Djati
Abstrak: Pendahuluan: Hidrokarbon merupakan bahan yang mudah terbakar yang dapat menyebabkan kecelakaan besar kecelakaan dan ledakan di instalasi anjungan lepas pantai pengolahan hidrokarbon. Kebakaran dan ledakan di anjungan lepas pantai adalah kecelakaan yang relatif jarang terjadi tetapi dapat memiliki konsekuensi tak terduga yang berdampak signifikan terhadap kematian dan kehilangan aset. Metode: Metode deskriptif dengan desain kuantitatif dari data sekunder tahun 2020 (cross sectional) dan studi literatur tanpa melakukan intervensi pada objek penelitian (non-experimental) dianalisis menggunakan perangkat lunak (PHAST) untuk mengevaluasi model konsekuensi kebakaran dan ledakan. Analisis frekuensi dengan metode fault tree dan event tree analysis, untuk menganalisa kemungkinan terjadinya overpressure dan terjadi nya kecelakaan besar pada fasilitas pengolahan hidrokarbon gas dan minyak di anjungan lepas pantai yang merupakan Major Hazard Plant. Hasil: Tingkat risiko tertinggi untuk kematian personel yang bekerja di anjungan lepas pantai tersebut berada pada tingkat ALARP Region dari kontributor skenario terbesar flash fire dengan jumlah fatality sebanyak 10 orang dan nilai frekuensi 3,26E-08/year artinya 1 dari 30.674.847 peluang skenario flash fire dalam 1 tahun dapat terjadi hingga menyebabkan kematian 10 orang, sedangkan risiko terhadap aset berada pada tingkat risiko yang dapat diterima/Acceptable dari kontributor skenario terbesar jet fire dengan nilai kehilangan aset sebesar 40.590.800,00 dan nilai frekuensi tertinggi 6,31E-08/year artinya 1 dari 15.847.861 peluang skenario jet fire dalam 1 tahun dapat terjadi hingga menyebabkan kehilangan aset sebesar $ 40.590.800 dari kebakaran dan ledakan skenario overpressure yang berpotensi terjadi di anjungan baru lepas pantai dengan mempertimbangkan beberapa sistem pengaman yang telah ditentukan dalam desain. Kesimpulan: Tidak diperlukan adanya tambahan mitigasi dikarenakan sistem pengaman yang telah ditentukan dalam desain cukup untuk mencegah kecelakaan besar yang dapat terjadi sehingga anjungan baru lepas pantai dinyatakan aman untuk dioperasikan
Introduction: Hydrocarbons are flammable materials can cause major accidents and explosions at offshore platform hydrocarbon processing. Fires and explosions on offshore platforms are relatively rare accidents but can have unforeseen consequences that can have a significant impact on fatality and loss of assets. Methods: Descriptive method with quantitative design from secondary data in 2020 (cross sectional) and literature study without intervention on the research object (non-experimental) using software (PHAST) to evaluate the consequences of fire and explosion models. Frequency analysis with fault tree and event tree analysis methods, to analyse the possibility of overpressure and major accidents events on offshore platforms hydrocarbon processing facilities which are Major Hazard Plants. Result: The highest risk level for the personnel fatality working on the offshore platform is in the ALARP Region level from the largest contributor to the flash fire scenario with the number of fatalities as many as 10 peoples and the frequency value of 3.26E-08/year means 1 out of 30,674,847 flash fire scenario opportunities in 1 year can occur to cause fatality of 10 people, while the risk to assets is in an acceptable risk level from the largest contributor to the jet fire scenario with loss of assets 40,590,800.00 and the highest frequency value is 6.31E-08/year) means that 1 in 15,847,861 opportunities of a jet fire scenario in 1 year can occur to cause asset loss of $ 40,590,800 from fires and explosions in overpressure scenarios that have the potential to occur on the new offshore platform taking into account some of the safety systems that have been defined in the design. Conclusion: There is no need for additional mitigation because the safety system that has been determined in the design is sufficient to prevent major accidents that can occur so that the new offshore platform is declared safe to operate.
Read More
T-6165
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuniria Mukmin; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Fatma Lestari, Laksita Ri Hastiti, Dodi Suryadi, Meddy Harjanto
Abstrak:
PT. X merupakan fasilitas proses pengolahan hidrokarbon minyak dan gas di anjungan lepas pantai yang berlokasi di Pulau Jawa. Fasilitas pengolahan hidrokarbon minyak dan gas di PT. X merupakan fasilitas sumur anjungan yang mengandung gas bertekanan tinggi dan berada di area yang sangat dekat dengan pemukiman dan jalur pelayaran umum. Keadaan tidak terkontrol seperti kebakaran, ledakan atau kebocoran dapat menyebabkan terjadinya bahaya serius pada keselamatan manusia dan hilangnya aset. Hal ini dapat memberikan dampak yang besar baik bagi fasilitas PT. X beserta keberlangsungan bisnis. Oleh karena itu, penting untuk perusahaan melakukan analisis Layers of Protection yang dapat mencegah terjadinya kecelakaan terutama major incidents.Tujuan dari studi ini adalah menentukan besar risiko yang terjadi akibat kegagalan Safety instrumented function (SIF) di anjungan lepas pantai PT.X berdasarkan skenario kegagalan yang telah diidentifikasi dan bagaimana evaluasi risiko terhadap Safety Instrumented Level (SIL) node Gas compressor dan KO drum pada pengolahan minyak dan gas PT.X tahun 2022. Metode Layers of Protection Analysis (LOPA) digunakan untuk Menghitung SIL dan menentukan apakah diperlukan Independent Protection Layers (IPL) tambahan untuk mencapai Risk Tolerance Criteria (RTC) dari PT.X. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 2 safety instrumented function (TSHH gas compressor dan LSHH KO drum) yang memiliki nilai SIL 1 yang berarti bahwa diperlukan penambahan IPL pada kedua SIF tersebut untuk mencapai RTC PT.X.

PT. X is an oil and gas hydrocarbon processing facility on an offshore platform located in Java Island. PT. X facility is a well and processing platform facility that contains high pressure gas and is located in a close area to residential areas and public shipping lanes. Uncontrolled circumstances such as fire, explosion or oil spill can cause serious harm to human safety and loss of assets. This can have a big impact on PT. X facilities and business continuity. Therefore, it is important for the company to conduct analysis regarding layers of protection that can prevent accidents, especially major incidents. The purpose of this study is to determine the risk that occurs due to the failure of the Safety Instrumented Function (SIF) on the PT.X offshore platform based on the SIF failure scenario that has been identified and also to perform risk evaluation of its Safety Instrumented Level (SIL) in node Gas Compressor and KO drum at oil and gas processing facility. Layers of Protection Analysis (LOPA) method is used to calculate SIL and determine whether additional Independent Protection Layers (IPL) are required to achieve PT.X's Risk Tolerance Criteria (RTC). The results show that there are 2 safety instrumented functions (TSHH gas compressor and LSHH KO drum) which have SIL value of 1 which means that it is necessary to add IPL to both SIFs to achieve PT.X RTC.
Read More
T-6482
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amirullah; Pembimbing: L. Meily, Kurniawidjaja; Penguji: Zulkifli, Djunaidi, Kasyunnil, Kamal, Yuni Kusminanti
T-3041
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive