Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 40323 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Alfina Hapsari; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Indri Hapsari Susilowati, M. Mushanif Mukti, Mohammad Rifki Rosady
Abstrak:

ABSTRAK Nama : Alfina Hapsari Program Studi : Keselamatan dan Kesehatan Kerja Judul : Analisis Safety Leadership Pada Posisi Unit Pelaksana, Unit Pengelolaan Konstruksi, Pimpinan Proyek, Pimpinan Divisi, dan Pimpinan Departemen Operasi Proyek Infrastruktur di PT.X (Kontraktor Konstruksi) Tahun 2018 Pembimbing : Dadan Erwandi, S.Psi., M.Psi Industri jasa konstruksi memiliki resiko kecelakaan kerja yang tinggi. Sepanjang Agustus 2017 hingga Februari 2018, telah terjadi tiga belas kecelakaan konstruksi dengan tiga kasus fatality accident pada proyek pekerjaan jalan tol dan jalan rel di Indonesia. Safety leadership merupakan salah satu komponen penting dalam meningkatkan kinerja Kesehatan, Keselamatan, Keamanan dan Lingkungan (K3L). Penelitian ini mengkaji safety leadership model pada posisi pimpinan di proyek dan departemen operasi proyek infrastruktur PT X yang bergerak di bidang kontraktor konstruksi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif berdasarkan dua variabel utama dari safety leadership, yaitu leadership style (transformational leadership) dan best practices. Data penelitian didapatkan dari kuesioner dan wawancara pada subyek penelitian serta observasi mengenai penerapan K3L di lokasi proyek PT X pada bulan April – Mei 2018. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa safety leadership masih kurang menonjol kecuali pada posisi General Manager. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman mengenai kebijakan K3L, kurangnya komunikasi, lemahnya konsistensi dan komitmen penerapan K3L, serta kurangnya tindakan proaktif dan inisiatif saat menghadapi masalah K3L. Hal yang dapat diterapkan untuk meningkatkan safety leadership tersebut antara lain dengan menyusun dan melaksanakan program pelatihan safety leadership bagi semua level pimpinan serta menjaga monitoring pelaksanaan program K3L di tempat kerja. Kata kunci: Safety Leadership, Transformational Leadership, Best Practices, K3L


ABSTRACT Name : Alfina Hapsari Study Program : Occupational Health and Safety Title : Safety Leadership Analysis in The Position of Implementation Unit, Construction Management Unit, Project Manager, Division Manager, and Operation Department Manager of Infrastructure Project at PT.X (Construction Contractor) in 2018 Consellor : Dadan Erwandi, S.Psi., M.Psi. The construction industry has a high risk of occupational injury. Throughout August 2017 to February 2018, there had been thirteen construction accidents with three cases of fatality accidents in toll road and rail road projects in Indonesia. Safety Leadership is one of the important components in improving Safety, Health and Environment (SHE) performance. This study examines Safety Leadership Model at the lead position in the project and the operations department of the infrastructure project at PT X as a Construction Contractor Company. This study was a descriptive research with quantitative method based on two main variables of Safety Leadership, those are Leadership Style and Best Practice. Research data obtained from questionnaires, interviews, and observations on the application of SHE at PT X’s project location in April - May 2018. This research obtained that Safety Leadership is still weak except The General Manager. This is due to lacks of understanding of SHE policies, communication, consistency and commitment to the implementation of SHE, proactive and initiative action when facing SHE issues. This suggests that company should improve by preparing and implementing Safety Leadership training program for all manager levels as well as maintaining the monitoring of SHE program implementation in the workplace. Keywords: Safety Leadership, Transformational Leadership, Best Practices, SHE

Read More
T-5230
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Budi Santoso; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Widura Imam Mustopo
Abstrak:
Pengeboran panas bumi, sumur minyak dan gas sangat dikenal sebagai proyek dengan risiko kerja yang tinggi dan membutuhkan biaya yang sangat besar. Beberapa penelitian menunjukkan secara kuat bahwa manajemen kepemimpinan keselamatan kerja mempengaruhi sukses dari behavioral safety processes. Peran kepemimpinan di departemen Drilling dalam mengerjakan projek pengeboran akan menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan terkait dengan hasil positif keselamatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif untuk melakukan analisis tiga faktor yang berpengaruh terhadap safety leadership yaitu personality, transformational leadership style, dan best practices pada posisi Head dan Assistant Head. Pengambilan data dilakukan pada bulan April-Juli 2020 di departemen Drilling PT. X melalui wawancara mendalam, telaah dokumen dan pengamatan.
Hasil penelitian menunjukkan karakteristik sikap (personality) yang dimiliki oleh pimpinan kurang optimal pada karakteristik ketahanan emosi, bersikap terbuka, berorientasi pada pembelajaran dan sikap berhati-hati. Karakteristik gaya kepemimpinan transformasional pada pimpinan kurang optimal pada karakteristik ikut terlibat. Karakteristik praktik terbaik yang dimiliki oleh para pimpinan masih kurang optimal pada karakteristik tanggung jawab. Untuk meningkatkan karakteristik safety leadership, maka perlu adanya pelatihan ulang mengenai safety leadership bagi para pimpinan untuk menyegarkan kembali pemahaman yang kurang optimal tentang safety leadership, mengkaji ulang job description yang ada dan mengembangkan Job description safety leadership yang lebih terukur dan penilaian atau audit safety leadership di departemen drilling PT. X.

Geothermal, oil and gas drilling are known as projects with high work risks and require high costs. Several studies strongly indicate that safety leadership management influences the success of behavioral safety processes. The leadership role in the Drilling department in working on drilling projects will be one of the benchmarks of success related to positive safety outcomes. This study is a qualitative method approach to analyze three factors that influence safety leadership, namely personality, transformational leadership style, and best practices in the position of Head and Assistant Head. Data was collected in April-July 2020 in the Drilling department of PT. X through in-depth interviews, document review and observation.
The results showed the characteristics of personality possessed by the leader is less than optimal on the characteristics of emotional resilience, extroversion, learning orientation and conscientiousness. The characteristics of transformational leadership styles are less than optimal on the characteristics of Engaging. Characteristics of best practices are still not optimal in terms of accountability characteristics. To improve the characteristics of safety leadership, it is necessary to have retraining on safety leadership for leaders to refresh the suboptimal understanding of safety leadership, review existing job descriptions and develop a more measured Job description of safety leadership and an assessment or audit of safety leadership in drilling department of PT. X.
Read More
T-5936
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Evelyn; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Muhammad Yuliansya Idul Adha
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang analisis hubungan faktor risiko pekerjaan dan nonpekerjaan terhadap kelelahan pekerja konstruksi di suatu proyek bangunan tingkat tinggidi wilayah Jakarta. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan di sektorkonstruksi salah satunya kelelahan. Kelelahan dapat dipengaruhi oleh faktor risikopekerjaan maupun non pekerjaan. Analisis hubungan antara faktor risiko dengankelelahan yang terjadi menjadi penting sebagai baseline data dalam upaya mengurangikecelakaan di sektor konstruksi. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desainpotong lintang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat hubungan yangsignifikan antara faktor risiko pekerjaan: lama kerja, faktor psikososial (effort, Reward,dukungan sosial, kepuasan kerja, stress kerja) dan faktor non pekerjaan (kuantitas dankualitas tidur) terhadap terjadinya kelelahan pekerja konstruksi Proyek X.
Kata kunci:Kelelahan, konstruksi, faktor risiko pekerjaan, faktor risiko non pekerjaan
This thesis discusses the analysis of work related dan non work related risk factorstowards fatigue of construction workers in a high-rise building project in the Jakarta.Many factors that cause accidents in the construction sector, one of them is fatigue canbe affected by work and non-job risk factors. Analysis of the relationship between riskfactors and fatigue that occurs becomes important as a baseline of data in an effort toreduce accidents in the construction sector. This research is a quantitative research withcross sectional design. The results of this study indicate that there is a significantrelationship between occupational risk factors: duration of work, psychosocial factors(effort, Reward, social support, job satisfaction, work stress) and non-work factors(quantity and quality of sleep) to the fatigue of Project X construction workers.
Key words:Fatigue, construction, work related risk factor, non work related risk factor.
Read More
S-10146
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Florence Ayu Khodijah; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Mila Tejamaya, Yadi Candiaman
S-8803
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
M. Rahmanda Lintang Putranto; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Mufti Wirawan, Chandra Satrya, Christofel, L. Kukuh Prabowo
Abstrak: Konstruksi merupakan salah satu sektor yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi, pada tahun 2020 sektor ini menyumbang sebesar 55,2% angka kecelakaan. Faktor manusia menjadi salah faktor penyebab kecelakaan kerja, data menyatakan bahwa pada sektor konstruksi didapatkan 70% kecelakaan kerja terjadi karena tindakan tidak aman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat tingkat persepsi risiko dari Proyek Z PT X, melihat hubungan antara variable bebas dengan variable terikat, dan menjelaskan kondisi persepsi risiko dengan program yang telah dijalankan oleh Proyek Z. Penelitian ini adalah penelitian semi-kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 82 orang dengan besar sampel 67 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas persepsi dari pekerja di Proyek Z buruk (55,7%). Variabel risk voluntarily, immediacy of effect, knowledge of risk, catastrophic potential, dan severity of consequences memiliki persentase buruk paling besar, dan terdapat hubungan yang signifikan pada semua variabel penelitian. Hasil analisis multivariate menjelaskan 4 variabel memiliki hubungan paling bermakna yaitu immediacy of effect, catastrophic potential, common dread, dan severity of consequences. Untuk solusi jangka pendek proyek Z dapat melakukan peningkatan pengawasan pada pekerjaan yang memiliki risiko tinggi, untuk jangka Panjang Proyek Z bisa meningkatkan perencanaan terkait identifikasi bahaya dan risiko lalu mengkomunikasikan kepada seluruh pekerja
Construction is one of the sectors that has a high risk of work accidents, in 2020 this sector has 55.2% accident rate. Human factor is one of the factors causing work accidents, 70% of work accidents occur due to unsafe actions. The purpose of this study is to see the Project Z PT X risk perception level, the relationship between independent and dependent variable, and to explain the condition of risk perception that has been run by Project Z. This research is a semi-quantitative study with a cross-sectional design. The population of this study was 82 people with a sample size of 67 people. The results showed that most workers perception in Project Z were bad (55.7%). Risk voluntarily, immediacy of effect, knowledge of risk, catastrophic potential, and severity of consequences have the largest bad percentage, and there is a significant relationship on all research variables. Multivariate analysis explained that 4 variables had the most significant relationship, namely immediacy of effect, catastrophic potential, common dread, and severity of consequences. For short-term solutions, Project Z can improve supervision on high risk categorized job, for long term Project Z can improve hazard and risk identification and communicating them to all workers
Read More
T-6300
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anugrah Budi Utama; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Robiana Modjo, Indri Hapsari Susilowati, Dwi Dian Oktaviani, Lorencius Kukuh Prabowo
Abstrak: Tahun 2020 angka kecelakaan kerja di Indonesia mencapai 221.740 kasus. Salah satu faktor yang mempengaruhi kecelakaan adalah iklim keselamatan kerja. Iklim keselamatan dapat dipengaruhi oleh faktor demografi (umur, jenis kelamin, jabatan, tingkat pendidikan, dan masa kerja). Terkait dengan iklim keselamatan kerja, di PT X belum pernah dilakukan pada proyek pengelolaan alat. Proyek Y adalah pilot project pengelolaan alat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis iklim keselamatan kerja di konstruksi PT X proyek Y. Penelitian cross sectional ini menggunakan kuesioner NOSACQ-50 untuk mengukur iklim keselamatan dan wawancara untuk triangulasi dan validasi data. Total pekerja di Proyek Y adalah 114 pekerja. Semua pekerja menjadi responden kuesioner NOSACQ-50, sedangkan informan kunci terdiri dari lima orang. Tingkat iklim keselamatan kerja di konstruksi PT X proyek Y adalah 3,03 yang termasuk kategori baik. Ada perbedaan signifikan pada iklim keselamatan berdasarkan jabatan dan tingkat Pendidikan pekerja. Iklim kerja tidak berhubungan signifikan dengan umur pekerja, meskipun berhubungan signifikan dengan masa kerja
Read More
T-6426
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ovitya Nivo Firdareza; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra; Hairuddin Bangun Prasetyo
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan intensitas kebisingan dengan tekanan darah pekerja konstruksi di proyek A PT. X tahun 2022 dengan adanya variabel-variabel confounding berupa karakteristik pekerja (usia, riwayat keturunan, masa kerja, Indeks Massa Tubuh (IMT), dan stress) dan perilaku pekerja (kebiasaan merokok, konsumsi garam, dan penggunaan APD). Penelitian menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 175 orang pekerja. Data intensitas kebisingan didapatkan dari pengukuran langsung menggunakan sound level meter. Data tekanan darah didapatkan dengan mengunakan data primer menggunakan tensimeter digital. Berdasarkan uji chi-square, terdapat hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan tekanan darah pekerja (P-value = 0,001 OR = 5,772 ). Variabel lain yang diamati tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan tekanan darah.
This study aims to analyze the relationship between noise intensity and blood pressure of construction workers in project A PT. X in 2022 with confounding variables in the form of worker characteristics (age, hereditary history, years of service, Body Mass Index (BMI), and stress) and worker behavior (smoking behavior, salt consumption, and use of PPE). The study used quantitative research methods with a cross-sectional study design. The number of samples in this study were 175 workers. Noise intensity data obtained from direct measurements using a sound level meter. Blood pressure data was obtained using primary data using a digital sphygmomanometer. Based on the chi-square test, there is a significant relationship between noise intensity and worker?s blood pressure (P-value = 0.001 OR = 5.772 ). Other variables observed did not show a significant relationship with blood pressure.
Read More
S-11121
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nusyulia Nurfita; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Ahmad Safrodin
Abstrak: Pekerja konstruksi berisiko untuk mengalami gangguan otot rangka. Tujuan penelitianini adalah untuk menganalisis faktor risiko dari gejala gangguan otot rangka padapekerja konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2018 denganmelibatkan156 pekerja. Desain dari peneltian inia dalah cross sectional. Pengambilandata dilakukan dengan menggunakan QEC, kombinasi kuesioner psikososial, NMQ, luxmeter, dan WBGT. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikanantara faktor individu (jenis pekerjaan dan status merokok) dengan gejala gangguan ototrangka. Tingkat risiko yang berhubungan dangan gejala gangguan otot rangka adalahpada tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi.. Sedangkan pada faktor psikososial yangberhubungan dengan gejala gangguan otot rangka adalah tuntutan kerja dan dukunganrekan. Oleh karena itu perlu dilakukan perubahan dan intervensi untuk mengurangirisiko pada gangguan otot rangka melalui beberapa pengendalian terutama faktor fisikdan psikososial.
Kata kunci: Gejala gangguan otot rangka, ergonomi, pekerja konstruksi, faktor fisik,faktor psikososial
Construction workers are at risk to develop musculoskeletal disorders. The purpose ofthis research is to analyze risk factors of musculoskeletal symptomps in constructionworkers. The research was conducted in March-April 2018 involving 156 workers. Thedesign of this research is cross-sectional. Data was collected with QEC, combination ofpsychosocial questionnaire, NMQ, lux meter, and WBGT. The results show that thereare significant association between the individual factors (type of work and smoking)with the musculoskeletal symptomps. The level of risk associated with muskeletalsymptoms are high and very high risk level. While the the psychosocial factorsassociated with musculoskeletal symptoms are high job demands and low co-workerssupport. Therefore it is necessary to make changes and interventions to reduce the riskmusculoskeletal disorder through some control, especially physical and psychosocialfactors.
Keywords: Musculoskeletal symptoms, ergonomic, construction workers, physical riskfactors, psychosocial risk factor.
Read More
S-9717
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hana Fajrianti; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Abdul Kadir, Ferry Hermawan, Kusumo Drajad Sutjahjo
Abstrak:
Biaya Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan elemen penting dalam memastikan keselamatan kerja pada proyek konstruksi sipil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya SMKK berdasarkan Work Breakdown Structure (WBS), mengevaluasi alokasi biaya SMKK pada proyek konstruksi sipil, dan mengidentifikasi hubungan antara biaya SMKK dengan kejadian kecelakaan kerja. Penelitian dilakukan pada satu proyek bendungan dengan perhitungan ulang biaya berdasarkan WBS dan 20 proyek konstruksi sipil (gedung bertingkat, bendungan & irigasi, jalan & jembatan) tahun 2020–2023. Data dianalisis melalui dokumen proyek dan validasi oleh lima pakar keselamatan konstruksi menggunakan metode diskusi terfokus untuk memastikan relevansi identifikasi, pengendalian risiko, dan alokasi biaya sesuai Permen PUPR No. 8 Tahun 2023. Uji statistik Spearman digunakan untuk mengkaji hubungan biaya SMKK dan kecelakaan kerja. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan berbasis WBS memungkinkan identifikasi kebutuhan spesifik dan alokasi biaya yang lebih akurat. Personel keselamatan mencatat alokasi terbesar (24,61%), sedangkan asuransi memiliki alokasi terkecil (0%). Rasio biaya SMKK per Rp1 miliar lebih proporsional dibandingkan persentase terhadap nilai kontrak, terutama untuk proyek besar. Korelasi antara biaya SMKK dan kecelakaan kerja tidak signifikan (p>0,05), tetapi proyek dengan alokasi SMKK lebih tinggi menunjukkan penurunan kecelakaan serius. Penelitian ini merekomendasikan pengaturan berbasis rasio biaya SMKK, prioritas pada pelatihan keselamatan, dan evaluasi cost-benefit penerapan SMKK dalam proyek konstruksi.

The cost of Construction Safety Management Systems (SMKK) is a critical element in ensuring workplace safety in civil construction projects. This study aims to analyze SMKK costs based on the Work Breakdown Structure (WBS), evaluate the allocation of SMKK costs in civil construction projects, and identify the relationship between SMKK costs and workplace accidents. The research was conducted on one dam project with a recalculation of costs based on WBS and 20 civil construction projects (high-rise buildings, dams & irrigation, roads & bridges) from 2020–2023. Data were analyzed through project documents and validated by five construction safety experts using a focused group discussion method to ensure the relevance of risk identification, risk control, and cost allocation in accordance with Permen PUPR No. 8 of 2023. Spearman’s statistical test was used to examine the relationship between SMKK costs and workplace accidents. The results show that the WBS-based approach enables the identification of specific needs and more accurate cost allocation. Safety personnel recorded the largest allocation (24.61%), while insurance had the smallest allocation (0%). The SMKK cost ratio per IDR 1 billion was found to be more proportional compared to a percentage of the contract value, especially for large-scale projects. The correlation between SMKK costs and workplace accidents was not statistically significant (p>0.05), but projects with higher SMKK allocations showed a reduction in serious accidents. This study recommends regulation based on SMKK cost ratios, prioritization of safety training, and a cost-benefit evaluation of SMKK implementation in construction projects.
Read More
T-7226
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anisa Yonelia; Pembimbing: Hendra; Penguji: Dadan Erwandi, Chandra Satrya, Ary Hikmasari, Mushanif Mukti
Abstrak: Tren meningkat dari industri konstruksi, stakeholder yang heterogen, dan dampaknegatif beban kerja terhadap kesehatan mental menyebabkan beban kerja mentalperlu dianalisis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran beban kerjamental subjektif pada tim proyek konstruksi. Desain penelitian ini adalahobservasional dan semikuantitatif dengan metode analisis deskriptif analitikmenggunakan tools NASA TLX. Rata-rata OWL adalah 70,07 (CI 65,55-74,59).OWL tertinggi dirasakan oleh Fungsi QSHE sebesar 75,01 dan yang terendahdirasakan oleh Fungsi Komersial, Pengadaan dan Peralatan sebesar 65,34. Faktoryang teridentifikasi terkait beban kerja mental adalah kompetensi, desain tugas,jam kerja, komunikasi dan koordinasi, dan pengelolaan kesehatan mental. Olehkarena itu, dibutuhkan pelatihan sesuai fungsi, peninjauan desain tugas,pengaturan jam kerja, peningkatan komunikasi dan koordinasi, perencanaanproyek yang komprehensif dan pelayanan kesehatan mental.Kata kunci:Beban kerja mental, tim proyek konstruksi, Overall Workload (OWL), NASATLX
The rising trend of construction industry, the heterogeneous stakeholders, and thenegative impact of workload to mental health are causing mental workload needsto be analyzed. This study aims to explain subjective mental workload on theconstruction project team. The study design was observational and semi-quantitative that analyzed by descriptive analytic method using tools NASA TLX.Mean of OWL is 70.07 (CI 65.55-74.59). The highest OWL perceived by QSHEfor 75.01 and the lowest perceived by the Commercial, Procurement, andEquipment amounted to 65.34. Identified factors related to mental workload arecompetence, tasks design, working hours, communication and coordination, andmanagement of mental health. Therefore, some actions needed are functionrelated training, tasks design review, working hours management, communicationand coordination improvement, comprehensive project planning and mental healthservices.Key words:Mental workload, construction project team, Overall Workload (OWL), NASATLX.
Read More
T-4577
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive