Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 35690 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dwi Hendro Yudho; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Atik Nurwahyuni, Vetty Yulianty Permanasari, Herlinawati, Rien Pramindari
Abstrak: Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) angka kematian ibu(AKI) menunjukkan penurunan dari 390 tahun 1991 menjadi sebesar 305 per 100.000kelahiran hidup pada tahun 2015. Walaupun demikian pencapaian AKI di 2015 tersebutmasih jauh dari target yang ditetapkan dalam Program MDGs sebesar 102, sehingga targetdari MDGs tidak tercapai. Salah satu upaya untuk menurunkan AKI adalah persalinanyang ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas kesehatan.Beberapa penelitian di Indonesia menunjukkan masih tinggi persalinan dilakukan dirumah yang disebabkan sulitnya akses menuju fasilitas kesehatan dan keterbatasanfinansial. Salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk mengurangi hambatanfinansial terhadap pemanfaatan layanan kesehatan adalah kepemilikan jaminankesehatan. Penelitian ini bertujuan membuktikan kepemilikan jaminan kesehatan dapatmeningkatkan pemanfaatan persalinan di fasilitas kesehatan setelah dikontrol denganvariabel Sosio demografi, Enabling Resouces, dan faktor sistem kesehatan di tahun 2015-2016. Desain studi yang digunakan adalah potong lintang dan pendekatan kuantitatifdengan menggunakan data sekunder berupa data susenas 2015-2016 dan podes 2014.Sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebesar 33.695 tahun 2015 dan 33.348tahun 2016. Untuk menjawab tujuan penelitian ini dilakukan analisis multivariat denganpendekatan probit-marginal effect dan memasukkan analisis endogenitas terhadapjaminan kesehatan.Hasil analisis menunjukkan Ibu yang memiliki jaminan kesehatan menaikkan peluangmelakukan persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 5,2% (2015) dan 5,4% (2016) biladibandingkan yang tidak memiliki jaminan kesehatan. Sedangkan berdasarkan jenisjaminan kesehatan, bahwa kepemilikan JKN-KIS meningkatkan 4,6% dan 5,1% danjaminan kesehatan non JKN-KIS meningkatkan sebesar 4,6% dan 6,6% probabilitas ibumelakukan persalinan di fasilitas kesehatan bila dibandingkan yang tidak memilikijaminan kesehatan pada tahun 2015-2016. Walaupun demikian masih ditemukan ibu yangtidak memiliki jaminan kesehatan sebesar 46,1% tahun 2016, jarak fasilitas kesehatanyang jauh dan jumlah fasilitas kesehatan yang lebih sedikit memberikan pengaruh ibudengan status ekonomi rendah yang memiliki jaminan kesehatan tidak melakukanpersalinan di fasilitas kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya intervensi berupapeningkatan kepesertaan JKN-KIS, mempertahankan pembiayaan DAK non fisik bidangkesehatan program Jampersal yang berhubungan dengan pemberian biaya operasionaldan transportasi bagi ibu yang bersalin di fasilitas kesehatan. Serta mempertahankanpembiayaan DAK fisik bidang kesehatan dengan prioritas kegiatan pembangunanpuskesmas, sarana penunjang dan penyediaan puskesmas keliling.
Kata kunci: JKN-KIS, Persalinan di fasilitas kesehatan, Podes, Susenas.
Read More
T-5258
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Lusiana Masytoh; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Pujiyanto, Kurnia Sari, Doni Arianto, Donni Hendrawan
T-5268
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratna Indra Sari; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Anhari Achadi, Dadan Erwandi, Mundiharno, Purwati
Abstrak: Program Kader JKN-KIS dibentuk untuk meningkatkan pertumbuhan jumlah kepesertaan dan meningkatkan kolektabilitas iuran BPJS Kesehatan pada segmen peserta informal. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis implementasi program Kader JKN-KIS di Kota Bekasi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dilakukan selama bulan Mei 2018 dengan tehnik wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen menggunakan teori implementasi kebijakan Van Meter dan Van Horn. Uji validitas melalui trianggulasi sumber dan metode. Hasil Penelitian didapatkan bahwa implementasi program Kader JKN-KIS di Kota Bekasi secara umum belum berjalan dengan optimal. Sudah ada standar dan sasaran yang ditentukan untuk melihat kinerja, namun pencapaiannya belum maksimal dan target dari fungsi kader belum lengkap. Sistem pencatatan, sistem tehnologi aplikasi, dan desiminasi informasi masih mengalami kendala. Konsistensi, kejelasan dalam komunikasi dan pelaksanaan pedoman belum berjalan maksimal. Hubungan dengan kelurahan belum terjalin dengan baik, SDM Kader JKN-KIS maupun Kantor Cabang masih terbatas. Sikap pelaksana kurang mendukung serta kondisi lingkungan ekonomi, sosial dan politik belum sepenuhnya mendukung implementasi program Kader JKN-KIS. Kesimpulan: implementasi Program Kader JKN-KIS di Kota Bekasi masih memiliki kendala. Perlunya perbaikan dari standar dan sasaran, sistem informasi, komunikasi, SDM, sosialisasi, hubungan kerjasama untuk keberhasilan implementasi program kader JKNKIS.
Kata kunci : implementasi kebijakan; Kader JKN-KIS; sektor informal

The JKN-KIS Cadre Program was established to increase membership growth and increase the collation of BPJS Health contribution to informal segment participants. The purpose of this research is to analyze the implementation of JKN-KIS Cadre program in Bekasi City. This research uses a qualitative method, conducted during May 2018 with in-depth interview technique, observation and document review using Van Meter and Van Horn policy implementation theory. Test validity through a source and method triangulation. The result of the research shows that the implementation of JKN-KIS Cadre program in Bekasi City has not run optimally yet. There are already standards and targets are determined to see the performance, but its achievement is not maximized and the target of the function of the cadre is not yet complete. Recording systems, application technology systems, and information dissemination are still constrained. Consistency, clarity in communications and implementation of guidelines has not been maximized. Relationship with the village has not been established well, Kader JKN-KIS Human Resources and Branch Offices are still limited. The attitude of the implementers is not supportive and the economic, social and political environment has not fully supported the implementation of the KKD-KIS Cadre program. Conclusion: The implementation of JKN-KIS Cadre Program in Bekasi City still has obstacles. The need for improvement of standards and targets, information systems, communication, human resources, socialization, cooperation relationship for successful implementation of JKNKIS cadre program.
Keywords: policy implementation; JKN-KIS Cadre; the informal sector
Read More
T-5291
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eko Setyo Pambudi; Promotor: Budi Utomo; Ko promotor: Budi Hidayat, Endang L Achadi; Penguji: Anhari Achadi, Soewarta Kosen, Prastuti Soewondo, Mardiati Nadjib
D-307
Depok : FKM-UI, 2015
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Qanita Syakiratin; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Anhari Achadi, Mardiati Nadjib, Retno Kusuma Dewi, Heni Handayani
Abstrak: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular utama penyebab kematian di dunia. Deteksi dini TB yang direkomendasikan oleh WHO disebut dengan Xpert MTB/RIF atau Tes Cepat Molekuler yaitu pemeriksaan diagnostik untuk mendeteksi bakteri TB dan untuk melihat sensitivitas dan spesifitas dari rifampisin. Utilisation rate alat TCM di Indonesia tahun 2018 masih rendah yaitu 35%. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pemanfaatan alat TCM yang diukur dengan utilisation rate, alur jejaring, serta kondisi laboratorium untuk mengetahui apakah penempatan alat TCM di RSP Rotinsulu, RS Al Islam, BBKPM, dan Labkesprov Jabar. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini yaitu pemanfaatan alat TCM di RSP Rotinsulu sangat baik bila dilihat dari utilisation rate yang tinggi, untuk RS Al Islam cukup baik meskipun alur jejaring tidak sesuai dengan yang telah diatur oleh Dinas Kesehatan, untuk BBKPM sangat baik diukur melalui utilisation rate yang tinggi, sedangkan untuk Labkesprov Jabar dinilai kurang apabila dilihat dari utilisation rate yang rendah dan alur jejaring yang tidak sesuai. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu pemanfaatan alat TCM di RSP Rotinsulu, BBKPM, RS Al Islam dinilai baik dan penempatannya sudah tepat, sedangkan untuk Labkesprov Jabar pemanfaatan sangat kurang sehingga perlu adanya pertimbangan untuk pemindahan alat TCM ke fasyankes lain atau tetap dipertahankan dengan adanya perbaikan.
Read More
T-5823
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yossy Syarnen; Pembimbing: Prastuti C. Soewondo; Penguji: Mardiati Nadjib, Dumilah Ayuningtyas, Doni Arianto, Tati Haryati Denawati
T-5314
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Wawan Erawan; Pembimbing: Pujiyanto; Pemguji: Ede Surya Darmawan, Zulaiha
Abstrak: 1 Januari 2014 Pemerintah mulai menerapkan program JKN bagi seluruh rakyat.Skripsi ini bertujuan mengetahui proporsi peserta, kunjungan, pengguna, ContactRate dan Visite Rate peserta JKN berdasarkan jenis kelamin, umur, dan jenis peserta,serta hubungan antara variabel jenis kelamin, umur, dan jenis peserta dengan variabelutilisasi rawat jalan . Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desaincross sectional, mengolah data sekunder register kunjungan pasien JKN dan peserta JKN. Hasil penelitian yang diperoleh, peserta JKN di Puskesmas Cipageran padaApril 2014 adalah 12.728 orang, peserta yang memanfaatkan pelayanan rawat jalan(5,7%), Contact Rate berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih besar (6,9%)daripada laki-laki (4,6%), berdasarkan kelompok umur tertinggi kelompok umur ≥60 tahun (12,2%), berdasarkan jenis peserta JKN, BPBI lebih besar (6,5%) daripadaPBI (5,4%). Visite Rate berdasarkan jenis kelamin, perempuan lebih besar (10,4%)daripada laki-laki (4,4%), berdasarkan kelompok umur tertinggi kelompok umur ≥60 tahun (15,0%), berdasarkan jenis peserta JKN, PBI lebih besar (7,8%) daripadaBPBI (7,0%). Hasil uji hubungan variabel jenis kelamin, umur dan jenis peserta JKNdengan utilisasi rawat jalan, diperoleh nilai p untuk setiap variabel bebas ≤ α (0,05).Dengan demikian hasil bermakna, artinya ada hubungan antara jenis kelamin, umurdan jenis peserta JKN dengan utilisasi pelayanan rawat jalan.

Kata Kunci :Rawat Jalan, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Utilisasi
1 January 2014 the Government began to implement National Health Insuranceprogram for all people. The thesis aims to find out the proportion of participants,visit, Contact Rate, users, and Visite Rate based on gender, age, and type ofparticipants NHI, and the relationship between the variables of gender, age, and typeof participants with outpatient utilization variable. Research using quantitativeapproach design with cross sectional, secondary data processing register visit NHIpatients and participants NHI. The results are obtained, participants NHI in April2014 is 12.728 people, utilization rate (5.7%). Contact Rate by sex, more women(6.9%) than men (4.6%), based on the highest age group ≥ 60 years age group(12.2%), based on the type of participant , more BPBI (6.5%) than the PBI (5.4%).Visite Rate based on gender, women's greater (10.4%) than men (4.4%), based on thehighest age group ≥ 60 years age group (15.0%), based on the type of participant, PBIgreater (7.8%) than BPBI (7.0%). Test results variable relationship sex, age and typeof participants with outpatient utilization, p values obtained for each independentvariable is ≤ α (0.05). Thus significant results, the meaning there is a relationshipbetween gender, age and type of participants NHI with outpatient care utilization.

Key words:Outpatient, National Health Insurance (NHI), Utilization
Read More
S-8359
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sekarnira Andikashwari; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Puput Oktamianti, Andi Afdal Abdullah, Citra Jaya
T-5274
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mazda Novi Mukhlisa; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Budi Hidayat, Kurnia Sari, Doni Arianto, Nida Rohmawati
Abstrak: Pemanfaatan pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan berperan dalam upayamenurunkan kematian ibu. Di Indonesia, persalinan di fasilitas kesehatanmengalami peningkatan setiap tahunnya, tetapi masih terdapat sekitar 30%-37%ibu yang bersalin di rumah. Sayangnya, peningkatan pemanfaatan pelayananpersalinan di fasilitas kesehatan tersebut tidak diimbangi dengan penurunan AKIsehingga Indonesia tidak berhasil mencapai target MDGs. Indonesiamengarahkan kebijakan pembangunannya untuk mencapai jaminan kesehatansemesta (Universal Health Coverage/UHC) dengan mengimplementasikanprogram Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mengintegrasikan empatjaminan kesehatan. Jaminan kesehatan dapat mengatasi kendala biaya padapersalinan di fasilitas kesehatan.Menggunakan data Riskesdas 2013 dan Podes 2011 sebagai sumber data,penelitian ini bertujuan membuktikan bahwa kepemilikan jaminan kesehatanmeningkatkan pemanfaatan pelayanan persalinan di fasilitas kesehatan diIndonesia tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintangdengan model probit dan bivariat probit untuk mengestimasi peningkatan tersebut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan jaminan kesehatanmeningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 39,52%. Peningkatanakses terhadap persalinan di fasilitas kesehatan selanjutnya diharapkan dapatmenurunkan kematian ibu.Kata kunci: Jaminan kesehatan, Persalinan di fasilitas kesehatan, Probit, Bivariatprobit.
Institutional delivery has an impact on decreasing maternal mortality. InIndonesia, institutional delivery increases every year, but there are still 30%-37%delivery at home. Unfortunately, the increase did not in line with maternalmortality reduction so that Indonesia did not achieve the fifth MDGs goal. Inorder to achieve Universal Health Coverage, Indonesia implemented JaminanKesehatan Nasional (JKN) for all. JKN integrated four types of health insurance.One of its benefits is maternal health services. Health insurance can addressfinancial barriers on delivery in health facility.Using secondary data of Riskesdas 2013 and Podes 2011, the study aims toinvestigate the effect of health insurance on institutional delivery in Indonesia.The estimation of the effect used probit and bivariate probit models to take intoaccount the issue of endogeneity of health insurance.The result found that health insurance tends to increase institutional delivery by39.52%. Furthermore, the increase is expected to reduce maternal mortality.Keywords: Health insurance, Institutional delivery, Probit, Bivariate probit.
Read More
T-4667
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eka Pujiyanti; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Kurnia Sari, Tati Suryati, Puguh Prasetyo Putra
Abstrak: Penelitian ini merupakan ex-ante evaluation melalui penelitian cross sectional dengan menggunakan data set susenas tahun 2012 di Indonesia. Penelitian ini melihat protektabilitas Jaminan Kesehatan Nasional terhadap tingkat pengeluaran biaya kesehatan tunai (out-of-pocket) rumah tangga di Indonesia. Total sampel yang berhasil dicacah dalam Susenas 2012 mencapai 279.581 individu dalam 69.895 rumah tangga. Dalam studi ini,unit analisis dilakukan pada tingkat individu yang jumlahnya mencapai 279.581 sampel.
 
Determinan yang dinilai adalah kepemilikan jaminan kesehatan/asuransi sebagai variabel independen utama, status kesehatan, rural/urban,akses/ jumlah kunjungan baik rawat inap maupun rawat jalan dan karakteristik rumah tangga (jenis kelamin,jumlah anggota rumah tangga, lama pendidikan, status perkawinan). Analisis data dilakukan dengan pendekatan ekonometrika dengan menggunakan model ekonometrik discrette choice model dengan pendekatan model regresi binary response yaitu Logit Model.
 
Hasil penelitian didapatkan tingkat pengeluaran biaya kesehatan tunai rumah tangga (OOP) sebesar 2,7 kali dari pendapatan rumah tangga yang dialami oleh 7,8% rumah tangga di Indonesia. Jaminan kesehatan/asuransi kesehatan dapat memberikan peluang proteksi/perlindungan dalam menurunkan tingkat pengeluaran biaya kesehatan tunai (OOP) rumah tangga sebesar 1,075 kali. Proteksi ini dapat berjalan dengan baik jika memperhatikan determinan yang berhubungan dengan tingkat OOP seperti status kesehatan, akses rawat jalan dan rawat inap, disparitas wilayah dan karakteristik rumah tangga yang memiliki hubungan signifikan secara statistik.
 

 
This study is an ex-ante evaluation through a cross-sectional study using data sets susenas in 2012 in Indonesia. The research looked at protectability of National Health Insurance on the level of health expenditure in cash (out-ofpocket) of households in Indonesia. The total sample Susenas successfully enumerated in 2012 reached 279 581 people in 69 895 households. In this study, the unit of analysis is done on an individual level that amounted to 279 581 samples.
 
The determinant is assessed is the ownership of health insurance / insurance as the main independent variables, health status, rural / urban, access / number of visits to both inpatient and outpatient care and household characteristics (gender, number of household members, length of education, marital status) . Data analysis was performed using the econometric approach discrette econometric model of choice models with binary response regression model approach, namely logit model.
 
The results showed the level of health expenditure household cash (OOP) by 2.7 times household income experienced by 7.8% of households in Indonesia. Health insurance / health insurance can provide protection opportunities / protection in lowering the level of health expenditure in cash (OOP) households of 1,075 times. This protection can work well if the attention-related determinants such as health status, access to outpatient and inpatient care, geographic disparities and household characteristics have a statistically significant relationship.
Read More
T-4024
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive