Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34431 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Syauhari; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Ella Nurlaella Hadi, Triyanti, M. Edy Hariyanto, Elis Rohmawati
Abstrak: Penyakit ISPA merupakan salah satu penyebab angka kesakitan dan kematian balita diseluruh dunia dan sepertiga dari jumlah angka kematian balita disebabkan oleh ISPA. Hasil Riskesdas tahun 2018 ISPA dengan Pneumonia merupakan penyakit kedua terbesar setelah diare sebagai penyebab angka kematian balita. Prevalensi ISPA nasional menurut diagnosis tenaga kesehatan sebanyak 4,4% pada semua kelompok umur dan prevalensi ISPA pada balita 7,8 %.Tujuan penelitian adalah diketahuinya Determinan Perilaku Pencegahan Infekti Saluran pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah Puskesmas Bukit Harapan Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu Tahun 2019.Desain studi cross sectional,ukuran sampel ditentukan dengan uji hipotesis dua proporsi,sampel 182 responden, metode pengambilan sampel dengan simple random sampling, metode pengumpulan data wawancara menggunakan kuesioner, uji yang digunakan chi square dan analisis regresi logistik ganda.Hasil penelitian sebanyak 64,3% ibu berperilaku baik dalam pencegahan ISPA, gambaran faktor Predisposisi pengetahuan ibu yang tinggi sebanyak 58,8%, sikap positif sebanyak 62,1%, pendidikan tinggi sebanyak 44%, proporsi ibu yang bekerja sebanyak 56%,umuribudiketahui 69,2% dewasa dan responden berpenghasilan tinggi 39,6%. Gambaran faktor pemungkin (akses fasilitas kesehatan)mudah sebanyak 56% dan gambaran faktor Penguat (dukungan keluarga)sebanyak 62,6% ibu yang mendapatkan dukungan keluarga cukup.Penelitian ini membuktikan bahwan umur ibu (p value=0,001 OR= 0,671, 95% CI 2,647-42,593),dukungan keluarga(p value=0,027 OR=5,171,95% CI 1,206-22,175) dan akses fasilitas kesehatan ibu (p value=0,027 OR=4,808, 95% CI 1,194-19,366) berhubungan dengan perilaku pencegahan ISPA, sedangkan pengetahuan, sikap dan pekerjaan sebagai variabel konfounding.Faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku pencegahan ISPA pada balita adalah umur ibu (p value=0,001, OR = 10,617 95%CI = 2,647-42,593)
ARI is one the causes of under five morbidity and mortality throughout the world and one third of the number of under five mortality is a caused by ARI. The results of the Riskesdas in 2018 ARI with Pneumonia were the second largest disease after diarrhea was the cause of various under five mortality. The national prevalence of ARI according to the diagnosis of health personnel 4,4% in all age groups and the prevalence of ARI for infants is 7,8%. The aim of te study was to determine the determinans of ARI preventive behavior in Bukit Harapan Health center area of the North Bengkulu Regency years 2019. Cross sectional study design, the sample size is determined by two proportion test, sampel of 182 respondent, the method of sampling is simple random sampling, methods of collecting interview data using questionnaire, the test used chi square and multiple logistic regression analysis. The resulth of the study were 63,4% of mother behaving well in the prevention of ARI, a description of the predisposing factor in hight obuosity knowladge as much as 44%, the proportion of working mothers as much as 56%, age of the mothers known 69,2%, adults and high income respondents 39,6%. The description of enebling factors (accses to healt facilities) is easy as much as 56% and the description of reinforcement factor (family support) 62,6% of mother who have enough family support.This study proves that age of the mother (p value=0,001 OR= 0,671, 95% CI 2,647-42,593), family support (p value=0,027 OR=5,171, 95% CI 1,206-22,175) and access to health facilities (p value=0,027 OR=4,808, 95% CI 1,194- 19,366) are related to behavioral prevention of ARI, while knowledge, attitudes and work are counfounding variables. The most dominant factor associated whit ARI prevention behavior in infants is the age of the mother (p value 0,001,OR 10,95% CI= 2,647-42,593)
Read More
T-5522
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Embun Ferdina Enjaini; Pembimbing: Rita Damayanti; Penguji: Evi Martha, Sandra Fikawati, Kodrat Pramudho, Mellisa Chew
Abstrak: Stunting (pendek) merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Kecamatan Tanjung Agung Palik memiliki persentase stunting tertinggi (47,48%), Desa yang menjadi lokasi penelitian adalah Desa Sengkuang dan Desa Sawang Lebar, kedua desa tersebut merupakan desa yang paling tinggi kejadian stunting. Tujuan Penelitian ini untuk menganalisis sosial budaya suku Rejang terkait dengan stunting. Metode penelitian ini menggunakan kualitatif Rapid Ethnografi. Informan utama dalam penelitian ini adalah 4 ibu yang memiliki anak balita stunting dengan ekonomi rendah, 4 ibu yang memiliki balita stunting dengan ekonomi menengah dan 4 ibu yang memiliki anak balita normal dengan ekonomi rendah, yang tinggal di suku Rejang Kecamatan Tanjung Agung Palik yang dipilih dengan metode purposive sampling yang datanya sudah diketahui dari sistem e- PPGBM Puskesmas berdasarkan pengukuran antropometri. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipasi yang dilaksanakan pada bulan April-Juni 2019 di Kecamatan Tanjung Agung Palik. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyebab stunting pada masyarakat suku Rejang disebabkan oleh 1) Lingkungan dan Sanitasi yang buruk, 2) Masih belum melakukan ASI eksklusif, 3) Pemberian MP-ASI dini balita, 4) Pola pemberian makanan yang masih rendah, 5) Pengetahuan masyarakat yang masih rendah, 6) Masih adanya kepercayaan tentang pantang makan pada ibu hamil dan balita. Disarankan agar ada upaya penurunan kepercayaan pantang makan ibu hamil dan anak balita, pengetahuan lingkungan dan sanitasi, mengurangi pemberian makanan prelakteal pada bayi baru lahir, pola pemberian makan dan cakupan pemberian MP-ASI dini melalui penyuluhan rutin dengan melibatkan orang tua balita dan bermitra dengan dukun untuk memberikan edukasi akan pentingnya kesadaran ibu terkait gizi
Read More
T-5720
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Verlina Yohana Kawangung; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Helda, Rusmawati Silaban
S-5477
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Pahmi Leni; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Dian Ayubi, Helda, Eril Supriadi, Isni Shofiyani Marwia
Abstrak: Skrining kanker servik dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA) merupakan cara yang efektif mencegah kanker servik karena membutuhkan biaya murah dan mudah dilakukan. Namun tidak semua wanita mau melakukan tindakan pencegahan ini terutama di Puskesmas Wilayah Kecamatan Jati Sampurna dimana tercatat dalam tahun 2017 dan 2018 rata-rata pemeriksaan IVA baru sebesar 0,16% wanita usia 30-50 tahun yang skrining IVA. Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan perilaku skrining IVA pada wanita usia 30-50 tahun yang berada di puskesmas wilayah Kecamatan Jati Sampurna, penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif. Sebanyak 422 responden berpartisipasi dalam penelitian ini dengan mengisi kuesioner yang dibagikan langsung pada responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 84,6% responden tidak melakukan skrining IVA. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pendidikan, pengetahuan, dukungan suami, dan keterpaparan informasi merupakan determinan dari perilaku skrining IVA pada wanita usia 30-50 tahun di puskesmas wilayah Kecamatan Jati Sampurna. Upaya peningkatan pengetahuan dengan memaksimalkan komunikasi, informasi dan edukasi kepada masyarakat merupakan salah satu langkah dalam meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk periksa IVA. Disamping itu perlu adanya pengembangan media informasi yang memanfaatkan kemajuan teknologi dalam penyampaian informasi. Perhatian khusus juga diperlukan kepada keterlibatan semua pihak dalam memberikan informasi dan ajakan kepada wanita untuk periksa karena keinginan wanita untuk periksa IVA bisa muncul buka karena adanya pengetahuan dan informasi saja tapi dukungan suami dan keyakinan akan kerentanan dirinya terhadap penyakit kanker servik.
Read More
T-5691
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Silva Dwi Rahmizani; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi, Dien Anshari; Penguji: Hadi Partomo, Firy Triyanti, , H. Kadiyo
Abstrak: Gangguan mental merupakan salah satu tantangan kesehatan global dikarenakan prevalensi yang tinggi dan penderitaan berat yang ditanggung oleh individu, keluarga, komunitas, dan negara. Prevalensi gangguan mental emosional tertinggi di Jawa Barat adalah Kota Bogor sebesar 28,1%. Perlu dilakukan langkah pencegahan agar kesehatan mental masyarakat tetap terjaga. Langkah yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pendekatan yaitu dengan literasi kesehatan mental. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran literasi kesehatan mental dan determinannya pada remaja sekolah menengah atas/ sederajat di Kecamatan Bogor Utara tahun 2019. Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner online pada 382 siswa yang dipilih secara mutistage random sampling. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2019 di lima sekolah yang berada di kecamatan Bogor Utara. Hasil penelitan menunjukkan literasi kesehatan mental yang berada pada kategori tinggi baru mencapai 42,4%. Faktor yang berhubungan signifikan dengan literasi kesehatan mental pada penelitian ini adalah umur, jenis kelamin, akses informasi dan pendapatan keluarga merupakan faktor yang paling dominan terhadap literasi kesehatan mental (p=0,002, OR: 2,026). Perlu peningkatan intervensi preventif dan promotif seperti edukasi dan promosi terkait aspek pengetahuan, sikap, keyakinan dan isu-isu kesehatan mental guna meningkatkan literasi kesehatan mental yang lebih baik pada remaja sekolah khususnya siswa sekolah menengah atas/ sederajat
Read More
T-5642
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ranto Rajadoli Pangaribuan; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Tri Krianto, Suparsih
Abstrak: Pada tahun 2015, jumlah kasus diare yang terjadi di Kota Bogor terdapat sebanyak 27.289 kasus. Kejadian diare di Kecamatan Bogor Utara sebesar 5.530 kasus. Kecamatan Bogor Utara merupakan kecamatan dengan jumlah kasus diare tertinggi se-Kota Bogor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor sosial ekonomi, faktor perilaku dan faktor lingkungan dengan kejadian diare pada balita di wilayah kerja Puskesmas Bogor Utara. Penelitian ini menggunakan disain cross sectional. Sebanyak 97 ibu yang memiliki anak balita diwawancari sebagai sampel penelitian menggunakan kuesioner. Sampel diambil pada 4 RW di Kelurahan Tanah Baru, dengan menggunakan teknik quota sampling. Analisis dilakukan untuk menilai kejadian diare, faktor sosial ekonomi,faktor perilaku dan faktor lingkungan. Ditemukan sebesar 37,1% kejadian diare di wilayah puskesmas Bogor Utara. Hasil analisis diketahui bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara perilaku cuci tangan, kepemilikan jamban, sarana sumber air bersih dan sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare.
Kata Kunci : Perilaku sehat Ibu, diare, balita

In 2015, the number of cases of diarrhea that occurred in the city of Bogor there were 27,289 cases. While the incidence of diarrhea in North Bogor District amounted to 5,530 cases. North Bogor Sub-district is the highest number of cases of diarrhea in Bogor City. Study aim is to determine the relationship between socioeconomic factors, behavioral factors and environmental factors with the incidence of diarrhea an children under five years old in the work area of Puskesmas Bogor Utara. This study used cross sectional design. A total of 97 mothers with toddlers were interviewed as research samples using a questionnaire. Samples were taken at 4 RW in Tanah Baru Urban Village, using quota sampling technique. This study used primary data taken using a questionnaire to assess the incidence of diarrhea, socioeconomic factors and behavioral factors. This and found 37.1% of chause got diarrhea in the area of Puskesmas Bogor Utara. The result show statistically significant a relationship between handwashing behavior, latrine ownership, clean water source and treatment of waste water disposal facility with diarrhea occurrence.
Keywords: Mother's healthy behavior, diarrhea, toddler
Read More
S-9562
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eros Siti Suryati; Pembimbing: Soekidjo Notoadmojo; Penguji: Zarfiel Tafal, Sutanto Priyo Hastono, Endang Burni, S. Rini Utami
Abstrak:

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang secara endemis berada di Indonesia dan telah menimbulkan persoalan kesehatan masyarakat. Infeksi virus DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aesdes albovirus. Di DKI Jakarta tahun 2009 jumlah kasus DBD sebanyak 28.361 meninggal sebanyak 26 orang (CFR 0.09%). Salah satu upaya pencegahan penyakit DBD adalah dengan memutuskan rantai penularan dengan cara mengendalikan vector melalui kegiatan 3M plus dan menghindari gigitan nyamuk dewasa. Tujuan penelitian ini adalah diperolehnya determinan praktek pencegahan penyakit demam berdarah dengue pada masyarakat di Puskesmas Kecamatan Pulogadung tahun 2011. Desain penelitian non Eksperimen dengan pengumpulan data cross sektional, populasi adalah seluruh keluarga yang ada di wilayah kerja puskesmas kecamatan Pulogadung dengan sampel adalah orang tua yang dapat diwakilkan kepala keluarga atau pasangannya, anggota keluarga yang sudah dewasa sehat jasmani dan rohani, sebanyak 195 responden. Tehnik data menggunakan kuesioner yang diisi langsung oleh responden, kemudian dianalisa menggunakan chi square dan multivariate (regresi logistic ganda model prediksi), Hasil penelitian menunjukkan yang berhubungan dengan praktek pencegahan penyakit DBD adalah variabel pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap dan keterpaparan informasi sedangkan yang paling dominan adalah variabel sikap yaitu OR=6,213. Dengan penelitian ini maka disarankan melalui Dinas kesehatan Jakarta Timur untuk meningkatkan praktek pencegahan DBD pada masyarakat melalui berbagai jalur komunikasi yang ada. Kata kunci : Praktek, 3 M plus, Demam Berdarah Dengue Kepustakaan : 46 (Tahun 1979 -2010)


 

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is ar endemic viral infeevirus and public health problems in Indonesia disease . Dengue virus infection occurs through the bite of Aedes aegypti and Aesdes albovirus. In Jakarta the number of dengue cases in 2009 is 28,361 has died as many as 26 people (CFR 12:09%). One of the dengue prevention efforts is to break the chain of transmission by control the vector through the activities of 3M plus and avoid the mosquito bites. The purpose of this study is obtained determinant practice of dengue fever prevention in community health center in the region of Pulogadung on 2011. Design used non eksperimen collecting data cross sectional, the population is the entire family in the working area of district health center Pulogadung with sample are parents who can represented the family head or his spouse and adult family members who are physically and mentally healthy, by total of 195 respondents. Technics of collecting data using questionnaires completed directly by respondents, and then analyzed using chi square and multivariate (multiple logistic regression prediction model), results showed that practices related to dengue prevention is the variable of education, employment, knowledge, attitude and exposure of information while the most dominant is the variable that is the attitude OR = 6.213. This study it is suggested by the East Jakarta Health Office to improve dengue prevention practices in the community through various channels of communication exist. Keywords : Practice, 3M plus, Dengue Hemorrhagic Feve Bibliography : 46 (1979 -2010)

Read More
T-3376
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cesylia Ananda Putri; Pembimbing: Dian Ayubi, Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Dien Anshari, Syafrial, Retno Darmawati
Abstrak: Latar Belakang: Cakupan imunisasi dua Puskesmas yaitu Puskesmas Cisauk dengan data cakupan imunisasi DPT/HB/hib (87%) dan Puskesmas Suradita (104%), pada tahun 2018 terdapat 7 kasus KLB difteri yang tersebar di Kelurahan Suradita, Cibogo, Cisauk dan Dangdang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan kepatuhan ibu dalam mengimunisasikan pentavalen dasar. Metode: Jenis penelitian yang digunakan dengan rancangan cross sectional di wilayah Kecamatan Cisauk Kabupaten Tangerang pada bulan Mei-Juni 2019. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki yang memiliki baduta usia 4-24 bulan. Penarikan sampel menggunakan multistage sampling dengan besar sampel 250 orang. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner yang telah teruji validitas dan reabilitas.. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan multivariate dengan regresi logistik ganda. Hasil: Variabel yang berhubungan dengan kepatuhan adalah dukungan suami, persepsi hambatan dan keterpaparan informasi. Dukungan suami merupakan variabel yang paling dominan.
Read More
T-5662
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raya Faiha Calista; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Ella Nurlaella Hadi, Tri Krianto, Dian Ferdian, Mery Aderita
Abstrak:
Dalam upaya menjamin tumbuh kembang anak secara optimal sesuai dengan PERMENKES Nomor 25 Tahun 2014, Posyandu binaan Astra Provinsi DKI Jakarta telah kembali melakukan penyelenggaraan posyandu sesuai peraturan dan izin Pemerintah setempat. Namun selain dapat memenuhi tugasnya, posyandu harus tetap mengutamakan pencegahan penyebaran virus COVID-19. Hasil studi pendahuluan melalui pengamatan pada laporan dokumentasi kegiatan yang diberikan oleh kader posyandu binaan Astra dalam grup WhatsApp, diketahui dalam kurun waktu November 2021 ? April 2022 terdapat 13 posyandu yang mengirimkan dokumentasi foto kegiatan penyelenggaraan posyandu. Ditemukan 10 posyandu tidak sesuai dengan protokol kesehatan, seperti melepas atau tidak menggunakan masker, dan tidak mengatur jarak antar pengunjung posyandu ataupun meja posyandu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serta menganalisa determinan perilaku pencegahan COVID-19 pada kader Posyandu binaan Astra. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan data primer yang diambil melalui penelitian kuantitatif non eksperimental dengan desain survey. Dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara online pada bulan Juli sampai dengan Agustus tahun 2022 pada Kader Posyandu Binaan Astra Provinsi DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku kader dalam melaksanakan protokol kesehatan di Posyandu guna pencegahan COVID-19 sudah baik.Berdasarkan hasil analisis hanya variabel sarana yang memiliki hubungan signifikan terhadap perilaku pencegahan COVID-19 pada kader, dengan P value 0,001 dan diperoleh nilai OR = 7,7.

In an effort to ensure optimal growth and development of children according to PERMENKES Number 25 of 2014, Posyandu assisted by Astra DKI Jakarta Province has returned to implementing posyandu according to local government regulations and permits. In addition to being able to fulfill their duties, posyandu must continue to prioritize preventing the spread of the COVID-19 virus. The results of the preliminary study for November 2021 ? April 2022, based on activity documentation reports, showed that there were 13 posyandu that sent photo documentation of Posyandu organizing activities. There were 10 posyandu that did not comply with health protocols, such as removing or not wearing masks, and not setting the distance between posyandu visitors or posyandu tables. There are as many as 10 posyandu that do not comply with health protocols, such as removing or not wearing masks, and not keeping distance. This study aims to identify and analyze the determinants of COVID-19 prevention behavior in Astra-assisted Posyandu cadres. The research design used was cross sectional with primary data, with non-experimental quantitative research and a survey design. Online questionnaires were distributed from July to August 2022 to Astra-guided Posyandu Cadres in DKI Jakarta Province. The results of the study show that the behavior of cadres in implementing health protocols at Posyandu to prevent COVID-19 is good. And based on the results of the analysis only the means variable has a significant relationship to the behavior of COVID-19 prevention in cadres, with a P value of 0.001 and an OR value of 7.7 is obtained.
Read More
T-6551
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Juhamad; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Dien Anshari, Putri Bungsu, Liste Zulhijwati Wulan
Abstrak: Difteri merupakan salah satu penyakit menular dan sering menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) di beberapa wilayah. Difteri merupakan penyakit yang sering menyebabkan kematian, karena racun yang dihasilkan oleh bakteri Corynebacterium diphterie. Bakteri membuat toksin apabila bakteri terinfeksi oleh coryne bacteriophage yang mengandung diphterie eksotoksin. Berdasarkan masalah yang terjadi di Kabupaten Cianjur mulai pada tahun 2013 ditemukan penderita difteri sebanyak 6 kasus dan 1 orang meninggal dengan Case Fatality Rate sebesar 17%. Sedangkan pada tahun 2015 ditemukan penderita difteri sebanyak 3 kasus. Kemudian pada tahun 2017 terdapat 15 pasien difteri yang ditangani RSUD Cianjur beberapa diantaranya dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung karena jumlah penderita meningkat sedangkan ruang isolasi terbatas. Salah satu daerah yang terjadi KLB yaitu tepatnya di wilayah kerja Puskesmas Cijedil. Data vaksinasi yang di dapat di Puskesmas Cijedil yaitu berjumlah 86 bayi laki-laki dan 87 bayi perempuan sehingga jumlahnya 173 bayi laki- laki dan perempuan, sedangkan yang sudah mendapatkn vaksinasi DPT 1 dan HB1 untuk kategori bayi laki laki berjumlah 71 atau 82,6 % dan kategori bayi perempuan berjumlah 84 atau 96,6 % yang sudah mendapatkan imunisasi DPT1 dan HB1. Metode: Penelitian ini mengunakan desain metode kualitatif yang mempelajari tentang peningkatan praktek imunisasi difteri pada ibu balita di Puskesmas Cijedil,Dinas Kesehatan kabupaten cianjur mulai bulan Februari sampai Maret 2019 dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dengan ibu balita dan petugas kesehatan, kader posyandu. Hasil: hasil penelitian menunjukan bahwa adanya peningkatan praktek imunisasi pada ibu balita di Desa Cijedil tahun 2019. Kesimpulan dan Saran: dari hasil wawancara mendalam menggunakan kuesioner di dapatkan bahwa ibu balita terkait pengerahuan ibu balita tentang imunisasi difteri dan pencegahan difteri menunjukan adanya peningkatan praktek imunisasi difteri. Disarankan kepada petugas Petugas promosi kesehatan Dinas Kesehaan Cianjur agar lebih ditingkatkan lagi kunjungan imunisasi setiap satu bulan sekali agar peserta imunisasi difteri dapat mengerti betul tentang pencegahan penyakit difteri
Read More
T-5557
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive