Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 29618 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
B-777
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
B-808
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ingrid Amadea Sucipto; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Purnawan Junadi, Mohammad Budiman, Teuku Teuku Nebrisa Zagladin
Abstrak:

Manajemen farmasi yang efektif berperan krusial bagi operasional rumah sakit, serta memengaruhi statusnya sebagai cost center atau revenue center. Rumah Sakit Utama merupakan rumah sakit di wilayah kepulauan yang sering menghadapi tantangan dalam variabilitas waktu pengiriman obat, sehingga IFRS Utama memerlukan sistem logistik farmasi yang baik untuk menjamin ketersediaan obat secara efisien. Penelitian ini menganalisis sistem perencanaan dan pengendalian obat di RS Utama saat ini, sekaligus mengevaluasi potensi peningkatannya dengan mensimulasikan penerapan metode ABC Indeks Kritis (yang mengklasifikasikan obat menjadi kategori A, B, C berdasarkan data penggunaan periode Oktober 2024 – Maret 2025) yang dikombinasikan dengan perhitungan safety stock, reorder point, dan economic order quantity secara spesifik untuk obat Kategori A. Model perencanaan dan pengendalian perbekalan farmasi usulan ini kemudian disimulasikan dan kinerjanya dibandingkan dengan metode yang saat ini digunakan oleh rumah sakit, dengan evaluasi terfokus pada dampaknya terhadap nilai persediaan dan Inventory Turnover Ratio (ITOR) obat kategori A Indeks Kritis. Hasil simulasi menunjukkan bahwa metode yang diusulkan, berpotensi menghasilkan penurunan substansial pada rata-rata nilai persediaan serta peningkatan ITOR . Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi empiris dan landasan strategis bagi RS Utama dalam upaya optimalisasi sistem manajemen logistik farmasi, guna meningkatkan efisiensi operasional dan menjamin ketersediaan obat secara lebih efektif.

Kata kunci : ABC Indeks Kritis, safety stock, reorder point, economic order quantity, nilai persediaan, inventory turn over.


 

Effective pharmaceutical management is vital, determining whether the pharmacy as a cost or revenue center. For Utama Hospital, operating in an archipelagic region with variable drug delivery times, a highly efficient pharmaceutical logistics system at its Pharmacy Installation is essential for ensuring consistent and efficient drug availability. This study, therefore, analyzes Utama Hospital's current drug planning and control system, exploring potential improvements by simulating a new model that integrates an ABC-Criticality Index classification with calculations for safety stock, reorder point, and economic order quantity (EOQ). To achieve this, the research methodology involved analyzing drug usage data (October 2024 – March 2025), classifying drugs into categories A, B, and C using an ABC-Criticality Index approach, and then calculating key inventory parameters—safety stock, reorder point, and EOQ—specifically for Category A drugs. The proposed pharmaceutical supply planning and control model, incorporating these parameters, was subsequently simulated. Its performance was then benchmarked against the hospital's current methods, with a focused evaluation on changes to inventory value and the Inventory Turnover Ratio (ITOR) for these critical Category A drugs. The simulation revealed that the proposed method holds strong potential for substantially decreasing average inventory value while significantly boosting the ITOR. This research aims to offer an empirical contribution and strategic framework, enabling Utama Hospital to optimize its pharmaceutical logistics for enhanced operational efficiency and more effective, timely drug availability.  Keywords: ABC-Criticality Index, safety stock, reorder point, economic order quantity, inventory value, inventory turnover

 

Read More
B-2543
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Henny F. Fachrudin; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Peter A.W. Pattinama, Alex Papilaya, Mike Kaltarina
Abstrak:

Pengendalian adalah proses yang digunakan oleh manajer untuk memastikan bahwa aktivitas yang sebenarnya sesuai dengan rencana. Pengendalian bermanfaat untuk mengevaluasi seluruh kegiatan. Keberhasilan tujuan manajemen farmasi akan tergantung dari unsur-unsur pengendalian yang ada. Instalasi Farmasi merupakan satu-satunya unit kerja dirumah sakit yang bertanggung jawab dalam pengelolaan barang farmasi dan mempunyai kedudukan yang sejajar dengan instalasi lainnya. Kelebihan atau kekosongan persediaan obat dan alkes pada waktu tertentu menunjukkan bahwa pengendalian terhadap pengelolaan obat dan alkes di Instalasi Farmasi Rumah Sakit kurang baik. Temuan di Instalasi Farmasi RSD Ciawi menunjukkan bahwa sistem pengendalian obat dan alkes kurang baik sehingga mengakibatkan overstock dan out of stock. Penelitian ini dilakukan di RSD Ciawi yang bertujuan untuk menganalisa sistem pengendalian obat dan alkes kebutuhan dasar ruangan Rawat Inap di Instalasi Farmasi, tujuan khusus mengidentifkasi dan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi setiap unsur pengendalian. Penelitian merupakan studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Data dan informasi mengenai sistem pengendalian Obat dan alkes kebutuhan dasar ruangan Rawat Inap diperoleh dengan cara in-depth interview terhadap pejabat struktural dan staf pelaksana. Pengumpulan data melalui telaah dokumen serta pengamatan di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengorganisasian yang belum efektif, kebijakan yang belum terarah, penyusunan rencana kerja belum optimal, pencatatan dan pelaporan yang belum baik, anggaran yang teratas dan belum terbentuknya pcngawasan intern. Dalam pembahasan diulas tentang kondisi RSD Ciawi scat ini melalui wawancara, meneliti data sekunder serta pengamatan di lapangan dibandingkan dengan teori manajemen pengendalian logistik. Pembahasan menguraikan tentang struktur yang baik, menegaskan kembali uraian tugas tiap unit kerja, menyusun kebijakan tentang standar terapi dan formularium, proses pengendalian obat dan alkes di Instalasi Farmasi. Kesimpulan yang didapat dari basil penelitian bahwa proses pengendalian obat dan alkes kebutuhan dasar ruangan di Instalasi Farmasi RSD Ciawi masih kurang optimal, sehingga banyak terjadi over stock dan out of stock.


 

Controlling is process used by manager to ensure that activity which in fact as according to plan. Useful controlling to evaluate entire all activity. Efficacy of pharmacy management target will be depended from existing operation elements. Pharmacy Installation is the single unit work at home pain in charge of in management of pharmacy goods and have to domicile the parallel ness with other installation. Excess or blankness of supply of drug and medical equipment periodically indicate that control to management of drug and medical equipment. Unfavorable Installation Pharmacy Hospital. Finding Installation Pharmacy of RSD Ciawi indicates that system control of drug and medical equipment. Unfavorable so that results over stock and out of stock. This research is conducted in RSD Ciawi with aim to analyze system controlling of drug and medical equipment inpatient requirement of to lodge Installation Pharmacy, special target identify and analyze factors influencing each element. Research is case study with approach qualitative. Data and information concerning system controlling drug of medical equipment inpatient requirement of to lodge to be obtained by interview in-depth to structural functionary and executor staff. Data collecting through document study and also perception in field. Research result indicate that organization which not yet effective, policy which not yet directional, compilation of plan work not yet optimal, reporting and record-keeping which not yet good, limited budget and not yet been formed by internal control him. Is under consideration commented by concerning condition of RSD Ciawi in this time through interview, accurate data of secondary and also perception in field compared to management theory operation of logistics. Solution elaborate concerning good structure, re-affirming the breakdown of duty every activity unit, compiling policy concerning therapy standard and of formularium, process controlling drug of and medical equipment in Installation Pharmacy. Got conclusion of research result that process controlling of and medical equipment inpatient requirement in Installation Pharmacy of RSD Ciawi still less optimal, so that happened many over stock and out of stock.

Read More
B-961
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rendra Fariadi; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Purnawan Junadi, Nine Mei, IIng Ichsan Hanafi
Abstrak: Persediaan farmasi harus dikelola dengan baik untuk kelancaran pelayanan dan keuangan rumah sakit. Pengelolaan sedian farmasi rumah sakit dimulai dari alur perencanaan dan pengadaan obat-obatan di rumah sakit. Sistem perencaanaan yang tepat dibutuhkan untuk pengelolaan perencaan dan persediaan di rumah sakit agar efisiensi dalam proses pengadaan obat dapat tercapai. RS Hermina Medan melakukan perubahan dalam sistem perencaan obat-obatan dari awalnya menggunakan sistem min-max menjadi sistem pareto. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan tingkat efisiensi terhadap kedua sistem tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan riset operasional terhadap sampel obat hasil analisis ABC dan menggabungkan metode kualitatif. Hasil analisis ABC berdasarkan nilai pemakaian selama Agustus dan September 2023 diperoleh obat kategori A mewakili 80% dari total nilai persedian obat JKN di Instalasi Farmasi. Hasil penelitian menunjukan dengan membandingkan perhitungan untuk perencanaan pengadaan obat kategori A dengan sistem pareto dan min-max didapatkan total inventory cost lebih rendah dengan menggunakan sistem min-max. Namun, rencana pengadaan dengan sistem min-max dapat lebih baik apabila perhitungan pemakaian obat di kontrol secara rutin dan proses perencanaan pengadaan dibantu oleh sistem informasi yang lebih baik. Penelitian diharapkan dapat dilanjutkan dengan waktu yang lebih panjang agar penilaian inventory cost dapat lebih akurat.
Pharmaceutical supplies must be managed well for the smooth running of hospital services and finances. Management of hospital pharmaceutical supplies starts from the flow of planning and procurement of medicines in the hospital. An appropriate planning system is needed for managing planning and supplies in hospitals so that efficiency in the drug procurement process can be achieved. Hermina Medan Hospital made changes to its medicine planning system from initially using a min-max system to a Pareto system. This research aims to compare the level of efficiency of the two systems. This research was conducted using operational research on drug samples resulting from ABC analysis and combining qualitative methods. The results of ABC analysis based on usage values during August and September 2023 showed that category A drugs represent 80% of the total value of UHC drug supplies in pharmacy installations. The research results show that by comparing calculations for planning the procurement of category A drugs using the Pareto and min-max systems, the total inventory cost is lower using the min-max system. Procurement planning using a min-max system can be better if the calculation of drug use is routinely controlled and the procurement planning process is assisted by a better information system. It is hoped that the research can be continued for a longer period so that inventory cost assessments can be more accurate.
Read More
B-2489
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
B-799
Depok : FKM-UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sofi Indriani; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Anhari Achadi, Budi Hartono, Ede Surya Darmawan, Juanna Soehardy
Abstrak:

Latar belakang: Kementerian Kesehatan memperkenalkan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit. Untuk implementasi dan pengelolaan KRIS yang efektif, diperlukan pendekatan yang komprehensif seperti Balanced Scorecard (BSC). BSC menyediakan kerangka kerja holistik untuk mengukur dan mengelola kinerja rumah sakit dari perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Tujuan penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi untuk meningkatkan pendapatan RS dalam penerapan KRIS- JKN di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam. Metodologi penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus dengan tujuan memperoleh gambaran tentang strategi peningkatan pendapatan RS Budi Kemuliaan Batam dalam penerapan kebijakan KRIS-JKN dengan Metode Balanced Scorecard. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April 2024 hingga bulan Juni 2024. Hasil penelitian: Pada perspektif keuangan strategi yang diterapkan adalah pengelolaan biaya dan optimisasi pendapatan dari layanan JKN. Perspektif pelanggan menekankan pada peningkatan kualitas layanan dan kepuasan pasien, yang secara langsung berdampak pada peningkatan kunjungan serta memberikan pelatihan komunikasi efektif. Perspektif proses bisnis internal strateginya melakukan diversifikasi pelayanan dari pelayan yang sudah ada salah satunya adalah membuka poli eksekutif dan poli tumbuh kembang anak. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan melakukan pelatihan dan pengembangan kompetensi staf Kesimpulan: Penerapan Balanced Scorecard di rumah sakit Budi Kemuliaan Batam memberikan kerangka kerja yang komprehensif dan terukur untuk meningkatkan pendapatan rumah sakit. Ini melibatkan empat perspektif utama: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Fokus utama adalah pengelolaan biaya dan optimisasi pendapatan, peningkatan kualitas layanan dan kepuasan pasien, efisiensi operasional dan peningkatan teknologi informasi, serta pelatihan dan pengembangan kompetensi staf. Diversifikasi layanan dan peningkatan pelayanan juga merupakan bagian penting dari strategi ini. Kata kunci: Balanced Scorecard, KRIS JKN, Keuangan, Pelanggan, Proses Bisnis Internal


Background: The Ministry of Health has introduced the Standard Inpatient Class (KRIS) to improve the quality of healthcare services in hospitals. For effective implementation and management of KRIS, a comprehensive approach such as the Balanced Scorecard (BSC) is needed. BSC provides a holistic framework for measuring and managing hospital performance from the perspectives of finance, customer, internal business processes, and learning and growth. Objective:. This study aims to identify strategies to increase hospital revenue in the implementation of KRIS-JKN at Budi Kemuliaan Hospital Batam. Methode: This research uses a qualitative approach with a case study design to obtain an overview of the revenue enhancement strategies at Budi Kemuliaan Hospital Batam in the implementation of the KRIS-JKN policy using the Balanced Scorecard Method. The study was conducted from April 2024 to June 2024 Results: In the financial perspective, the strategies implemented are cost management and revenue optimization from JKN services. The customer perspective emphasizes improving service quality and patient satisfaction, which directly impacts increased visits and includes providing effective communication training. The internal business processes perspective involves diversifying services from existing ones, such as opening an executive clinic and a child development clinic. The learning and growth perspective focuses on training and developing staff competencies Conclusion: The implementation of the Balanced Scorecard at Budi Kemuliaan Hospital Batam provides a comprehensive and measurable framework to increase hospital revenue. It involves four main perspectives: financial, customer, internal business processes, and learning and growth. The primary focus is on cost management and revenue optimization, improving service quality and patient satisfaction, operational efficiency and information technology enhancement, as well as staff training and competency development. Service diversification and enhancement are also crucial parts of this strategy Keyword: Balanced Scorecard, KRIS JKN, Financial, Customer, Internal Business Processes

Read More
B-2481
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ahmat Yurdiansyah; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Purnawan Junadi, Yahya Ulumuddin, Endang Adriyani
Abstrak:
Manajemen pengelolaan obat sering kali menjadi masalah utama dalam pelayanan farmasi di rumah sakit, terutama dalam proses perencanan dan pengadaan. Masalah tersebut tentunya berdampak pada persediaan obat yang ada dirumah sakit. Penelitian ini ingin menganalisis perencaan obat yang ada di Instalasi Farmasi RS H.L. Manambai Abdulkadir serta melakukan pengendalian persediaan dengan metode minimum maksimum stok level dengan melihat angka safety stock, stok minimum dan stok maksimum persediaan obat di Instalaasi Farmasi . Setelah melakukan pengendalian persediaan dengan metode tersebut dilakukan penilaian terhadap keberhasilan pengendalian dengan menggunakan indikator pengendalian seperti ketepatan perencanaan, perhitungan nilai stock out, perhitungan nilai backorder, perhitungan nilai over stock obat, ITOR dan Fill rate. Hasil penelitian menunjukan Nilai stock out, backorder cost, ITOR dan Fillrate di Instalasi Farmasi diukur pada bulan Januari – April 2024. Dengan hasil rata rata berturut-turut adalah 496 stock out dengan nilai backorder cost sebesar Rp. 45.102.095. Rasio ITOR dengan kisaran 0,88 - 1,12 serta nilai filrate dengan rata-rata 97,35%. Hasil impelentasi analisis metode MMSL pada bulan mei 2024 memberikan dampak positif terhadap penurunan angka stock out, backorder cost, dan fillrate. Namun tidak berdampak signifikan terhadap nilai ITOR, hal ini disebabkan sebelum implementasi dilakukan instalasi farmasi memiliki nilai persediaan obat yang sangat tinggi terutama untuk obat-obatan slow moving atau kategori C ABC Volume. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengendalian persediaan obat di Instalasi farmasi RS H.L Manambai Abdulkadir efektif terhadap nilai stock out, backorder cost dan fillrate, tetapi belum efektif dalam nilai ITOR karena masih tingginya nilai persediaan obat.

Medication management often presents a major challenge in hospital pharmacy services, particularly in the planning and procurement processes. These issues significantly impact the inventory of medications available in hospitals. This study aims to analyze the medication planning at the Pharmacy Installation of H.L. Manambai Abdulkadir Hospital and to implement inventory control using the minimum-maximum stock level method by examining the safety stock, minimum stock, and maximum stock levels of medications. After implementing inventory control with this method, the success of the control was evaluated using control indicators such as planning accuracy, stock out value calculation, backorder value calculation, overs tock value calculation, ITOR (Inventory Turnover Ratio), and fill rate. The results of the study showed that the values of stock out, backorder cost, ITOR, and fill rate at the Pharmacy Installation were measured from January to April 2024. The average results were 496 stock outs with a backorder cost of IDR 45,102,095, an ITOR ratio ranging from 0.88 to 1.12, and an average fill rate of 97.35%. The implementation of the MMSL method analysis in May 2024 had a positive impact on reducing stock out numbers, backorder costs, and fill rate. However, it did not significantly affect the ITOR value, as the pharmacy installation had a very high inventory value prior to implementation, especially for slow-moving drugs or category C ABC Volume. Therefore, it can be concluded that the inventory control of medications at the Pharmacy Installation of H.L. Manambai Abdulkadir Hospital is effective in terms of stock out value, backorder cost, and fill rate, but not yet effective in ITOR value due to the still high inventory value of medications.
Read More
B-2458
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive