Ditemukan 19981 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Joko Irianto ... [et al.]
Bulitkes Vol.24, No.2&3
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 1996
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Titiek Setyowati ... [et al.]
Bulitkes Vol.24, No.2&3
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 1996
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ade Pahlevi Marbun; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Trisari Anggondowati, Woro Riyadina
Abstrak:
Diare merupakan salah satu penyakit infeksi yang menyebabkan kematian pada bayi dan balita. Penyebab diare sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko baik dari faktor balita, faktor ibu, faktor lingkungan tempat tinggal dan faktor ekonomi keluarga. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan analisis univariat, bivariat, dan stratifikasi. Data yang digunakan adalah data sekunder SDKI 2017. Sampel yang digunakan sejumlah 906 balita. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara faktor usia balita (nilai p: 0,000; OR=2,54; 95%CI 1,67-3,85) dan sarana sanitasi keluarga (niai p= 0,004; OR= 1,71; 95%CI 1,19-2,47) dengan kejadian diare pada balita. Secara analisis usia balita memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian diare pada balita setelah distratifikas oleh pendidikan ibu, riwayat ASI Eksklusif, berat lahir balita, daerah tempat tinggal dan ekonomi keluarga.
Diarrhea is an infectious disease that causes death in infants and children under five. The cause of diarrhea is strongly influenced by various risk factors, including child factors and maternal, environment, and family economic factors. This study used a cross sectional study design with univariate, bivariate, and stratified analysis. The data used is secondary data from the 2017 IDHS. The sample used is 906 children under five. The result of this study indicate that there is a significant relationship between the age factor of child under five (nilai p: 0,000; OR=2,54; 95%CI 1,67-3,85) and family sanitation facilities (niai p= 0,004; OR= 1,71; 95%CI 1,19-2,47) with the incidence of diarrhea in children under five. The stratification analysis showed that there was a relation between the age of the child under five and the incidence of diarrhea in children under five according to the mother?s education, history of exclusive breastfeeding, birth weight, are of the residence and family economic.
Read More
Diarrhea is an infectious disease that causes death in infants and children under five. The cause of diarrhea is strongly influenced by various risk factors, including child factors and maternal, environment, and family economic factors. This study used a cross sectional study design with univariate, bivariate, and stratified analysis. The data used is secondary data from the 2017 IDHS. The sample used is 906 children under five. The result of this study indicate that there is a significant relationship between the age factor of child under five (nilai p: 0,000; OR=2,54; 95%CI 1,67-3,85) and family sanitation facilities (niai p= 0,004; OR= 1,71; 95%CI 1,19-2,47) with the incidence of diarrhea in children under five. The stratification analysis showed that there was a relation between the age of the child under five and the incidence of diarrhea in children under five according to the mother?s education, history of exclusive breastfeeding, birth weight, are of the residence and family economic.
S-11015
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Joyceline Esther; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Dian Kristiani Irawaty
Abstrak:
Melihat karakteristik DKI Jakarta yang merupakan Ibukota Negara yang wilayahnya perkotaan, sebagai salah satu provinsi penyangga utama program KB nasional, banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas, dan cukupnya fasilitas kesehatan, angka tersebut perlu diturunkan. Tujuan penelitian ini mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian unmet need KB di DKI Jakarta, berdasarkan analisis data SDKI 2017. Disain studi dalam penelitian ini adalah potong lintang dengan sampelnya meliputi seluruh responden wanita usia subur (15-49 tahun) yang berstatus kawin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kejadian unmet need KB adalah usia (OR=0,569), dukungan suami (OR=5,550), dan paparan tenaga kesehatan (OR=2,055). Faktor yang paling besar pengaruhnya adalah dukungan suami (OR=5,550).
Read More
S-10745
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Oktavianus Ginting; Pembimbing: Agustin Kusumayati
S-1071
Depok : FKM UI, 1997
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Luthfia Nadia; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Renti Mahkota, Mugia Bayu Rahardja
Abstrak:
Perdarahan obstetri adalah salah satu penyebab utama kematian maternal di negara berkembang dan penyebab 50% dari 500.000 kematian maternal yang diperkirakan terjadi per tahun di dunia. Sebesar 7,6% dari komplikasi persalinan yang terjadi di Indonesia adalah komplikasi perdarahan pascapersalinan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian komplikasi perdarahan pascapersalinan di Indonesia.
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan analisis data sekunder SDKI 2012. Populasi penelitian adalah seluruh wanita usia 15-49 tahun yang pernah melahirkan di Indonesia dalam kurun waktu Januari 2007 sampai pelaksanaan SDKI 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan pendidikan rendah (PR=1,248; 95% CI: 1,108 ± 1,405), umur ibu 35 tahun (PR= 1,157; 95% CI: 1,007 ± 1,329), perilaku merokok ibu (PR= 1,991; 95% CI: 1,047 ± 1,425), paritas >3 anak (PR= 1,221; 95% CI: 1,047 ± 1,425), komplikasi kehamilan (PR= 2,805; 95% CI: 2,477 ± 3,175), riwayat komplikasi persalinan (PR= 1,765; 95% CI: 1,468 ± 2,123), dan kelengkapan pelayanan antenatal (PR= 0,79; 95% CI: 0,664 ± 0,94) berhubungan dengan kejadian komplikasi perdarahan pascapersalinan. Perlunya komitmen pemerintah untuk memperbaiki cakupan fasilitas kesehatan, pelatihan lebih lanjut pada tenaga kesehatan, dan pemberian edukasi pada masyarakat sehingga menumbuhkan kesadaran hak dan kebutuhan tentang kesehatan ibu dan anak.
Kata kunci: Komplikasi Persalinan, Perdarahan Pascapersalinan, Faktor yang Berhubungan, Indonesia, SDKI 2012
Read More
Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan analisis data sekunder SDKI 2012. Populasi penelitian adalah seluruh wanita usia 15-49 tahun yang pernah melahirkan di Indonesia dalam kurun waktu Januari 2007 sampai pelaksanaan SDKI 2012.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan pendidikan rendah (PR=1,248; 95% CI: 1,108 ± 1,405), umur ibu 35 tahun (PR= 1,157; 95% CI: 1,007 ± 1,329), perilaku merokok ibu (PR= 1,991; 95% CI: 1,047 ± 1,425), paritas >3 anak (PR= 1,221; 95% CI: 1,047 ± 1,425), komplikasi kehamilan (PR= 2,805; 95% CI: 2,477 ± 3,175), riwayat komplikasi persalinan (PR= 1,765; 95% CI: 1,468 ± 2,123), dan kelengkapan pelayanan antenatal (PR= 0,79; 95% CI: 0,664 ± 0,94) berhubungan dengan kejadian komplikasi perdarahan pascapersalinan. Perlunya komitmen pemerintah untuk memperbaiki cakupan fasilitas kesehatan, pelatihan lebih lanjut pada tenaga kesehatan, dan pemberian edukasi pada masyarakat sehingga menumbuhkan kesadaran hak dan kebutuhan tentang kesehatan ibu dan anak.
Kata kunci: Komplikasi Persalinan, Perdarahan Pascapersalinan, Faktor yang Berhubungan, Indonesia, SDKI 2012
S-8678
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dinda Nadia; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Ratna Djuwita, Indra Kurnia Sari
Abstrak:
ABSTRACT Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian terbesar pada balita. Terdapat lima provinsi dengan prevalensi pneumonia pada balita tertinggi yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sumatera Barat dan Kalimantan Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sumatera Barat dan Kalimantan Barat pada tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah anak berusi 1-4 tahun yang terdapat pada data SDKI 2012. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan sampel sebanyak 1.134 balita. Analisis data yang digunakan adalah regresi logistik untuk mempredikasi kejadian pneumonia. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi dari pneumonia di Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Sumatera Barat dan Kalimantan Barat sebesar 12. Berdasarkan analisis regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian pneumonia pada balita adalah pemberian vitamin A p = 0.038, pendidikan ibu p = 0.001 dan status merokok ART didalam rumah p = 0.016. Penelitian ini menambahkan bukti bahwa faktor yang berkaitan dengan rumah tangga dapat dimodifikasi atau dihilangkan dalam mengurangi kejadian pneumonia pada balita. Memaksimalkan upaya pendekatan keluarga dalam mengendalikan faktor risiko pneumonia perlu dilakukan dalam pencegahan pneumonia.
ABSTRACT PneumoniaIs one of the biggest causes of death in children. Five provinces with the highest prevalence of pneumonia in Indonesia are Central Sulawesi, Southeast Sulawesi, Gorontalo, West Sumatera and West Kalimantan. The purpose of this study was to determine the factors associated to the incidence of pneumonia in toddlers in Central Sulawesi, Southeast Sulawesi, Gorontalo, West Sumatera and West Kalimantan in 2012. The study population was children aged 1-4 years that were included in the 2012 Indonesia Demographic and Health Survey. This study used a cross sectional design with a sample of 1,134 toddlers. A logistic regression was performed to analyze factors that predict the incidence of pneumonia. The results showed the incidence of pneumonia in toddlers was 12. Multivariate analysis showed the factors that were significantly predicted the incidence of pneumonia in toddlers were vitamin A supplement p 0.038, low maternal education p 0.001 and household member smoking p 0.016. This study adds the evidence of factors within household that can be modified or eliminated to reduce the incidence of pneumonia among toddlers. Strengthening family approaches in controlling pneumonia risk factors should be done in the prevention of pneumonia.
Read More
S-9880
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tony Wibowo Harianto; Pembimbing: Rachmadhi Purwana, Budi Haryanto
T-1875
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lia Susanti; Pembimbing: Kemal N. Siregar
S-2054
Depok : FKM UI, 2001
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dina Fikriyah; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Rahmadewi
Abstrak:
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktorfaktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita di Provinsi Jawa Barat tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross Sectional. Data yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Sampel yang digunakan adalah balita berusia 0-59 bulan di Provinsi Jawa Barat yang terdata di SDKI 2017, dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebanyak 1.554 balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kejadian diare pada balita di Provinsi Jawa Barat tahun 2017 adalah sebesar 15,6% (242 balita). Hasil uji bivariat menunjukkan faktor yang berhubungan dengan kejadian diare adalah balita usia ≤ 1 tahun (OR 1,62; 95% CI 1,23-2,13; p=0,001), sarana sanitasi (OR 1,52; 95% CI 1,14-2,03; p=0,005), dan sumber air minum (OR 1,34; 95% CI 1,01-1,79; p=0,047). Salah satu cara untuk mencegah terjadinya diare pada balita adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Read More
S-10771
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
