Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35059 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yeni Suryamah; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Helda, SUdarto Ronoatmodjo, Emita Aziz, Rusli
T-4487
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Saleh Budi Santoso; Pembimbing: Helda; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Rusli
Abstrak: Abstrak

Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar pada anak di seluruh dunia. Setiap tahunnya diestimasikan sekitar 18% kematian anak di bawah usia 5 tahun di seluruh dunia disebabkan oleh pneumonia. Faktor risiko pasti yang berkontribusi diantaranya yaitu balita yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.

Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian pneumonia balita usia 12 -23 bulan setelah dikontrol terhadap confounder. Studi kasus kontrol ini dilakukan di tiga wilayah puskesmas Kota Cimahi berdasarkan angka insidens kasus pneumonia balita yang tertinggi di tahun 2012. Kasus adalah balita usia 12 - 23 bulan yang berkunjung ke sarana puskesmas penelitian periode Januari - Desember 2012 dan didiagnosa sebagai kasus pneumonia. Kontrol merupakan tetangga dari kasus, dengan perbandingan jumlah kasus dan kontrol yaitu 1:1. Besar sampel minimal sebanyak 133 untuk masing - masing kelompok. Analisis multivariat dengan menggunakan regresi logistik. Besar asosiasi balita yang tidak mendapat ASI eksklusif memiliki OR untuk terjadinya pneumonia sebesar 3,58 kali (95% CI: 2,08 - 6,19) dibandingkan yang mendapat ASI eksklusif setelah dikontrol terhadap confounder.

Penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu yang membuktikan kekuatan hubungan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian pneumonia pada balita. Berfokus pada daerah dengan angka insiden kasus penumonia yang tinggi, pihak dinas kesehatan dan puskesmas dapat lebih meningkatkan upaya promosi dan fasilitasi ASI eksklusif, menciptakan kawasan tanpa asap rokok di tingkat rumah tangga, pengurangan adanya paparan asap pembakaran di dalam rumah, peningkatan pengetahuan ibu berkaitan faktor risiko pneumonia.


Pneumonia is the biggest cause of death in children worldwide. Each year approximately 18% of estimated deaths of children under five worldwide are caused by pneumonia. Definite risk factors that contribute to them are children under five who are not exclusively breastfed.

The purpose of this study to determine the relationship of exclusive breastfeeding on the incidence of pneumonia children under five age 12 -23 months after controlling for confounders.Case-control study was conducted in three areas of public health centers Cimahi City based incidence rates were highest children under five cases of pneumonia in 2012. Cases were children aged 12-23 months who visited the research public health centers means the period of January to December 2012 and was diagnosed as a case of pneumonia. Control is a neighbor of the case, the ratio of the number of cases and controls is 1:1. Minimum sample size for each of as many as 133 - each group. Multivariate analysis using logistic regression. Major association children under five who are not exclusively breastfed for the occurrence of pneumonia had an OR of 3.58 (95% CI: 2.08 to 6.19) than those who are breastfed exclusively after controlling for confounders.

This study reinforces previous research that proves the strength of association of exclusive breastfeeding on the incidence of pneumonia in infants. Focusing on areas with a number of high incidence of cases of pneumonia, the health department and public health center could further enhance the promotion and facilitation of exclusive breastfeeding, creating a smoke-free area at the household level, reduction in exposure to combustion fumes in the house, increasing maternal knowledge of risk factors associated pneumonia.

Read More
T-3824
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nunung Nuraini; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Nuning Maria Kiptiyah, I Made Setiawan, Narain H. Punjab
Abstrak:

Penyakit diare akut masih merupakan masaiah kesehatan masyarakat yang utama di dunia. Rotavirus merupakan penycbab utama gastroenteritis pada bayi dan anak-anak serta menyebabkan dehidrasi yang serius. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian air susu ibu secara ekslusif meningkatkan sistcm imunitas pada bayi berusia 4 - 6 bulan berkaitan dengan pcnyakit diare. I-Iubungan ini tidak konsisten pada infeksi rotavirus namun sangat kuat hubungannya pada intbksi non virus seperti bakteri. Pemberian air susu ibu hanya dapat menurunkan ringkat keparahan diare yang disebabkan rotavirus. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemberian air susu ibu dengan keparahan diare rotavirus pada anak-anak 0 - 24 bulan di Rumah Sakit Mataram September 2005-Desember 2007 setelah dikendalikan oleh faktor umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan ibu, adanya infeksi lain, terapi di rumah, proses rehidrasi di rumah sakit, mjukan umuk rawat inap dan rawat inap. Desain penelitian ini adalah studi cross sectional dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari kuesioner yang merupakan bagian dari penelitian yang dilakukan NAMRU-2 Jakarta yang bekeija sama dcngan Badan Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Farmasi Departemen Kesehatan Rl dan Rumah Sakit Mataram, Lombok. Populasi studi sejumlah 739 orang adalah pasien yang menderita diare rotavirus yang bcrumur 0-24 bulan di RSU Mataram Lombok antara bulan September 2005 sampai bulan Desember 2007. Hubungan pemberian air susu ibu dcngan keparahan diarc rotavirus ditentukan dengan anlisis mullmle logistic regression menggunakan perangkat STATA 9,0. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prcvalcnsi diare rotavirus pada anak-anak usia 0 - 2 tahun yang memberikan sampel dan data yang lcngkap di RS Mataram adalah 64,l3%. Sebelum dikendalikan oleh variabel-variabel lainnya terlihat bahwa anak-anak yang mendapat ASI mempunyai kemungkinan untuk terjadinya diare parah 20% lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang tidak mendapatkan ASI (ORcrude=0,80; 95%CI 0,53-l,22. Variabel lain yang mempengaruhi untuk tenjadinya keparahan diare rotavirus adalah rawat inap, terapi dirumah dengan ORS dan/lanpa antibiotik/obat diare dan tempi dengan antibiotik dan/tanpa obat diare serta pendidikan ibu. Setelah dikendalikan oleh variabel tersebut di atas ditemukan bahwa kemungkinan anak-anak yang mendapat ASI akan menjacli parah adalah 26% lebih rendah (ORu¢#us!ea'=0,74; 95%CI 0,46-l,l9) dari anak-anak yang tidak mendapat ASI. Genotipe predominan untuk tipe G adalah G1 (l9,35%), G2 (20,03%) dan G4G9 (40,l9%) sedangkan untuk tipe P adalah P[4] (l9,35%), P[6] (1l,34%) dan P[8] (48,7I %).


Acute dirrheae is a major health problem a worldwide. Rotavirus has become a predominant cause of gastroenteritis to infant and children which also causes severe dehydration. Some studies suggested that exclusive breastfeeding increased immunity related to diarrheaeof infant aged 4-6 months old. This association is inconsistent between breasfeeding and rotavirus infection, however strong association between breasfeeding and nonviral infection, such as bacteria infection. Nevertheles, brcastfeedeng reduces the severity of diarrlteae caused by rotavirus infection. The object of this study is to determine the association between breastfeeding and the severity of diarrheae caused by rotavirus in children aged 0-24 months old at Mataram General Hospital in the period of September 2005 through December 2007, with control measures of age, sex, educational background of mother, presence of other gastroenteritis infection, home medication, rchydration process at the hospital, hospital referral and hospitalization. Design of this study is across sectional using secondary data from questionares which are a part of a collaborative study conducted by US Naval Medical Research Unit No. 2 (US NAMRU-2), Biomedical and Pharmaceutical division of' Indonesia National Institution Health Research and Development, and Mataram general hospital at Lombok. The total of study population was 739 children aged 0-24 months old with diarrheae caused by rotavirus, who were pediatric patients at Mataram general hospital, I .ombok, September 2005-December 2007. The association between breasfeeding and the severity of dianheac was dtermined using multiple logistic regression with the application of STA'l`A 9.0 soltware (Stata Corp, Texas, USA). Analysis result suggested that the prevalence in our study population was 64.13%. Prior to the control measures application of other variables, it was concluded that children who were breasfed had the tendency to develop severe diarrheae 20% less than children who were neverbreasfed (Orcrude=0.80; 95%: Cl 0.53-1.22. Other variables which had effect on the diarrheae severity were hospitalization, home medication using oral rehydration solution (ORS) with or without antibiotics or anti diarrhea, and educational bacground of mothers. After those control measured were applied, it was concluded that children who were breasfed tended to develop severe diarrhea 26% less than children who were never breasfed (OR adjusted=0.74; 95% Cl: 0.46-l.l9). Predominant genotype for G-type rotavirus were G4G9, G2, and G1 with 40.l9%, 20.03%, and 19.35% respectively, meanwhile for P-type rotavirus were P[8], P[4], and P[6] with 48.7l%, l9.35%, and l l.34% respectively.

Read More
T-2920
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurul Indria Sari; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Yovsyah, Eka Agustina
Abstrak: Stunting merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2SD dibawah median panjang atau tinggi badan. Stunting padaanak dapat bersifat fatal bagi produktivitas mereka dimasa dewasa. Stunting berhubungan dengan gangguan fungsi kekebalan dan akan meningkatkan resiko kematian. Tujuan umum dari penelitian ini adalah diketahuinya gambaran perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif dengan kejadian Stunting pada balita(6-59 bulan) di Puskesmas Kilasah Kecamatan Kasemen. Telah dilakukan penelitian cross sectional terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif dengan kejadian Stunting dengan hasil bivariat didapat hubungan bermakna pengetahuan,sikap dan praktek terhadap ASI eksklusif dengan kejadian Stunting.
Kata kunci : stunting, ASI eksklusif, balita 6-59 Bulan.
Stunting is a state of body short and very short to beyond the deficit -2SDbelow the median length or height. Stunting in children can be fatal to their futureproductivity of adults. Stunting associated with impaired immune function andincrease the risk of death. The general objective of this study is known picture ofthe behavior of exclusive breast-feeding mothers in the incidence of Stunting intoddlers (6-59 months) at the district health center Kilasah Kasemen. Cross-sectional studies have been conducted on the behavior of exclusive breastfeedingwith events Stunting with bivariate results obtained meaningful relationships ofknowledge, attitudes and practices towards exclusive breastfeeding Stuntingevents.
Key Words : stunting, exclusive breastfeeding, toddlers 6-59 month.
Read More
S-7564
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Retno Juli Siswantari; Pembimbing: Sri Tjahjani Budi Utami; Penguji: Ema Hermawanti, Laila Fitria, Bambang Setiaji
Abstrak: Diare masih menjadi masalah di Indonesia dan merupakan penyebab kematian pertama pada kelompok umur balita. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kondisi sanitasi dan perilaku higiene ibu dengan kejadian diare balita di Kabupaten Sukabumi. Penelitian ini merupakan analisis lanjut dari studi EHRA Kabupaten Sukabumi tahun 2013. Metode penelitian menggunakan desain cross sectional dengan pemilihan sampel metode purposive sampling. Uji statistik menggunakan chi square dengan sistem regresi logistik ganda model prediksi. Hasil penelitian didapatkan 25% balita terkena diare. Dari analisis bivariat didapat variabel yang signifikan mempengaruhi diare balita adalah sarana air bersih (p value 0,002) dengan OR 2,669 (CI 95% 1,44-4,93) dan variabel jarak septik tank-sumur gali (p value 0,000) OR 4,84 (CI 95% 2,15- 10,93). Hasil multivariat menunjukkan bahwa jarak sumur gali-septik tank adalah yang utama mempengaruhi diare balita (p value 0,000) OR 5,22.
Kesimpulan: dalam penelitian ini jarak antara sumur gali-septik tank sangat berpengaruh besar terhadap kejadian diare balita. Balita dalam rumah tangga yang menggunakan sumur gali dengan jarak kurang dari 10 meter dari septic tank memiliki risiko 5,221 kali untuk menderita diare dibandingkan jika jarak ≥ 10 meter. Oleh karena itu diperlukan penyuluhan atau sosialisasi tentang sarana sumur gali dengan septik tank yang memenuhi syarat. Jika kondisi lahan tidak memungkinkan maka perlu dikembangkan alternatif seperti septik tank komunal atau sistem IPAL terpusat oleh sektor terkait. Kata Kunci : Diare, balita, sanitasi
Read More
T-4405
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anggun Purnama Dewi; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Mahkota, Renti ; Mutaqin, Asep Adam
S-8985
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Santi Deliani Rahmawati; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Renti Mahkota, Nana Mulyana
Abstrak: ABSTRAK
 
Pedoman WHO/UNICEF menyarankan bahwa menyusui harus dihindarkan seluruhnya hanya apabila makanan pengganti Acceptable (mudah diterima), Feasible (mudah dilakukan), Affordable (terjangkau), Sustainable (berkelanjutan), dan Safe (aman penggunaannya)/AFASS. ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan untuk bayi lahir dari ibu yang HIV dan sudah dalam terapi ARV. Ibu terinfeksi HIV yang memilih memberi susu formula tanpa memenuhi kriteria AFASS paling berisiko terhadap penularan HIV dan kematian.
 
 
Penelitian menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yang mempengaruhi kepatuhan ibu terinfeksi HIV dalam pemberian nutrisi pada bayi 0 ? 6 bulan di Beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat tahun 2013. Penelitian ini melibatkan 229 subjek penelitian yang diambil dengan teknik multistage sampling. Dari analisis multivariat didapatkan pemberian ARV pada bayi merupakan faktor risiko yang paling dominan mempengaruhi kepatuhan ibu terinfeksi HIV dalam pemberian nutrisi pada bayi 0 ? 6 bulan (PR : 7,817 (95%CI 1,789 ? 34,152)) di samping pemberian terapi ARV pada ibu dan konseling tenaga kesehatan.
 
 
Disarankan kepada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan distribusi obat antiretroviral sehingga seluruh ibu terinfeksi HIV dan bayi yang lahir dari ibu terinfeksi HIV mempunyai akses yang lebih luas untuk mendapatkan obat antiretroviral dan meningkatkan program pelatihan bagi petugas kesehatan yang menjadi konselor HIV/AIDS mengenai pemberian konseling pra-laktasi agar ibu terinfeksi HIV dapat memilih nutrisi terbaik bagi bayinya dan konsisten dalam memberikan nutrisi yang telah dipilih.
 

ABSTRACT
 
WHO/UNICEF guideline recommends that the breastfeeding should be avoided only if replacement feeding is Acceptable (readily accepted), Feasible (easy to do), Affordable (easy to get), Sustainable (ongoing), and Safe (safe to use)/AFASS. Exclusive breastfeeding (ASI) is given for six (6) months to baby who is born from HIV-infected mother and in ARV therapy program. HIV-infected mother who choose to feed her baby with formula milk without fulfilling AFASS criteria has the greatest risk of HIV spreading/transmitting and death.
 
 
The research uses cross-sectional design that aims to analyze the risk factor affecting adherence HIV-infected mother in providing nutrition for 0-6 month?s infant of Some Regencies/Cities in West Java province on 2013. The research involves 229 subjects/persons who are taken by multistage sampling technique. From multivariate analysis is found that the provision of ARVs to the infant is the most dominant risk factor affecting adherence in HIV-infected mother in providing nutrition for 0-6 month?s infant (PR : 7,817 (95%CI 1,789 ? 34,152)) beside the provision of ARV therapy and counseling from maternal health workers.
 
 
The researcher suggested to the West Java Provincial Health Office and the Provincial AIDS Commission of West Java to improve the distribution of antiretroviral drugs so that all HIV-infected mothers and infants who are born from HIV-infected mother have greater access to get antiretroviral drugs and to improve training programs for health workers who will be the HIV/AIDS counselor about the pre-lactation counseling in order to HIVinfected mother can choose the best nutrition for her baby and be consistent in delivering or providing that nutrition.
Read More
T-3891
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Endang Widyastuti; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Ratna Djuwita, Yovsyah, Pujiastuti, Yulianti Wibowo
T-3121
Depok : FKM UI, 2009
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jamilah Nasution; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Lukman Hakim Tarigan, Hadi Pratomo, Nugroho Soeharno, Mursalim
T-3258
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ummi Kalsum; Pembimbing: Ratna Djuwita Hatma, Airin Roshita; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Anies Irawati, Entos Zainal
T-2082
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive