Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 41346 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Muhamad Fajar Subechi; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto, Abdur Rahman; Penguji: Bambang Wispriyono, Inswiasri, Ali Isha Wardhana
T-4395
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhela Amelia Nugroho; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Haryoto Kusnoputranto, Satria Pratama
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas udara ambien (PM2.5 dan PM10), Faktor Individu, dan Faktor Meteorologi dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) di Jakarta Pusat tahun 2018-2020. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi berdasarkan waktu (time trend). Hasil studi menunjukkan adanya korelasi yang lemah dengan pola positif antara konsentrasi PM2.5, PM10, dan suhu udara dengan kejadian PPOK di Jakarta Pusat tahun 2018-2020 (r= 0,172, r= 0,056, r= 0,147).
Read More
S-10622
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Budi Pramono; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Budi Haryanto, Bambang Wispriyono, Hening Darpito, Sujono
Abstrak:
Buruknya udara Jakarta terutama karena transportasi, diikuti industri, pemukiman dan sampah. Adanya bahan pencemar yang selalu di buang ke udara akan mempengaruhi kualitas udara di DKI Jakarta dan unsur pengelolaan lingkungan, maka di butuhkan data secara terus menerus. Gambaran jumlah kasus penyakit di Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat pada tahun 2001 adalah 7.020 kasus. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara kualitas udara ambien, faktor meteorologi dengan kejadian penyakit ISPA selama 9 bulan mulai bulan September 2001 sampai dengan bulan Mei 2002 di wilayah Puskesmas Kecamatan Kembangan Jakarta Barat. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang (Cross Sectional). Data kualitas udara ambien dan faktor meteorologi kejadian ISPA harian dikelompokkan dalam 5 harian, selama 9 bulan mulai bulan September 2001 sampai dengan bulan Mei 2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu udara rata-rata 27,63°C, kelembaban relatif rata-rata 81,9%, arah angin rata-rata 185,77°, kecepatan anginn rata-rata 1,35 mis, PMso rata-rata 71,52ug/m3, SO2 rata-rata 26,72 pgfm3 , CO rata-rata 1,62 ug/m3 , 03 rata-rata 41,74 ug/m3 , NO2 rata-rata 42,26 ug/m3 dan jumlah kasus ISPA rata-rata 180,34. Dan uji korelasi di ketahui adanya hubungan antara suhu udara dengan S02, 03 dan NO2, , kelembaban relatif dengan 03, kesehatan angin dengan PM 10 dan CO, arah angin dengan PM14, 502, CO, 03, dan NO2, SO2 dengan ISPA, dan 03 dengan ISPA. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa jumlah kasus ISPA tidak berhubungan dengan suhu udara dan kelembaban relatif, tetapi berhubungan dengan 502 dan 03. Di sarankan agar instansi-instansi yang terkait dengan program pengendalian pencemaran udara hendaknya mengadakan kerjasama dengan Dinas Kesehatan untuk mengadakan lebih banyak penelitian tentang kualitas udara dan dampaknya terhadap kesehatan dengan memanfaatkan data kualitas udara atau data ISPA yang telah ada.
Read More
T-1428
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wahyu Danil; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Zakianis, Bety, Setyorini
S-5574
Depok : FKM UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Surjanto; Pemb. I Made Djaja, Fatma Lestari; Peng. Rachmadi Purwana, Wahyu Pito Supeni, Nety Widayati
T-2533
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Porman Tiurmaida Simbolon; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Haryoto Kusnoputranto, Laila Fitria, Margareta Maria Sintorini, Didi Purnama
Abstrak:
Dampak pencemaran udara telah menyebabkan menurunnya kualitas udara yang dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan khususnya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2018, Provinsi DKI Jakarta merupakan provinsi 10 tertinggi dengan prevalensi ISPA sebesar 13,2%. Oleh karena itu perlu dilakukan kajian lebih mendalam mengenai korelasi antara kualitas udara ambien dengan kejadian ISPA pada balita di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018-2022. Desain penelitian ini adalah studi ekologi dengan analisis time series. Data yang digunakan adalah data bulanan jumlah kasus ISPA balita dan data kualitas udara ambien diperoleh dari data Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang kemudian dikonversi menjadi nilai konsentrasi per bulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata jumlah kasus ISPA pada balita di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018-2022 sebesar 6.048 kasus dengan jumlah kasus tertinggi sebesar 65.972 kasus. Konsentrasi parameter kualitas udara ambien yang melebihi baku mutu adalah parameter O3 dengan konsentrasi rata-rata sebesar 126 ug/m3. Hasil uji korelasi Rank Spearman menunjukkan bahwa O3 memiliki hubungan yang signifikan dan korelasi arah positif dengan nilai p=<0,001; r=0,307). Kesimpulan dari penelitian ini adalah parameter kualitas udara ambien yang memiliki hubungan dengan kejadian ISPA pada balita ialah O3, sedangkan PM10, PM2.5,NO2 dan SO2 tidak berhubungan kejadian ISPA pada balita di Provinsi DKI Jakarta tahun 2018-2022. Dari hasil temuan ini perlu dilakukan upaya dalam pengendalian pencemaran udara terkait parameter tersebut. Untuk peneliti selanjutnya perlu melakukan penelitian dengan rentang waktu yang lebih lama untuk melihat kekuatan hubungan antara kualitas udara ambien dan kejadian ISPA pada balita.

The impact of air pollution has caused a decrease in air quality which can cause various health problems, especially Acute Respiratory Infections (ARI). Based on the results of the 2018 Basic Health Research, DKI Jakarta Province is the 10th highest province with an ARI prevalence of 13.2%. Therefore, it is necessary to conduct a more in-depth study of the correlation between ambient air quality and the incidence of ARI in toddlers in DKI Jakarta Province in 2018-2022. The design of this research is an ecological study with time series analysis. The data used are monthly data on the number of cases of ARI under five and ambient air quality data obtained from Air Pollution Standard Index (ISPU) data which is then converted into concentration values per month. The results of this study show that the average number of ARI cases in toddlers in DKI Jakarta Province in 2018-2022 was 6,048 cases with the highest number of cases of 65,972 cases. The concentration of ambient air quality parameters that exceed quality standards is the O3 parameter with an average concentration of 126 ug/m3. The results of the Spearman Rank correlation test show that O3 has a significant relationship and a positive directional correlation with a value of p = <0.001; r=0.307). The conclusion of this study is that ambient air quality parameters that have a relationship with the incidence of ARI in toddlers are O3, while PM10, PM2.5, NO2 and SO2 are not related to the incidence of ARI in under five in DKI Jakarta Province in 2018-2022. From these findings, efforts need to be made in controlling air pollution related to these parameters. For further researchers, it is necessary to conduct a study with a longer time span to see the strength of the relationship between ambient air quality and the incidence of ARI in toddlers.
Read More
T-6737
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Orchidita Lystia; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi; Penguji: Budi Hartono, Indra Kusuma Cahyadi
Abstrak: Penyakit ISPA masih menjadi masalah kesehatan yang serius dinegara berkembang maupun Negara yang telah maju, tetapi jumlah angka morbiditas dan mortalitas di negera berkembang lebih banyak terutama di Indonesia. penemuan kasus ISPA menurut Data LB I SIMPUS (2017) yang dikutip dari Dinas Kesehatan Depok (2017) dengan angka kejadian sebesar 158.512 kasus, jumlah penderita ISPA merupakan data umum penderita yang merupakan gabungan dewasa dan balita. ISPA menempati urutan pertama diantara 10 penyakit besar di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui bagaimana hubungan kualitas udara ambien (NO2 dan SO2) dengan kejadian penyakit ISPA. Penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif menggunakan desain studi ekologi berdasarkan tempat. Dalam penelitian ini nantinya akan dilakukan pengamatan pola kecenderungan terhadap kualitas udara ambien (NO2 dan SO2) dengan kejadian penyakit ISPA tahun 2017. Hasil penelitian menunjukan kualitas udara NO2 tidak terdapat hubungan bermakna dengan kasus ISPA (p=0,641). Variabel hubungan antara kualitas udara NO2 dengan kasus ISPA menunjukan korelasi yang searah (positif) dengan kekuatan/ keereatan hubungan yang sangat lemah (r=0,132). Sedangkan untuk kualitas udara SO2 dengan kasus ISPA tidak dapat dihitung secara statistik. Hal tersebut dikarenakan hasil data SO2 tidak terdeteksi.
Read More
S-10158
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aulia Rahman; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: Budi Hartono, Ema Hermawati, Margareta M. Sintorini, Melati Ferianita Fachrul
Abstrak: Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) masih menjadi penyakitterbanyak di Kota Depok. Penurunan kualitas udara ambien dan luas Ruang TerbukaHijau (RTH) karena pembangunan yang semakin berkembang diduga memiliki kaitandengan hal tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk melihat trend Kualitas UdaraAmbien, RTH dan Jumlah Kasus ISPA yang terjadi di Kota Depok tahun 2013-2017serta bagaimana kaitan ketiganya dalam kualitas kesehatan lingkungan. Desainpenelitian ini adalah studi ekologi. Unit analisisnya adalah data sekunder konsentrasilima parameter kualitas udara ambien (SO2, NO2, CO, Pb dan PM10) dan luas RTH dariDinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), serta data jumlah kasus ISPA dariDinkes Kota Depok. Analisis dilakukan secara spasial dan statistik. Hasil penelitiandisajikan dalam tabel, grafik trend dan pemetaan. Terdapat trend fluktuasi yang acakdari konsentrasi lima parameter kualitas udara dan ISPA, sedangkan RTH mengalamitrend perubahan yang teratur. Disarankan kepada pemerintah serta instansi kedinasan diKota Depok untuk merumuskan regulasi dan berbagai program untuk meningkatkankualitas kesehatan lingkungan serta menurunkan jumlah kasus ISPA di Kota Depok.Kata kunci : Ekologi; ISPA; kualitas udara ambien; penyakit pernapasan; ruang terbukahijau (RTH)
Acute Respiratory Infection (ARI) disease is still the highest number of diseasein Depok City. Decline in ambient air qualityand availability of Green Open Space(GOS) due to the growing development is thought to be the causing factors. This studywas conducted to determine the trend of Ambient Air Quality, GOS and the number ofARI cases that occurred in Depok during 2013-2017. The research design is ecologicalstudy. The units of analysis are the secondary data of the concentration of fiveparameters of ambient air quality (SO2, NO2, CO, Pb dan PM10) and GOS fromDepartment of Hygiene and Environment, and data of ARI cases from HealthDepartment in Depok. The analysis was done with spatial and statistical analysis. Resultof the analysis showed in tables, graphs and mapping. There is random fluctuative trendon theambient air parametersand ARI. Whereas there is patterned change on the GOS. Itis suggested to the city government as well as the official departments in Depok City toformulate regulations and various programs to improve the quality of environmentalhealth and reduce the number of ARI cases in Depok.Keywords: ARI; ambient air quality; ecology; respiratory disease, green open space.
Read More
T-5240
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Robi`ur Rosyid; Pembimbing: I Made Djaja, Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Budi Haryanto, Ali Isha Wardana, Ika Lastyaningrum
T-4389
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diah Navianti; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Abdul Rahman, Mondastri Korib Sudaryo, Atrisman Rukman, Sayid Muhadhar
Abstrak:

Meningkatnya perkembangan Industri di Indonesia mengakibatkan terjadinya pencemaran Lingkungan di sekitamya. Adanya berita media massa tentang pencemaran lingkungan di sekitftr PT Pupuk Sriwijaya yang menycbabkan teijadinya penyakit infeksi saluran pemapasan pada penduduk di pemukiman sekitar industri tersebul.Tujuan penelitian adalah untuk mcngetahui hubungan pemajanan ammonia dan PM", serta faktor risiko yang mempengaruhinya dengan kejadian gejala pcnyakit saluran pemapasan pada bayi dan balita di pemukiman sekitar PT pupuk Sriwijaya palembang tahun 2001.Subyek pcnelitian adalah ibu-ibu yang memiliki bayi dan baiita (0 bulan-59 bulan). Didapatkan sebanyak 125 keluarga yang mcmiliki bayi dan balita secara random sampling yang tersebax dalam 3 kclurahan. Jenis penelitian bersifat deskriptif anaiitik dengan rancangan penelitian Cross-secrional.Hasil penentuan kadar ammonia antara 246.75 pg/m3-1499 gym), sedangkan kadar P1\/110 antara 202.60 pg/m3-1281 ng/mi. Terdapat hubungan yang signifikan (p < 0.05) pemajanan ammonia dcngan kejadian gejala penyakit saluran pcmapasan pada bayi dan balita di pemukiman sekitar industri PT Pupuk Sriwidjaja. Ada hubungan dosis respons antara pemajanan ammonia dengan kejadian gejala penyakit saluran pemapasan pada bayi dan balita di pemukiman sckitar PT Pupuk Sriwidjaja PalembangPemajanan PM|o Yang tinggi pada bayi dan balita di pemukiman sekitar PT Pupuk Sriwidjaja akan meningkatkan risiko menderita gejala penyakit saluran pemapasan Dari model akhir didapat nilai OR = 1.1124 (95%CI=l.014-l.221), artinya setiap peningkatan 1 unit kadar PM 10 meningkatkan riaiko bayi dan balita rnenderita gejala penyakit saluran pemapasan sebcsar I 1.24%Kesimpulan menunjukkan bahwa bayi dan balita yang terpajan dengan ammonia 2 652.50 pg/ma' mempunyai risiko menderita gcjala penyakit saluran pemapasan sebesar 9.508 kali dibandingkan dengan bayi dan balita yang terpajan ammonia < 652.50 pg,/ms setelah ciikontrol oleh variabcl variabel PMN, kepadatan hunian, perokok dalam rumah dan interaksi antara ammonia dengan PMN.Saran kepada pihak PT Pupuk Sriwidjaja unmk tems memantad alat alat pengendaiian emisi gas maupun debu urea dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas alat alat pengendalinya, sehingga dapat mengurangi pencemaran di sekitar industri tersebut.


 

Due to increasing industry expansion in Indonesia it alfect the environmental pollution around the industry. There was mass media regarding environmental pollution around PUSRI which result of acute respiratory infection symptoms of the local community around that lndustry.The purpose of -this study is to find out the relationship between expo: ure ammonia and PMN , as well as risk factor which influence with the condition acute respiratory infection symptoms at babies and children living around at PT Pupuk Sriwidjaja in 2001.Subyect of this study are mothers who has babies and children ranging from 0 to 59 months. We found out that around l25 families who has babies and children as sampling random from 3. The methode of this study is descriptive analytic with cross sectional study designed.The result of concentrate ammonia between 246.75 ug/m3-1499 ug/m3. And actual PMN, consentrate between 202.60 ug/m3-128| pg/rn3.There is significant relationship (p<0_05) between exposure ammonia and PM", with condition acute respiratory infection symptoms at babies and children living around at PT Pupuk Sriwidjaja Palembang There are linked dose respons between exposure ammonia with acute respiratory infection symptoms at babies and children living around at P'I` pupuk Sriwidjaja.High exposure of PM", at the babies and children around PT Pusn area will raise from the risk acute respiratory infection symptoms. From the last model, it found out the value of OR equal to 1.1124 (95%CI = l.0l4-1221), meaning every raise per l unit PM10 will be raised the risk of babies and children for l 1.24 %.Conclusion indicates that babies and children who has exposured with ammonia 2 652.50 ug/m3 has risk factor of the acute respiratory infection symptoms 9.5! times compare with babies and children exposured by ammonia < 652.50 ug/m3, after being adjusted by variables PM io, smoker inside the house, density of population and interact between ammonia and PM iq.Suggestion to PT Pupuk Sriwidjaja to constantly measure all the control gas emission and dust urea equipment and to raise eiiiciency and effectiveness ofthe control equipment so that it could reduce pollution around the industry.

Read More
T-1238
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive