Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33210 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Puspasari; Pembimbing: Mieke Savitri; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Budi Hartono
B-1792
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nilandari; Pembimbing: Kurnia Sari; Penguji: Pujiyanto, Puput Oktamianti, Andi Basuki Prima Birawa
Abstrak: Keterlambatan pengajuan klaim BPJS berakibat pada turunnya cashflow rumahsakit. Proses klaim saat ini berjalan tidak efisien dan efektif. Tujuan daripenelitian ini adalah mendapatkan hasil analisis dan usulan perbaikan alur prosesdokumen klaim BPJS pasien rawat jalan dengan menerapkan konsep LeanHospital. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif inimengobservasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan dokumen klaimsebelum diberikan kepada verifikator BPJS serta melakukan wawancaramendalam, observasi proses, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkanterjadi waste terbesar di unit mobilisasi dana yaitu selama 32,5 hari 18,8 menitdalam penyelesaian dokumen klaim. Jenis waste terbanyak adalah waiting dantransportation. Berdasarkan VSM diketahui Lead Time dari proses klaim saat iniadalah 33,9 hari. Usulan perbaikan yang diberikan dari penelitian ini adalahdengan optimalisasi tim Casemix yang baru saja dibentuk, sehingga lead timepengerjaan klaim yang dibutuhkan menjadi 6,44 menit. Standardisasi kerja danpenilaian kinerja berupa KPI, IKI, dan IKU dinilai perlu diterapkan agar kinerjapetugas menjadi optimal.
Kata Kunci: Lean Thinking, BPJS, klaim, value added activity, non value addedactivity, waste
Delay in the submission of BPJS claims resulted in decreasing hospital cash flow. The currentclaim process is not efficient and effective.The objective of this reseach is to analize and proposeimprovement in the claim process by applying Lean Hospital concept. This research usedquantitative and qualitative approaches to observed the time required to complete the claimprocess before submitted to the BPJS verificator and also have an in-depth interview, observe theprocess, and document review. The result showed most waste happened in mobilisasi dana unitfor 32.5 days 18.8 minutes in the settlement BPJS document claims. Based on Value StreamMapping, Lead Time of the claim process at this time is 33.9 day. Most types of waste arewaiting and transportation. Proposed improvement provided from the study is to optimizing thecasemix team which newly formed. By optimizing the casemix team, Lead Time required tocomplete the claims process is 6.44 minutes. Standardize work and performance appraisal (KPI,IKI, and IKU) consider to apply to reach employee best performance.
Keywords: Lean Thinking, BPJS, claim, value added activity, non value added activity, waste
Read More
B-1795
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maharani Sylvia Rindawati; Pembimbing: Helen Andriani; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Pujiyanto, Atika, Siti Ainun Dwiyanti
Abstrak:
Pemerintah bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Rumah sakit bekerjasama dengan BPJS dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui pengajuan klaim, pembayaran atas pelayanan, dan feedback verifikasi dokumen. Berkas klaim yang tidak lengkap dianggap belum layak disebut dengan klaim pending. Klaim pending dapat mengganggu pendapatan dan proses keuangan. Mayoritas pasien yang berobat di RSUD Mampang Prapatan sebanyak 90% merupakan peserta BPJS Kesehatan. Klaim pending di RSUD Mampang Prapatan pada Tahun 2022 mencapai 13.5% rawat inap dan 3.5% rawat jalan dengan tarif pending sebesar Rp1.190.594.300 rawat inap dan Rp331.363.900 rawat jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penyebab klaim pending dan memberikan solusi berupa inovasi dalam mencegah atau mengurangi klaim pending. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menunjukkan, jumlah klaim pending bulan Januari - Juli 2023 ditemukan pada unit rawat inap sebanyak 13.3% dan unit rawat jalan sebanyak 2.3%. Total tarif pending sebanyak Rp780.096.800 pada rawat inap dan Rp145.317.100 pada rawat jalan. Klaim pending disebabkan oleh faktor input dan proses. Faktor input penyebab klaim pending disebabkan antara lain faktor man, yaitu belum adanya verifikator internal, pelatihan koding internal, dan belum ada kebijakan serta evaluasi terkait klaim pending. Dari faktor money, rumah sakit belum menerapkan remunerasi dan belum ada reward dan punishment terkait pengisian resume medis yang tepat dan sesuai untuk menjadi dasar penilaian. Dari faktor material, belum ada kebijakan terkait pengisian resume medis elektronik, beberapa staf rumah sakit belum mengetahui syarat berkas pengajuan klaim, dan tanda tangan pengisian resume medis belum digital. Dari faktor metode, PPK dan ICP hanya tersedia beberapa, sosialisasi syarat pengajuan klaim serta review berkala kasus klaim pending belum dilakukan. Sedangkan, dari faktor machine ditemukan terdapat beberapa komputer yang masih lambat saat menggunakan beberapa aplikasi. Penyebab klaim pending dari faktor proses didominasi oleh ketidaklengkapan berkas pendukung dan masalah dalam koding. Pengembangan prototipe melalui metode design thinking dalam SIMRS telah dilakukan terkait proses pengajuan klaim yang terdiri dari pengumpulan berkas, pengisian resume medis, dan koding dengan menambahkan menu berkas digital, koding yang terintegrasi, serta menu attachment prosedur / tindakan serta diagnosis yang terintegrasi antara perawatan pasien dengan resume medis. Saran bagi rumah sakit untuk menggunakan dan mengembangkan usulan prototipe, upaya perbaikan bagi unit casemix, melakukan sosialisasi mengenai syarat berkas klaim kepada unit terkait, sosialisasi syarat pengajuan klaim BPJS Kesehatan sesuai peraturan kementerian kesehatan dan panduan klinis kepada dokter, dan review berkala secara internal kepada dokter mengenai klaim pending.

The government collaborates with Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) through the National Health Insurance Program. Hospitals collaborate with BPJS in providing health services through submitting claims, payment for services, and document verification. Incomplete claim documents are considered as pending claims. Pending claims can disrupt revenue and financial processes. The majority of patients treated at Mampang Prapatan General Hospital, 90%, are BPJS participants. Pending claims in Mampang Prapatan General Hospital in 2022 reach 13.5% for inpatient care and 3.5% for outpatient care with pending of Rp1.190.594.300 for inpatient and Rp331.363.900 for outpatient. The aim of this research is to analyze the causes of pending claims and provide solutions in the form of innovations in preventing or reducing pending claims. This research is qualitative research with a case study approach. Data collection was carried out through in-depth interviews, observation and document review. The research results show that the number of pending claims in January - July 2023 was found in inpatient units at 13.3% and outpatient units at 2.3%. The total pending rate is IDR 780,096,800 for inpatient care and IDR 145,317,100 for outpatient care. Pending claims are caused by input and process factors. The input factors that cause pending claims include human factors, namely the absence of an internal verifier, internal coding which is not given to staff, and there are no policies and evaluations regarding pending claims. From the money factor, the hospital has not implemented remuneration and there are no rewards and punishments regarding filling out a medical resume correctly and appropriately as a basis for assessment. In terms of material factors, there is no policy regarding filling out electronic medical resumes, some hospital staff do not know the file requirements for submitting claims, and signatures for filling out medical resumes are not yet digital. In terms of method factors, only a few PPK and ICP are available, socialization of claim submission requirements and regular reviews of pending claim cases have not been carried out. Meanwhile, from the machine factor, it was found that several computers were still slow when using several applications. The causes of pending claims from process factors are dominated by incomplete supporting files and problems in coding. Prototype development using the design thinking approach in SIMRS has been done regarding to the claim submission process which consists of collecting files, filling in medical resumes, and coding by adding a digital file menu, integrated coding, and attachment menus in providing procedure and diagnosis integrated with medical resumes. Suggestions for hospital to use and develop the prototype, improve casemix unit, socialize recarding to the requirements in filling claim documents, and periodically held an internal review to doctors regarding to the pending claims
Read More
B-2416
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fahrul Rahman; pEMBIMBINBG: Sandi Iljanto; Penguji: Mardiati Nadjib, Pujiyanto, Amila Megraini, Emi Lidia Arlini
Abstrak: Mulai 1 januari 2014 diberlakukannya JKN di rumah sakit maka terjadi perubahan sistem pembayaran dari pembayaran secara retrospektif (fee for service) menjadi sistem pembayaran prospektif (INA-CBG‟s).Direncananakn pada 2019 Indonesia seluruh penduduk Indonesia terdaftar di BPJS (Universal Heath Coverage).Sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah RSUD Banyuasin mempunyai peranan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas namun tetap memperhatikan efisiensi karena makin berkurangnya subsidi pemerintah.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan mengidentifikasi faktor-faktor penentu inefisiensi layanan Diabetes Melitus Komplikasi sehingga bisa dijadikan pedoman pengendalian biaya dalam melayani pasien.Jenis penelitian ini bersifat analisis deskriptif dengan menggunakan data primer (pengamatan dan wawancara) dan data sekunder berupa data dari RSUD Banyuasin tahun 2015.Analisis biaya menggunakan pendekatan Activity Based Costing (ABC).Metode ABC untuk mengalokasikan biaya dengan mengidentifikasi pemicu biaya (cost driver) penyebab terjadinya biaya layanan Diabetes Melitus Komplikasi.Hasil penelitian menunjukkan komponen obat pada pelayanan Diabetes Melitus Komplikasi merupakan faktor penentu inefisiensi. Usaha yang dapat dilakukan oleh rumah sakit untuk mengatasi inefisiensi dengan pembuatan Panduan Praktek Klinik, Revisi Formularium RS, Klinisi secara konsisten menggunakan obat e-cataloq Kata kunci: Analisis biaya, metode ABC, inefisiensi Since JKN was offiacially administered in general hospital on January 1st, 2014, there has been changing in hospital administration payment from the restrospective system (free for services) to the prospective system (INA-CBG‟s). It is planned in 2019 that all the people in Indonesia is registered in BPJS (Universal Heath Coverage) as one of the facilities for public healt services provided by Banyuasin general hospital (RSUD Banyuasin) which ains to provide qualified services, yet still considering effiencies due to the lach of the government subsidies. This study aimed to analyze the cost and identify determinant factor in handling Diabetes Melitus with complications, so that it can be a reference to handle the cost in taking care of patients with Diabetes Melitus. This study applied descriptif analysis which using primary data (observation and interview) and secondary data from Banyuasin general hospital (RSUD Banyuasin) in 2015 meanwhile. The cost analysis was appliyng Activity Based Costing (ABC) method. The ABC method was applied to allocated the cost by identifying the cost driver which was the major cause for cost for financing services for Diabetes Melitus with complication. The result of this study showed that medical component was the determinant factor of the inefficiencies for Diabetes Melitus with complication services. There are many efforts that can be done by the hospital to overcome the ineficiencies, for instance, making quidance for clinical practies, making revision for hospital formulation, and using e-cataloq medicine consistently Keywords : the cost analysis, ABC method, ineficiency
Read More
B-1872
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diah Fita Wihartanti; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Puput Oktamianti, Andi Ardjuna Sakti, Dian Novitasari Hidayat
Abstrak: Penelitian ini menganalisis pelayanan rekam medis rawat jalan di RSUD GunungJati Kota Cirebon. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahuilama waktu yang dibutuhkan dalam proses pelayanan rekam medis rawat jalanserta mengidentifikasi hambatan. Jenis penelitian yang digunakan adalahpenelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata lama waktuyang dibutuhkan adalah 151 menit. Proses terlama terdapat di tahap pencarianrekam medis rawat jalan. Waktu yang dibutuhkan untuk proses pelayanan rekammedis rawat jalan yaitu > 10 menit, dipengaruhi oleh minimnya pelatihan tentangpenyimpanan, serta belum optimalnya lemari penyimpanan rekam medis dibagianpenyimpanan.Kata kunci : rekam medis, rawat jalan, lama waktu,
This research analyzed the outpatient medical record services at RSUD GunungJati Cirebon. The purposes of this study were to determine the length of time ittakes in a series of processes of outpatient medical record services and to identifyobstacles. The type of research employed was qualitative research. The resultsshowed that the average length of was 151 minutes. The longest process occurredin the search stage of outpatient medical records. The time required in the processof outpatient medical record services was still within the old category, i.e. >10minutes, which was affected by the lack of training on storage, and the non-optimum use of medical record storage cabinets in the storage section.Keywords: medical records, outpatient, length of time
Read More
B-1779
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Lenita; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Anhari Achadi, Amal Chalik Sjaaf, Djiwan Satria Setiawan, Hasri Dinirianti
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Sri Lenita Program Studi : Pasca Sarjana Kajian Administrasi Rumah Sakit Judul : Analisis Penerapan Konsep Lean Pada Alur Proses Pemeriksaan Laboratorium di RSUD Cengkareng Tahun 2015. Tesis ini membahas tentang faktor – faktor yang menyebabkan waktu tunggu layanan Laboratorium RSUD Cengkareng  tidak mencapai target dengan menggunakan konsep lean. Penelitian ini  bersifat analitik dengan pendekatan kualitatif melalui observasi dan telaah dokumen, kemudian dilanjutkan dengan wawancara mendalam kepada informan. Hasil penelitian  digambarkan dalam current state VSM  menunjukkan bahwa 19% total waktu layanan merupakan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan value added  sedangkan  81%  total waktu layanan merupakan waktu yang digunakan untuk kegiatan non value added (waste). Penelitian ini menyarankan pelaksanaan kegiatan 5S, visual mangement di laboratorium dan perencanaan pengadaan sistem yang terintegrasi serta pemanfaatan pneumatic tube. Kata kunci: Waktu tunggu, konsep lean ,waste.


ABSTRACT Name : Sri Lenita Study Program: Post Graduate Study of Hospital Administration Title  : Analysis of The Implementation Lean Concept on The Laboratory Process of RSUD Cengkareng in 2015 This thesis discusses the factors that led to the waiting time Cengkareng Hospital Laboratory services do not reach the target by using lean concepts. This research is an analytical qualitative approach through the observation and study of the document, followed by in-depth interview to the informant. The results of the study are described in the current state VSM showed that 19% of the total service time is the time required for value added activities, while 81% of the total service time is the time spent on non-value added activities (waste). This study suggests the implementation of 5S, visual mangement in the laboratory , procurement planning of the integrated system and utilization of pneumatic tube. Keywords: Waiting time, lean concepts, waste.

Read More
B-1789
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Kartika; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Atik Nurwahyuni, Vetty Yulianty Permanasari, Oman Abdurohman, Firman Rachmatullah
Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keterlambatan dalam penyelesaianklaim BPJS di RSUD Dr.Adjidarmo. Penelitian yang menggunakan pendekatankualitatif dan observasi ini menemukan bahwa 85,56% berkas klaim sudah siapdalam bentuk txt file (soft copy). Namun, merujuk kepada Pedoman ImplementasiJKN ternyata penyelesaian klaim rawat inap di RSUD Dr.Adjidarmo dinyatakantidak tepat waktu. Penyebabnya adalah kurang SDM tenaga dokter dan verifikatorBPJS, masalah kelengkapan dokumen klaim, tata letak ruang yang belummemadai, SIM-RS yang belum terintegrasi. Rumah Sakit memerlukan waktuuntuk menyesuaikan perubahan sistem aplikasi INA-CBGs. Diperlukankebijakan/prosedur tetap yang mengatur kepastian tugas, tanggungjawab danwewenang setiap unit klaim. Disarankan agar meninjau kembali isi perjanjiankerjasama, menetapkan SOP dan mengembangkan monitoring dan evaluasi demiperbaikan kinerja penagihan klaim di RSUD Dr.Adjidarmo.
Read More
B-1645
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nazirah Istianisa; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Pujiyanto, Mieke Savitri, Fushen
B-1780
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadiya Nabila; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Pujiyanto, Purnawan Junadi, Endah Kartika, Supriyantoro
Abstrak:

Mutu pelayanan kesehatan sangat dipengaruhi oleh waktu tunggu pasien, yang merupakan indikator penting dari kepuasan pasien. Peraturan Menteri Kesehatan No. 129 menetapkan waktu tunggu maksimal 60 menit untuk pelayanan rawat jalan. RSUD Pasar Minggu telah menerapkan reservasi online untuk mengurangi waktu tunggu, namun waktu tunggu di klinik rehabilitasi medik masih tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan Lean untuk mengidentifikasi dan mengurangi pemborosan dalam proses pelayanan. Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain action-research dengan pendekatan kualitatif, 24 pasien BPJS klinik rehabilitasi medik yang mendaftar melalui online akan dijadikan sampel sebagai data observasi waktu tunggu dengan metode time-motion Hasil : Hasil penelitian dengan pendekatan Lean berhasil mengidentifikasi waste waiting pada tahap pelayanan dokter sebagai waste tertinggi, akar masalah yang ditemukan pada waktu tunggu pelayanan dokter yang lama teridentifikasi metode fishbone analysis mencakup kurangnya SDM, tata letak ruangan, serta belum adanya SPO pada pelayanan pasien pendaftaran online. Intervensi dilakukan mengikuti prinsip Lean yaitu standardized work dan visual management. Berdasarkan perhitungan future state map secara simulatif dapat menurunkan lead time dari 2 jam 28 menit menjadi 1 jam 46 menit dengan penurunan persentase aktivitas non value added (¯28%). Ksesimpulan : kombinasi penerapan prinsip Lean yang dibutuhkan mencakup prinsip heijunka, standardized work, visual management, dan 5S dapat waste (NVA) dari 2 jam menjadi 1 jam 16 menit (¯63%).


The quality of healthcare services is significantly influenced by patient waiting times, which are a crucial indicator of patient satisfaction. The Ministry of Health Regulation No. 129 sets a maximum waiting time of 60 minutes for outpatient services. RSUD Pasar Minggu has implemented online reservations to reduce waiting times; however, waiting times at the medical rehabilitation clinic remain high. Therefore, this study uses a Lean approach to identify and reduce inefficiencies in the service process. Methodology : This study uses an action-research design qualitative approaches, employing probability sampling to select a sample of 24 BPJS patients who registered online at the medical rehabilitation clinic. Results : The Lean approach identified "waiting" waste at the doctor service stage as the highest waste. The root cause analysis using the fishbone method identified long doctor service waiting times caused by the shortage of human resources, inefficient room layout, and the absence of Standard Operating Procedures (SPO) for online registration patients. Interventions were implemented following Lean principles, including standardized work and visual management. A future state map simulation showed that lead time could be reduced from 2 hours 28 minutes to 1 hour 46 minutes, with a 28% reduction in non-value-added activities. Conclusion : The combination of Lean principles needed includes heijunka, standardized work, visual management, and 5S. These principles successfully reduced non-value-added activities from 2 hours to 1 hour 16 minutes, a 63% decrease.

Read More
B-2462
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wendy Primadhani; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Puput Oktamianti, Purnawan Junadi, Syahrul Muhammad, Supriyanto Rijadi
Abstrak: ABSTRAK Nama : Wendy Primadhani Program Studi : Kajian Administrasi Rumah Sakit Judul : Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Perawat Pelaksana Terhadap Pelaksanaan Program Pengendalian dan Pencegahan Infeksi di RSUD Banyuasin Tahun 2016 Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran kepatuhan perawat pelaksana di RSUD Banyuasin dalam pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi, meneliti hubungannya dengan faktor predisposisi, penguat dan pemungkin dan juga perbedaan pengetahuan dan sikap serta persepsi keperawatan. Penelitian menggunakan metode campuran kuantitatif kualitatif dengan rancangan cross sectional. Data primer melalui observasi langsung dan pengisian kuesioner oleh perawat pelaksana. Faktor yang diukur adalah umur, lama kerja, kebijakan, tim PPI, dukungan atasan, motivasi teman sekerja, insentif, komitmen manajemen, pengetahuan, sikap, Standar Prosedur Operasional, sarana penunjang. Analisis data menggunakan uji Chi Square dan regresi logistik. Sampel penelitian sebanyak 30 responden, 16,7% perawat pelaksana memiliki kepatuhan yang baik dalam pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian infeksi. Kesesuaian insentif merupakan faktor yang paling berpengaruh. Komitmen manajemen dan pengetahuan merupakan faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat pelaksana. Saran untuk rumah sakit untuk memberikan pelatihan mengenai kewaspadaan standar, pemberian reward bagi perawat pelaksana yang giat melaksanakan PPI dan perubahan aturan pemerintahan. Kata Kunci : Program PPI, Kepatuhan perawat pelaksana ABSTRACT THE CONFORMANCE AMONG NURSING STAFF DUE TO INFECTION PREVENTION PROGRAM IN BANYUASIN HOSPITAL 2016 Wendy Primadhani1, Bachtiar A2 1 General Surgeon Department of Banyuasin Hospital, South Sumatera 2 Public Health Faculty , University of Indonesia Background: Healthcare-associated infection (HCAI) is a major problem for patient safety and its surveillance and prevention must be a first priority for settings and institutions committed to making health care safer. Human behavior and infection prevention and control are two areas that are linked. Aims: This study analyze factors that influence conformance infection prevention program among nursing staff. Methods: A cross-sectional study using mix method explanatory sequential strategy to nursing staff with simple random sampling undertaken in type C hospital in Banyuasin, South Sumatera. Data was collected using questionnaire and focus group discussion to respondent assessing factors that contribute to conformance among nursing staff and continue with in depth interview to hospital management. Results: About 30 nursing staff participated in the study, mean of age 29,50  5,355, working experience 4,60  2,328. The majority of nursing staff had poor (under 85% cut off point) conformance level (83,3%) using direct observation and the commitment of the hospital management, salaries and knowledge influences the conformance level. From focus group discussion shows that low salaries, lack of continuing education and availability of prevention control material also affect the conformance nursing staff. Conclusion: Our study results that poor conformance among nursing staff to infection prevention program is influenced by knowledge, hospital management and low salaries. The study alarms the needs to change the regent rule about salaries, hospital management should training the nursing staff, and material availability that can improve the quality of nursing staff. Keyword : infection prevention programme, nursing staff conforman
Read More
B-1817
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive