Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 22821 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ade Heryana; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Puput Oktamianti, M Arief Novianto, Hanny Harjulianti
T-4323
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hanifa Nawawi; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Mieke Savitri, Surya Ede Darmawan, Djajadilaga
T-3133
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nuril Rahmatika; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Rien Pramindari, Weni Muniarti
Abstrak: Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) merupakan pelayanan kesehatan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan remaja. Dari data tingkat pemenuhan SN-PKPR bulan Mei-Juni 2020, terdapat 34 Puskesmas yang melakukan evaluasi diri. Terdapat 5 Puskesmas yang telah mencapai tingkat pemenuhan SN-PKPR paripurna Tujuan penelitian ini ialah untuk melakukan analisis implementasi PKPR di Puskesmas Kota Depok dengan studi kasus pada Puskesmas Cinere (Tingkat pemenuhan SN-PKPR optimal) dan Puskesmas Cisalak Pasar (Tingkat pemenuhan SN-PKPR minimal). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Triangulasi yang dilakukan ialah trangulasi sumber, metode, dan data. Penyelenggaraan PKPR di Puskesmas Cinere didukung tim PKPR dimana Penanggung Jawab programnya telah mendapatkan pelatihan, jumlah Kader Kesehatan Remaja yang mencukupi, terdapatnya ruang untuk konsultasi, adanya pedoman, dan dana. Dari data kunjungan kasus Puskesmas Cisalak Pasar, kunjungan remaja cenderung menurun sejak tahun 2019. Terdapat penurunan pemanfaatan PKPR yang jelas terlihat pada bulan April 2020 (7 remaja) dibandingkan Maret 2020 (32 remaja). Permasalahan yang ditemukan terkait dengan belum rutinnya pelatihan PKPR, kurangnya koordinasi dengan remaja, tidak ada ruang untuk konsultasi dan penyimpanan rekam medik remaja, tidak ada penggunaan dana untuk PKPR, kegiatan PKPR sudah tidak rutin sejak 2019, kurang lengkapnya pengisian format pencatatan dan pelaporan, target PKPR belum ditentukan, dan kurangnya dukungan lintas sektor. Penurunan pemanfaatan PKPR dapat terkait dengan permasalahan pada masing-masing Puskesmas. Penanggung Jawab program PKPR berserta tim PKPR perlu mengambil langkah yang tepat untuk memperbaikinya. Diperlukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga terkait untuk menyusun kebijakan perbaikan penyelenggaraan PKPR
Read More
T-6026
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dina Zakiah; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Sandi Iljanto, Enny Ekasari
Abstrak:

ABSTRAK

Tesis ini membahas kesiapan puskesmas di Kabupaten Ketapang dalam menyongsongImplementasi Jaminan Kesehatan Nasional 2014 nanti. Penelitian ini adalahpenelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dilengkapi dengan wawancara.Dari hasil analisis variabel penelitian didapatkan bahwa tidak ada puskesmas yangsiap dilihat dari dimensi utilisasi dan kualitas pelayanan kesehatan. Penelitimenyarankan agar Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang menambah sumber dayapuskesmas seperti tenaga kesehatan inti yaitu dokter, dokter gigi, perawat, dan bidan;juga peralatan dan obat pelayanan kesehatan dasar; dengan melakukan advokasi kepemerintah daerah untuk menambah anggaran kesehatan.


 

ABSTRACT

Readiness in order to facing the implementation of the National Health Insurance2014. This study was a quantitative research with cross sectional design featuresinterview with key informants. From the analysis of the study variables mentionedthat no primary health care is ready viewed from the dimensions of utilization andquality of health services. Researchers suggested that the health departement inKetapang Regency to adds resources center specially for the core professional suchas doctors, dentists, nurses, and midwives; other things is also for equipment andprimary health care medicines; by advocating to local governments for increase thehealth budget.

Read More
T-3931
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratna Indra Sari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Anhari Achadi, Dadan Erwandi, Mundiharno, Purwati
Abstrak: Program Kader JKN-KIS dibentuk untuk meningkatkan pertumbuhan jumlah kepesertaan dan meningkatkan kolektabilitas iuran BPJS Kesehatan pada segmen peserta informal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi program Kader JKN-KIS di Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dilakukan selama bulan Mei 2018 dengan tehnik wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen menggunakan teori implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn. Uji validitas melalui trianggulasi sumber dan metode. Hasil Penelitian didapatkan bahwa implementasi program Kader JKN-KIS di Kota Bekasi secara umum belum berjalan dengan optimal. Sudah ada standar dan sasaran yang ditentukan untuk melihat kinerja, namun pencapaiannya belum maksimal dan target dari fungsi kader belum lengkap. Sistem pencatatan, sistem tehnologi aplikasi, dan desiminasi informasi masih mengalami kendala. Konsistensi, kejelasan dalam komunikasi dan pelaksanaan pedoman belum berjalan maksimal. Hubungan dengan kelurahan belum terjalin dengan baik, SDM Kader JKN-KIS maupun Kantor Cabang masih terbatas. Sikap pelaksana kurang mendukung serta kondisi lingkungan ekonomi, sosial dan politik belum sepenuhnya mendukung implementasi program Kader JKN-KIS. Kesimpulan: implementasi Program Kader JKN-KIS di Kota Bekasi masih memiliki kendala. Perlunya perbaikan dari standar dan sasaran, sistem informasi, komunikasi, SDM, sosialisasi, hubungan kerjasama untuk keberhasilan implementasi program kader JKNKIS.
Kata kunci : implementasi kebijakan; Kader JKN-KIS; sektor informal

The JKN-KIS Cadre Program was established to increase membership growth and increase the collation of BPJS Health contribution to informal segment participants. The purpose of this research is to analyze the implementation of JKN-KIS Cadre program in Bekasi City. This research uses a qualitative method, conducted during May 2018 with in-depth interview technique, observation and document review using Van Meter and Van Horn policy implementation theory. Test validity through a source and method triangulation. The result of the research shows that the implementation of JKN-KIS Cadre program in Bekasi City has not run optimally yet. There are already standards and targets are determined to see the performance, but its achievement is not maximized and the target of the function of the cadre is not yet complete. Recording systems, application technology systems, and information dissemination are still constrained. Consistency, clarity in communications and implementation of guidelines has not been maximized. Relationship with the village has not been established well, Kader JKN-KIS Human Resources and Branch Offices are still limited. The attitude of the implementers is not supportive and the economic, social and political environment has not fully supported the implementation of the KKD-KIS Cadre program. Conclusion: The implementation of JKN-KIS Cadre Program in Bekasi City still has obstacles. The need for improvement of standards and targets, information systems, communication, human resources, socialization, cooperation relationship for successful implementation of JKNKIS cadre program.
Keywords: policy implementation; JKN-KIS Cadre; the informal sector
Read More
T-5291
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sekarnira Andikashwari; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Puput Oktamianti, Andi Afdal Abdullah, Citra Jaya
T-5274
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hairia Yazid; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Mardiati Nadjib, Masyitoh, Menur Wahyu Hidayati, Sri Kuswahyuni Edi
Abstrak:
Latar Belakang : Kunjungan ulang pasien gigi merupakan salah satu hal yang penting dalam keberhasilan perawatan penyakit gigi dan mulut serta pencegahan terhadap terjadinya kasus yang baru. Berbagai upaya telah dilakukan seperti renovasi sarana, edukasi melalui media sosial dan peningkatan skill untuk pelayanan akan tetapi jumlah pasien yang melakukan kunjungan ulang di klinik Pratama Mitra Medis Indonesia (KIMMI) belum sesuai dari angka yang ditargetkan, sehingga penting untuk melakukan evaluasi dan membuat strategi yang tepat dalam meningktkan kunjungan ulang ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepuasan pasien dan edukasi sosial media terhadap kunjungan ulang pasien poli gigi melalui loyalitas pasien sebagai variabel mediasi di klinik Pratama Mitra Medis Indonesia (KIMMI). Metode: Data primer diperoleh dari pengisian kuesioner oleh 103 responden yang melakukan kunjungan ulang ke KIMMI untuk mengerjakan kasus baru. Penilaian variabel kepuasan pasien dengan indikator Reliability, Responsiveness, Assurance, Emphaty dan Tangible, sedangkan variabel edukasi media sosial dinilai dengan indikator Sharing, Presence, Engagement, Reputation, loyalitas pasien dinilai dengan indikator Repeat puschase, paymore, advocate, retention, serta variabel Kunjungan Ulang. Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukan semua indikator kepuasan pasien, edukasi media sosial, loyalitas pasien berpengaruh positif dan signifikan terhadap kunjungan ulang. Hubungan kepuasan pasien dan loyalitas pasien memiliki korelasi Pearson yang kuat (0,647), sedangkan edukasi media sosial ke kunjungan ulang berkorelasi lemah (0,377). Peran variabel loyalitas memediasi parsial dalam hubungan kepuasan pasien terhadap kunjungan ulang, dan loyalitas memediasi penuh dalam hubungan edukasi media sosial terhadap kunjungan ulang. Kesimpulan: Faktor-faktor yang berkorelasi kuat dengan kunjungan ulang dipertahankan dan ditingkatkan kualitasnya sedangkan faktor yang berkorelasi lemah seperti edukasi media sosial dapat dilakukan evaluasi agar KIMMI mempunyai penerapan strategi yang optimal dalam meningkatkan kunjungan ulang pasien poli gigi di KIMMI 

Background: Repeat dental visits are essential for the success of dental and oral disease treatment as well as for the prevention of new cases. Various efforts have been made, such as facility renovations, social media education, and improving service skills. However, the number of patients returning for follow-up visits at Klinik Pratama Mitra Medis Indonesia (KIMMI) has not met the targeted goals. Therefore, it is important to conduct an evaluation and develop effective strategies to increase these return visits. Objective: This study aims to analyze the influence of patient satisfaction and social media education on repeat dental visits, with patient loyalty as a mediating variable at Klinik Pratama Mitra Medis Indonesia (KIMMI). Methods: Primary data were obtained through questionnaires completed by 103 respondents who returned to KIMMI for new dental cases. The patient satisfaction variable was measured using the indicators of Reliability, Responsiveness, Assurance, Empathy, and Tangibles. The social media education variable was assessed using indicators of Sharing, Presence, Engagement, and Reputation. Patient loyalty was measured through indicators of Repeat Purchase, Pay More, Advocacy, and Retention, along with the Repeat Visit variable. Results: Bivariate analysis showed that all indicators of patient satisfaction, social media education, and patient loyalty had a positive and significant effect on repeat visits. The correlation between patient satisfaction and loyalty was strong (Pearson correlation of 0.647), while the correlation between social media education and repeat visits was weak (0.377). Patient loyalty was found to partially mediate the relationship between patient satisfaction and repeat visits and fully mediate the relationship between social media education and repeat visits. Conclusion: Factors with a strong correlation to repeat visits should be maintained and improved in quality, while weaker factors such as social media education should be evaluated to help KIMMI develop optimal strategies to increase repeat dental visits at its clinic.
Read More
T-7266
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wawan Erawan; Pembimbing: Pujiyanto; Pemguji: Ede Surya Darmawan, Zulaiha
Abstrak: 1 Januari 2014 Pemerintah mulai menerapkan program JKN bagi seluruh rakyat.Skripsi ini bertujuan mengetahui proporsi peserta, kunjungan, pengguna, ContactRate dan Visite Rate peserta JKN berdasarkan jenis kelamin, umur, dan jenis peserta,serta hubungan antara variabel jenis kelamin, umur, dan jenis peserta dengan variabelutilisasi rawat jalan . Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desaincross sectional, mengolah data sekunder register kunjungan pasien JKN dan peserta JKN. Hasil penelitian yang diperoleh, peserta JKN di Puskesmas Cipageran padaApril 2014 adalah 12.728 orang, peserta yang memanfaatkan pelayanan rawat jalan(5,7%), Contact Rate berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih besar (6,9%)daripada laki-laki (4,6%), berdasarkan kelompok umur tertinggi kelompok umur ≥60 tahun (12,2%), berdasarkan jenis peserta JKN, BPBI lebih besar (6,5%) daripadaPBI (5,4%). Visite Rate berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih besar (10,4%)daripada laki-laki (4,4%), berdasarkan kelompok umur tertinggi kelompok umur ≥60 tahun (15,0%), berdasarkan jenis peserta JKN, PBI lebih besar (7,8%) daripadaBPBI (7,0%). Hasil uji hubungan variabel jenis kelamin, umur dan jenis peserta JKNdengan utilisasi rawat jalan, diperoleh nilai p untuk setiap variabel bebas ≤ α (0,05).Dengan demikian hasil bermakna, artinya ada hubungan antara jenis kelamin, umurdan jenis peserta JKN dengan utilisasi pelayanan rawat jalan.

Kata Kunci :Rawat Jalan, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Utilisasi
1 January 2014 the Government began to implement National Health Insuranceprogram for all people. The thesis aims to find out the proportion of participants,visit, Contact Rate, users, and Visite Rate based on gender, age, and type ofparticipants NHI, and the relationship between the variables of gender, age, and typeof participants with outpatient utilization variable. Research using quantitativeapproach design with cross sectional, secondary data processing register visit NHIpatients and participants NHI. The results are obtained, participants NHI in April2014 is 12.728 people, utilization rate (5.7%). Contact Rate by sex, more women(6.9%) than men (4.6%), based on the highest age group ≥ 60 years age group(12.2%), based on the type of participant , more BPBI (6.5%) than the PBI (5.4%).Visite Rate based on gender, women's greater (10.4%) than men (4.4%), based on thehighest age group ≥ 60 years age group (15.0%), based on the type of participant, PBIgreater (7.8%) than BPBI (7.0%). Test results variable relationship sex, age and typeof participants with outpatient utilization, p values obtained for each independentvariable is ≤ α (0.05). Thus significant results, the meaning there is a relationshipbetween gender, age and type of participants NHI with outpatient care utilization.

Key words:Outpatient, National Health Insurance (NHI), Utilization
Read More
S-8359
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Trisia Putri; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Anhari Achadi, Vetty Yulianty Permanasari, Widya A Munggaran, Arif N.I. Nelwan
Abstrak: Abstrak

Tesis ini membahas ketepatan praktek dokter pelayanan primer didalam skema Jaminan Kesehatan Nasional yang akan mulai berlaku pada tanggal 01 Januari 2014 di Indonesia, untuk mencapai Universal Health Coverage khususnya di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengambilan data primer dengan cara wawancara mendalam dan data sekunder dengan telaah dokumen/literatur. Hasil penelitian menyarankan bahwa Provinsi DKI Jakarta harus melakukan pemetaan untuk seluruh dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis yang berpraktek dan berdomisili di Provinsi DKI Jakarta beserta dengan pemetaan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang ada; merekomendasikan dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis (swasta dan Pegawai Negeri Sipil) yang memenuhi syarat tersebut untuk bekerjasama dengan BPJS Kesehatan; memberikan subsidi (penuh/sebagian) untuk pembiayaan pendidikan berkelanjutan dalam keilmuan post graduate family medicine; dan membuat Peraturan Daerah yang mendukung penetapan dokter pelayanan primer, pemisahan bentuk Puskesmas menjadi Puskesmas Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) dan Puskesmas Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), serta penetapan alokasi dan metode pembayaran dengan metode kombinasi kepada penyedia pelayanan primer di Provinsi DKI Jakarta.


This thesis discusses the precision of primary care physician practices in the National Health Insurance (INA-Medicare) scheme which will come into force on January 1, 2014 in Indonesia, in order to achieve Universal Health Coverage especially in Jakarta. This research is a descriptive qualitative research design. Primary data collection with in-depth interviews and secondary data with document review / literature. The results suggest that Jakarta should do the mapping for all general practitioners, dentists, and medical specialists practicing and residing in Jakarta along with mapping of primary health care facilities that exist; recommend general practitioners, dentists and specialists (private and civil servants) who are qualified to work with Health BPJS; provide subsidy (full / partial) for the financing of continuing education in family medicine post graduate scholarship, and made a local regulation that supports the establishment of a primary care physician, a health center (Puskesmas) separation form to a health center of Individual Health Care efforts (UKP) and a health Center of Public Health efforts (UKM), and the determination of the allocation and payment method with a combination of methods to primary care providers in Jakarta.

Read More
T-3953
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amilia Wulandhani; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Atik Nurwahyuni, Pujiyanto, Lina Marlina, Donni Hendrawan
Abstrak:
Ageing population merupakan permasalahan bagi sistem kesehatan di berbagai negara. Lansia merupakan kelompok rentan yang berisiko tinggi menderita penyakit tidak menular kronis, multimorbiditas, serta disabilitas. FKTP menjadi akses pelayanan kesehatan terdekat lansia berkaitan dengan sistem berjenjang dalam skema JKN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan rawat jalan tingkat pertama pada lansia peserta JKN tahun 2022. Penelitian dilakukan dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data sampel BPJS Kesehatan tahun 2023. Pemanfaatan pelayanan RJTP pada lansia peserta JKN tahun 2022 adalah 43,35%. Terdapat hubungan signifikan antara kelompok usia, jenis kelamin, hubungan keluarga, segmen peserta, wilayah tempat tinggal, riwayat penyakit kronis, jenis FKTP, dan kepemilikan FKTP dengan pemanfaatan pelayanan RJTP pada lansia. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan RJTP pada lansia adalah riwayat penyakit kronis dimana lansia dengan riwayat penyakit kronis berpeluang lebih besar (AOR 41,84; 95% CI 37,35-46,87; p value 0,000) memanfaatkan pelayanan RJTP dibandingkan lansia tanpa riwayat penyakit kronis. Diperlukan kerja sama antara Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, dan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan program pelayanan kesehatan lansia seperti ILP, Prolanis, serta mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan pemanfaatan pelayanan RJTP pada lansia.

The ageing population is a problem for the health system across countries. The elderly are a vulnerable population with higher risk of chronic diseases, multimorbidity, and disability. Primary care facilities (FKTP) are the closest access to health services for elderly related to the tiered system in JKN scheme. This study aims to determine factors associated with the utilization of primary outpatient services (RJTP) among elderly JKN participants in 2022. This is a cross-sectional study using BPJS Kesehatan sample data in 2023. This study found RJTP utilization among elderly JKN participants in 2022 was 43,35%. There is a significant relationship between age group, gender, family relationship, participant segment, area of residence, chronic condition, type of FKTP, and ownership of FKTP with the utilization of RJTP. The most dominant factor related to the utilization of RJTP is chronic conditions, where elderly with a chronic disease have a greater chance (AOR 41,84; 95% CI 37,35–46,87; p value 0.000) of utilizing RJTP compared to elderly without a chronic disease. Collaboration is needed between Kementerian Kesehatan, BPJS Kesehatan, and local government to optimize elderly health service programs such as ILP, Prolanis, and educate people to increase RJTP utilization for the elderly.
Read More
T-7056
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive