Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32133 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Eli Winardi; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari, Dewi Susanna
T-1914
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Markani; Pembimbing: Budi Haryanto, Haryoto Kusnoputranto
T-1997
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuyun Kurniawati; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto, Gindo Mangara Simanjuntak; Penguji: Widarso HS, I Made Djaja, Dede Mulyadi
T-2154
Depok : FKM UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Sugiarto; Pembimbing: I Made Djaja, Ririn Arminsih Wulandari
T-1928
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ibupertiwi; Pembimbing: Dewi Susanna, Bambang Wispriyono
T-2011
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yasni Rufaidah; Pembimbing: Rachmadhi Purwana; Ririn Arminsih Wulandari
T-2023
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erdinal; Pembimbing: Dewi Susanna, Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Sri Thahjani Utami, Sri Iriani, Dartini
Abstrak:

Kecamatan Kampar Kiri Tengah merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Kampar yang mempunyai angka penderita malaria klinis yang tertinggi (AMI = 79,19) dari 18 (delapan belas) kecamatan yang berada di Kabupaten Kampar. Penyakit malaria disebabkan oleh Plasmodium dan ditularkan oleh nyamuk anopheles, sp sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan dan salah satu dari sepuluh besar penyakit penyebab kematian di Indonesia, serta dapat menimbulkan kerugian di bidang sosial ekonomi. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian malaria di Kecamatan Kampar Kiri Tengah Kabupaten Kampar. Sebagai kasus adalah pasien yang berkunjung ke puskesmas dengan gejala klinis dan hasil pemeriksaan darah malaria positif, sedangkan kontrol adalah pasien yang berkunjung tanpa gejala malaria klinis, dan hasil pemeriksaan darah negatif. Jumlah kasus dan kontrol masing-masing sebanyak 69 kasus. Faktor-faktor yang diteliti adalah tempat perkembangbiakan nyamuk, pemeliharaan ternak besar, pemakaian kelambu, pemakaian obat anti nyamuk, pemakaian kawat kasa, dan pemakaian bahan penolak nyamuk (repelen). Dari hasil penelitian ini diketahui ada lima variabel yang berhubungan dengan kejadiaan malaria, yaitu tempat perkembangbiakan nyamuk dengan nilai p = 0,006 (OR 2,8 ; 95 CI 1,381 ? 5,512), pemeliharaan ternak besar nilai p = 0,001 (OR 3,2 ; 95 CI 1,650 ? 6,693), pemakaian kelambu nilai p = 0,017 (OR 2,4 ; 95 % CI 1,226 ? 4,845), penggunaan obat anti nyamuk nilai p = 0,026 (OR 2,3; 95% CI 1,158 ? 4,564), dan penggunaan kawat kasa nyamuk nilai p = 0,027 (OR 2,3 ; 95% CI 1,153 ? 4,513). Dari hasil analisis multivariat didapatkan faktor yang paling dominan adalah pemeliharaan ternak besar, dan diikuti oleh tempat perkembangbiakan nyamuk, dan pemakaian obat anti nyamuk.


Factors related to malaria prevalence in Kampar Kiri Tengah Sub District, Kampar District, Riau Province in 2005 ? 2006. Kampar Kiri Tengah Sub-District has the highest number of malaria patients (AMI: 79,19) out of 18 sub-district in Kampar district. Malaria is caused by Plasmodium and transmitted out by anopheles sp mosquitoes. Until now, malaria is a major health problem in Indonesia and is one of the top ten high fatality diseases in Indonesia, and detrimental to socio-economic field. This study utilizes a case control research design and the objective was to find out the factors related to the occurrence of malaria disease in Kampar Kiri Tengah Sub-District, Kampar District. The case group consists of patients who visited health centre and showed clinical symptoms of malaria and whose blood examination result was positive. The control group consisted of patients who do not have clinical symptoms of malaria and the blood examination is negative. The number of case group and control group is 69 patients, respectively. Factors studied are mosquito breeding sites, living next to large cattle barns, the use of bed net, anti-mosquito chemical, wire netting, and repellent. The result of the study suggested that there are five variables related to occurrence of malaria, namely mosquito breeding sites with p value = 0,006 (OR 2,8 ; 95% CI 1,381-5,512), living next to large cattle with p value = 0,001 (OR 3,2 ; 95% CI 1,650-6,693), the use of bed net with p value = 0,017 (OR 2,4 ; 95% CI 1,226 ? 4,845), the use of anti-mosquito chemicals with p value = 0,026 (OR 2,3; 95% CI 1,158 ? 4,564) and the use of wire netting with p value = 0,027 (OR 2,3 ; 95% CI 1,153 ? 4,513). Multivariate analysis showed that most dominant factors is living next to large cattle, followed by mosquito breeding sites and the use of anti-mosquito chemical.

Read More
T-2220
Depok : FKM-UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
F.X. Agus Budiyono; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari, Adang Bachtiar
T-1660
Depok : FKM UI, 2003
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Kusuma Scorpia Lestari; Pembimbing: Rachmadi Purwana; Penguji: Dewi Susanna, Ratna Djuwita, Julitasari Sundoro, Sukanda
Abstrak:

Kasus difteri yang meningkat setiap tahunnya di Kabupaten Sidoarjo merupakan masalah kesehatan yang serius. Difteri merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi namun dalam kurun tiga tahun tidak ada penurunan jumlah kasus. Hanya sedikit rumah sehat di Kabupaten Sidoarjo tahun 2010. Penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian difteri di Kabupaten Sidoarjo dengan desain case control. Dilaksanakan pada bulan April - Juni 2012 dengan menggunakan kuesioner, wawancara, observasi, dan pengukuran. Jumlah sampel sebanyak 124 responden dengan jumlah kasus sebanyak 31 dan jumlah kontrol sebanyak 93. Variabel yang diteliti adalah umur, jenis kelamin, pencahayaan alami, luas ventilasi rumah, kepadatan hunian, dinding rumah, lantai rumah, status imunisasi, status gizi, sumber penularan, mobilitas, pengetahuan, dan sikap ibu. Status gizi dan sikap ibu berhubungan dengan kejadian difteri. Variabel yang paling berpengaruh adalah sikap ibu (p value = 0,062 ; OR = 2,304). Variabel umur, jenis kelamin, pencahayaan alami, luas ventilasi rumah, dinding rumah, lantai rumah, status imunisasi, mobilitas tidak berhubungan dengan kejadian difteri. Disarankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo untuk tetap meningkatkan cakupan imunisasi dasar, memberikan informasi kepada masyarakat untuk meningkatkan asupan gizi dan meningkatkan pengetahuan tentang difteri.


  The diphtheria cases raised up in Sidoarjo District is a serious health problem. Diphtheria is a preventable disease through immunization, but in the past three years there was no decreasing number of cases. A few healthy home in Sidoarjo District in 2010. This study was to identify the related factors to diphtheria with case control design. It conducted in April - June 2012 by using questionnaire, interviews, observation, and measurement. Total sample was 124 respondents which number of case 31 respondents and number of control 93 respondents. Variables in this study were age, sex, natural lighting, ventilation wide, density residential, house wall, house floor, immunity status, nutritional status, transmission source, mobility, mother`s knowledge, and mother`s attitude. Nutritional status and mother`s attitude had related to diphtheria. The most influential variable was mother`s attitude (p value = 0,062 ; OR = 2,304). Variables age, sex, natural lighting, ventilation wide, house wall, house floor, immunity status, mobility had not relationship to diphtheria. It is suggested that Sidoarjo Health Office to increase basic immunization coverage, to inform the society to improve nutritional intake and to improve knowledge about diphtheria.

Read More
T-3595
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurholis Majid; Pembimbing: Bambang Wispriyono, Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Laila Fitria, Iwan Suwarsa, Dian Roslan Hidayat
Abstrak:

Angka kesakitan diare di Indonesia tahun 2003 diperkirakan sebesar 374 per 1.000 penduduk dan angka kesakjtan diare di Propinsi Jawa Barat tahun 1999 pada kelompok umur 1-4 tahun diperkirakan 188 per 1000 penduduk. Sedangkan angka kesakitan diare di Kabupaten Garut pada tahun 2004 diperkirakan 103 per 1000 penduduk. Kejadian diare di Puskesmas Cisurupan Kabupaten Garut dengan prevalen rate: 160 per 1000 balita. Penelitian ini merupakan kajian epidemiologi kesehatan lingkungan dengan fokus penelitian faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare yaitu variabel karakteristik ibu balita, karakteristik balita, kondisi sarana air bersih, tingkat kepadatan Ialat dan kondisi jamban dengan kejadian diare pada balita (12-59 bulan) di wilayah kerja Puskesmas Cisurupan Kabupaten Garut tahun 2006. Desain penelitian ini menggunakan studi kasus kontrol dengan menggunakan data primer. Kasus adalah balita yang telah didiagnosis dengan gejala diare dan datang ke puskesmas serta bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Cisurupan. Kontrol adalah balita yang tidak menderita diare paling Iama 2 mingu terakhir dan bertempat tinggal sama dengan kasus. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan statistik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kondisi sarana air bersih (OR=2,077 C195% : 1.066-4.045), kepadatan lalat (OR=2,139 C195%:1.137-4.021) dan kondisi jamban (OR=2,1 11CI95%:1.103-4.040) dengan kejadian diare pada balita. Sedangkan hasil uji interaksi melalui analisis regresi logistik menunjukkan tidak ada interaksi. Dari hasil penelitian terlihat faktor lingkungan merupakan faktor dominan terhadap kejadian diare. Untuk itu diperlukan peningkatan upaya-upaya inovatif dalam pengendalian lingkungan yang dilakukan bersama baik oleh masyarakat, puskesmas Cisurupan, dinas kesehatan Garut dan sektor terkait lainnya. Misalnya, upaya pemberdayaan masyarakat di bidang higyene and sanitation melalui pengembangan program klinik sanitasi dan methodology partisipatory assessment- partisipatory hygiene and sanitation transformations (MPA-PHAST). Diharapkan dengan peningkatan upaya tersebut target pencapaian IPM 80 pada tahun 2010 dapat-tercapai.

Read More
T-2431
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive