Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34797 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Titi Masrifahati; Pembimbing: Kemal N. Siregar, Evi Martha
T-2057
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dini Dachlia; Pembimbing: Toha Muhaimin
T-797
Depok : FKM UI, 2000
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Rakhmawati; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Mieke Savitri, Evi Martha, Ade Pamudji, Rachmalina Soerachman
Abstrak:

Tesis ini tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual berisiko pada anak jalanan di Sekolah Masjid Terminal Depok. Merupakan penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang. Populasi dan sampel adalah seluruh anak jalanan yang terdaftar sebagai siswa di Sekolah Masjid Terminal Depok, dengan cara snow balling sampling didapat jumlah sampel minimal sebanyak 87 anal.

Hasil penelitian didapat 33% anak jalanan berperilaku seksual berisiko, faktor-faktor yang berhubungan bermakna adalah umur, pendidikan, riwayat pacaran, hubungan dengan orang tua, riwayat perlakuan salah seksual, pemakaian zat psikoaktif dan perilaku berkelahi. Pemakaian zat psikoaktif merupakan faktor paling dominan, dengan nilai p 0,001 dan OR 6. Meskipun secara kuantitatif jumlah anak jalanan yang berperilaku seksual berisiko kecil, namun perilaku seksual belum saatnya dilakukan oleh anak-anak, sehingga secara kualitatif hal tersebut merupakan hal yang serius.


This thesis is about the factors related to a risky sexual behavior on the street children in Sekolah Masjid Terminal Depok. This is a quantitative study with cross-sectional design. The population and the sample were all street children enrolled as students in Sekolah Masjid Terminal Depok, by way of snow balling sampling obtained 87 midwives in minimum as the sample.

The results showed that 33% of street children have a risky sexual behavior, those related factors are age, education, history of courtship, relationships with parents, history of misconducted-sexual, psychoactive substances usage and fighting behavior. Psychoactive substances usage becomes the most dominant factor, with p values of 0.001 and OR 6. Quantitatively, the number of street children having a risky sexual behavior is a little. Nevertheless, sexual behavior should not be done by the children, so that qualitatively it becomes a serious thing to be concerned of.

Read More
T-3785
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rohanah; Pembimbing: Luknis Sabri
S-4010
Depok : FKM-UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yeyen Sudaryani; Pembimbing: Siti Arifah Pujonarti
S-3276
Depok : FKM-UI, 2003
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yustikawati; Pembimbing: Toha Muhaimin, Adi Sasongko
T-2056
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratna Wulansari; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Sopan Adrianto
Abstrak: Remaja yang tidak dapat menahan dorongan seksualnya cenderung memiliki perilaku seksual berisiko. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja pada siswa SMPN X Jakarta tahun 2015. Desain penelitian menggunakan cross sectional dengan jumlah sampel 248 orang. Sebanyak 8,1% siswa memiliki perilaku seksual berisiko. Uji bivariat menunjukkan adanya hubungan antara variabel independen jenis kelamin, umur pertama kali terpapar pornografi di media internet, pengaruh teman sebaya, dan keterpaparan pornografi di media internet (jejaring sosial, website, chat room, dan game online) dengan variabel dependen perilaku seksual. Perilaku seksual berisiko dalam penelitian ini, yaitu kissing (6%), petting (1%), dan necking (1%), dan oral seks (0,4%).
Kata Kunci : Remaja, perilaku seksual, Sekolah Menengah Pertama

Adolescents who are not able to control their sex drive, tend to have risky sexual behavior. The aim of this research is to find out the factors that are related to adolescents sexual behavior at Junior High School (SMPN X Jakarta) in 2015. This research has used cross sectional research design and sample of 248 people. There were 8,1% students who have risky sexual behaviour. Bivariate test showed that there are associations between independent variable of sex, age of the first time being exposured by pornography on internet media, influences from peer group and pornography exposure on internet media (socmed, website, chat room, and game online), and dependent variable of sexual behavior. Researcher has revealed three kinds of risky sexual behavior in this research, which are: kissing 6%, petting 1%, and oral sex 0,4%.
Key words : Adolescent, sexual behavior, Junior High School
Read More
S-8634
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Indah Pertiwi; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Dwi Gayatri, Adriah Murdiati
Abstrak: Seksualitas dan kesehatan reproduksi yang tabu untuk dibicarakanmenjadikan remaja cenderung ingin mencoba-coba sehingga remaja menjadiberisiko pada perilaku seks yang berisiko.Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional. Sampel sebanyak147 responden yang diambil secara Probability Proportional to Size, kemudianresponden yang dipilih menggunakan sistematik random sampling. Datadikumpulkan dengan menggunakan kuesioner.Dari hasil analisis, didapatkan sebanyak 36,7% berperilaku seksual berisiko. Sebagian besar responden berumur 13 tahun dan sebagian besarresponden sudah mengalami pubertas, sebagian besar memiliki pengetahuan baik,memiliki sikap positif. Sebagian besar responden tidak melakukan komunikasi aktif dengan orang tua (81,6%), sebagian responden melakukan komunikasi pasifdengan teman (79,6%). (62,6%) yang menyatakan mempunyai pacar. Usia ratarata mulai berpacaran 12 tahun. Lama pertemuan dengan pacar rata-rata 3 jam,responden yang berhubungan seksual (6,1%). Variabel yang memiliki hubungan yang bermakna dengan perilaku seksual remaja yaitu, umur, sikap, polakomunikasi dengan orang tua dan teman sebaya, status perkawinan, lama pertemuan dan jumlah pacar, paparan media ponografi. Penelitian ini merekomendasikan perlu adanya komunikasi yang terbuka dan adanya tata aturan keluarga yang jelas dalam pencegahan perilaku seksual berisiko pada remaja.Kata kunci : Seksualitas, perilaku seksual berisiko dan komunikasi orang tua
Sexsuality and reproductive health taboo, it makes teens to want experiment, sothat teens at risk on the risky sexual behaviour. The study was conducted a crosssectional. Sample of 147 respondents with Probability Proportional to Size, andthen respondents were selected with Sytematik random sampling. Data werecollected questionnaire.From analysis, it was found 36,7%, as risky sexual behaviour, the respondentswas 13 years, respondents have a good knowledge, have a positive attitude,communications with parents not perform active 81,6%. Communication withfriends have passive 79.6%. the average age began dating at 12 years, 62,6%respondents have boyfriends and girlfriends.Variables that a significant with adolescent sexual behaviour, that is age, attitude,communication with parents and peers, status mariage of parents, leght of meetingand number of girlfriends and boyfriends, exposure to media pornography.Key words : sexuality, risky sexual behaviour, communication with parents
Read More
S-7563
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pujiarti Sri Hastuti; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Mieke Savitri, Mujaddid
Abstrak: Skripsi ini membahas keterpaparan terhadap Program Dunia Remajaku Seru (DAKU) dan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMKN 32 Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional dan pengambilan sampel dilakukan dengan Systematic Random Sampling. Hasil penelitian menunjukan siswa yang perilaku seksual berisiko rendah (65,3%) dan perilaku seksual tinggi (34,7%). Responden yang mempunyai perilaku seksual berisiko tinggi lebih banyak pada siswa yang tidak ikut DAKU (37,1%), jenis kelamin laki-laki (57,3%), umur ≥ 16 tahun (37,8), umur pubertas dini (52,2%), pendidikan orang tua tamat ≥ SMA/SMK/sederajat (37,9%), uang saku ≥ 20.000 (54,1%), pengetahuan kurang (43,3%), pernah/punya pacar (36,7%), frekuensi pertemuan dengan pacar sering (52,3%), persepsi negatif (42,8%), sikap negatif (56,5%), dan komunikasi dengan orang tua yang pasif (52%). Terdapat hubungan antara keterpaparan terhadap Program Dunia Remajaku Seru (DAKU) dan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMKN 32 Jakarta (p=0,04). Kata kunci: Program Dunia Remajaku Seru (DAKU), remaja, perilaku seksual berisiko.
Read More
S-8604
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Puspita Sari; Pembimbing: Toha Muhaimin; Penguji: Soedarto Ronoatmodjo, S.L. Rini
Abstrak: Seksualitas dan kesehatan reproduksi adalah isu yang dianggap tabu olehmasyarakat. Hal ini dapat membuat remaja terjerumus dalam perilaku seksual berisiko sehingga menempatkan remaja pada tantangan risiko terhadap berbagai masalah kesehatan reproduksi yang berdampak pada kelangsungan hidup remaja.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran hubungan pola komunikasi orang tua dengan perilaku seksual berisiko pada remaja di SMATunas Harapan. Penelitian dilakukan dengan rancangan cross sectional.Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari tahun 2013 dengan responden sebanyak 115. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner terstruktur.Hasil analisis menunjukkan ada hubungan antara pola komunikasi orangtua, pengetahuan, sikap, dan paparan media pornografi dengan perilaku seksualberisiko di SMA Tunas Harapan. Penelitian ini menyarankan perlu adanya penyuluhan kepada orang tua tentang kesehatan reproduksi pada remaja dan komunikasi terbuka dalam mencegah perilaku seksual berisiko pada remaja.
Kata kunci: pola komunikasi, perilaku seksual berisiko, dan remaja
Sexuality and reproduktive health is an issue that is rare to be talk andbecome a taboo issue in society. Psychologically adolescent have a high curiosityand wanted try soething new. Taboo sexuality and reproductive health issue aremakes adolescent want to create new experiment about sexsual behavior whichmay impact on on unwanted pregnancy, sexually teransmitted infections, hiv andaids and an many more. This research was the relationship and communicationparents with risky sexual behavior in SMA Tunas Harapan.This research has been conducted with cross-sectional design. Teh datawas colled in Januari 2013 with 115 respondents. Data collected by usingstructured questionnaire that has been tested and analyzed prior univariate andbivariate.The results of this study show the relationship communication parent withrisky sexual behavior in SMA Tunas Harapan. The results of this study showed onrelationship to communication parent, attitudes, knowledge and exposure topornography. This study recommends the need for educate parents aboutreproductive health in adolescents and open communication in preventing riskysexual behavior in adolescents.
Keywords: communication patterns, risky sexual behaviors, and adolescents
Read More
S-7580
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive