Ditemukan 31351 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Putri Mei Saimima; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Endang Laksminingsih Achadi, Yosneli
Abstrak:
Skripsi ini membahas pengaruh pola pemberian ASI terhadap pertumbuhan bayi0-6 bulan di wilayah kerja Puskesmas Cipayung, Depok tahu 2016-2017.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain kohort retrospektif.Penelitian ini menggunakan data sekunder terhadap 151 responden. Hasilpenelitian ini adalah tidak ada perbedaan signifikan pada pertumbuhan beratbadan bayi 0-6 bulan yang diberi ASI eksklusif (4248,6±840,2 gr) dan bayi yangtidak ASI eksklusif (4292,2±791,6 gr). Pertumbuhan panjang badan bayi 0-6bulan juga tidak berbeda signifikan antara bayi yang diberikan ASI eksklusif(17,4±2,2 cm) dan bayi yang tidak diberi ASI eksklusif (17,6±2,9 cm).Kata kunci: pertumbuhan bayi, pola pemberian ASI
This research discusses the effect of breastfeeding pattern on 0-6 months infantsgrowth in Puskesmas Cipayung Working Area, Depok 2016-2017. This is aquantitative study with a retrospective cohort design. This study uses secondarydata on 151 respondents. The results of this study shows that no significantdifference between exclusively breastfed infant 0-6 month weight growth(4248,6±840,2 gr) and non exclusive breastfed infant(4292,2±791,6 gr). Infantheight growth from 0-6 months also not significantly different betweenexclusively breastfed infants (17,4±2,2 cm) and non exclusively breastfed infants(17,6±2,9 cm).Keyword: infants growth, breastfeeding pattern.
Read More
This research discusses the effect of breastfeeding pattern on 0-6 months infantsgrowth in Puskesmas Cipayung Working Area, Depok 2016-2017. This is aquantitative study with a retrospective cohort design. This study uses secondarydata on 151 respondents. The results of this study shows that no significantdifference between exclusively breastfed infant 0-6 month weight growth(4248,6±840,2 gr) and non exclusive breastfed infant(4292,2±791,6 gr). Infantheight growth from 0-6 months also not significantly different betweenexclusively breastfed infants (17,4±2,2 cm) and non exclusively breastfed infants(17,6±2,9 cm).Keyword: infants growth, breastfeeding pattern.
S-9539
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Erlia; Pembimbing: Nurul Dina Rahmawati; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Susianto
Abstrak:
Read More
Berat badan lahir rendah (BBLR), yaitu berat lahir di bawah 2500 gram, masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dampaknya yang besar terhadap kematian bayi serta pertumbuhan dan perkembangan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara pola makan ibu (non vegetarian dan vegetarian) serta faktor maternal lainnya, seperti status gizi sebelum hamil, kenaikan berat badan gestasional, paritas, jarak kehamilan, tingkat pendidikan, frekuensi pemeriksaan kehamilan (ANC), konsumsi suplemen, dan frekuensi konsumsi makanan yang meliputi makanan pokok, protein hewani, protein nabati terhadap kejadian BBLR di Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang melibatkan 122 responden dan pengumpulan data melalui kuesioner serta food frequency questionnaire (FFQ), penelitian ini menunjukkan bagaimana berbagai jenis diet dan kondisi ibu mempengaruhi risiko terjadinya BBLR. Pengambilan data dilakukan pada bulan Maret hingga Mei 2025 dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi BBLR di Indonesia sebesar 5,7%, dengan proporsi ibu vegetarian 8,3% dan non vegetarian 5,1%. Hasil analisis bivariat menunjukkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara variabel jenis diet (p-value 0,623), frekuensi konsumsi makanan pokok (p-value 0,272), frekuensi konsumsi protein hewani (p-value 0,751), frekuensi konsumsi protein nabati (p-value 0,113), frekuensi konsumsi sayur (p-value 0,468), frekuensi konsumsi buah (p-value 0,086), status gizi pra hamil ibu (p-value 0,941), kenaikan berat badan gestasional (p-value 0,707), jarak kehamilan (p-value 1), paritas (p-value 0,709), frekuensi ANC (p-value 1), pendidikan terakhir ibu (p-value 0,65), dan konsumsi suplemen (p-value 0,555). 1) Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jenis diet, frekuensi konsumsi makanan pokok per hari, frekuensi konsumsi protein hewani per hari, frekuensi konsumsi protein nabati, frekuensi konsumsi sayur per hari, frekuensi konsumsi buah per hari, status gizi pra hamil ibu, kenaikan berat badan gestasional, jarak kehamilan, paritas, frekuensi ANC, pendidikan terakhir ibu, dan konsumsi suplemen terhadap terjadinya BBLR.Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti faktor lain seperti usia, pengetahuan gizi, status ekonomi, stres, kesehatan ibu sebelum dan selama kehamilan, dan aktivitas fisik karena didukung secara teori berhubungan dengan kejadian BBLR. Selain itu dapat meneliti variabel jenis diet dengan kejadian BBLR dengan proposi sampel yang lebih proporsional.
Low birth weight (LBW), defined as a birth weight of less than 2,500 grams, remains a significant public health concern due to its considerable impact on infant mortality and long-term growth dan development outcomes. This study aims to examine the relationship between maternal dietary patterns (non-vegetarian and vegetarian) and other maternal factors such as pre-pregnancy nutritional status, gestational weight gain, parity, interpregnancy interval, education level, frequency of antenatal care (ANC) visits, supplement intake, and food consumption frequency, including staple foods, animal protein, plant-based protein on the incidence of LBW in Indonesia. This research uses a cross-sectional design involving 122 respondents, data were collected through structured questionnaires and a Food Frequency Questionnaire (FFQ). The study was conducted from March to May 2025 using purposive sampling. The results showed a LBW prevalence of 5.7% in Indonesia, with prevalence rates of 8.3% among vegetarian mothers and 5.1% among non-vegetarian mothers. Bivariate analysis revealed no statistically significant associations between LBW incidence and dietary type (p = 0.623), frequency of staple food consumption (p = 0.272), animal protein intake (p = 0.751), plant-based protein intake (p = 0.113), vegetable intake (p = 0.468), fruit intake (p = 0.086), pre-pregnancy nutritional status (p = 0.941), gestational weight gain (p = 0.707), interpregnancy interval (p = 1), parity (p = 0.709), ANC visit frequency (p = 1), maternal education level (p = 0.650), and supplement consumption (p = 0.555). It can be concluded that there is no significant relationship between the type of diet, frequency of staple food consumption per day, frequency of animal protein consumption per day, frequency of plant-based protein consumption, frequency of vegetable consumption per day, frequency of fruit consumption per day, maternal pre-pregnancy nutritional status, gestational weight gain, pregnancy interval, parity, frequency of antenatal care visits, maternal education level, and supplement intake with the incidence of low birth weight. Future researchers are encouraged to explore other factors such as age, nutritional knowledge, economic status, stress, maternal health before and during pregnancy, as well as physical activity, as these are theoretically associated with the occurrence of low birth weight. Additionally, further research may examine the relationship between the type of diet and low birth weight with a more proportionally distributed sample.
S-11938
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Miranti Azmi; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Triyanti, Husnah Maryati
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungandengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada Ibu yang memiliki bayi 6-12 bulandi wilayah kerja Puskesmas Kemang, Kabupaten Bogor. Penelitian inimenggunakan desain cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada April-Mei2016 kepada 94 Ibu yang memiliki bayi 6-12 Bulan di wilayah kerja PuskesmasKemang. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukanbahwa 38,3% Ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Hasil uji statistikmenunjukan bahwa terdapat hubungan bermakna antara pendidikan Ibu, promosisusu formula, pengetahuan, sikap, dukungan suami, dukungan keluarga dandukungan mertua dengan (p-value < 0,05) terhadap perilaku pemberian ASIeksklusif.Kata Kunci : ASI eksklusif, pendidikan, pengetahuan, sikap, dukungan, promosisusu formula.
Read More
S-9093
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Anies Irawati; Pembimbing: Budi Utomo; Endang L. Achadi; Agus Firmansyah
D-100
Depok : FKM-UI, 2004
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Apit Novianti; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Kusharisupeni Djokusojono, Rivani Noor
S-9468
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Elmina Tampubolon; Promotor: Endang Laksminingsih Achadi; Ko Promotor: Ahmad Syafiq, Sandra Fikawati; Penguji: Kusharisupeni, Asih Setiarini, Diah Mulyawati Utari, Agus Triwinarto, Anies Irawati
Abstrak:
Stunting adalah keadaan panjang/tinggi badan kurang dibandingkan dengan umur. Penyebab langsung stunting adalah riwayat sakit dan kurangnya asupan gizi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian suplementasi susu dan biskuit terhadap pertumbuhan anak stunting usia 12-23 bulan di Kecamatan Limo Kota Depok. Desain penelitian yang adalah kuasi eksperimen dengan pretest-posttest with control group design menggunakan empat kelompok yaitu kelompok susu, biskuit, susu + biskuit, dan kontrol. Pengukuran berat dan panjang badan dilakukan pada awal penelitian, 2 bulan, 4 bulan dan 6 bulan setelah perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh pemberian suplementasi susu, biskuit, susu + biskuit terhadap pertumbuhan anak. Perubahan z-skor PB/U baseline-endline terbesar adalah kelompok intervensi susu + biskuit (0.79). Perubahan z-skor PB/U baseline-endline pada kelompok biskuit (0.68) sedikit lebih baik dibandingkan dengan kelompok susu. Perubahan z-skor PB/U pada kelompok susu (0.66) lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol (0.19). Perubahan z-skor PB/U sangat jelas terlihat pada pengukuran ketiga dan keempat. Kepada Kemenkes agar mempertimbangkan pemberian susu atau biskuit atau keduanya yang disertai dengan edukasi sebagai salah satu program untuk menurunkan stunting pada anak usia 12-23 bulan.
Read More
D-433
Depok : FKM-UI, 2021
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ety Marhayati; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Kusharisupeni, Eyo Karmulya
S-5103
Depok : FKM-UI, 2007
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dwi Megawati; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Kusharisupaeni, Judhiastuty Februhartaty
S-5234
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ade Dina Trivarianti; Pembimbing: Kusharisupeni
S-2812
Depok : FKM-UI, 2002
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Astri Gamanuari Zawati; Pembimbing: Ahmad Syafic, Penguji: Sandra Fikawati, Anies Irawati
Abstrak:
ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh antara status gizi ibu postpartum 0 bulan terhadap status gizi bayi 1-4 bulan dan status gizi ibu menyusui selama 4 bulan. Desain yang digunakan adalah cohort prospektif, melibatkan 21 pasang ibu-bayi yang masih menyusui ASI predominan dengan eksposur negatif adalah ibu dengan IMT postpartum 0 bulan kurus dan eksposur positif adalah ibu dengan IMT postpartum 0 bulan normal. Pada Maret-Juni 2014 dengan metode pengambilan sampel adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner, wawancara asupan makanan 1x24 jam, pengukuran antropometri (berat badan dan tinggi badan) ibu serta bayi. Uji t-independent menunjukan bahwa terdapat pengaruh bermakna antara status gizi ibu postpartum 0 bulan terhadap status gizi ibu menyusui selama 4 bulan. Uji korelasi menunjukkan terdapat pengaruh bermakna antara berat bayi lahir terhadap status gizi bayi menurut BB/U dan IMT/U dengan tingkat keeratan rendah.
ABSTRACT The objective of this study is to assess the effect of postpartum 0 month nutrition status to infant nutrition status (1-4 month) and breastfeeding mother during 4 month. Desain of this study is cohort prospective, which conducted on 21 pair mother-infant that still in predominant breastfed period with negative exposure is mother with lower BMI postpartum 0 month and positive exposure is mother with normal BMI postpartum 0 month. On March-June 2014 was used by purposive sampling. Data were collected through the questionnaire, 24 hours food recall, mother and infant anthropometric. Independent t-test showed that there was significant effect between postpartum 0 month nutrition status and breastfeeding mother during 4 month. Correlation test showed that there was significant effect between birth weight and infant nutrition status (weight-age and BMI-age) with low correlation level (r=0,5 and r=0,4)
Read More
S-8303
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
