Ditemukan 35009 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Diana Mardhiah; Pembimbing: Rachmadhi Purwana; Penguji: Ema Hermawati, Laila Firia, Nurlaila, Didi Purnama
Abstrak:
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang belum terselesaikan diIndonesia. Rendahnya cakupan personal hygiene, yaitu kebiasaan cuci tangan danmakanan yang tidak higienis menjadi salah satu faktor risiko terjadinya diare pada anaksekolah dasar. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir terbukti efektifmenghilangkan bakteri di tangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungancuci tangan pakai sabun pada anak sekolah dasar dengan kejadian diare di SDN 01Ciputat, Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional denganbesar sampel 105 siswa kelas 4,5, dan 6. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Maret-April 2018. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antarakebiasaan cuci tangan pakai sabun dengan kejadian diare. Variabel confounding dalampenelitian ini adalah jenis kelamin, status gizi, tempat membeli jajanan, frekuensi jajan,kontaminasi E. coli pada jajanan, kebiasaan membawa bekal, sumber air minum, dankebersihan jamban di rumah. Uji kontaminasi E. coli menunjukkan hasil negatif padajajanan es, ketoprak, dan soto. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa anak yangtidak biasa cuci tangan pakai sabun berisiko untuk diare 1,21 kali dibandingkan anak yangbiasa cuci tangan pakai sabun, setelah dikontrol variabel frekuensi jajan dan kebiasaanmembawa bekal. Perlu dilakukan pengendalian risiko kontaminasi makanan di sekolahdengan penyediaan fasilitas cuci tangan pakai sabun di sekolah untuk anak dan pedagangdi kantin.Kata kunci: diare, anak sekolah dasar, cuci tangan
Diarrheal disease is still an unresolved public health problem in Indonesia. The Lessimplementation of personal hygiene, handwashing habits and unhygienic foods are riskfactors for diarrhea suffered by children in in primary school. Hand washing with soapand flowing water proves to effectively remove bacteria in the hands. This study aims toexplain the relationship of handwashing with soap in primary school children with theincidence diarrhea in SDN 01 Ciputat, South Tangerang. Design of this study is crosssectional with 105 sample of students grade 4,5, and 6. Data collection was conducted inMarch-April 2018. The results showed no significant relationship between handwashingwith soap and incidence diarrhea. The confounding variables used in this study aregender, nutritional status, place to buy snack, frequency of snack, E. coli contaminationon snack, habit of bringing food supplies, drinking water source, and toilet clean at home.The E. coli contamination test showed negative results on ice cube, ketoprak, and soto.The results of the analysis showed that children who are not always wash their hands withsoap at risk for diarrhea 1.21 times than children who always wash their hands, aftercontrolled by variable frequency of snacks and the habit of bringing food supplies. It isnecessary to control and reduce the risk of food contamination in schools with providingof handwashing facilities with soap for children and seller in the canteen.Key words : diarrhea; primary school children; handwashing.
Read More
Diarrheal disease is still an unresolved public health problem in Indonesia. The Lessimplementation of personal hygiene, handwashing habits and unhygienic foods are riskfactors for diarrhea suffered by children in in primary school. Hand washing with soapand flowing water proves to effectively remove bacteria in the hands. This study aims toexplain the relationship of handwashing with soap in primary school children with theincidence diarrhea in SDN 01 Ciputat, South Tangerang. Design of this study is crosssectional with 105 sample of students grade 4,5, and 6. Data collection was conducted inMarch-April 2018. The results showed no significant relationship between handwashingwith soap and incidence diarrhea. The confounding variables used in this study aregender, nutritional status, place to buy snack, frequency of snack, E. coli contaminationon snack, habit of bringing food supplies, drinking water source, and toilet clean at home.The E. coli contamination test showed negative results on ice cube, ketoprak, and soto.The results of the analysis showed that children who are not always wash their hands withsoap at risk for diarrhea 1.21 times than children who always wash their hands, aftercontrolled by variable frequency of snacks and the habit of bringing food supplies. It isnecessary to control and reduce the risk of food contamination in schools with providingof handwashing facilities with soap for children and seller in the canteen.Key words : diarrhea; primary school children; handwashing.
T-5440
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Eliza Eka Nurmala; Pembimbing: Soekidjo Notoatmodjo; Penguji: Evi Martha, Anwar Hasan, Bambang Setiaji, Khaerudin
T-4217
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nurina Vidya Ayuningtyas; Pembimbing: Rachmadhi Purwana; Penguji: Agustin Kusumawati, Agus Handito
S-7167
Depok : FKM-UI, 2012
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tisa Indriyani; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Ella Nurlaella Hadi, Della Ariyani
Abstrak:
Kasus diare pada golongan umur 5-14 tahun memiliki jumlah yang cukup tinggi. Untuk meminimalisir resiko terjadinya penularan penyakit diare diperlukan tindakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) karena terbukti efektif untuk mematikan virus diare. Namun, kesadaran masyarakat terhadap CTPS masih terbilang rendah sehingga dibutuhkan pendidikan kesehatan salah satunya bisa dilakukan dengan metode demonstrasi dan metode ceramah. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan menggunakan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan motivasi CTPS pada siswa-siswi sekolah dasar di Kecamatan Jiput. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner yang dibagikan kepada siswa SDN Banyuresmi 1 dan SDN Jiput 4. Jenis penelitian kuantitatif dan desain penelitian quasi eksperimen yaitu one group pretest-posttest design. Analisis penelitian ini menggunakan Uji Wilcoxon untuk melihat adanya suatu perubahan pengetahuan, sikap, dan motivasi siswa mengenai CTPS sebelum dan sesudah diberikan intervensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kenaikan yang signifikan secara statistik dari pengaruh pendidikan kesehatan dengan metode demonstrasi dan metode ceramah terhadap pengetahuan, sikap dan motivasi tentang cuci tangan pakai sabun siswa sekolah dasar di Kecamatan Jiput
Cases of diarrhea in the age group 5-14 years have a fairly high number. To minimize the risk of transmission of diarrheal disease, it is necessary to wash hands with soap because it is proven to be effective in killing the diarrhea virus. However, public awareness of washing hands with soap is still relatively low so that health education is needed, one of which can be done by the demonstration method and the lecture method. This study is to determine the effect of health education using the demonstration method and the lecture method on the level of knowledge, attitudes and motivation of washing hands with soap in elementary school students in Jiput District. Data were collected using a questionnaire that was distributed to students at SDN Banyuresmi 1 and SDN Jiput 4. The type of quantitative research and quasi-experimental research design was one group pretest-posttest design. The analysis of this study used the Wilcoxon test to see a change in students' knowledge, attitudes, and motivation regarding washing hands with soap before and after the intervention was given. The results showed that there was a statistically significant increase in the effect of health education with the demonstration method and the lecture method on the knowledge, attitudes and motivation of elementary school students about washing hands with soap in Jiput District. Keywords : Demonstration Method, Lecture Method, Washing Hands with Soap
Read More
Cases of diarrhea in the age group 5-14 years have a fairly high number. To minimize the risk of transmission of diarrheal disease, it is necessary to wash hands with soap because it is proven to be effective in killing the diarrhea virus. However, public awareness of washing hands with soap is still relatively low so that health education is needed, one of which can be done by the demonstration method and the lecture method. This study is to determine the effect of health education using the demonstration method and the lecture method on the level of knowledge, attitudes and motivation of washing hands with soap in elementary school students in Jiput District. Data were collected using a questionnaire that was distributed to students at SDN Banyuresmi 1 and SDN Jiput 4. The type of quantitative research and quasi-experimental research design was one group pretest-posttest design. The analysis of this study used the Wilcoxon test to see a change in students' knowledge, attitudes, and motivation regarding washing hands with soap before and after the intervention was given. The results showed that there was a statistically significant increase in the effect of health education with the demonstration method and the lecture method on the knowledge, attitudes and motivation of elementary school students about washing hands with soap in Jiput District. Keywords : Demonstration Method, Lecture Method, Washing Hands with Soap
S-11004
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yulia Praptiwi; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Laila Fitria, Sukanda
S-8801
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Sri Ani; Pembimbing: I Made Djaja; Penguji: Tri Yunis Miko, Agustin Kusumayati, Shinta Silaswati, Fauzi Suherman
T-2715
Depok : FKM UI, 2007
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ridhaninggar Rindu Nainda; Pembimbing: Anwar Hasan; Penguji: Toha Muhaimin, Solihatingsih
S-6632
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Halimatussa Diah; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Laila Fitria, Dewi Susanna, Eli Setyawati, Sukanda
T-4383
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ani Sumarni; Pembimbing: I Made Djaja; Penguji: Zakianis, Agus Handito
S-5588
Depok : FKM UI, 2008
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nurina Vidya Ayuningtyas; Pembimbing: Laila Fitria, Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Budi Hartono, Yulia Fitria Ningrum, Tutut Indra Wahyuni
Abstrak:
Menjaga kesehatan siswa sekolah dasar merupakan hal yang penting dilakukan karena siswa merupakan aset pada masa mendatang. Salah satu cara yang dapat kita lakukan antara lain, menjaga kualitas jajanan yang dijual di kantin sekolah. Bahaya biologi berupa kontaminasi bakteri Escherichia coli (E. coli) pada jajanan perlu mendapat perhatian karena terdapat strain E. coli patogen yang dapat memberikan dampak kesehatan. Salah satu strain E. coli patogen adalah Escherichia coli O157:H7 (E. coli O157:H7) yang dapat menyebabkan diare berdarah hingga gangguan ginjal terutama pada anak-anak. Sumber kontaminasi bakteri tersebut dapat berasal dari praktik higiene sanitasi yang tidak memenuhi syarat dan kontaminasi silang dari lingkungan seperti keberadaan hewan pembawa penyakit serta suhu dan waktu penyimpanan makanan matang yang tidak memenuhi syarat. Berlatarbelakang dari permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan higiene sanitasi dengan kontaminasi E. coli O157:H7 pada jajanan anak sekolah dasar di Kota Depok. Selain itu, peneliti juga melihat faktor lingkungan dan karakteristik individu pedagang kantin dalam mempengaruhi kejadian kontaminasi E. coli O157:H7 pada jajanan. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada November 2018 sampai dengan Maret 2019 dengan melibatkan 424 responden pedagang dan 424 sampel jajanan. Penelitian ini menggunakan pengolahan data chi square pada uji bivariat dan regresi logistik pada uji multivariat. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar pedagang kantin SD (91,3%) belum menerapkan praktik higiene sanitasi. Data mengenai kontaminasi jajanan diketahui sebanyak 51,7% terkontaminasi Coliform, 11,8% terkontaminasi E. coli, dan 9% terkontaminasi E. coli O157:H7. Jenis jajanan yang terkontaminasi bakteri Coliform dan E. coli sebagian besar merupakan jajanan yang menggunakan komposisi es, sedangkan jajanan yang terkontaminasi E. coli O157:H7 sebagian besar merupakan jajanan yang menggunakan komposisi telur dalam penyajian kepada konsumen (siswa). Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa higiene sanitasi yang tidak memenuhi syarat meningkatkan risiko kontaminasi E. coli O157:H7 sebesar 3,89 kali pada jajanan setelah dikontrol dengan faktor lingkungan (kepadatan lalat dan waktu penyimpanan makanan matang). Upaya perbaikan kondisi sanitasi di kantin Sekolah Dasar dan kualitas jajanan sekolah dapat dilakukan dengan menyediakan fasilitas penunjang dan melakukan pengawasan rutin terhadap praktik higiene sanitasi pedagang kantin. Selain itu, koordinasi dan kerja sama lintas sektor antara Sekolah dengan Dinas Kesehatan setempat dan pihak lainnya harus dijalankan untuk mengawasi praktik higiene sanitasi dan pemantauan kualitas jajanan sekolah secara rutin agar kualitas jajanan terjaga dengan baik.
Read More
T-5674
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
