Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40867 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nara Citarani; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Kusharisupeni Djokosudjono, Widjaja Lukito
Abstrak: Rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) adalah salah satu metode untuk mendeteksi obesitas sentral. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik individu, asupan makan, gaya hidup, dan indeks massa tubuh (IMT) dengan obesitas sentral berdasarkan RLPP pada kelompok usia dewasa di wilayah urban dan rural terpilih. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dengan jumlah 195 sampel. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi kuantitatif observasional cross-sectional. Prevalensi obesitas sentral berdasarkan RLPP pada penelitian ini adalah 57,9%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan obesitas sentral berdasarkan RLPP adalah jenis kelamin dan IMT. Kata kunci: kelompok usia dewasa, obesitas sentral, rasio lingkar pinggang panggul, rural, urban Waist-hip ratio (WHR) is a method to measure the risk of central obesity. This study is focus on finding the association between individual characteristics, dietary intake, lifestyle, and body mass index (BMI) with central obesity based on WHR among adults in selected urban and rural area. Secondary data was used in this study, with total 195 samples. The design of this study is quantitative observational cross-sectional. The prevalence of central obesity based on WHR in this study is 57,9%. Variables which are significantly related to central obesity are sex and BMI. Keywords: adults, central obesity, rural, urban, waist-hip ratio
Read More
S-9164
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Intan Dewiyanti; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Widjaja Lukito
Abstrak: Dislipidemia merupakan kelainan metabolisme lipid yang menjadi salahsatu faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler. Penelitian ini bertujuan untukmengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan dislipidemia padakelompok usia dewasa di wilayah Kota Depok (urban) dan Kabupaten LampungTengah (rural). Prevalensi dislipidemia yang ditemukan cukup tinggi, yaitusebesar 48,2% di Kota Depok dan 51,8% di Kabupaten Lampung Tengah. Desainpenelitian adalah cross sectional, menggunakan data penelitian Strategi Nasionaltahun 2011 dengan 372 sampel.Indeks Massa Tubuh (p = 0,014) , obesitas sentral pada laki-laki (p =0,008), dan obesitas sentral pada perempuan (p = 0,002) memiliki hubungansignifikan dengan dislipidemia.Kata kunci: dislipidemia, indeks massa tubuh, obesitas sentral, rural, urban
Dyslipidemia is a disorder of lipid metabolism which became one of themajor risk factors for cardiovascular disease. This study aims to identify factorsassociated with dyslipidemia at adult age groups in the city of Depok and CentralLampung regency. The prevalence of dyslipidemia were found to be quite high at48.2% in Depok and 51.8% in Central Lampung regency. The study design wascross-sectional, using research data of the National Strategy in 2011 with 372samples.Body mass index (p = 0,014), central obesity in men (p = 0,008), andcentral obesity in women (p = 0,002) had a significant association withdyslipidemia.Keywords: dyslipidemia, body mass index, central obesity, urban, rural.
Read More
S-9227
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vanny Aprilianny; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Kusharisupeni Djokosudjono, Widjaja Lukito
Abstrak: Hipertensi merupakan penyebab tingginya prevalensi penyakit kardiovaskuer dandiperkirakan menjadi penyebab kematian didunia sebesar 9,4 juta atau 95%.Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengankejadian hipertensi pada kelompok usia dewasa di wilayah urban dan ruralterpilih. Kedua daerah tersebut memiliki prevalensi hipertensi cukup tinggi yaitusebesar 34,9% di wilayah urban dan 43,1% di wilayah rural. Desain penelitian iniadalah kuantitatif observasional cross-sectional menggunakan data penelitianStrategi Nasional pada tahun 2011 dengan jumlah sampel 361 orang. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa 39,3% responden hipertensi dan 60,7% respondentidak hipertensi. Terdapat hubungan signifikan antara umur, jenis kelamin, tingkatpendidikan, hiperglikemia, konsumsi fast food, dan konsumsi kopi. Instansi yangterkait diharapkan mampu memotivasi penderita hipertensi untuk melakukanpengecekan gula darah, serta memberikan edukasi gizi dan kesehatan yang efektifdan efisien.Kata Kunci: hipertensi, urban, rural, dan dewasa.
Hypertension is a causes the high prevalence of cardiovascular disease andestimated 9.4 million or 95% to become the world's leading cause of deaths. Thisstudy was to identify factors associated with hypertension in adults age groups inselected urban and rural areas. Both of these areas have a high prevalence ofhypertension, which amounted to 34,9% in urban areas and 43,1% in rural areas.Study design was an observational cross-sectional quantitative used the NationalStrategy in 2011 with 361 samples of person. The results showed that 39,9%respondents with hypertensive and 60.7% of respondents are not hypertensive.There were significant association beetwen age, sex, education level,hyperglycemia, fast food consumption and coffee. Institutions are hoped tomotivate hypertension patient to check blood sugar, and provide nutritioneducation and health which are effective and efficient.Keywords: hypertension, urban, rural, and adults
Read More
S-9095
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurhasanah; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Engkus Kusdinar Achmad, Widjaja Lukito
Abstrak: Persen lemak tubuh berlebih menunjukkan seseorang mengalami obesitasdan memiliki dampak terhadap kesehatan khususnya kejadian penyakit degeneratif.Masalah berat badan lebih dan obesitas (penumpukan massa lemak yang dapatmengganggu kesehatan) merupakan masalah gizi yang sedang dihadapi dunia, baikdi negara maju maupun negara berkembang.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungandengan persen lemak tubuh pada kelompok usia dewasa di wilayah urban dan ruralterpilih yaitu Kota Depok dan Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian inimenggunakan desain studi cross sectional memanfaatkan data penelitian StrategiNasional mengenai Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular 2011 dengan jumlahsampel 353 orang dewasa.Hasil penelitian menunjukkan secara umu 49,9% penduduk usia dewasa didaerah urban dan rural memiliki persen lemak tubuh berlebih, sedang di wilayahurban sendiri terdapat 76,8% penduduk yang memiliki persen lemak tubuh berlebihdimana angka tersebut jauh lebih besar dari persentase pada wilayah rural sebesar26,5%. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan persen lemak tubuhantara lain wilayah tempat tinggal, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status giziIMT, asupan energi, asupan karbohidrat, asupan protein, dan status merokok.Kata kunci: Persen lemak tubuh, urban, rural, obesitas
High percentage of body fat indicates that a person obese and have animpact on health, especially the risk of degenerative diseases. Overweight andobesity has become a major nutritional problem that faced not only in developedcountries but also on developing countries.This study aims to determine the factors related to percent body fat in adultin urban and rural selected areas which in this study are Kota Depok and KabupatenLampung. This study using cross sectional study design based on research data ofthe National Strategy on Non-Communicable Disease Risk Factors in 2011 with asample of 353 adults.The results showed that in general 49.9% in adult population in urban andrural areas have excess body fat percentage, while in the urban area there are 76.8%of the population have excess body fat percentage where the figure is much largerthan the percentage in rural area which is 26.5%. Variables that have a significantrelationship with the percent of body fat are region of residence (urban and rural),gender, level of education, nutrition status by BMI, energy intake, carbohydrateintake, protein intake, and smoking status.Key words: Body fat percentage, urban, rural, obesity.
Read More
S-9109
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sarah Mardiyah; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Fatmah, Kusharisupeni, Rina Agustina, Nina Kemala Sari
Abstrak: Abstrak
Gangguan kepadatan tulang (osteoporosis dan osteopenia) merupakan masalah kesehatan masyarakat utama yang disebabkan oleh banyak faktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan kepadatan tulang pada kelompok usia dewasa (30-55 tahun) di daerah urban dan rural terpilih Provinsi Jawa Barat tahun 2012. Disain penelitian yang digunakan adalah cross-sectional dengan sampel sebanyak 142 responden. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juni 2012 di Pesona Khayangan, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok sebagai daerah urban dan Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor sebagai daerah rural Provinsi Jawa Barat. Prevalensi gangguan kepadatan tulang dalam penelitian ini sebesar 31,7% (4,2% osteoporosis dan 27,5% osteopenia). 
Hasil analisis bivariat menunjukkan proporsi gangguan kepadatan tulang lebih banyak pada responden yang berusia ≥50 tahun (p-value=0,047) dan yang memiliki IMT <23,49 kg/m2 (p-value=0,003). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa responden yang memiliki IMT <23,49 kg/m2 akan mengalami gangguan kepadatan tulang sebesar 5,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang memiliki IMT >27,36 kg/m2 dan responden yang memiliki IMT 23,49-27,36 kg/m2 akan mengalami gangguan kepadatan tulang sebesar 2,2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang memiliki IMT >27,36 kg/m2 setelah dikontrol variabel usia, asupan vitamin D dan asupan protein. 
Pada penelitian ini, IMT merupakan faktor yang paling berhubungan dengan gangguan kepadatan tulang setelah dikontrol variabel usia, asupan vitamin D dan asupan protein. Semakin rendah IMT, semakin tinggi risiko gangguan kepadatan tulang. 
Bone density disorder (osteoporosis and osteopenia) is a major public health problem caused by multifactor. The purpose of this study was to find out factors related to adult bone density disorder (30-55 years of age) in the selected urban and rural area, West Java Province, 2012. It used cross-sectional method and the sample was 142 respondents. The data was taken on May-June 2012 in Pesona Khayangan, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok as the urban area and Desa Pabuaran, Kecamatan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor as the rural area. Prevalence of bone density disorder in this study was 31,7% (4,2% osteoporosis and 27,5% osteopenia). 
Bivariate analysis showed higher proportion of bone density disorder in respondent aged ≥50 years (p-value=0,047) and BMI <23,49 kg/m2 (p-value=0,003). Multivariate analysis verified that respondent with BMI <23,49 kg/m2 will 5,5 times higher to have bone density disorder than respondent with BMI >27,36 kg/m2 and respondent with BMI 23,49-27,36 kg/m2 will 2,2 times higher to have bone density disorder than respondent with BMI >27,36 kg/m2 after controlled by age, vitamin D and protein intake variable. 
In this study, BMI is the most related factor of bone density disorder after controlled by age, vitamin D and protein intake variable. The lower BMI, the higher risk of bone density disorder.
Read More
T-3709
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Selvia Amelya; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Fathimah Sulistyowati Sigit, Kusharisupeni Djokosujono
S-11898
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Angeline; Pembimbing: Nurul Dina Rahmawati; Penguji: Triyanti, Susianto
Abstrak: Obesitas sentral atau abdominal obesity merupakan kondisi tubuh yang mengalami akumulasi lemak di bagian tengah perut (intra-abdominal fat) yang merupakan faktor utama terjadinya insidens penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolik. Prevalensi obesitas sentral terus meningkat termasuk di Jakarta. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa pola makan vegetarian memiliki risiko lebih rendah mengalami obesitas sentral. Adapun, penelitian mengenai obesitas sentral pada kelompok vegetarian di Indonesia masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi obesitas sentral dan hubungan antara jenis diet vegetarian dan faktor lainnya yang berhubungan dengan obesitas sentral pada kelompok dewasa vegetarian dan non-vegetarian usia 20-59 tahun di Pusdiklat Buddhis Maitreyawira dan Vihara Prajna Dhyana Jakarta tahun 2024. Penelitian ini dilakukan dengan metode cross-sectional dengan melibatkan 139 responden. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret sampai April 2024 dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 51,8% responden tergolong obesitas sentral dengan proporsi obesitas sentral pada non-vegetarian (70,0%) dibandingkan vegetarian (46,8%). Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara pola makan vegetarian dan non-vegetarian (p-value 0,041), usia (p-value 0,001), status pernikahan (p-value 0,011), asupan energi (p-value 0,002), asupan protein (p-value 0,034), asupan lemak (p-value ≤0.001), aktivitas fisik (p-value ≤0,001), kebiasaan mengemil (p-value 0,004), dan durasi tidur (p-value ≤0,001) dengan obesitas sentral. Namun, tidak berhubungan dengan jenis kelamin, tingkat pendidikan, asupan karbohidrat, kebiasaan konsumsi fast food, makanan/minuman manis, dan gorengan.
Central obesity or abdominal obesity is a body condition that experiences fat accumulation in the middle of the abdomen (intra-abdominal fat) which is a major factor in the incidence of cardiovascular disease and metabolic syndrome. The prevalence of central obesity continues to increase, including in Jakarta. Various studies show that a vegetarian diet has a lower risk of central obesity. Meanwhile, research on central obesity in vegetarian groups in Indonesia is still limited. This study aims to determine the prevalence of central obesity and the relationship between the type of vegetarian diet and other factors related to central obesity in a group of vegetarian and non-vegetarian adults aged 20-59 years at the Maitreyawira Buddhist Education and Training Center and the Prajna Dhyana Vihara Jakarta in 2024. This research was conducted using a cross-sectional method involving 139 respondents. Data collection was carried out from March to April 2024 using the purposive sampling method. The results showed that 51.8% of respondents were classified as central obese with the proportion of central obesity in non-vegetarians (70.0%) compared to vegetarians (46.8%). The results of bivariate analysis showed a relationship between vegetarian and non-vegetarian diets (p-value 0.041), age (p-value 0.001), marital status (p-value 0.011), energy intake (p-value 0.002), protein intake ( p-value 0.034), fat intake (p-value ≤0.001), physical activity (p-value ≤0.001), snacking habits (p-value 0.004), and sleep duration (p-value ≤0.001) with central obesity. However, it is not related to gender, education level, carbohydrate intake, fast food consumption habits, sweet foods/drinks, and fried foods.
Read More
S-11562
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Katrina Inanda; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Yvonne Magdalena Indrawani
S-7304
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agnesia Christina; Pembimbing: Ratu AYu Dewi Sartika; Penguji: Triyanti, Iip Syaiful
S-6900
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Namanda; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Kusharisupeni, Iih Supiasih
S-7099
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive