Ditemukan 35912 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Ahmad Susilo; Pembimbing: Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Eko Anjang Budi
Abstrak:
Pada tahun 2000, Indonesia telah mencapai target global dalam eliminasi kusta. Namun, masih ada 14 provinsi yang belum mencapai target eliminasi. Angka penemuan kasus baru penyakit kusta cenderung statis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kecenderungan angka penemuan kasus baru penyakit kusta dan faktor-faktor yang berhubungan dengan angka penemuan kasus baru penyakit kusta di Provinsi DKI Jakarta tahun 2009-2013. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi ekologi dan dianalisis dengan menggunakan uji korelasi. Diperoleh hasil bahwa kondisi sosial ekonomi (proporsi penduduk miskin, indeks pembangunan manusia, dan pengeluaran per kapita penduduk) memiliki hubungan yang sangat kuat dengan angka penemuan kasus baru penyakit kusta kecuali untuk variabel proporsi penduduk miskin. Sedangkan untuk kondisi iklim (suhu rata-rata, kelembaban rata-rata, intensitas cahaya matahari rata-rata) memiliki korelasi yang kuat dan kepadatan penduduk memiliki korelasi sedang dengan angka penemuan kasus baru penyakit kusta. Ketiga hasil ini tidak bermakna secara statistik (nilai p>0,005). Hasil uji yang bermakna didapatkan pada uji korelasi antara proporsi penduduk miskin dengan angka penemuan kasus baru penyakit kusta di Kepulauan Seribu (r=0,926 , nilai p=0,024) dan uji korelasi indeks pembangunan manusia di Jakarta Pusat (r= -0,888 , nilai p=0,044), Jakarta Utara (r= -0,949 , nilai p=0,014), dan Kepulauan Seribu (r= -0,913 , nilai p=0,031). Diperlukan kerjasama lintas sektor dan kemitraan dengan berbagai pihak dalam upaya pengendalian penyakit kusta
Read More
S-8676
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dewi Afriyanti; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Anondho Wijanarko
S-7360
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Mutiara Ayu Asmara; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Farida Tusafariah
S-7356
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nilam Winanda; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Ismunaryo Moenandar
S-6546
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Bintang Suryo Herdiansyah; Pembimbing: Hendra; Penguji: Chandra Satrya, I Made Sudarta, Muhamad Dawaman
T-4444
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Neni Yuniyati; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Hendra, Yulianto S. Nugroho
S-6158
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tri Novitasari; Pembmbing: Ridwan Z. Sjaaf; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Susanto Saputro
Abstrak:
Studi ini membahas mengenai analisis risiko K3 pada kegiatan praktikum laslistrik di SMK Negeri 2 Depok Tahun 2015.Tujuan dari penelitian ini adalahmengetahui tingkat risiko K3 pada kegiatan praktikum las listrik di SMK Negeri 2Depok.Metode identifikasi bahaya menggunakan Job Hazard Analysis, sedangkananalisis risiko dilakukan dengan menggunakan metode analisis risikosemikuantitatif dan perhitungan nilai risiko metode dari W.T. Fine.Nilai risikomerupakan hasil perkalian dari nilai consequences, probability, dan exposure.Padapraktikum las listrik ditemukan 50 risiko.
Kata kunci : analisis risiko, praktikum las, consequences, probability,exposure
The focus on this study is risk analysis in electrical welding practicum ofVocational School 2 Depok in 2015. This aim to assess risk level of practicumactivity. This study used Job Hazard Analysis (JHA) for hazard identification,while for risk analysis is undertaken by semi-quantitative method by W.T. Fine.Risk score is determined by multiplication of consequences, probability, andexposure. The result of this study showed that electrical welding practicum has 50health and safety risk.
Key word : risk analysis, electrical welding practicum, consequences, probability,exposure.
Read More
Kata kunci : analisis risiko, praktikum las, consequences, probability,exposure
The focus on this study is risk analysis in electrical welding practicum ofVocational School 2 Depok in 2015. This aim to assess risk level of practicumactivity. This study used Job Hazard Analysis (JHA) for hazard identification,while for risk analysis is undertaken by semi-quantitative method by W.T. Fine.Risk score is determined by multiplication of consequences, probability, andexposure. The result of this study showed that electrical welding practicum has 50health and safety risk.
Key word : risk analysis, electrical welding practicum, consequences, probability,exposure.
S-8931
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Puteri Salsabila; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Sjahrul Meizar Nasri, Akhmad Ridho, Hani Ramadhani
Abstrak:
Laboratorium merupakan tempat yang kondusif untuk melakukan eksperimen, investigasi, dan observasi, dimana pada aktivitasnya melibatkan berbagai macam bidang ilmu. Aktivitas pembelajaran di laboratorium tidak terlepas dari potensi bahaya keselamatan, kesehatan, dan lingkungan, seperti bahaya kimia, fisika, biologi, bahkan bahaya keadaan darurat. Hal tersebut dapat dicegah dengan melakukan manajemen risiko melalui implementasi aspek Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (SMK3L) Laboratorium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi SMK3L di laboratorium Universitas Indonesia (UI). Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang dilakukan pada laboratorium UI pada tahun 2020. Pencapaian implementasi SMK3L diukur menggunakan media berupa formulir centang inspeksi laboratorium yang telah dikembangkan oleh UI dan dengan beberapa penyempurnaan. Formulir centang ini memiliki 157 pertanyaan yang mencangkup 15 aspek SMK3L berupa pertanyaan tertutup. Skor inspeksi tersebut kemudian dianalisis menggunakan metode gap analysis. Hasil analisis secara keseluruhan menunjukkan bahwa laboratorium UI telah memenuhi standar penerapan aspek SMK3L laboratorium yang telah ditentukan oleh batas pencapaian skor ≥ 70% (Lab A2 : 76%; Lab A4 : 78%; Lab A9 : 81%; Lab A10 : 78%; Lab F5 : 74%; Lab F12 : 73%; Lab F13 : 80%; Lab F14 : 85%; dan Lab G19 : 95%), dengan jangkauan penilaian terendah dan tertinggi pada masing-masing aspek SMKL nya (komitmen dan kebijakan : 50-100% ; perencanaan : 50-95% ; implementasi : 79-97% ; pengendalian operasional : 75-94% ; pemeriksaan : 33-100% ; tinjauan manajemen : 0100%). Adapun, tindakan peningkatan dan perbaikan masih harus dilakukan khususnya pada aspek dengan kesenjangan tertinggi, yaitu pengendalian operasional, yang terletak pada tata graha laboratorium, sistem inventarisasi alat dan bahan, dan persiapan keadaan darurat. Selain aspek tersebut, aspek pemeriksaan dan tinjauan manajemen pun masih harus ditingkatkan dengan melaksanakan audit.
Read More
T-6093
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Adrianto; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Deni Andrias, Ivan Stevanus Chandra
Abstrak:
Bahaya kebakaran dan ledakan di laboratorium mengunakan bahan kimia dapatmengakibatkan kematian, cacat, pencemaran, kehilangan aset, dan rusaknyareputasi. Penyebabnya adalah bahan kimia mudah menyala, mudah terbakar, mudahmeledak, dan bahan kimia phyrophoric. Untuk antisipasi bahaya tersebut perludibangun sistem proteksi kebakaran yang komprehensif di laboratorium. Risetdilakukan berdasarkan NFPA 45: 2015 yang merupakan standar sistem proteksikebakaran untuk laboratorium yang mengunakan bahan kimia pada laboratoriumPT. XYZ. Metoda yang digunakan adalah observasi, diskusi, dan pengisian daftarperiksa. Disini tujuannya adalah membandingkan standar NFPA 45:2015 denganpenerapan yang dilakukan selama ini. Dari hasil ini akan didapat rekomendasiketidaksesuaian yang akan dijadikan tindakan perbaikan dimasa yang akan datang.Kata Kunci: Laboratorium, NFPA 45, Sistem Proteksi Kebakaran, Bahan KimiaMudah Menyala, Bahan Kimia Mudah Terbakar.
Hazard of fire and explosion in the laboratory using chemicals can result in death,disability, pollution, loss of assets, and loss to reputation. The cause is combustible,flammable chemic, explosive, and pyrophoric chemicals. To anticipate the dangersneed to be built a comprehensive fire protection system in the laboratory. Theresearch was conducted based on NFPA 45:2015 standard on fire protection systemfor laboratories using chemicals in the laboratory PT. XYZ. The method used inthis study is observation, discussion, and checklist developed. The aim is tocompare the standard of NFPA 30: 2015 by implementation made during it. Fromthese results will come by recommendation of a non-conform finding as correctiveactions in the future.Keywords: Laboratory, NFPA 45, Fire Protection, Flammable Chemicals,Combustible Chemicals
Read More
Hazard of fire and explosion in the laboratory using chemicals can result in death,disability, pollution, loss of assets, and loss to reputation. The cause is combustible,flammable chemic, explosive, and pyrophoric chemicals. To anticipate the dangersneed to be built a comprehensive fire protection system in the laboratory. Theresearch was conducted based on NFPA 45:2015 standard on fire protection systemfor laboratories using chemicals in the laboratory PT. XYZ. The method used inthis study is observation, discussion, and checklist developed. The aim is tocompare the standard of NFPA 30: 2015 by implementation made during it. Fromthese results will come by recommendation of a non-conform finding as correctiveactions in the future.Keywords: Laboratory, NFPA 45, Fire Protection, Flammable Chemicals,Combustible Chemicals
T-4769
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dadan Faozan; Pembimbing: Ridwan Z. Syaaf; Penguji: Dadan Erwandi, Farida Tusafariah
Abstrak:
Risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah hal yang perlu dikendalikan agar dapat meminimalisasi terjadinya kecelakaan atau kesakitan di tempat kerja. Penelitian yang dilakukan pada proses standardisasi bahan radionuklida di laboratorium standardisasi PTKMR Batan Pasar Jumat tahun 2016 menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa risiko yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai tingkat risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada proses standardisasi radionuklida di PTKMR Batan. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan observasional berdasarkan standar AS/NZS 43600: 2004 dan Perka Batan No.20/KA/I/2012. Tahapan dari penelitian ini meliputi identifikasi aktivitas kerja, identifikasi bahaya, identifikasi pengendalian risiko yang telah dilakukan, dan penilaian risiko. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya beberapa bahaya fisik dan bahaya kimia pada proses kerja standardisasi radionuklida. Kata kunci: penilaian risiko, keselamatan dan kesehatan kerja, standardisasi radionuklida, PTKMR Batan, AS/nZS 4360:2004, Perka Batan No.20/KA/I/2012
Risk of Occupational Health and Safety should be controlled to minimalize the occurence of accident and disease in the workplace. This study was conducted at PTKMR Batan Pasar Jumat on 2016 and analyzed about standardization of radionuclide process. This study showed that there are some activity with high risk on the process of standardization of radionuclide. The aim of this study is to determine the value of risk of occupational health and safety on the process of standardization of radionuclide at PTKMR Batan. This study used descriptive analytical design and observational approach based on AS/NZS 43600:2004 and Perka Batan No.20/KA/I/2012. The steps of this study were identifying the process of radionuclide standardization, identifying hazards, identifying risk control of PTKMR Batan, and estimating the value of risk. The result of this study showed that there were some physical and chemical risk on the process of radionuclide standardization. Keywords: risk assessment, occupational health and safety, radionuclide standardization, PTKMR Batan, AS/NZS 4360:2004, Perka Batan No.20/KA/I/2012
Read More
Risk of Occupational Health and Safety should be controlled to minimalize the occurence of accident and disease in the workplace. This study was conducted at PTKMR Batan Pasar Jumat on 2016 and analyzed about standardization of radionuclide process. This study showed that there are some activity with high risk on the process of standardization of radionuclide. The aim of this study is to determine the value of risk of occupational health and safety on the process of standardization of radionuclide at PTKMR Batan. This study used descriptive analytical design and observational approach based on AS/NZS 43600:2004 and Perka Batan No.20/KA/I/2012. The steps of this study were identifying the process of radionuclide standardization, identifying hazards, identifying risk control of PTKMR Batan, and estimating the value of risk. The result of this study showed that there were some physical and chemical risk on the process of radionuclide standardization. Keywords: risk assessment, occupational health and safety, radionuclide standardization, PTKMR Batan, AS/NZS 4360:2004, Perka Batan No.20/KA/I/2012
S-9067
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
