Ditemukan 34068 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Aulia Khairunnisa; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Baiduri Widanarko, Dramayadi
S-8901
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Gambaran Perilaku Mengemudi Beresiko pada Siswa Sekolah Menengah atas (SMA) di Kota Depok Tahun 2016
Novahana Noor Pradita; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Dramayadi
Abstrak:
Tingginya angka kecelakaan lalu lintas khususnya pada kendaraan roda dua dengan korban kedua paling banyak adalah usia remaja. Berbagai faktor melatarbelakangi angka ini, akan tetapi faktor perilaku disebut sebagai faktor utama. Perilaku yang berkembang pada masa remaja dapat menetap hingga dewasa, sehingga dibutuhkan perbaikan perilaku sedini mungkin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran sekaligus faktor yang berhubungan dengan perilaku mengemudi beresiko pada remaja. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dan cross sectional. Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuisioner kepada siswa-siswa Sekolah Menengah Atas (n=168). Hasil peneitian menunjukkan hampir sebagian besar responden berperilaku mengemudi berisiko. Selain itu terdapat hubungan antara pengaruh teman dan pengaruh orang tua dengan perilaku mengemudi pada remaja. Dibutuhkan tindak lanjut yang lebih tegas dari pihak kepolisian juga kerja sama dari pihak sekolah maupun orang tua untuk menurunkan perilaku mengemudi berisiko pada remaja.
Kata kunci: Perilaku mengemudi, Faktor perilaku tidak aman, anak SMA.
The number of traffic accidents is very high, especially on two-wheeled vehicles with the second most victims are adolescence. Various factors underlie this number, but behavioral factors reffered as the major factor. Behaviors that develop in adolescence can persist into adulthood, so behavior improvement is needed as early as possible. This study aims to describe factors related to risky driving behaviors in adolescents. The method used is quantitative and cross sectional. The data were collected by distributing questionnaires to high school students (n = 168). The results showed that majority of respondents have risky driving behaviors. In addition there is a relationship between the influence of friends and the influence of parents with driving behavior in adolescents. Rigorous law enforcement by the police and cooperation from parents and school are needed to reduce risky driving behavior in adolescents. Keywords : Riding behavior, unsafe behavior factors, high school students
Read More
Kata kunci: Perilaku mengemudi, Faktor perilaku tidak aman, anak SMA.
The number of traffic accidents is very high, especially on two-wheeled vehicles with the second most victims are adolescence. Various factors underlie this number, but behavioral factors reffered as the major factor. Behaviors that develop in adolescence can persist into adulthood, so behavior improvement is needed as early as possible. This study aims to describe factors related to risky driving behaviors in adolescents. The method used is quantitative and cross sectional. The data were collected by distributing questionnaires to high school students (n = 168). The results showed that majority of respondents have risky driving behaviors. In addition there is a relationship between the influence of friends and the influence of parents with driving behavior in adolescents. Rigorous law enforcement by the police and cooperation from parents and school are needed to reduce risky driving behavior in adolescents. Keywords : Riding behavior, unsafe behavior factors, high school students
S-9120
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Anisa Sukmaningtias; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Zulkifli Djunaedi, Dramayadi
S-6035
Depok : FKM UI, 2010
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
M Rosiawan Yulia Praditya; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Dadan Erwandi, Yuni Kusminanti
Abstrak:
Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu permasalahan kesehatan masyarakat dan pembunuh nomor 3 di Indonesia yang setiap tahunnya memakan korban rata-rata sebanyak 30.000 korban meninggal. Jenis kendaraan yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan lalu lintas yaitu sepeda motor. Hal ini sesuai dengan peningkatan terhadap jumlah kendaraan roda dua di Indonesia. Jakarta Timur merupakan salah satu wilayah DKI Jakarta dengan tingkat kecelakaan yang paling tinggi menyebabkan korban meninggal dunia pada pengendara sepeda motor dibandingkan wilayah lainnya di DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan melihat hubungan antara faktor penyebabdengan kejadian meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Variabel yang diteliti meliputi faktor manusia (lengah, lelah, mengantuk, mabuk, tidak tertib, tidak terampil, dan kecepatan tinggi), faktor kendaraan (kerusakan pada ban, rem blong, selip dan lampu kendaraaan), dan faktor lingkungan fisik (jalan rusak, jalan berlubang, jalan bergelombang, jalan licin, jalan tanpa lampu, jalan tanpa marka/rambu, jalan menikung, dan kondisi hujan). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan desain Cross sectional. Hasil penilitian menunjukkan terdapat hasil bermakna dengan meninggal akibat kecelakaan lalu lintas pada variabel mengantuk, kecepatan tinggi, selip, dan jalan rusak/berlubang/bergelombang. Saran yang diberikan untuk menanggulangi kecelakaan lalu lintas adalah meningkatkan kerja sama antar instansi yang berhubungan, penegakan peraturan baik terkait SIM, batas kecepatan, maupun peraturan lalu lintas lainnya dan perbaikan jalan yang rusak.
Read More
S-8807
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Octavia Wulandari; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Indri Hapsari, Dramayadi
Abstrak:
Pejalan kaki merupakan salah satu kelompok rentan dalam populasi lalu lintas. Mereka menyumbangkan angka yang cukup tinggi pada kematian dan cedera. Mayoritas kematian dan cedera yang dialami akibat kecelakaan lalu lintas pada pejalan kaki disebabkan oleh aktivitas menyeberang jalan. Di beberapa negara, pejalan kaki anak memiliki risiko yang cukup besar untuk cedera dan tewas dibandingkan dengan kelompok umur pejalan kaki lainnya. Hal tersebut disebabkan karena keterbatasan dalam segi fisik maupun kognitif. Tujuan dari penelitian kuantitiatif deskriptif dengan studi cross sectional ini adalah mengetahui gambaran persepsi risiko siswa Sekolah Dasar (SD) terhadap keselamatan dalam menyeberang jalan dan faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi risiko mereka. Penelitian dilakukan pada bulan April?Mei 2016, di Sekolah Dasar di Kota Depok, dengan sampel penelitian sebanyak 175 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi risiko mereka terhadap keselamatan dalam menyeberang jalan sudah baik. Dan hasil menunjukkan terdapat 7 dari 8 variabel memiliki hubungan yang bermakna dengan persepsi risiko terhadap keselamatan dalam menyeberang jalan ini. Ketujuh variabel itu adalah kesukarelaan (p=0,0005), pengetahuan mengenai risiko saat menyeberang jalan (p=0,0005), potensi dampak (p=0,0005), kekinian risiko (p=0,0005), ketakutan (p=0,0005), keparahan (p=0,0005), dan pengendalian (p=0,0005).
Pedestrians is one of vulnerable groups in the population traffic. They contributed numbers moderately high on death and injured. The majority of death and injured suffered due to traffic accident in pedestrians because of crossing the road. In many countries, child pedestrian are at greater risk of being injured or killed than any other age group of pedestrians. It was due to limitation in terms of the physical and cognitive. The purpose of this quantitative descriptive research with a cross sectional study design was described the primary school students risk perception in crossing the road safely and the factors that related to their risk perception. This research was done in April?May 2016 in Primary School in Depok City with a total sample of 175 respondents. The reseach result shows that their risk perception towards safety in crossing the road is well. Results showed that there is correlation between 7 variabels out of 8 variabels with risk perception towards safety in crossing the road. Those 7 variabels are voluntariness of risk (p=0,0005), knowledge about risk in crossing the road (p=0,0005), chronic-catasthropic (p=0,0005), newess (p=0,0005), common-dread (p=0,0005), the severity of consequences (p=0,0005), control over risk (p=0,0005).
Read More
S-9154
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Puji Lestari; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Dramayadi
S-7877
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nurul Huda; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Dramayadi
Abstrak:
Skripsi ini membahas analisis faktor yang mempengaruhi intensi penggunaan alat pelindung diri (APD) untuk pengguna sepeda motor pada mahasiswa di Depok tahun 2016. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan disain potong lintang. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah theory of planned behavior yang mengatakan bahwa intensi dipengaruhi oleh sikap, norma subjektif, dan perceived behavioral control. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa intensi untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) tinggi dengan variabel sikap sebagai variabel yang paling berpengaruh. Kata Kunci : Pengguna sepeda motor, intensi, alat pelindung diri, APD
The focus of this study is to analyze factors that influence intention of personal protective equipment (PPE) for motorcyclist use among college students in Depok 2016. The study was a quantitative research and conducted by a cross sectional method. Theory that used in this study is theory of planned behavior. Based on theory of planned behavior, intention influenced by attitude, subjective norms, and perceived behavioral control. The result showed that intention to use personal protective equipment for motorcyclist is high and attitude is the most strongest predictor for PPE use intention. Keywords : Motorcyclist, intention, personal protective equipment, PPE
Read More
The focus of this study is to analyze factors that influence intention of personal protective equipment (PPE) for motorcyclist use among college students in Depok 2016. The study was a quantitative research and conducted by a cross sectional method. Theory that used in this study is theory of planned behavior. Based on theory of planned behavior, intention influenced by attitude, subjective norms, and perceived behavioral control. The result showed that intention to use personal protective equipment for motorcyclist is high and attitude is the most strongest predictor for PPE use intention. Keywords : Motorcyclist, intention, personal protective equipment, PPE
S-9079
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ben Fauzi Ramadhan; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Zulkifli Djunaedi, Dramayadi
S-5609
Depok : FKM UI, 2009
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tyas Atika Permatasari; Pembimbing: Dadan Erwand; Penguji: Baiduri, Chandra Prijanahadi
Abstrak:
SMA Negeri 39 Jakarta dan SMA Labschool Jakarta merupakan salah satu sekolah negeri dan swasta unggulan di Jakarta Timur sehingga memerlukan kesiapan dalam menghadapi keadaan darurat di sekolah sebagai percontohan untuk sekolah lain. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran kesiapan tanggap darurat gempa bumi dan kebakaran di SMA Negeri 39 Jakarta dan SMA Labschool Jakarta di tahun 2015. Penelitian dilakukan melalui metode observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner dengan teknik sampel acak. Studi ini menunjukkan bahwa kedua sekolah cenderung belum memiliki kesiapan keadaan darurat yang baik. Diharapkan kedua sekolah segera membentuk perencanaan atau kebijakan mengenai keadaan darurat di sekolah secara menyeluruh. Kata Kunci: Gempa bumi; kebakaran; tanggap darurat; sekolah SMA Negeri 39 Jakarta and SMA Labschool Jakarta are ones of the featured public and private schools in East Jakarta that requires emergency preparedness in their schools as pilot for other schools. The aim of this study is to determine the readiness of emergency responses of SMA Negeri 39 Jakarta dan SMA Labschool Jakarta to two kinds of disasters, which are earthquake and fire in 2015. The study was conducted through observation, interviews, and questionnaires distribution by using random sampling technique. The study showed that both schools tend not to have good emergency preparedness. Both schools are expected to immediately form a planning or policy regarding the state of emergency situation in the whole schools. Key words: Earthquake; emergency preparedness; fire; school
Read More
S-8783
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Febie Karmani Putra; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Fatma Lestari, Nina Yuliana
Abstrak:
Fenomena bertambah jumlahnya penduduk, diikuti dengan tingginya tingkatkonsumsi masyarakat. Banyaknya pedagang kaki lima (PKL) penjaja makananmerupakan dampak yang dihasilkan. Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM) menunjukan bahwa pada tahun 2015, angka tingginya kasus keracunanmakanan dari makanan PKL sangat tinggi yaitu 24 insidens dengan 1725 korban.Hal ini terkait dengan lemahnya dan kurangnya pengawasan serta pengetahuanmasyarakat yang membentuk perilaku membeli makanan di Pedagang Kaki Lima(PKL) disembaran tempat. Persepsi sebagai salah satu faktor pembentuk perilakumempunyai peran penting terhadap Keamanan Pangan. Sehingga dilakukanpenelitian dengan tujuan mendeskripsikan gambaran persepsi terhadap kemanapangan di Pasar Anyar Kota Tangerang tahun 2016. Metode yang digunakanadalah kuantitaif dan kualitatif yang bersiat deskriptif dan observasional denganpendekatan cross sectional melalui penyebaran kuesioner, wawancara danobservasi lapangan. Hasil penelitian menunjukan Karakteristik Respondenterbesar yaitu berusia 26-35 tahun (dewasa awal), wanita, berpendidikanmenengah (SMA), tidak bekerja serta berfrekuensi 2-3x perminggu berkunjung kepasar. Persepsi Baik terdapat pada variabel Pengetahuan Kandungan Makanan(74,2%), Peraturan Daerah (83,35) serta Keadaan Tempat berdagang (56,5%) ,sedangkan Persepsi tidak baik terdapat pada variabel Pengetahuan ProsesPengolahan dan Penyajian Makanan (50,5%), Pengetahuan Gangguan Kesehatan(55,5%).Kata Kunci : Keamanan Pangan, Pasar, Persepsi, Pedagang Kaki Lima (PKL)
The phenomenon of increasing numbers of the population, followed by the highlevel of consumption. The number of street vendors (PKL) hawkers are resultingthe impact. Food and Drug Monitoring Agency Republic of Indoneisa (BPOM RI)showed that in 2015, the high number of cases of food poisoning from the foodvendors incidence is as high as 24 to 1725 victims. It is associated with theweakness and lack of supervision and knowledge society that shape the behaviorof buying food at street vendors (PKL). Perception as one of the determiningfactors of behavior has an important role to the Food Safety. This research has theaim of describing the overview of perceptions of street vendors (PKL) food inPasar Anyar Tangerang City in 2016. The method used quantitative andqualitative descriptive and observational with cross sectional approach throughquestionnaires, interviews and field observations. The results showed that thelargest Respondent Characteristics aged 26-35 years (young adult), female,secondary education (high school), un-employement as well as the frequency 2-3xper week outlets. Good perceptions achieved by Knowledge content of FoodSciences variabel (74.2%), Regulation variabel (83.35) and implemnting of foodsafety‟ regulation varaibel 56.5%), while the bad perception is not well containedin Knowledge Process Food Processing and Presentation variabel (50.5 %),Knowledge of Health Problems varaibel (55.5%).Keyword: Food Safety, Market, Perception, Street Vendor.
Read More
The phenomenon of increasing numbers of the population, followed by the highlevel of consumption. The number of street vendors (PKL) hawkers are resultingthe impact. Food and Drug Monitoring Agency Republic of Indoneisa (BPOM RI)showed that in 2015, the high number of cases of food poisoning from the foodvendors incidence is as high as 24 to 1725 victims. It is associated with theweakness and lack of supervision and knowledge society that shape the behaviorof buying food at street vendors (PKL). Perception as one of the determiningfactors of behavior has an important role to the Food Safety. This research has theaim of describing the overview of perceptions of street vendors (PKL) food inPasar Anyar Tangerang City in 2016. The method used quantitative andqualitative descriptive and observational with cross sectional approach throughquestionnaires, interviews and field observations. The results showed that thelargest Respondent Characteristics aged 26-35 years (young adult), female,secondary education (high school), un-employement as well as the frequency 2-3xper week outlets. Good perceptions achieved by Knowledge content of FoodSciences variabel (74.2%), Regulation variabel (83.35) and implemnting of foodsafety‟ regulation varaibel 56.5%), while the bad perception is not well containedin Knowledge Process Food Processing and Presentation variabel (50.5 %),Knowledge of Health Problems varaibel (55.5%).Keyword: Food Safety, Market, Perception, Street Vendor.
S-9091
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
