Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 36696 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yuni Amalia; Pembimbing: Endang Laksminingsih; Penguji: Trini Sudiarti, Eti Rohati
S-9676
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reny Hariyani Tandi Liling; Pembimbing: Endang Laksminingsih; Penguji: Siti Arifah Pudjonarti, Eti Rohati
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang kegemukan serta faktor-faktor penyebabkegemukan pada siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 6 di Jakarta Utara. Tujuan daripenelitian ini untuk mengetahui besaran prevalensi kegemukan dan membuktikan durasitidur sebagai faktor dominan dari kegemukan pada populasi studi. Penelitian inimenggunakan desain penelitian studi cross sectional. Proses pengambilan data meliputipengukuran antropometri menggunakan timbangan berat badan yang telah divalidasiserta microtoise, wawancara food recall 24 jam, pengisian kuesioner untuk mengetahuiinformasi terkait aktivitas fisik, pola makan, dan durasi tidur. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa terdapat 52,3% siswa-siswi yang gemuk (IMT/U Z-score >1,00standar deviasi). Faktor risiko yang berhubungan dengan kegemukan ialah durasi tidur.Peneliti merekomendasikan agar dilakukan edukasi mengenai Gerakan Masyarakat Sehat(GERMAS) pada siswa-siswi.
Kata kunci: Status gizi; Kegemukan; Anak Sekolah; Durasi Tidur
This study discusses the obesity and factors causing obesity in 6th grade elementary schoolstudents in North Jakarta. The purposes of this study were to determine the prevalence ofobesity and prove the priority to sleep as the dominant factor of obesity in the studypopulation. This study used cross sectional study design. The data collection processincludes anthropometric measurements using validated weight scales and microtoise, 24-hour food recall interview, filling out questionnaires to find out related information, diet,and sleep duration. The results showed that there were 52.3% students having obesity(IMT/U Z-score> 1.00 standard deviation). The factors associated with obesity is sleepduration. Researcher recommends to educate students about Gerakan Masyarakat Sehat(GERMAS) to students.
Key words: Nutritional status; Obesity; School children; Sleep duration.
Read More
S-9791
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reratri Andadari; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Ahmad Syafiq, Anies Irawati
S-9806
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Febriani; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Siti Arifah Pudjonarti, Nurfi Afriansyah
Abstrak: Prevalensi kejadian kegemukan anak usia sekolah dasar di Jakarta Pusat melebihi angka prevalensi nasional yakni sebesar 29.7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian kegemukan pada siswa-siswi SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat tahun 2017. Penelitian ini juga meneliti hubungan konsumsi fast food, minuman manis kemasan bergula, makanan jajanan, konsumsi sayur dan buah, durasi menonton TV dan faktor lainnya dengan kejadian kegemukan pada siswa-siswi SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat tahun 2017. Desain pada penelitian ini adalah cross-sectional dengan melibatkan 145 siswa-siswi kelas 3, 4, dan 5 SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat. Penelitian dilakukan pada bulan Maret-Mei 2017. Data diambil dengan cara melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan, pengisian kuesioner, serta wawancara Food Frequency Questionnaire dan 24-hour food recall. Data yang terkumpul diolah dan dianalisis secara univariat, bivariat, serta multivariat. Ditemukan prevalensi kegemukan di SD Perguruan Cikini Jakarta Pusat Tahun 2017 sebesar 41.4%. Berdasarkan uji regresi logistik, hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi fast food merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian kegemukan pada siswa-siswi SD Perguruan Cikini tahun 2017. Siswa yang mengonsumsi fast food > 3 kali/minggu memiliki risiko 2.416 kali mengalami kegemukan dibandingkan dengan siswa yang mengonsumsi fast food ≤ 3 kali/minggu. Perlu dilakukan upaya edukasi gizi mengenai gizi seimbang untuk mengurangi konsumsi fast food dan faktor penyebab kegemukan lainnya, pemantauan status gizi secara rutin, dan pengawasan terhadap penjualan makanan dan minuman di sekolah.
Kata kunci : Kegemukan, Fast Food, Minuman Manis Kemasan Bergula, Anak Sekolah Dasar
Read More
S-9366
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novialiana Sari; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Suharyati
Abstrak: Dampak kesehatan yang dapat disebabkan oleh kegemukan saat remaja adalah meningkatnya risiko terkena diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskular, osteoarthritis, stroke, dan beberapa macam kanker. Prevalensi kejadian kegemukan remaja di DKI Jakarta tahun 2018 sebesar 13,5%. Tujuan utama penelitian ini adalah mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian kegemukan pada siswa-siswi di SMAS Bunda Mulia Jakarta pada tahun 2019. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Jumlah responden yang terlibat sebanyak 150 siswa kelas X dan XI SMA. Data diambil dengan melakukan proses pengukuran tinggi badan dan berat badan, pengisian kuesioner serta wawancara recall makanan 2x24 jam. Data yang terkumpul akan diolah secara univariat, bivariat (chi square dan uji t independen), dan multivariat (uji regresi logistik ganda). Prevalensi kegemukan di SMAS Bunda Mulia Jakarta tahun 2019 sebesar 35,3%. Faktor dominan pada penelitian ini adalah aktivitas fisik. Siswa dengan tingkat aktivitas fisik kurang memiliki risiko 6,9 untuk kegemukan dibanding dengan siswa yang memiliki tingkat aktivitas fisik cukup. Perlu dilakukan upaya pemantauan status gizi rutin setiap 6 bulan sekali, pemberian edukasi gizi seimbang, meningkatkan aktivitas fisik di sekolah serta manajemen stres di sekolah.
Read More
S-10123
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Risma Berliana; Pembimbing: Siti Arifah Pudjonarti; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Engkus Kusdinar Achmad
Abstrak: Status gizi lebih menjadi masalah kesehatan global dan membawa dampak buruk bagi kesehatan maupun psikososial bagi remaja. Prevalensi kegemukan dan obesitas pada anak usia 5-12 tahun di Jakarta Utara tahun 2018 sebesar 29.03%, yang mana angka ini melampaui prevalensi nasional dan provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini membahas mengenai faktor yang berkaitan dengan kejadian status gizi lebih berdasarkan pengukuran persen lemak tubuh pada siswi kelas 6 sekolah dasar di Jakarta Utara pada tahun 2018. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari penelitian tentang kegemukan dan obesitas pada anak sekolah dasar dengan indikator indeks massa tubuh menurut umur. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 25.43% siswi di Jakarta Utara mengalami status gizi lebih. Terdapat perbedaan proporsi yang signifikan antara asupan lemak (p-value 0.015) dan status menarche (p-value 0.006) terhadap kejadian status gizi lebih, dengan status menarche sebagai faktor dominan. Tidak terdapat perbedaan yang signfikan antara asupan energi, asupan protein, asupan karbohidrat, kebiasaan sarapan, konsumsi buah dan sayuran, konsumsi minuman manis dalam kemasan, aktivitas fisik, durasi menonton TV, dan menggunakan gawai dengan kejadian status gizi lebih. Hasil penelitian ini menyarankan bahwa perlu dilakukan edukasi terkait pola makan seimbang dan aktivitas fisik bagi remaja putri untuk menjaga status gizi normal.
Kata kunci: Status gizi lebih, remaja putri, asupan lemak, status menarche

Over nutritional status has been the global health problem and will become a negative impact on health and psychosocial for adolescents. Based on Riskesdas 2018, prevalence of overweight and obesity in children aged 5-12 years in North Jakarta is 29.03%, which is higher prevalence than the national and province DKI Jakarta. This research objectively investigated factors that related with over nutritional status in grade 6 elementary school students in North Jakarta in 2018 that used body fat percentage assessment. This study used secondary data from rencetly research about obesity in student grade 6 elementary school in North Jakarta. This study used a cross sectional method. The results showed that 25.43% of female students in North Jakarta changed obesity. There was a significant difference between fat intake (p-value 0.015) and menstrual status (p-value 0.006) to the incidence of over nutritional status, with menstrual status as a dominant factor. There is no significant proportional differences between energy intake, protein intake, carbohydrate intake, breakfast, fruit and vegetable consumption, consumption of sugar sweetened beverages, physical activity, TV viewing and gadget time, with over nutritional status. The results of this study prove that education related to balanced diet and physical activity is important for adolescent women according their needs to normal nutritional status.
Key words: Over nutritional status, adolescent female, fat intake, and menstrual status
Read More
S-10265
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lulitabuti Purwaningsih; Pembimbing: Endang Laksminingsih; Penguji: Kusharisupeni Djokosujono, Rahmawati
Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai usia menarche dini dan faktor-faktor yang berhubungan pada siswi kelas 6 Sekolah Dasar di Jakarta Utara. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui distribusi usia menarche serta membuktikan keterpaparan media elektronik sebagai faktor dominan dari usia menarche dini pada populasi studi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengukuran antropometri menggunakan timbangan berat badan, microtoise, BIA, wawancara food recall 1 x 24 jam, serta pengisian kuesioner untuk mengetahui data aktivitas fisik, keterpaparan media elektronik, usia menarche ibu, serta karakteristik orang tua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 45,8% responden yang sudah menarche mengalaminya pada usia dini. Faktor yang paling berhubungan dengan usia menarche adalah keterpaparan media elektronik. Peneliti menyarankan untuk mempertegas aturan mengenai tayangan anak, memantau anak dalam penggunaan media elektronik, serta memantau status gizi anak. Kata kunci: Menarche; Anak Sekolah; Keterpaparan Media Elektronik
Read More
S-9889
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mison Maryanto Rante; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Engkus Kusdinar, Iskandar
Abstrak: Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan nilai estimasi VO2max siswa/siswi Sekolah Khusus Olahragawan Ragunan Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional yang dilakukan pada 110 responden. Nilai estimasi VO2max diperoleh melalui metode pengukuran tidak langsung menggunakan tes Balke 15 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai estimasi VO2max responden laki-laki (47,33 ± 4,29 ml/kg/menit) lebih tinggi dibandingkan dengan responden perempuan (40,97 ± 4,54 ml/kg/menit). Variabel yang memiliki hubungan bermakna secara signifikan dengan nilai estimasi VO2max pada penelitian ini adalah jenis kelamin, status gizi (Z-skor IMT/U dan persen lemak tubuh), asupan vitamin B2, dan aktivitas fisik. Hasil analisis multivariat menggunakan uji regresi linear ganda memperoleh model prediksi nilai VO2max = 33,78 + (6,31 x jenis kelamin) – (1,52 x Z-skor IMT/U) + (2,73 x aktivitas fisik). Variabel dominan dalam menentukan besar nilai estimasi VO2max dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik. Status gizi yang baik dan aktivitas fisik yang teratur diperlukan untuk mencapai nilai VO2max yang baik.
 

This study aims to determine the dominant factor estimated VO2max value of Sekolah Khusus Olahragawan Jakarta student’s. This study used cross sectional design and conducted on 110 students. Estimated VO2max obtained by indirect measurement method using Balke 15 minutes test. The results showed that the average value of the estimated VO2max of male respondents (47.33 ± 4.29 ml/kg/min) is higher than female respondents (40.97 ± 4.54 ml/kg/min). Variables that have a statistically significant relationship with estimated VO2max value in this study were gender, nutritional status (Z-score BMI-for-age and percent body fat), vitamin B2 intake, and physical activity. Multivariate analysis with multiple linear regression models to obtain the predictive value of VO2max = 33.78 + (6.31 x gender) - (1.52 x Z-score BMI-for-age) + (2.73 x physical activity). Dominant variable in determining the value of the estimated VO2max in this study is a physical activity. Good nutritional status, and regular physical activity required to achieve a good VO2max value.
Read More
S-7933
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gusti Indah Lestari; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra
S-9720
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Winda Natasya; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Eko Aditya Meinarno, Salimar
Abstrak: Gangguan mental emosional merupakan keadaan penderitaan emosional atau perubahan psikologis yang dialami seseorang ditandai dengan adanya gejala depresi, kecemasan, dan perasaan tidak enak (rasa lelah, sulit tidur, kehilangan motivasi). Hubungan antara faktor pola makan dan gaya hidup terhadap kesehatan mental mulai menjadi perhatian belakangan ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor dominan yang memengaruhi kejadian gangguan mental emosional pada siswasiswi SMA Negeri 1 Jakarta tahun 2018. Penelitian dilakukan secara kuantitatif dengan metode cross sectional, menggunakan data primer yang diperoleh melalui pengisian kuesioner, pengukuran antropometri, dan wawancara food recall 1x24 jam dari 156 responden yang dipilih dengan cara nonprobability sampling (consecutive sampling). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 34,6% responden mengalami gangguan mental emosional. Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan uji chi square ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara kualitas diet, moderasi diet, balansi diet, dan uang saku dengan kejadian gangguan mental emosional pada responden. Moderasi diet ditemukan sebagai faktor dominan dari kejadian gangguan mental emosional pada siswasiswi SMA Negeri 1 Jakarta tahun 2018. Siswa-siswi yang moderasi dietnya buruk atau dengan kata lain mengonsumsi total lemak, lemak jenuh, kolesterol, natrium, dan makanan kalori kosong (gula, minyak, alkohol) secara berlebih berisiko 3,628 kali besar mengalami kejadian gangguan mental emosional dibandingkan yang memiliki moderasi diet baik. Perlu dilakukan upaya edukasi mengenai pentingnya diet yang berkualitas terutama dibagian moderasi dan faktor risiko lainnya sebagai upaya pencegahan terjadinya gangguan mental emosional serta gangguan mental yang lebih serius. Kata kunci : Gangguan mental emosional, faktor terkait gizi, moderasi diet, kualitas diet, anak sekolah menengah atas Psychological distress is a state of emotional suffering or psychological changes experienced by a person characterized by symptoms of depression, anxiety, and feelings of unease (fatigue, sleeplessness, loss of motivation). The relationship between dietary and lifestyle factors to mental health began to be a concern lately. The purpose of this study is to determine the dominant factors that affect the prevalence of psychological distress in the students of SMA Negeri 1 Jakarta in 2018. The study was conducted quantitatively by cross sectional method, using primary data obtained through questionnaires, anthropometric measurements, and interview food recall 1x24 hours from 156 respondents selected by nonprobability sampling (consecutive sampling). The results showed that as much as 34.6% of respondents experiencing psychological distress. The results of bivariate analysis with chi square test found significant relationship between diet quality, dietary moderation, dietary balance, and allowance with the incidence of psychological distress in respondents. Dietary moderation was found to be the dominant factor of psychological distress in high school students of SMA Negeri 1 Jakarta 2018. Students with poor dietary moderation or in other words consumed total fat, saturated fat, cholesterol, sodium, and empty calorie foods (sugar, oil, alcohol) excessively are at risk 3,628 times bigger to experience psychological distress than those with good dietary moderation. Educational efforts need to be made about the importance of quality diet, especially in the moderation and other significant risk factors as an effort to prevent the incidence of psychological distress and more serious mental disorders. Key word : Psychological distress, nutrition related factors, dietary moderation, diet quality, high school students
Read More
S-9715
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive