Ditemukan 29840 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
D.N. Widyanthini, A.A. Sagung Sawitri, D.N. Wirawan
PHPMA-Vol.2/No.1
Denpasar : Universitas Udayana, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
S. Juergens ... [et al.]
PHPMA-Vol.4/No.1
Denpasar : Universitas Udayana, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
P 616.8918 NEL p
[s.l.] :
Bali: Acta Medica Indonesiana, 1992, s.a.]
Prosiding Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Kliping koran kompas 2015
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
Indeks Koran Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rohman, Adria Rosy Starinne
LP 364.1534 ROH p
Yogyakarta : Ford Foundation, 2005
Laporan Penelitian Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Gustia Arminda Siregar; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Putri Bungsu, Romauli
Abstrak:
Read More
Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Loss to follow-up pada pasien HIV/AIDS dapat meningkatkan kegagalan pengobatan baik klinis, imunologi, maupun virologi, meningkatkan morbiditas dan mortalitas, serta resisten terhadap terapi antiretroviral. Kejadian loss to follow-up pada pasien HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV di Kota Medan sebesar 21% pada tahun 2021 dan mengalami peningkatan pada tahun 2022 menjadi 26%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan loss to follow-up pada pasien HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2018 – 2022. Desain studi penelitian ini adalah kohort retrospektif pada 383 pasien HIV/AIDS yang memulai pengobatan ARV di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2018 - 2022. Data yang digunakan adalah data sekunder meliputi SIHA, rekam medis, dan formulir ikhtisar follow-up perawatan pasien HIV dan terapi ARV. Proporsi pasien HIV/AIDS yang mengalami loss to follow-up sebesar 39,3% dan probabilitas loss to follow-up sebesar 52%. Pada analisis multivariat dengan cox proportional regression, usia > 30 tahun (aHR=1,4; 95% CI: 1,010-1,938) dan jumlah CD4 < 200 sel/mm3 (aHR=1,66; 95% CI: 1,184-2,331) secara signifikan merupakan faktor penyebab terjadinya loss to follow-up. Diperlukan peningkatan upaya pendampingan untuk menghindari terjadinya loss to follow-up terutama pada pasien usia lebih tua dan jumlah CD4 < 200 sel/mm3.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) is still a major public health problem that attacks the immune system. Loss of follow-up in HIV/AIDS patients can increase clinical, immunological and virological treatment failure, increase morbidity and mortality, and become resistant to antiretroviral therapy. The incidence of loss to follow-up in HIV/AIDS patients undergoing ARV treatment in Medan City was 21% in 2021 and will increase in 2022 to 26%. The aim of this study was to determinants of loss to follow-up in HIV/AIDS patients on antiretroviral treatment at RSUD Dr. Pirngadi Medan 2018 – 2022. The study design of this research was a retrospective cohort of 383 HIV/AIDS patients who started ARV treatment at RSUD Dr. Pirngadi Medan 2018 - 2022. The data used is secondary data including SIHA, medical records, and an overview form of follow-up care for HIV patients and ARV therapy. The proportion of HIV/AIDS patients of loss to follow-up was 39.3% and the probability of loss to follow-up was 52%. In multivariable cox proportional regression analysis, age > 30 years (aHR=1,4; 95% CI: 1,010-1,938) and a low CD4 count (aHR=1,66; 95% CI: 1,184-2,331) were found to be a significant predictors of loss to follow-up. Increased assistance efforts are needed to avoid loss to follow-up, especially in patients who are older and have a CD4 count < 200 sel/mm3.
T-6962
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yuneti Octavianus Nyoko, I.W.G. Artawan Eka Putra, Sawitri, A.A. Sagung
PHPMA-Vol.2/No.2
Denpasar : Universitas Udayana, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Achmad Sujudi
363.1798 SUJ m
Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2004
Buku (pinjaman 1 minggu) Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Talitha El Zhafira Hadi; Pembimnbing: Helda; Penguji: Nurhayati Adnan, Alfons M. Letelay, Suyono
Abstrak:
Read More
Angka mortalitas HIV/AIDS hingga saat ini masih menjadi permasalahan kompleks di tingkat global, terutama pada negara berkembang. Terapi Antiretroviral (ARV) menjadi salah satu bentuk pencegahan berkembangnya kasus HIV menjadi AIDS. Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa ODHA yang telah memulai terapi ARV pun masih berisiko tinggi untuk mengalami kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepatuhan terapi antiretroviral terhadap kejadian mortalitas pada pasien HIV/AIDS di RSUD Kabupaten Tangerang periode tahun 2006 – 2022. Desain studi yang digunakan adalah kohort restrospektif. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 924 pasien yang diobservasi melalui rekam medis pasien. Kelompok exposed yaitu 510 pasien yang patuh terapi ARV dan kelompok non-exposed yaitu 414 pasien yang tidak patuh terapi ARV. Berdasarkan hasil analisis, diketahui bahwa probabilitas kumulatif survival dan median survival time secara keseluruhan adalah 52,3% dan 7 tahun. Rata-rata waktu pengamatan survival pada tahun ke 8 dan median survival time pada tahun ke 7 pengamatan. Selain itu, diketahui pula terdapat pengaruh antara kepatuhan terapi ARV terhadap kejadian mortalitas pasien HIV/AIDS dengan nilai adjHR = 1,71 (95% CI: 0,03 - 3,18) setelah mengendalikan variabel usia dan infeksi oportunistik. Hasil penelitian ini dapat menjadi acuan dan pertimbangan dalam meningkatkan kepatuhan ODHA dalam menjalankan terapi ARV di kemudian hari supaya tren kematian dapat ditekan.
The mortality rate of HIV/AIDS is still being a complex problem at the global level, especially in developing countries. Antiretroviral Therapy (ARV) is one form of prevention of the development of HIV cases into AIDS. However, it is undeniable that people living with HIV who have started ARV therapy are still at high risk of death. This study aims to determine the effect of adherence to antiretroviral therapy on the survival of HIV/AIDS patients at General Hospital of Tangerang Regency for the period 2006 – 2022. The study design used a retrospective cohort design. The exposed group was 510 patients who were adherent to ARV therapy and the non-exposed group was 414 patients who were not adherent to ARV therapy. Based on the results of the analysis, it is known that the cumulative probability of survival and median survival time as overall are 52.3% and 7 years. The average survival observation time at year 8 and median survival time at year 7 observation. In addition, it is also known that there is an correlation between adherence to ARV therapy on the mortality incidence of HIV/AIDS patients with adjHR = 1.71 (95% CI: 0,03 - 3,18) after controlling for age and opportunistic infection variables. The results of this study can be a reference and consideration in improving the compliance of PLHIV in carrying out ARV therapy in the future so that the mortality trend can be suppressed.
T-6670
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
N.P. Diwyami, A.A. Sagung Sawitri, D.N. Wirawan
PHPMA-Vol.4/No.1
Denpasar : Universitas Udayana, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
