Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 1924 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Medika, No.8, Agt. 1991, hal. 595-596
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Haryoto Kusno Putranto; Pembimbing: Anhari Achadi
A-06
Jakarta : FKM UI, 1976
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Munir; Pembimbing: Sjahrul M. Nasri
S-1197
Depok : FKM UI, 1998
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amir Yusup; Pembimbing: Suharnyoto Martomulyono
S-1365
Depok : FKM UI, 1998
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Makara Seri Teknologi, Vol. 13, No.1, April. 2009, hal. 37-41 ( cat: ada dibendel 2008 / 2009)
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bambang Eka Satria; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Mila Tejamaya, Yudi Indharto, Haryanto
Abstrak: Pemeriksaan struktur anjungan lepas pantai berdasarkan risiko didasarkan dari data operasidan lingkungan untuk menentukan tingkat peluang kegagalan dan konsekuensi kegagalansehingga dapat ditentukan tingkat risiko dari masing-masing anjungan lepas pantai. Tingkatrisiko dari anjungan lepas pantai menentukan jadwal, metode dan lingkup dari pemeriksaanbawah air suatu anjungan lepas pantai. Hasil penelitian dari total 65 anjungan lepas pantaiyang dilakukan studi, terdapat diantaranya memiliki tingkat risiko tinggi sebanyak 19anjungan lepas pantai, dan sisanya 46 anjungan lepas pantai memiliki tingkat risiko sedang.Banyaknya jumlah anjungan yang memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi tersebutdipengaruhi dominan oleh kondisi desain. Penerapan pemeriksaan bawah air berdasarkanrisiko juga memberi manfaat penghematan biaya sebesar 67,5 % dibanding pemeriksaanbawah air berdasarkan jangka waktu.
Kata kunci : anjungan lepas pantai, peluang kegagalan, konsekuensi kegagalan, tingkatrisiko, Pemeriksaan Bawah Air Berbasis Risiko (RBUI)
Risk based inspection determined from risk level of offshore platform, risk level developedfrom probability of failure and consequences of failure. Operational and environmentaldatabase from platform are need to identified probability of failure and consequences offailure. Inspection interval, inspection method and scope of inspection for offshore platformunderwater inspection are defined from risk level. The risk evaluation of the 65 platformsshowed that 19 platforms were in high risk and 46 platforms were in medium risk. Platformbaseline (design condition) is the major contribution for high and medium risk of theplatform. The cost evaluation of the underwater inspection program based on risk compareto underwater inspection program based time interval showed the cost saving into 67,5%.
Keywords : offshore platform structure, probability of failure, consequence of failure, risklevel, Risk Based Underwater Inspection (RBUI)
Read More
T-4288
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Isrianto; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Fatma Lestari, Mufti Wirawan, Rocky Sasabone
Abstrak: Tesis ini membahas tentang potensi dan risiko kebakaran pada pekerja yang bekerja di anjungan minyak lepas pantai atau disebut dengan platform yang disebabkan oleh bahaya hidrokarbon dengan cara mengidentifikasi bahaya tersebut. Melakukan kalkulasi bahaya untuk mengetahui lokasi spesifik area yang mempunyai risiko bahaya, kemudian melakukukan penghintungan individual risk per annum (IRPA) dilanjutkan dengan hasil final dari potential loss of live (PLL). Hasil tersebut dibandingkan dengan kriteria atau standar dan menentukan posisi pekerja dalam kondisi ALARP atau tidak. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan perusahaan mempertahankan program dan kegiatan yang selalu mencegah terjadinya kebakaran, walaupun anjungan CB masuk kedalam acceptable region. Waspada terhadap bahaya hidrokarbon, peningkatan awarness pekerja dalam bekerja, pengecekan dan monitor bahaya, memperhatikan prosedur kerja

This thesis discussed the potential and risks of fire on workers in the offshore platform oil and gas production caused by hydrocarbons hazard by identifying those hazard. Hazard calculation was conducted in order to find out the specific location which has potential risk, then calculated individual risk per annum (IRPA) surveillance followed by the final results of the Potential Loss of Live (PLL). These results compared to criteria or standards and determine the position of workers was in ALARP condition or not. This research was a quantitative risk assessment with descriptive design. The results of this study gave recommendation to company for maintain programs and activities that always prevent fires even though the CB platform is within the acceptable region. Alert to the hazard of hydrocarbons, increased awareness of workers at workplace, checking and monitor hazards, and always follow working procedure.
Read More
T-5869
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kharisma Muffti Pratama; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Abdul Kadir, Laksita Ri Hastiti, Supono, Von Satrio
Abstrak: Beberapa kecelakaan besar di anjungan lepas pantai disebabkan oleh adanya kurangnya kewaspadaan dan kejadian kelelahan yang dialami oleh pekerja. Kelelahan dan kekurangwaspadaan dalam beberapa literatur disebabkan oleh kurangnya kualitas dan kuantitas tidur yang baik. Kualitas dan kuantitas tidur dipengaruhi oleh sleep hygiene yang dilakukan oleh pekerja, dan juga dipengaruhi oleh kondisi akomodasi dan shift kerja yang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kuantitas dan kualitas tidur, hubungan sleep hygiene dengan kualitas dan kuantitas tidur, serta untuk melihat hubungan antara kualitas tidur dengan aspek kewaspadaan dan kelalahan yang dialami pekerja. Penelitian dilakukan di anjungan lepas pantai PT. X, dengan responden kuesioner sebanyak 24 pekerja, dan pemakai alat aktigrafi sebanyak 22 pekerja. Pengambilan data aktigrafi dilakukan selama 14 hari kerja dan dibedakan menjadi tiga kelompok shift yang berbeda. Dari PSQI didapatkan 63,1% responden memiliki kualitas tidur yang buruk dan 36,9% responden miliki kualitas tidur yang baik. Durasi tidur rata-rata terendah berdasarkan pengambilan data dengan perangkat aktigrafi diperoleh pada shift malam (300 menit), sedangkan durasi tidur tertinggi diperoleh pekerja non shift (358 menit). Data aktigrafi menunjukkan bahwa durasi tidur rata-rata pekerja PT. X menggunakan HVAC A lebih panjang daripada menggunakan HVAC B. Terdapat 59,5% responden mengalami normal fatigue dan 40,5% responden mengalami mild fatigue. Hampir seluruh responden memiliki sleep hygiene yang baik (95,2%) dan tidak ada hubungan antara sleep hygiene dengan PSQI/Kualitas Tidur. Tidak ada perbedaan yang signifikan kewaspadaan saat bekerja antara pekerja dengan kualitas tidur baik dan pekerja dengan kualitas tidur buruk (p-value : 0,466). Dan tidak terdapat hubungan antara Kualitas Tidur dengan kondisi kelelahan pekerja (p-value : 0,062)
Some major accidents on offshore platforms are caused by a lack of awareness and fatigue experienced by workers. Fatigue and lack of awareness in some literature is caused by a lack of good quality and quantity of sleep. The quality and quantity of sleep is affected by the sleep hygiene practiced by workers, the conditions of accommodation and work shifts performed. This study aims to observe of the quantity and quality of sleep, the relationship between sleep hygiene and the quality and quantity of sleep, and to observe the relationship between sleep quality and the aspects of alertness and fatigue experienced by workers. The research was conducted at the offshore platform of PT. X, with 24 workers responding to the questionnaire, and 22 workers using actigraphy tools. Actigraphic data collection was carried out for 14 working days and divided into three different shift groups. From the PSQI 63.1% of respondents had poor sleep quality and 36.9% of respondents had good sleep quality. The lowest average sleep duration based on data collection with actigraphic devices was obtained during the night shift (300 minutes), while the highest sleep duration was obtained by non-shift workers (358 minutes). Actigraphy data shows that the average sleep duration with HVAC A longer than using HVAC B. There were 59.5% of respondents experiencing normal fatigue and 40.5% of respondents experiencing mild fatigue. Almost all respondents had good sleep hygiene (95.2%) and there was no relationship between sleep hygiene and sleep quality. There was no relationship between sleep quality and worker alertness (p-value:0,466). And there is no relationship between sleep quality and worker fatigue (p-value: 0.062)
Read More
T-6555
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bambang Cahyono; Pembimbing: Zulkifli Djunaedi; Penguji: Soehatman Ramli, Karel Piet
T-2143
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dedi Laksono; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Hendra, Sukerim Waryan, Achmad Dahlan
Abstrak:
Psychological safety yang rendah telah berkontribusi terhadap kecelakaan – kecelakaan besar yang terjadi di industri minyak dan gas bumi. PT. X yang merupakan salah satu industri minyak dan gas bumi di Indonesia merujuk pada hasil Health & Safety Engagement Survey dan analisis cidera akibat kerja menunjukkan bahwa profil psychological safety pada pekerja fasilitas produksi minyak dan gas bumi lepas pantai di PT. X perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, peneliitian ini bertujuan untuk menganalisis profil psychological safety dan faktor – faktor yang berhubungan dengan profil psychological safety guna dapat memberikan rekomendasi yang tepat dalam rangka peningkatan profil psychological safety pada pekerja fasilitas produksi minyak dan gas bumi lepas pantai di PT. X. Penelitian ini dilakukan pada periode Maret – Juni 2024 di 4 (empat) lokasi menggunakan metode penelitian campuran, yaitu metode kuantitatif dengan desain cross-sectional dan metode kualitatif dengan desain studi kasus. Sampel untuk metode kuantitatif berjumlah 255 responden dan sampel untuk metode kualitatif berjumlah 8 (delapan) informan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden (65,5%) memiliki profil psychological safety rendah yang berarti sebagian besar responden merasa takut untuk melakukan hal – hal yang berkaitan dengan HSE. Kemudian, dengan menggunakan uji chi square didapatkan bahwa faktor – faktor yang berhubungan dengan profil psychological safety pada pekerja fasilitas produksi minyak dan gas bumi lepas pantai di PT. X, yaitu kompetensi keselamatan (OR 3,37, 95% CI 1,96 – 5,78), kepercayaan (OR 5,35, 95% CI 3,06 – 9,36), tekanan rekan kerja (OR 5,27, 95% CI 3,00 – 9,26), hubungan interpersonal (OR 6,05, 95% CI 3,40 – 10,75), tekanan pekerjaan (OR 4,88, 95% CI 2,80 – 8,50), kecerdasan emosional manajemen lapangan (OR 7,43, 95% CI 3,97 – 13,89), kebijakan, poses dan prosedur (OR 6,94, 95% CI 3,91 – 12,33), penekanan hirarki atasan bawahan (OR 1,88, 95% CI 1,07 – 3,29). Selain itu, faktor lain yang berhubungan dengan profil psychological safety yang terungkap berdasarkan metode kualitatif melalui wawancara semi terstruktur yaitu proses investigasi.

Low psychological safety has contributed to major accidents occurred in oil and gas industry. PT. X is an oil and gas industry in Indonesia which referred to the result of Health & Safety Engagement Survey and analysis of occupational injuries showed that psychological safety profile of offshore oil and gas production facility’s workers in PT. X need to be improved. Therefore, this research aimed to analyze the psychological safety profile and associated factors of the psychological safety profile in order to provide effetive recommendations to improve psychological safety profile of offshore oil and gas production facility’s workers in PT. X. This research was conducted during March – June 2024 at 4 (four) locations using mixed methods, which were quantitative method with cross-sectional design and qualitative method with case study design. Samples for the quantitative research were 255 respondent and samples for the qualitative method were 8 (eight) informants. The result showed that most of the respondents (65,5%) have low psychological safety profile which means that most of respondents are afraid to do HSE related matters. Then, used chi square test found that associated factors of the psychological safety profile of offshore oil and gas production facility’s workers in PT. X are safety competence (OR 3,37, 95% CI 1,96 – 5,78), trust (OR 5,35, 95% CI 3,06 – 9,36), co-worker’s pressure (OR 5,27, 95% CI 3,00 – 9,26), interpersonal relationship (OR 6,05, 95% CI 3,40 – 10,75), work pressure (OR 4,88, 95% CI 2,80 – 8,50), emotional intelligence of field management (OR 7,43, 95% CI 3,97 – 13,89), policy, process and procedure (OR 6,94, 95% CI 3,91 – 12,33), superior-subordinate hierarchy emphasizing (OR 1,88, 95% CI 1,07 – 3,29). In addition, another associated factor of the psychological safety profile revealed based on the qualitative method by semi-structured interview is investigation process.
Read More
T-7099
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive