Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40360 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Niken Agus Tianingrum; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo; Penguji: Tri Ktianto, Besral, Rachmat Hargono
Abstrak: Stigma terhadap ODHA telah menjadi masalah global yang epideminya selalu menyertai epidemi HIV dan AIDS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan stigma terhadap ODHA pada pelajar SMA di Surabaya Selatan melalui pendekatan kuantitatif menggunakan data primer pada 785 responden di 11 SMA pada bulan Maret-Mei 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 53,2% pelajar memiliki stigma terhadap HIV&AIDS. Faktor paling dominan yang berhubungan stigma terhadap HIV&AIDS adalah pengaruh orang tua (p=0,0001; OR=6,05; 95% CI= 4,077-8,978) yang berarti pelajar yang terpengaruh sikap negatif orang tuanya akan berpeluang melakukan stigma 6,05 kali lebih besar dibandingkan yang tidak terpengaruh setelah dikontrol oleh pengetahuan, keterlibatan program, pengaruh teman sebaya, dan pengaruh guru. Kesimpulannya adalah pelajar yang memiliki pengetahuan rendah, tidak terlibat program, dan terpengaruh sikap teman sebayanya, guru di sekolah, dan orang tua cenderung akan melakukan stigma. Saran dari penelitian ini adalah dengan memaksimalkan peran orang tua, guru, dan teman sebaya dalam mengurangi stigma serta dan optimalisasi program HIV&AIDS berbasis sekolah. Kata kunci: HIV&AIDS, Pelajar SMA, ODHA, Stigma
Read More
T-4371
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Benedicta Cindy Delphinia; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dadan Erwandi, Windra Aryeni
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stigma sosial COVID-19 di kalangan mahasiswa Universitas Indonesia dan faktor yang berpotensi menyebabkan stigma sosial COVID-19 tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi potong lintang. Populasi penelitian ini merupakan seluruh mahasiswa jenjang studi strata 1 (S1) dengan sampel sebanyak 373 responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring yang diisi mandiri oleh responden. Analisis yang dilakukan meliputi analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 31,1% responden masih memiliki stigma sosial.
Read More
S-10839
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Faiza Salsabila; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Kartika Anggun Dimar Setio, Dadun, I Ketut Sudiatmika
Abstrak:
ODS seringkali mendapatkan stigmatisasi dan perlakuan diskriminatif dari masyarakat. Perlu adanya upaya untuk memahami faktor-faktor yang menjadi sumber stigma supaya intervensi anti-stigma dapat lebih efektif. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain studi kasus yang dilakukan dengan wawancara mendalam ke 6 orang informan utama (ODS) dan 4 orang informan kunci (tenaga kesehatan RSJ X yang terdiri dari psikiater, psikolog dan perawat serta Dirkeswa Kemenkes RI). Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengetahui secara mendalam gambaran dinamika stigma pada Orang Dengan Skizofrenia (ODS) dengan pendekatan “What Matters Most” di RSJ X Kota Bogor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai atau norma-norma yang dijunjung tinggi di masyarakat secara umum adalah penerimaan sosial, produktivitas dan pernikahan. Manifestasi stigma yang dialami ODS terdiri dari stigma diri dan stigma publik. Stigmatisasi dan perilaku diskriminatif terjadi di rumah, tempat ibadah, fasilitas kesehatan dan fasilitas umum seperti pasar maupun sekolah. Model eksplanatori gangguan mental terdiri dari keyakinan kausal, istilah stigmatisasi, hubungan gejala dengan peningkatan stigma dan interseksionalitas. Hambatan yang dialami ODS berasal dari aspek pendidikan dan pekerjaan. Kurangnya ketersediaan sumber daya kesehatan mental dan infrastruktur pada fasilitas kesehatan menjadi faktor pendukung stigma. Stigma pada ODS memengaruhi pencarian pengobatan alternatif, konsistensi pengobatan, dan penyembunyian diagnosis.

People with Schizophrenia (PwS) often receive stigmatization and discriminatory treatment from society. Understanding the factors that are the source of stigma is needed, so that anti-stigma interventions can be more effective. This thesis discusses the description of the "What Matters Most" factors: the dynamics of stigma among PwS at RSJ X Bogor City. This research is a qualitative research with a case study design which was conducted using in-depth interviews with 6 main informants (PwS) and 4 key informants (RSJ X health workers consisting of psychiatrists, psychologists and nurses as well Directorate of Mental Health, Ministry of Health of the Republic of Indonesia). The general aim of this research is to find out the description of the "What Matters Most" factors that can influence the dynamics of stigma in PwS at RSJ X Bogor City. The research results show that the values or norms that are upheld in society in general are social acceptance, productivity and marriage. The manifestations of stigma experienced by PwS consist of self-stigma and public stigma. Stigmatization and discriminatory behavior occurs in homes, places of worship, health facilities and public facilities such as markets and schools. Explanatory models of mental disorders consist of causal beliefs, stigmatization terms, the relationship of symptoms to increased stigma and intersectionality. The obstacles experienced by PwS come from educational and employment aspects. The lack of availability of mental health resources and infrastructure in health facilities is a contributing factor to stigma. The stigma of PwS influences the search for alternative treatment, consistency of treatment, and concealment of diagnosis.
Read More
T-7141
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sasqia Rizqiana; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Dian Ayubi, Intan Kusumawati
Abstrak:
Kementerian Kesehatan RI melaporkan bahwa prevalensi merokok pada usia 10-18 tahun pada tahun 2023 di Indonesia mencapai 7,4%. Tingkat merokok pada remaja dapat dikurangi dengan mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan self-esteem, lingkungan keluarga merokok, pola asuh negatif, dan tekanan teman sebaya dengan perilaku merokok pada siswa SMA DKI Jakarta Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan data Survei Perilaku Remaja Siswa Sekolah Menengah di DKI Jakarta dengan menggunakan desain studi cross-sectional yang dianalisis secara univariat, bivariat, dan stratifikasi. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan lingkungan keluarga merokok (p=0,0001), pola asuh negatif (p=0,0001), dan tekanan teman sebaya (p= 0,0001) dengan perilaku merokok pada siswa, sedangkan pada self-esteem tidak terdapat hubungan dengan perilaku merokok pada siswa (p=0,582). Analisis stratifikasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan self-esteem, lingkungan keluarga merokok, dan tekanan teman sebaya dengan perilaku merokok siswa perempuan, sedangkan pada laki-laki terdapat hubungan lingkungan keluarga merokok, pola asuh negatif, dan tekanan teman sebaya dengan perilaku merokok. Selain itu, terdapat pengaruh pola asuh negatif pada hubungan tekanan teman sebaya dengan perilaku merokok pada siswa. Sementara itu, tidak terdapat pengaruh pola asuh negatif pada hubungan self-esteem dengan perilaku merokok pada siswa. Oleh karena itu, disarankan untuk mengadakan layanan konseling dan program peer educator/peer counselor pada siswa.

The prevalence of smoking among 10-18 years old in Indonesia reach 7,4% in 2023. Understanding the factors associated with smoking behavior can reduce smoking rates in adolescents. The purpose of this study is to determine the relationship between self-esteem, smoking family environment, negative parenting, and peer pressure with smoking behavior among high school students in DKI Jakarta in 2023. This study uses data from the Adolescent Behavior Survey of High School Students in DKI Jakarta using a cross-sectional study design that was analyzed univariate, bivariate, and stratified. The results of the study showed a relationship between smoking family environment (p=0,0001), negative parenting (p=0,0001), and peer pressure (p=0,0001) with smoking behavior among students. Meanwhile, self-esteem (p=0,582) is not related to smoking behavior among students. Stratified analysis shows a relationship between self-esteem, smoking family environment, and peer pressure with smoking behavior among female students, while among male students, there is a relationship between smoking family environment, negative parenting, and peer pressure with smoking behavior. Apart from that, negative parenting influences the relationship between peer pressure and smoking behavior among students. Meanwhile, there was no influence of negative parenting on the relationship between self-esteem and smoking behavior among students. Therefore, it is recommended to provide counseling services and peer educator/peer counselor programs for students.
Read More
S-11658
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Anggraito Amirullah; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Anwar Hasan, Ni Made Jendri
S-7825
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dina Indarsita; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Anwar Hasan, Ismojowati, Farida Djufri
Abstrak:

Kesehatan reproduksi remaja adalah sualu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh bulcan hanya bebas dari penyakit atau kcacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi fungsi serta proses nya. Saat ini kesehatan reproduksi remaja menjadi masalah karena menurut SDKI 1997 masih ada wanita yang melahirkan anak pertama di usia


 

Reproductive health is a stage of complete physical, mental and social well being and not merely the absent of dease or iniirmity in all matters relating to the reproduktive system, and to its timctions and processes. This time adolescent?s reproduktive is becoming serious problem because according to SDKI 1997 there are still have primi para under 15 year?s old and the impact of globalization for example free sex, loose of social?s norm and the increased current information that can make adolescent?s behaviour be risk. Considering the complexityt of reproductive health problems and the impact of quality-live?s adolescent, make the writer want to find out how far adolescent?s behaviour in their reproduktive?s health. The goal of this research is getting information about the relation between internal and extei-nal?s adolescent with behaviour?s adolescent in reproduktive health at yunior high school 2002. The design of this research is cross sectional. The questiouare is used to collect the data. There are 107 pupils (third class) in I, 37, 41 yunior high school Medan 2002. The hypothesis are existence relation between sex, knowledge, attitude, father and mother ?education, father and mother ?occupation, parents and adolescent? communication, communication mass media with behaviour?s adolescent in reproductive. The result showed that 28% behaviour?s adolescent was risk and 72% behaviotn"s adolescent was non-risk in their behaviour reproductive?s health. The bivariate analysis with pearson chi-square shows that altitude have a signiiican correlation with behaviour?s adolescent in reproductive health with p = 0, 010. The multivariate analysis with regressi logistic be found that attitude is most dominant with behavior?s adolescent in reproductive health, p=0, 012. According to this research is recommended to yunior high school?s institution have more intensive about counseling program for prevent the risk behaviour?s adolescent in reproductive health. For another reseacher is also recommended to research how far the knowledge and perception of parents about reproductive health and their commtmication ability. And for government is suggested to organize some training about reproductive health for adolescent and supply the information about reproductive health by using printed?s media and elektronic?s media, its makes knowledge?s adolescent getting better and iinally can make attitude and behaviour?s adolescent be good too.

Read More
T-1283
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hana Humaira; Pembimbing: Rizka Maulida; Penguji: Dwi Gayatri, Samuel Josafat Olam
Abstrak:
Latar belakang: Kejadian perundungan pada remaja di Indonesia terutama pada pelajar menempati urutan kelima tertinggi diantara 78 negara pada tahun 2018. Dampak dari perundungan yakni terkait dengan aspek fisik, mental, sosial serta memungkinkan perilaku berisiko yang dapat memengaruhi kualitas hidup remaja. Perundungan yang terjadi pada remaja disebabkan berbagai faktor diantaranya faktor individu dan faktor sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktor sosial dan faktor individu dengan kejadian perundungan pada remaja di Indonesia berdasarkan data GSHS 2015. Metode: Penelitian ini menggunakan data sekunder Global School-Based Student Health Survey (GSHS) 2015 dengan desain studi cross-sectional. Sampel penelitian adalah remaja umur 10-19 tahun yang menjawab variabel penelitian secara lengkap (n=9.500). Analisis univariat dilakukan dengan menampilkan frekuensi dan presentase, sedangkan analisis bivariat menggunakan uji chi square dan menghitung odds ratio (OR). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 20,1% remaja di Indonesia mengalami kejadian perundungan selama 30 hari terakhir. Diketahui bahwa remaja yang tidak memiliki teman dekat (POR: 1,59; CI:1,20-2,10), tidak mendapat dukungan teman sebaya (POR: 1,51; CI:1,35-1,67), orang tua yang tidak peduli (POR: 1,12; CI: 1,00-1,24), dan orang tua yang tidak mengawasi (POR: 1,38; CI: 1,25-1,54), untuk memiliki odds yang lebih tinggi mengalami kejadian perundungan. Remaja laki-laki (POR: 1,43; CI: 1,30-1,59), berusia 14 tahun kebawah (POR: 1,12; CI: 1,01-1,24) dan memiliki status kerawanan pangan (POR: 2,37; CI: 1,91-2,94) memiliki odds yang lebih tinggi mengalami perundungan. Kesimpulan: Faktor sosial orang tua dan teman serta faktor individu menunjukkan hubungan signifikan dengan kejadian perundungan. Diharapkan penelitian selanjutnya melakukan analisis multivariat untuk melihat besar pengaruh tiap variabel

Background: The incidence of bullying among adolescents in Indonesia, particularly among students, fifth highest among 78 countries in 2018. The impacts of bullying are related to physical, mental, and social aspects, and it can lead to risky behaviors that affect the quality of life of adolescents. Bullying among adolescents is caused by various factors, including individual and social factors. This study aims to determine the relationship between social factors and individual factors with the incidence of bullying among adolescents in Indonesia based on data from the GSHS 2015. Methods: This study uses secondary data from the 2015 Global School-Based Student Health Survey (GSHS) with a cross-sectional study design. The research sample consists of adolescents aged 10-19 years who completed the survey variables (n=9,500). Univariate analysis was performed by presenting frequencies and percentages, while bivariate analysis used the chi-square test and calculated the odds ratio (OR). Results: The study results showed that 20.1% of adolescents in Indonesia experienced bullying in the past 30 days. It was found that adolescents who did not have close friends (POR: 1.59; CI: 1.20-2.10), did not receive peer support (POR: 1.51; CI: 1.35-1.67), had indifferent parents (POR: 1.12; CI: 1.00-1.24), and had unsupervised parents (POR: 1.38; CI: 1.25-1.54) had higher odds of experiencing bullying. Male adolescents (POR: 1.43; CI: 1.30-1.59), those aged 14 years or younger (POR: 1.12; CI: 1.01-1.24), and those with food insecurity (POR: 2.37; CI: 1.91-2.94) also had higher odds of experiencing bullying. Conclusion: Parental and peer social factors as well as individual factors show a significant relationship with the incidence of bullying. Future research is expected to conduct multivariate analysis to determine the influence of each variable
Read More
S-11751
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anggia Septyana Cawangie; Pembimbing: Zarfiel Tafal; Penguji: Tri Krianto, Sisworo Rini
S-5828
Depok : FKM-UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jati Setyarini; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Dadan Erwandi, Yuniana
Abstrak: Remaja dengan kesiapan belajar yang baik akan terwujud pada munculnya kenyamanan belajar, motivasi yang tinggi, rasa senang belajar, serta munculnya dampak psikologi positif bagi remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan gambaran pengasuhan orang tua terhadap kesiapan belajar antara alumni yang sukses tembus perguruan tinggi negeri (PTN) dengan peserta kelas XII bimbingan Belajar Bintang Pelajar Kota Depok tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dengan 5 informan alumni dan 5 informan siswa kelas XII. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh demokratis yang paling dominan muncul pada alumni dan siswa lalu sedikit diikuti melalaikan. Motivasi yang muncul pada keduanya adalah internal dan eksternal. Remaja dengan pola asuh melalaikan merasa tidak nyaman belajar dan memiliki motivasi yang berbeda. Hal tersebut menunjukkan bahwa penerapan pola asuh sangatlah memberikan dampak besar pada segala aspek kehidupan remaja. Oleh karena itu, diperlukan kebijaksanaan dari orang tua dalam memilih dan menerapkan pola asuh kepada anak agar bisa memberikan dampak positif pada kesehatan jiwanya sehingga tercermin pada baiknya kesiapan belajar. Kata kunci: Kesiapan belajar, pola asuh, remaja Teenagers with good learning readiness will be realized when learning is fun, highly motivated, learning with a sense of comfort, as well as the challenges of positive psychology for adolescents. This study aims to study parenting in adolescents' learning readiness between alumni who successfully enrolled state universities (PTN) and participants of class XII Depok City Student Learning in 2020. This study uses qualitative research with a case study method with 5 alumni informants and 5 informants grade XII students. The results showed that democratic parenting was the most dominant form in alumni and students, followed by neglectful parenting. Motivations that emerge are internal and external. Adolescents with neglectful parenting learning uncomfortable and have different motivations. This shows that the adoption of parenting has a big impact on all aspects of adolescent life. Therefore, parents need wisdom in choosing and applying parenting to children in order to have a positive impact on the health of their souls so that it is reflected in the good readiness of learning. Keywords: Adolescents, learning readiness, parenting
Read More
S-10355
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive