Ditemukan 37674 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC Milier pada anak. Puskesmas Garuda merupakan salah satu Puskesmas di kota Bandung yang mempunyai empat kelurahan dengan jurnlah penduduk 56883 jiwa dan cakupan imunisasi BCG tahun 1999 adalah 62,75 pada tahun 2001 terdapat TB Paru dengan BTA positif 24 orang, BTA negatif dengan Rongent positif 34 orang, sedangkan untuk bayi berusia 0-1 tahun TB Paru dengan BTA positif 10 orang dan TB paru dengan Rongent positif terdapat 35 orang.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemanfaatan pelayanan imunisasi BCG di Puskesmas Garuda.Penelitian menggunakan desain Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi berusia 2 - 12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Garuda, jumlah sampel sebanyak 100, sampel diambil proporsional random sampling.Hasil penelitian ini memperlihatkan sebanyak 56 % responder memanfaatkan pelayanan imunisasi BCG. Pada basil analisa bivariat dari 9 variabel yang diteliti dan 5 variabel yaitu pengetahuan, pendidikan, pekerjaan, umur, dan dukungan suami/keluarga. berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan imunisasi BCG, hasil analisa multivariat regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang yang paling dominan berhubungan adalah pengetahuan setelah dikontrol oleh pendidikan dan umur ibu.Saran yang diberikan adalah perlu peningkatan pengetahuan tentang imunisasi BCC berupa penyuluhan secara terencana, teratur sesuai dengan pendidikan dan umur terhadap ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan serta ibu yang mempunyai anak bayi juga rnemberikan bimbingan dan motivasi kepada kader agar kader mempunyai kemampuan untuk memotivasi terhadap ibu yang mempunyai bayi untuk memanfaatkan pelayanan imunisasi.Daftar bacaan : 48 (1974 - 2001)
Factors Related to Mother Behavior on BCG Immunization Service Usage in Garuda Health Center Working Area in Andir sub-district City of Bandung 2002BCG immunization provides active immunization to Milier Tuberculosis for children. Garuda health center is one of health certers in Bandung city which cover four villages with total population 56883 and the BCG immunization coverage in 1999 is 62,75 %. In 2001 have found 24 person with positive fast acid bacilli (BTA positif), 34 person with negative fast acid bacilli and positive by x-ray, whereas in infant age 0-1 year have found 10 lung TB infants with positive acid fast bacilli and 35 Lung TB infants with positive x-ray.Objective of this study is to find out factors that related to mother behavior on BCG immunization service usage in Garuda Health Center.This study using cross sectional design, the population is mother who have infant aged 2-12 month in working area of Garuda Health Center, total sample is 100 sample taken by proportional random sampling.The result of this study shows 56% respondens using BCG immunization service. From bivariate anlysis 5 from 9 variables, which are, knowledge, education, occupation, age, and husband support have relation with immunization service usage, from logistic regression multivariate analysis, shows that the most dominant variable which related is knowledge after controlled by education and mother age.This study recommeds the knowledge improvement about immunization by plenned spreading information that suittable to mother education and uge also guidance and motivation to volunteers to motivate mother who have infant to use immunization service.Bibliography : 48 (1974-2001)
ABSTRAK Visi pcmbangunan kesehatan di Kota Bandung adalah tercapainya Kclurahan Sehat tahun 2005, Kecamatan Sehat 2006 clan Bandlmg Sehat 2007. Dalam kenyataannya hingga tahun 2005, cakupan rumah tangga sehat masih l4,14% sehingga pencapaian kelurahan kelurahan sehat hanya sebanyak 6,46% di Kota Bandung. Permasalahannya antara lain karena perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bcrsih dan sehat. Pcnelitian Lentang penyebab rendahnya cakupan kelumhan sehat yang dihubungkan dengan faktor-faktor yang mcnyebabkan terbentuknya perilaku kesehatan masyarakat, selarna ini belum pemah dilakukan. Pcnelitian ini menggunakan rancangan suvei (cross sectional), dengan sampel sebanyak 192 rumah tangga yang terpilih secara random berdasarkan metode klaster. Unit analisisnya adalah ibu rumah tangga dengan kriteria inklusi mempmmyai anak usia 6 bulan - 5 tahun dan bersedia ikut penelitian. ' ' Hasil uji univaniat menunjukkan bahwa gambaran perilaku masyarakat yang sudah baik scbesar 64,6% dan kumng baik 35,4%. Hasil uji bivariat menunjukkan faktor predisposisi yang berhubungan bennakna adalah pendidikan, status ekonomi, pcngetahuan dan sikap; Faktor pemungkin yang berhubungan berrnakna adalah kctersediaan fasilitas kesehatan, ketcrscdiaan biaya kesehatan dan komitmen terhadap kesehatan; Faktor pcnguat yang berhubungan bermakna adalah dukungan pctugas puskesmas dan dukungan forum masyarakat. Sikap ibu merupakan variabel yang paling dominan pada komposit indikator perilaku masyarakat dalam mewujudkan kelurahan schat. Adapun pendidikan; status ekonomi; pengetahuan; sikap; dukungan petugas puskesmas; dukungan forum masyarakat merupakan variabcl yang paling dominan berhubungan dengan masing- masing indikator dari perilaku masyarakat dalam mewujudkan kelurahan sehat. Mengacu pada kcsimpulan tersebut, penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut: 1) Mcningkatkan Advokasi kepada pemerintah legislatif, donor agency, LSM, PT, organisasi masyarakat untuk dukungan kebijakan dan alokasi anggaran; 2) Menjalin kemitraan dengan mitra potensial untuk mengatasi masalah bidang kesehatan seperli LSM dan media massa; 3) Melalcukan standarisasi ketenagaan promosi keseharan; 4) Melakukan evaluasi perilaku sehat masyarakat melalui kegiatan pembinaan rutin dan peningkatan sistem pencatatan dan pelaporan.
ABSTRACT The vision of healthy development in Bandung 2006 is to achieve Healthy Sub District 2005, Healthy District 2006, and Healthy Bandung 2007. In reality, until 2005, only achieving of scope of healthy homes about l4,l4% and 6,46% healthy sub district in Bandung. This problem is caused by the behaviour of community with less supporting for health and neat life pattern. The research about the motive of low achieving healthy sub district that is related with factors of behaviour that contribute to perform community health behaviour, during this time is never done. This research uses survey planning (cross sectional), with mother sample having child have age 6 months - 5 years counted 192 homes in selected sub district by cluster sampling methode. U The results of univariate test indicates that the portrayal of health community behaviour about 64,6% and 35,4% of community less supporting for health and neat life pattern. The results of bivariatc tests indicates that predisposing factors which significantly related are education, economic status, knowledge and attitude; Enabling factors significantly related are availability of health facilities, availability of health cost and commitment to health; Reinforing factors which significantly related are public health centre officer support and public forum support. Mother attitude represent dominant factor is significantly relation with composit community behaviour indicator in order to achieve healthy sub district. Education; economic status; knowledge; attitude; public health centre ofiicer support; public fomm support represent dominant factor is signilicantly relation with each community behaviour indicator in order to achieve healthy sub district. As according to the conclusion, writer raise some the following suggestion 1 1) Increasing advocacy to legistlatif government, agency donor, public independent agency, education institute and public origanization for health administrative and budget support; 2) Building partnership with potential partner such as public independent agency and mass media to influence a health problem; 3) Standarization for health promotion officer; 4) Evaluating community health behaviour through monitoring, reporting and recording system.
