Ditemukan 31395 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Sukar, Miko Hananto, Suharjo
MPPK Vol.26, No.1
Jakarta : Balitbangkes Kemenkes RI, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Pian Kapiso; Pembimbing: Astri C. Adisasmita; Penguji: Putri Bungsu, Rindu Rachmiaty, Mira Miranti Puspitasari
Abstrak:
Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas. Menurut WHO penderita asma di dunia mencapai 285 juta pada tahun 2016 dengan 383.000 kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jarak rumah dan sumber pencemaran luar rumah (Outdoor Pollution) menggunakan desain kasus kontrol. Kasus adalah penduduk Kecamatan Pangkalan berusia >15 tahun, menderita asma pada tahun 2017dan tercatat dalam register Puskesmas dan klinik kesehatan. Control adalah penduduk Kecamatyan Pangkalan berusia >15 tahun, tidak mnderita asma pada periode yang sama dan tinggal dekat dengan kasus. Jarak antara rumah dengan sumber pencemaran diperoleh dengan menggunakan aplikasi Global Positioning System (GPS) Coordinates dan Distance Calculator. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa orang yang tinggal dekat dengan jalan raya berisiko 1.34 kali untuk menderita asma dibandingkan dengan mereka yang tinggal jauh dari jalan raya (95%CI :0.61-2.97), orang yang tinggal dekat dengan pabrik pembakaran batu kapur berisiko 0.55 kali untuk terkena asma dibandingkan dengan mereka tinggal jauh (95%CI : 0.25-1.19), orang yang tinggal dekat dengan jalan raya dan atau pabrik pembakaran batu kapur berisiko 1.04 kali dibandingkan dengan mereka jauh (95%CI : 0.76-1.42). Pemerintah Perlu meningkatkan sarana dan prasarana, pendanaan, Sumber Daya Manusia, Koordinasi lintas program dan lintas sektor, melakukan penilaian, supervisi/bimbingan teknis dan monitoring pelaksanaan dan pencapaian program. Diharapkan Peran serta masyarakat dalam kegiatan pencegahan penyakit asma dan faktor risikonya (tungau, debu dalam rumah, bulu binatang, asap obat nyamuk bakar, asap rokok, polusi udara melalui kenderaan roda dua/empat dan pabrik, selalu membersihkan perabot rumah dalam hal ini kasur, selimut, sprei minimal 2-3 kali dalam seminggu).
Read More
T-5619
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Suparlan; Pemb. Rachmadhi Purwana, R. Hertonobroto, Soeripto Soetyodi
A-279
Jakarta : FKM UI, 1979
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Suparlan; Pembimbing: Purwana, Rachmadi
T-11
Depok : FKM UI, 1979
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Budi Utomo; Pembimbing: Akmal Hadi
S-1424
Depok : FKM UI, 1999
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Slamet Purwanto; Pembimbing: I Made Djaja
T-7
Depok : FKM UI, 1979
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Slamet Purwanto; Pemb. I Made Djaja, Sujana Jatiputra, Sri Janto
A-243
Jakarta : FKM UI, 1979
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Endah Kumala Dewi; Pembimbing: Akmal Hadi
T-496
Depok : FKM UI, 1997
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Diyar Barlianti; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono
S-1988
Depok : FKM UI, 2000
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dwika Sari Sasoka; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Putri Bungsu, Kasmiyati, Nindya Savitri
Abstrak:
Angka Kematian Bayi merupakan salah satu indikator pembangunan suatu bangsa. Kematian neonatal (0-28 hari) menyumbang lebih dari setengah (59,4%) kematian bayi. Berdasarkan data SDKI 2012 angka kematian neonatal mengalami penurunan sebesar 41% dari 32/1000 kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi 19/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Namun pada dua periode terakhir angka kematian neonatal stagnan di angka 19/1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 dan 2012. Salah satu faktor yag dapat meningkatkan kematian neonatal adalah jarak kelahiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jarak kelahiran yang berkontribusi dan hubungannya terhadap kejadian kematian neonatal. Penelitian ini merupakan analisis data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol dengan sampel sebanyak 102 kasus dan 306 kontrol. Kasus adalah bayi yang mengalami kematian neonatal dan merupakan anak terakhir pada persalinan tunggal. Dan kontrol adalah bayi yang hidup melewati usia 28 hari. Hasil analsis multivariat dengan menggunakan uji regresi logistik , didapatkan adanya perbedaan risiko yang signifikan untuk terjadinya kematian neonatal antara ibu dengan jarak kelahiran < 27 bulan dan jarak kelahiran > 78 bulan dibandingkan dengan jarak kelahiran 28-77 bulan. Ibu yang memiliki jarak kelahiran 78 bulan,, ibu dengan jarak kelahiran >78 bulan memiliki risiko untuk mengalami kematian neonatal sebesar 1,95 kali (95% CI : 1,126-3,368) bila dibandingkan dengan jarak kelahiran 28-77 bulan.
Kata kunci : Kematian Neonatal, Jarak Kelahiran, SDKI 2012
Infant Mortality Rate is one of development indicator from a nation. Neonatal mortality (0-28 days) accounts for more than half (59.4%) of infant mortality. Based on the 2012 IDHS data the neonatal mortality rate decreased by 41%, from 32/1000 live births in 1991 to 19/1000 live births in 2007. But in the last two periods, there are stagnant condition of neonatal mortality rate, which is 19/1000 live births in 2007 and 2012. One of the factors that can increase neonatal mortality is birth spacing. This study aims to know the relationship between birth spacing and the incidence of neonatal death. This research is an analysis of data of Indonesia Demographic and Health Survey (SDKI) 2012. The research design is using case control study with the number of sample are 102 cases and 306 controls. Cases are infants who have neonatal death and the last child in a single labor. And control is a baby that lives past the age of 28 days. Multivariate analysis is using logistic regression showed that there was a significant difference of risk for neonatal mortality between mothers with birth spacing 78 months compared with 28-77 month of birth spacing. Mothers with birth spacing 78 months, mothers with birth spacing > 78 months had a risk of neonatal deaths of 1.95 times (95% CI: 1,126-3,368) compared with 28-77 months of birth spacing.
Keywords: Birth spacing, antenatal death, case control study, IDHS 2012
Read More
Kata kunci : Kematian Neonatal, Jarak Kelahiran, SDKI 2012
Infant Mortality Rate is one of development indicator from a nation. Neonatal mortality (0-28 days) accounts for more than half (59.4%) of infant mortality. Based on the 2012 IDHS data the neonatal mortality rate decreased by 41%, from 32/1000 live births in 1991 to 19/1000 live births in 2007. But in the last two periods, there are stagnant condition of neonatal mortality rate, which is 19/1000 live births in 2007 and 2012. One of the factors that can increase neonatal mortality is birth spacing. This study aims to know the relationship between birth spacing and the incidence of neonatal death. This research is an analysis of data of Indonesia Demographic and Health Survey (SDKI) 2012. The research design is using case control study with the number of sample are 102 cases and 306 controls. Cases are infants who have neonatal death and the last child in a single labor. And control is a baby that lives past the age of 28 days. Multivariate analysis is using logistic regression showed that there was a significant difference of risk for neonatal mortality between mothers with birth spacing 78 months compared with 28-77 month of birth spacing. Mothers with birth spacing 78 months, mothers with birth spacing > 78 months had a risk of neonatal deaths of 1.95 times (95% CI: 1,126-3,368) compared with 28-77 months of birth spacing.
Keywords: Birth spacing, antenatal death, case control study, IDHS 2012
T-5158
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
