Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35600 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Rahmi Umaira Arlym; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Besral, Krisnawati Bantas, Erlin Listiyaningsih, Soewawrta Kosen
Abstrak: Kanker merupakan faktor penting dalam beban penyakit global saat ini.Kasus baru setiap tahun terus meningkat. Angka kasus kanker payudara di RumahSakit Kanker Dharmais masih menempati urutan pertama dari jenis kanker lain.Informasi mengenai kualitas hidup perempuan dengan kanker payudara menjadisangat penting mengingat masih tingginya angka kasus kanker payudara sertauntuk memberikan dukungan kepada pasien kanker payudara dalamkeberlangsungan hidup jangka panjang. Kualitas hidup pasien kanker payudaratak luput dari faktor karakteristik individu, faktor karakteristik klinis dan faktorlingkungan sosial. Penelitian ini menggunakan desain case series dengan 90sampel diambil secara consecutive sampling. Hasil penelitian menunjukkanbahwa usia, terapi yang sedang dijalani, paparan informasi serta dukungankeluarga berhubungan dengan kualitas hidup pasien kanker payudara. Saran untukRumah Sakit Kanker Dharmais agar lebih meningkatkan penyebaran informasitentang kanker payudara, bagi masyarakat meningkatkan dukungan keluargaterhadap pasien kanker payudara.Kata kunci: Kualitas Hidup, Pasien Kanker Payudara, Dukungan Keluarga, Usia,Paparan Informasi Kanker Payudara, Terapi yang Sedang Dijalani
Cancer is an important factor in the current global disease burden. New cases eachyear continues to increase. The numbers of breast cancer cases in the DharmaisHospital Cancer still ranks first than other types of cancer. Information on thequality of life of women with breast cancer becomes very important consideringthe high number of cases of breast cancer and to provide support to breast cancerpatients in the long-term survival. The quality of life of breast cancer patientslitely dependent the individual characteristic, clinical characteristics and socialenvironmental factors. This study used a case series design with 90 samplesemployed consecutive sampling. The results showed that age, the therapy beingundertaken, breast cancer exposure information as well as family support relatedto the quality of life of the breast cancer patients. Suggestions one made to theDharmais Cancer Hospital to further improve the dissemination of informationabout breast cancer, in the family to increase family support for breast cancerpatients.Keywords: Quality of Life, Breast Cancer Patient, Family Support, Age, BreastCancer Exposure Information, in going Clinical Therapy
Read More
T-4422
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ferra Kartika Widodo; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: R. Sutiawan, Lesti Harni
S-9083
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aulia Rahman Tanjung; Pembimbing: Tri Yunis Miko, Yovsyah; Penguji: Toha Muhaimin, Yekti Widodo, Rahmadewi
Abstrak: Kanker payudara adalah tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan berkembang tanpa terkendali sehingga menyebar diantara organ-organ didekat payudara. Kanker payudara merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia termasuk di Indonesia. Etiologi dari kanker payudara belum dapat dijelaskan akan tetapi ada beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian kanker payudara. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor apa yang berhubungan dengan kanker payudara pada wanita usia 15-70 tahun di Indonesia dengan menganalisis data IFLS-5 tahun 2014. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional dengan sampel penelitian sebesar 14.474 (total sampling). Hasil penelitian ini menunjukan prevalensi kanker payudara pada wanita usia 15-70 tahun di Indonesia pada tahun 2014 sebesar 0,4. Hasil model akhir analisis multivariat didapatkan pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian kanker payudara yang artinya responden yang berpendidikan rendah berpeluang 0,547 kali terjadi kanker payudara, sedangkan pada kontrasepsi hormonal tidak ada perbedaan antara yang menggunakan kontrasepsi hormonal dengan yang tidak menggunakan kontrasepsi hormonal
Read More
T-5735
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indrayani; Pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Sudijanto Kamso, Ade Saprudin, Cecep Heriana
Abstrak: Peningkatan populasi lansia berdampak pada berbagai aspek kehidupan. Pada masa lansia terjadi berbagai perubahan fisik, kognitif maupun psikologis. Harapan hidup dan kualitas hidup merupakan hal yang sangat penting bagi lansia. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia. Subjek penelitian berjumlah 242 orang lansia yang diperoleh dengan cara random dari populasi yang berjumlah 349 lansia di Desa Cipasung Kabupaten Kuningan. Dilakukan wawancara dengan menggunakan kuesioner WHOQOL-BREF, kuesioner dukungan keluarga dan fungsi keluarga. Penelitian ini dianalisis dengan uji Chy Square dan uji Regresi Logistik.Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup lansia adalah pendidikan (OR=4,9, p value=0,022), pekerjaan (OR=3,5, p value=0,000) dan dukungan keluarga (OR=5,7, p value=0,000). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan kualitas hidup lansia adalah dukungan keluarga dengan nilai OR 5,7 yang berarti bahwa lansia dengan dukungan keluarga kurang berpeluang 5,7 kali lebih besar memiliki kualitas hidup buruk dibandingkan dengan lansia yang mendapat dukungan keluarga baik. Berdasarkan penelitian ini, faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia adalah dukungan keluarga, pendidikan dan pekerjaan.
Kata Kunci : Kualitas Hidup, Lansia, Faktor dominan

Increase of elderly population will have an impact on various aspects of life. In the elderly occurs a physical changes, cognitive and pshycological. Life expectancy and quality of life is very important for elderly. There are many factors affect the quality of life of elderly. The purpose of this research to know factors that relating with the quality of life of elderly. The subject of study were 242 the elderly obtained by means of random of the population which consisted of 349 elderly in Cipasung Village Kuningan. The interviewers were conducted using WHOQOL-Bref questionnaire, family support and family function questionnaire. The study analyzed by Chy Square test and Logistic Regresion test. A variable that has a significant relation exists with the quality of life for the elderly is education (OR=4,9, p value=0,022), work (OR=3,5, p value=0,000) and the family support (OR=5,7, p value=0,000). Factors the most dominant relating to the quality of life of elderly is family support with the OR=5,7 which means that for the elderly with poor family support had a chance 5,7 times as great as having the quality of life poorly compared to good family support. Based on this research, factors that relating with quality of life of elderly is family support, education and work. 
Keywords : Quality of life, Elderly, Dominan factor
Read More
T-4986
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Puspasari; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Besral, Laily Hanifah
Abstrak: Infeksi HIV bukan hanya mempengaruhi kesehatan fisik tetapi juga dapat mengakibatkan kecemasan atau depresi berkaitan dengan mortalitas, terapi, dan stigma, yang kemudian berdampak pada kualitas hidup. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas hidup Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu. Penelitian ini menggunakan rancangan studi deskriptif dan mengumpulkan sebanyak 121 responden.
 
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kualitas hidup kurang baik (63,6%), mayoritas responden memiliki dimensi kesehatan fisik yang kurang baik yaitu (60,3%). Pada dimensi psikologis responden memiliki nilai yang kurang baik (75,2 %). Dalam dimensi interaksi sosial, mayoritas responden juga memiliki nilai yang kurang baik (57,9%). Dalam dimensi lingkungan (62,8%) nilainya kurang baik. Dari dimensi tingkat kemandirian, mayoritas responden (70,2%) nilainya kurang baik. Sedangkan dimensi spiritual, sebanyak 68 orang (56,2%) nilainya kurang baik.
 

HIV Infection not only affects physical health but also causes anxiety or depression related to mortality, therapy, and stigma, and then influence quality of life. The purpose of this study was to determine the picture quality of life of people living with HIV / AIDS (PLWHA) in Bhayangkara Hospitals Indramayu. This study used a descriptive study design and collect as much as 121 respondents.
 
The results showed that most of respondents have a poor quality of life (63.6%), more specically, all dimention the of qualiti of life majority respondents showed less than expected. Dimention of physical health, (60.3%), (75.2%), social interaction (57.9%), environmental (62.8%), level of independence (70.2%), and spiritual dimension (56.2%).
Read More
S-8809
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anggun Nur Aisah; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Tris Eryando, Caroline Endah Wuryaningsih, Sri Idaiani, Aries Hamzah
Abstrak: Masalah kesehatan di Indonesia salah satu diantaranya adalah penyakit kanker. Diantara semua jenis kanker yang ada, kanker serviks dan kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak di derita oleh wanita di dunia. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) masih di rekomendasikan oleh praktisi kesehatan di antara lain gratis, sederhana dan mudah dipraktikkan. Kader kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan ditingkat komunitas dan masyarakat dengan memberikan KIE meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk mennetukan kualitas kesehatan dan kehidupannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan praktik KIE SADARI di Wilayah Puskesmas Kecamatan Bogor Barat. Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan data primer dengan metide penelitian cross sectional. Penelitian ini diwilayah puskesmas kecamatan Bogor Barat yaitu Puskesmas Semplak, Sindang Barang, Pasir Mulya, Gang Kelor dan Pancasan. Sampel dari penelitian ini adalah Kader Posbindu PTM yang sudah terlatih. Hasil penelitian Menunjukkan 53,3% kader Posbindu PTM yang melakukan Praktik KIE SADARI dengan baik dan 47,6% kader yang tidak melakukan KIE SADARI dengan baik di wilayah Puskesmas Kecamatan Bogor Barat. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pengetahuan KIE SADARI, Sarana KIE dan Dukungan Keluarga merupakan faktor yang paling dominan dalam melakukan Praktik KIE SADARI. Diperlukan Peningkatan akses untuk memberikan informasi dan edukasi dan kader sebagai Role Model dalam meningkatkan minat masyarakat dalam melakukan SADARI yang bertujuan meningkatkan angka harapan hidup serta deteksi dini awal kanker payudara
One of the health problems in Indonesia is cancer. Among all types of cancer, cervical cancer and breast cancer are the most common types of cancer suffered by women in the world. Breast self-examination (BSE) is still recommended by health practitioners, among others, it is free, simple and easy to practice. Health cadres are the spearhead of health services at the community and community level by providing IEC to increase public knowledge and awareness to determine the quality of health and life. This study aims to determine the factors associated with the practice of KIE BSE in the Health Center area of West Bogor District. This research is quantitative using primary data with cross sectional research method. This research is located in the area of West Bogor District Health Center, namely Semplak Health Center, Sindang Barang, Pasir Mulya, Gang Kelor and Pancasan. The sample of this research is PTM Posbindu Cadres who have been trained. The results showed that 53.3% of PTM Posbindu cadres who practiced IEC BSE well and 47.6% of cadres who did not do IECE BSE well in the Puskesmas area of West Bogor District. The results of statistical analysis show that knowledge of IEC BSE, IEC Facilities and Family Support are the most dominant factors in carrying out IEC BSE Practices. It is necessary to increase access to provide information and education and cadres as Role Models in increasing public interest in doing BSE which aims to increase life expectancy and early detection of breast cancer.
Read More
T-6155
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meilinda; Pembimbing: Luknis Sabri; Penguji: Agustin Kusumayati, Ella Nurlela Hadi, Ontowiryo, Hasnerita
Abstrak: ABSTRAK
 
Di Indonesia, kanker Ieber rahim menduduki urutan kedua setelah kanker payudara pada wanita usia subur (15-49 tahun). Penyebab utama kanker servik adalah Human Papilloma Virus. Faktor-faktor rsiko yang berhubungan dengan kejadian kanker servik adalah usia, status sosial ekonomi, usia pertama kali melakukan hubungan seks, pasangan seks yang berganti-ganti, paritas, kurang menjaga kebersihan genital, merokok, riwayat penyakit kelamin, trauma kronis pada serviks, serta penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka lama yaitu lebih dari 4 tahun. IVA (inspeksi visual asam asetat) adalah altematif skrining untuk mendeteksi kanker serviks.
 
Melihat hubungan usia, pendidikan, paritas, usia berhubungan seksual pertama kali
 
(<20 tahun), riwayat keturunan kanker serviks, riwayat infeksi menular seksual dan
 
merokok dengan test IVA pada wanita usia subur. Disain yang digunakan adalah cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah total sampling yaitu sebanyak 230 orang. Analisis statistik dengan menggunakan SPSS versi 16.0, untuk membandingkan rerata dipakai uji independensi (t - test) dan untuk melihat adanya hubungan antara dua variabel menggunakan uji kai kuadrat. Pengujian hipotesis dengan memakai uji regresi logistik sederhana dan analisis multivariat. Hasil uji IVA positif terdapat pada 194 orang (84,3%) dan test IVA negatif sebanyak 36 orang (15,7%). Hasil analisis multivariat diperoleh hubungan antara usia berhubungan seksual pertama kali <20 tahun, riwayat keturunan kanker serviks dan riwayat infeksi menular seksual. Riwayat infeksi menular seksual (OR= 21) paling dominan hubungannya dengan basil uji IVA positif dibandingkan dengan usia berhubungan seksual pertama kali < 20 tahun dan riwayat keturunan kanker serviks.
 
Promosi kesehatan lewat penyuluhan tentang kanker serviks lebih difokuskan untuk mencegah hubungan seksual pertama kali pada usia <20 tahun, khususnya remaja agar tidak terpapar infeksi menular seksual sejak dini yang disebabkan oleh perilaku seks bebas dengan berganti ganti pasangan.
Read More
T-3253
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nimas Ayu Lestari Nurjanah; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Yovsyah, Toha Muhaimin, Adria Rusli, Sarikasih Harefa
Abstrak: Abstrak
Infeksi HIV pada tubuh bertindak sebagai stresor yang akan menimbulkan permasalahan bagi individu yang terinfeksi di ataranya masalah fisik, psikologis dan psikososialnya. Permasalahan fisik terkait dengan perjalanan penyakit dan komplikasi sistem saraf pusat, mulai dari munculnya gejala penyakit, turunnya sistem kekebalan tubuh. Masalah psikosial dan psikologis yang dialami oleh penderita HIV diantaranya adalah munculnya stigma dan diskriminasi baik didalam keluarga maupun di masyarakat.
 
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas hidup Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dan faktor -faktor yang mempengaruhi kualitas hidup ODHA di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianto Saroso.
 
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, teknik pengambilan sample menggunakan cara consecutive sampling dengan jumlah sample sebanyak 420 orang. Analisis bivariat menggunakan chi-Square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.
 
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan (nilai p = 0,001), Spiritual (nilai p = 0,003), Depresi (nilai p 0,000), kepatuhan minum ARV (nilai p 0,000), lama terapi ARV (nilai p 0,002), Stigma (nilai p 0,000), dukungan sosial (nilai p 0,003), dukungan keluarga (nilai p 0,001), dukungan sebaya (0,002) dengan kualitas hidup ODHA. Faktor yang paling mempengaruhi kualitas hidup ODHA adalah kepatuhan minum ARV dengan OR 4,250 . yang berarti ODHA yang patuh dalam meminum ARV akan memiliki kualitas hidup yang tinggi 4,250 kali daripada ODHA yang tidak patuh dalam meminum ARV.
 

HIV infection in the body act as stressors that will cause problems for individuals infected among physical, psychological and psychosocial. Physical problems related to the course of the disease and complications of the central nervous system, starting from the symptoms appearance of the disease, the decline of the immune system. Psychosocial and psychological problems experienced by HIV sufferers include the emergence of stigma and discrimination within the family and in society.
 
The aims of this study were to quality of life of People Living With HIV/AIDS and factors influencing the quality of life People Living With HIV/AIDS In Infectious Disease Hospital Prof Dr Sulianti Saroso.
 
This study used a cross sectional design, the sampling technique used consecutive sampling method with a total sample of 420 people. Bivariate analysis used chi-square and multivariate analysis used logistic regression.
 
The results showed significant correlation between work (p = 0.001), Spiritual (p = 0.003), Depression (p value 0.000), adherence to taking ARV (p value 0.000), duration of ARV therapy (p value 0.002), Stigma (p value 0,000), social support (p value 0.003), family support (p value 0.001), peer support (0.002) with quality of life People Living With HIV/AIDS. The most influencing factor for the quality of life People Living With HIV/AIDS is the adherence to taking ARV with OR 4.250 which means that People Living With HIV/AIDS who are obedient in taking ARVs will have a high quality of life of 4.250 times than People Living With HIV/AIDS who are not obedient in taking ARV.
Read More
T-5717
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dyah Kartika Sari; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Helda, Aries Hamzah, Wisnu Trianggono
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Dyah Kartika Sari Program Studi : Ilmu Kesehatan Masyarakat Judul               : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesintasan Hidup Pasien Kanker Serviks di RSUD Raden Mattaher Jambi Tahun 2011-2016 Pembimbing : Dr.dr. Tri Yunis Miko Wahyono, MSc Kanker serviks  menduduki peringkat keempat kanker yang paling sering terjadi pada semua wanita dan peringkat kedua kanker yang paling sering ditemukan pada wanita usia 15-44 tahun di dunia, menyebabkan 265.672 kematian pada tahun 2012.Di dunia setiap 2 menit seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks, sedangkan di Indonesia setiap 1 jam. Provinsi Jambi menurut Pusdatin 2015, estimasi jumlah kasus kanker serviks tahun 2013 adalah 1.792 dan semakin meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. RSUD Raden Mattaher Jambi sebagai rumah sakit rujukan mengalami peningkatan jumlah pasien kanker serviks dengan total pasien baru 318 sejak 20112016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui angka kesintasan hidup secara keseluruhan dan faktor-faktor yang mempengaruhi pada pasien di RSUD Raden Mattaher Jambi tahun 2011-2016. Jumlah sampel yang didapat adalah 180 penderita yang pernah dirawat di RSUD ini dari Januari 2011-Desember 2016. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kohort retrospektif dengan metode Kaplan meier. Kesintasan hidup pasien kanker serviks secara keseluruhan yaitu 23,2% dengan median survival 24 bulan. Faktor – faktor yang mempengaruhi yaitu umur, perkawinan, kadar haemoglobin saat pertama kali didiagnosa, komorbid, stadium dan terapi. dengan faktor yang paling dominan yaitu komorbid (HR=4,711). Kata kunci: Kesintasan hidup, kanker serviks, event, sensor.


ABSTRACT Name : Dyah Kartika Sari Study Program : Public Health Title                            : Affecting  Survival Rate Factors  Of Cervical Cancer Patients At A Raden Mattaher Hospital Jambi In 2011 - 2016 Counsellor : Dr.dr. Tri Yunis Miko Wahyono, MSc Cervical cancer ranked fourth most common cancer in all woman and ranked second most common cancer found in women aged 15-44 years in the world causing 265.672 deaths in 2012. Every 2 minutes a woman dies from cervical cancer in the world, while in Indonesia every 1 hour. In Jambi province according to Pusdatin 2015 estimated number of caces of cervical cancer in 2013 is 1792 and increasing from the year before. Raden Mattaher hospital in Jambi as a referral hospital has increasing number of cervical cancer patients with a total of 318 new patients since 2011-2016. The purpose of this study was to determine the overall survival rate and factors that affect the patients in Raden Mattaher Hospital Jambi in 2011-2016. The number of patients obtained is 180 patients who had been treated in this hospital from Januari 2011 to December 2016. The design used in this study was a retrospective cohort with the Kaplan meier method. Overall survival of cervical cancer patients was 23.2 percent with a median survival of 24 months. The factors that influence are age, marriage, hemoglobin when first diagnosed, comorbid, stage and therapy. With the most dominant factor is comorbid. (HR=4.711). Key words: Survival rate, cervical cancer, event, cencor

Read More
T-5404
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Anggraini; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Indang Trihandini, Caroline Endah Wuryaningsih, Wira Hartiti, Esti Pangastuti
Abstrak: Kualitas hidup adalah kondisi fungsional lansia yang meliputi kesehatan fisik, kesehatan psikologis, hubungan sosial lansia, serta aktivitas seksual, dan kondisi lingkungan (WHOQOL). Laju pertumbuhan penduduk di kota Tangerang Selatan merupakan yang paling cepat (3,36%) dibandingkan kabupaten/kota lain yang ada di provinsi Banten. Angka harapan hidup pada tahun 2015 merupakan yang tertinggi dibandingkan wilayah lain di Banten yaitu mencapai 72,2 tahun. Sekitar 5% penduduk di Tangerang Selatan berusia diatas 60 tahun (BPS, 2016) dan 0,8% dari total lansia di Tangerang Selatan memilih untuk tinggal di panti karena merasa mendapatkan banyak teman untuk beraktifitas, beribadah, dan menghilangkan rasa kesepian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas hidup lansia dan faktorfaktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia yang tinggal di panti werdha wilayah Tangerang Selatan. Desain studi potong lintang digunakan pada 144 lansia yang terpilih secara acak dari 4 panti di Tangerang Selatan. Data dikumpulkan menggunakan metode wawancara menggunakan kuisioner yang sudah di uji validitas dan reliabilitasnya, serta dianalisis menggunakan uji regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan 74,3% lansia yang tinggal di panti wilayah Tangerang Selatan memiliki hidup berkualitas, pendidikan lansia merupakan faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup lansia (p=0,003; OR 3,22; 95% CI 1,49-6,97). Lansia dengan pendidikan yang tinggi memiliki peluang 3,2 kali hidupnya lebih berkualitas dibandingkan lansia yang berpendidikan rendah.
Kata Kunci : Lansia, kualitas hidup

Quality of life is the functional condition of the elderly which includes physical health, psychological health, elderly social relationships, as well as sexual activity, and environmental conditions. Population growth rate in South Tangerang is the fastest (3.36%) compared to other regencies / cities in Banten province. Life expectancy in 2015 is the highest compared to other regions in Banten which reached 72.2 years. Approximately 5% of the population in South Tangerang is over 60 years old (BPS, 2016) and 0.8% of the total elderly people in Tangerang Selatan prefer to stay in the orphanage because they feel have many friends for activities, worshiping and eliminate loneliness. This study aims to determine the quality of life of the elderly and the factors related to the quality of life of elderly living in the werdha orphanage of Tangerang Selatan region. Cross-sectional study design was used in 144 selected randomly elderly from 4 orphanages in South Tangerang. Data collected using interview method using questionnaires that have been tested for validity and reliability, and analyzed using multiple logistic regression test. The results showed that 74.3% of elderly people living in the orphanage of Tangerang Selatan have quality of life, elderly education is a factor related to the quality of life of the elderly (p = 0,003; OR 3,22; 95% CI 1,49-6, 97). Elderly with a high education has a 3,2 times more quality of life than the poorly educated elderly.
Keywords : Elderly, Quality Of life
Read More
T-5044
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive