Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 31631 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Jakaria; Pembimbing: Tiara Amelia; Penguji: Anwar Hassan, Adang Mulyana
Abstrak: Tingginya angka TB di Puskesmas Dramaga menyebabkan di perlukannya penelitian kualitatif mengenai hal-hal dalam kepatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan dan ketidak berhasilan pengobatan TB Paru. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengacu pada teori Health Belief Model (HBM). Pengambilan data dilakukan pada 11 orang dari pasien TB Paru, keluarga, dan petugas kesehatan dengan metode wawancara mendalam. Keberhasilan pengobatan TB dalam kepatuhan minum obat dipengaruhi oleh persepsi informan terhadap kerentanan, keparahan, manfaat dan hambatan yang dialami selama menjalani pengobataan TB. Selain itu juga pengaruh dari besarnya dukungan keluarga dan pemberian informasi TB yang lengkap kepada pasien dan keluarga. Kata kunci: TB Paru, kepatuhan minum obat TB, Health Belief Model The high rate of TB in Puskesmas Dramaga led to the need for qualitative research on matters in medication adherence. This study aims to see what factors influence the success and failure of pulmonary tuberculosis treatment. This research is a qualitative research that refers to the theory of Health Belief Model (HBM). Data were collected on 11 people from TB patients, family, and health care workers with in-depth interview method. The success of TB treatment in medication adherence is influenced by informants' perceptions of the susceptibility, severity, benefits and constraints experienced during TB treatment. It also influences the extent of family support and the provision of complete TB information to patients and families. Keywords: TB Lung, TB medication adherence, Health Belief Model.
Read More
S-9577
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dila Preti; Pemb: I Made Djaja; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Eulis Wulantari
S-6931
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dortua Lince Sidabalok; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Laila Fitria, Ririn Arminsih Wulandari, Didik Supriyono, Nining Sunengsih
Abstrak: Pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar akibat infeksi pada balita di seluruh dunia, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia. Polusi udara dalam ruangan menjadi salah satu faktor risiko yang mempengaruhi kejadian pneumonia disamping faktor individu dan infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara PM2,5 dalam udara ruang rumah dengan kejadian pneumonia pada balita. Penelitian ini bersifat analitik observasional menggunakan desain studi kasus kontrol. Sampel penelitian sebanyak 78 balita dari wilayah kerja Puskesmas Citeureup yang terdiri dari 26 kasus dan 52 kontrol. Data penelitian dikumpulkan menggunakan alat mini particle counter dan kuesioner, serta dianalisis menggunakan chi square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi (OR=12,14; 95%CI: 1,33-110,29), status imunisasi (OR=5,51; 95%CI: 1,82-16,69), ASI eksklusif (OR=3,89; 95%CI: 1,27-11,88), luas ventilasi (OR= 4,09; 95%CI: 1,43-11,75), dan kebiasaan merokok dalam rumah (OR=4,09; 95%CI: 1,51-11,12) berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita. Konsentrasi PM2,5 dalam rumah berhubungan dengan pneumonia pada balita (aOR=4,092; 95%CI: 1,08-15,45) setelah dikontrol oleh status imunisasi, ASI eksklusif, luas ventilasi dan adanya orang yang merokok di dalam rumah.

Pneumonia is the major causes of death due to infection in children under five around the
world, especially in developing countries including Indonesia. Indoor air pollution is one
of the risk factors that increased the incidence of pneumonia besides individual factors
and infections. This study aimed to determine the relationship between indoor PM2,5 with
the incidence of pneumonia in children under five. This was an analytic observational
study with case control design. The sample study was 78 children under five selected
from working area of Puskesmas Citeureup consisted of 26 cases and 52 controls. The
data were collected by mini particle counter and a set of questionnaire, analyzed by chi
square and multiple logistic regression. The results showed that nutritional status
(OR=12.14; 95% CI: 1.33 to 110.29), immunization status (OR=5.51; 95% CI: 1.82 to
16.69), exclusive breastfeeding (OR=3.89; 95% CI: 1.27 to 11.88), ventilation (OR=4.09;
95% CI: 1.43 to 11.75), and smoking habits at home (OR=4.09; 95% CI: 1.51 to 11.12)
associated with the incidence of pneumonia. Indoor PM2.5 were associated with
pneumonia in children under five (aOR=4,092; 95%CI: 1.08 to 15.45) after being
controlled by immunization status, exclusive breastfeeding, ventilation and smoking
habits at home.
Read More
T-5836
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Silvia Elzadinita; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Haryoto Kusnoputranto, Laila Fitria, Didik Supriyono, Heri Nugroho
Abstrak:
Bakteri Escherichia coli (E.coli) merupakan jenis organisme coliform yang digunakan sebagai indikator adanya pencemaran dan kondisi sanitasi tidak baik terhadap makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan di wilayah Dramaga. Penelitian menggunakan desain cross sectional, sampel sebanyak 40 warung makan, penentuan adanya bakteri E.coli dengan metode TPC (Total Plate Count), variabel independen diukur melalui wawacara dan checklist kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan 65% warung makan terkontaminasi bakteri E.coli. perilaku pengolahan, perilaku higiene, fasilitas sanitasi, dan kondisi warung berhubungan dengan kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan. Fasilitas saintasi dan kondisi warung merupakan faktor yang dominan berhubungan dengan kontaminasi bakteri E.coli pada makanan di warung makan

Escherichia coli (E.coli) is a type of coliform organism that is used as an indicator of contamination and unsanitary conditions for food. This study aims to determine the contamination of E.coli in food in food stalls in the Dramaga area. The study used a cross sectional, a sample of 40 food stalls, the determination of the presence of E.coli using the TPC (Total Plate Count) method, the independent variables were measured through interviews and a checklist of questionnaires. The results showed that 65% of food stalls were contaminated with E.coli bacteria. processing behavior, hygiene behavior, sanitation facilities, and condition of stalls are related to E.coli in food in food stalls. The scientific facilities and the condition of the stalls are the dominant factors related to E.coli in food in food stalls.
Read More
T-6559
Depok : FKMUI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putih Ayu Perani; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto;Penguji: Suyud Warno Utomo, Didik Supriyono
Abstrak: TB paru merupakan salah satu prioritas nasional di Indonesia, karena berdampak luas terhadap kualitas hidup dan ekonomi, serta sering mengakibatkan kematian (Riskesdas, 2013). Di Wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara tahun 2013, jumlah penderita TB paru sebanyak 54 orang dan berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor tahun 2013, dari 9.649 rumah masih terdapat 2.588 rumah yang tidak memenuhi syarat rumah sehat yang merupakan faktor risiko terjadinya penyakit tuberkulosis.
 
Tujuan : Mengetahui hubungan antara kondisi lingkungan rumah dengan kejadian TB paru di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara. Selain itu, melihat pengaruh faktor karakteristik individu (umur, pendidikan, status gizi dan jenis kelamin) terhadap kejadian TB paru.
 
Metode : Desain penelitian yang digunakan adalah kasus control. Subjek penelitian pada kelompok kasus adalah penderita TB paru BTA (+) yang berusia 15 tahun keatas yang terdata dalam register Puskesmas (Januari-Desember 2013). Sedangkan, kelompok kontrol adalah sebagian tetangga kelompok kasus yang mempunyai riwayat tidak menderita TB paru dengan karakteristik yang kurang lebih sama dengan kelompok kasus seperti usia, jenis kelamin.
 
Hasil : Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kondisi lingkungan rumah yang berisiko terhadap kejadian TB paru adalah ventilasi (p = 0,011, OR = 5,464), pencahayaan (p = 0,043, OR = 4,030), kelembaban (p = 0,002, OR = 8,143) dan kepadatan hunian (p = 0,043, OR = 4,030). Sedangkan, karakteristik individu yang mempengaruhi kejadian TB paru adalah pendidikan (p = 0,048, OR = 3,778).
 
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kondisi lingkungan rumah (ventilasi, pencahayaan, kelembaban dan kepadatan hunian dengan kejadian TB paru. Selain itu, pendidikan juga memiliki hubungan dengan kejadian TB paru.
 

Pulmonary tuberculosis is one of the national priorities in Indonesia, because the wide-ranging impact on quality of life and economy, and often result in death. Based on data from Health Center Bogor Utara in 2013, there were 54 people suffered pulmonary tuberculosis and based on the data of Bogor City Health Department in 2013, from 9649 there is still 2,588 houses that not qualify as healthy houses, where it is a risk factor for pulmonary tuberculosis.
 
Objective : This study aims to determine the relationship between environmental conditions of house (house ventilation, temperature and humidity of house, residential density of house, lighting and type of wall and floor) with the incidence of pulmonary tuberculosis in the work area of Health Center Bogor Utara. Researcher also relates some covariate factors such as characteristics of individual (age, education, nutritional status and gender) to the research.
 
Method : The design study is a case control with subjects in cases group are patients with pulmonary TB aged above 15 years were recorded in the register data The Health Center (January-December 2013). Meanwhile, the control group are neighbors case’s group who didn’t have a history of suffering from pulmonary TB with more or less have the same characteristics with cases such as age and gender.
 
Result : From the research found that the environmental conditions of house is at risk on the occurrence of pulmonary tuberculosis is ventilated house (p = 0,011, OR = 5,464), lighting (p = 0,043, OR = 4,030), humidity (p = 0,002, OR = 8,143) and residential density of house (p = 0,043, OR = 4,030).
 
Conclusion : This study concluded that there is a relationship between the environmental conditions of house (ventilation, lighting, humidity and residential density of house) with pulmonary tuberculosis incidence. Moreover, education also has a relationship with the incidence of pulmonary tuberculosis.
Read More
S-8451
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Enina Alemina La Thersia; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Dewi Sussana, Rina Fitriani Bahar
S-6452
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fathimi; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Laila Fitria, Ema Hermawati, Didik Supriyono, Iman Surahman
Abstrak: Pendahuluan: ISPA sering disalahartikan sebagai infeksi saluran pernafasan atas, padahal ISPA tidak hanya menyerang saluran pernafasan atas namun juga mencakup saluran pernafasan bawah. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak hingga menimbulkan penyakit saluran pernafasan mulai dari hidung hingga alveoli beserta adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor karakteristik individu dan lingkungan terhadap kejadian ISPA pada balita. Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study (studi potong lintang), jumlah sampel 163 balita, lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Pancasan, waktu penelitian dari tgl 27 April-30 Mei 2019. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan 41,1% balita menderita ISPA, secara statistik variabel yang berhubungan signifikan dengan kejadian ISPA adalah jenis kelamin (OR:2,89) dan umur (OR:2,04). Kesimpulan: Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kejadian ISPA pada balita baik dari karakteristik balita, karakteristik orangtua, karakteristik lingkungan fisik rumah dan sarana pelayanan kesehatan itu sendiri. Saran: Pentingnya peran petugas kesehatan terutama meningkatkan kesadaran orangtua dalam memelihara dan menjaga kesehatan anak, memelihara kesehatan lingkungan serta adanya kerja sama lintas program serta lintas sektor
Read More
T-5604
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Sudarman; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Abdur Rahman, Laila Fitria, Ali Isha Whardana, Carolina Rusdy Akib
T-4527
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Sudarman; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Abdul Rahman, Laila Fitria, Ali Isha Whardana, Carolina Rusdy Akib
T-4529
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Norjannah; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari, Laila Fitria; Penguji: Budi Hartono, Heri Nugroho, Didik Supriyono
Abstrak: Keberadaan benzena dalam lem alas kaki ini membahayakan kesehatan para pekerja di bengkel alas kaki karena sifatnya yang toksik dan karsinogenik. Dampak yang ditimbulkan adalah terganggunya sumsum tulang yang merupakan tempat produksi sel darah merah, darah putih dan trombosit. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis hubungan pajanan benzena melalui pemeriksaan konsentrasi S-phenylmercapturic acid (S-PMA) di urin terhadap kadar trombosit pada pekerja bengkel alas. Desain dari penelitian adalah cross sectional pada pekerja pabrik alas kaki di Desa Sukajaya dengan jumlah sampel 73 pekerja. Sampel yang diambil adalah urin dan darah dari pekerja untuk mengetahui konsentrasi S-PMA dan kadar trombosit. Konsentrasi S-PMA diukur dengan alat LC-MS/MS dan trombosit dengan Automated Hematology Analyzer. Karakteristik individu dengan wawancara secara langsung. Hasil penelitian menunjukkan nilai OR=2,28 antara konsentrasi S-PMA terhadap kadar trombosit. Variabel kebiasaan olahraga dengan OR=1,58 antara olahraga tidak rutin terhadap trombosit dan konsumsi alkohol OR=1,78 antara yang mengkonsumsi terhadap kadar trombosit. Hasil uji regresi logistik multivariabel menunjukkan nilai OR=2,59 pekerja dengan konsentrasi S-PMA (>0,67 μg/g kreatinin) terhadap kadar trombosit setelah dikontrol variabel umur dan konsumsi alkohol.

The existence of benzene in the glue of footwear is endangering the health of the workers in the footwear workshop because of its toxic and carcinogenic nature. The impact is the disruption of the bone marrow which is where the production of red blood cells, white blood and platelets. The purpose of this study was to analyze the relationship of benzene exposure through the examination of S-phenylmercapturic acid (S-PMA) concentration in urine on platelet levels in base workshop workers. The design of the study was cross sectional on footwear factory workers in Sukajaya Village with a sample of 73 workers. Samples taken are urine and blood from workers to know the concentration of S-PMA and platelet levels. The concentration of S-PMA was measured by LC-MS / MS and platelets with Automated Hematology Analyzer. Individual characteristics with direct interview. The results showed the value of OR = 2.28 between S-PMA concentration to platelet level. Variables of exercise habits with OR = 1.58 between non-routine exercise on platelets and alcohol consumption OR = 1.78 among those who consume to platelet levels. Multivariable logistic regression test results showed OR = 2.59 workers with S-PMA concentration (> 0.67 μg / g creatinine) on platelet count after controlled for age and alcohol consumption. 
Read More
T-5462
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive