Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 38470 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Renatha Gloria Sudyat; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Atik Nurwahyuni, Sri Luviyanti
Abstrak: Program promotif preventif penyakit kronis atau program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis) atau manajemen penyakit kronis adalah salah satu program asuransi kesehatan sosial untuk mendukung dan mewujudkan perilaku hidup sehat terkendali dalam masyarakat yang memiliki penyakit kronis dan demi terciptanya Universal Health Coverage (UHC), program promotif preventif penyakit kronis harus dirasakan oleh seluruh masyarakat dengan memberikan jaminan kesehatan yang menyeluruh/terintegrasi. Metode penelitian yang digunakan adalah literature review dari jurnal, text book, dan website dalam negeri maupun luar negeri. Hasil penelitan menunjukkan bahwa sumber daya manusia yang kompeten, fasilitas yang mencukupi, pendanaan yang baik dan mencukupi, kebijakan yang ada dan diterapkan dengan baik, perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan program yang terkoordinasi dengan baik dapat membuat tercapainya tujuan program tersebut, di samping adanya hambatan yang terjadi. Oleh karena itu, badan penyelenggara dan FKTP harus membuat strategi untuk mengatasi hambatan yang ada. Adapun pelajaran yang kita dapat dari negara lain adalah Indonesia harus memiliki sistem pendanaan yang lebih kuat dan terkoordinasi, memperkuat dasar program promotif preventif penyakit kronis asuransi kesehatan sosial. Kesimpulannya, penyelenggaraan Prolanis di Indonesia masih kurang baik, target Prolanis belum tercapai. Negara lain pun masih memiliki kekurangan, tetapi saran penulis untuk BPJS Kesehatan dan FKTP harus mempelajari kelebihan dari sistem yang sudah baik di negara lain dan mencontoh beberapa strateginya. Kata kunci : Prolanis BPJS Kesehatan, manajemen penyakit kronis, asuransi kesehatan soaial, sumber daya, pembiayaan/pendanaan, kebijakan. Chronic promotive and preventive program or chronic disease management program (Prolanis) is one of the social health insurance programs that supports the realization of healthy living behavior in a controlled society with chronic diseases and for the creation of Universal Health Coverage (UHC), a promotive program prevention of chronic diseases must be felt by the whole community by providing comprehensive/integrated health insurance. The research method used is literature review from journals, text books, and websites in the country and abroad. The results of the research show that competent human resources, adequate facilities, good and sufficient funding, existing and wellimplemented policies, planning, organizing, and implementing a well-coordinated program can make achievement of the program's objectives, in addition to obstacles that happened. Therefore the organizing body and FKTP must make a strategy to overcome existing obstacles. As for the lessons we have learned from other countries, Indonesia must have a stronger and coordinated funding system, strengthening the basis of a preventive chronic health disease preventive health insurance program. In conclusion, the implementation of Prolanis in Indonesia is still not good, the Prolanis target has not been reached. Other countries still have shortcomings, but the writer's suggestion for BPJS Health and FKTP must study the advantages of a good system in another country and follow some of its strategies. Keywords: Prolanis BPJS Kesehatan, chronic disease management, social health insurance, resources, financing / funding, policies.
Read More
S-10396
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Phonnatari Keumala Putri; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Agus Rahmanto
Abstrak: penelitian ini dilakukan untuk mengetahui salah satu pengendalian yang dilakukan berbagai negara untuk mengendalikan masalah tersebut, yaitu skema cost-sharing pada asuransi kesehatan yang dilakukan oleh berbagai negara. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode literature review. Pencarian studi dilakukan dengan menggunakan tiga online database yaitu PubMed, ProQuest, dan ScienceDirect. Terdapat 16 studi yang termasuk ke dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa cost-sharing telah dilakukan oleh banyak negara. Cost-sharing juga dapat dilakukan pada berbagai layanan (rawat jalan, rawat inap, farmasi, dan perawatan gigi.
Read More
S-10665
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nabila Putri Vinadi; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Vetty Yulianty, Eddy Sulistijanto Hadie
Abstrak: Pelaksanaan program skrining riwayat kesehatan merupakan tindakan preventif yang dilakukan di berbagai negara. Dengan menerapkan skrining riwayat kesehatan diharapkan mampu mencegah sedari dini terjadinya komplikasi serta dampak pembiayaan kesehatan pada penyakit yang dilakukan skrining. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaaan serta determinan dan dampak yang dihasilkan dari program skrining riwayat kesehatan di berbagai negara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literature review. Pencarian studi dilakukan melalui online database yaitu PubMed, ScienceDirect, Proquest, dan Wiley Online Library. Terdapat 12 studi yang termasuk ke dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program skrining riwayat kesehatan telah diterapkan di berbagai negara dengan sasaran jenis penyakit yang berbeda-beda, mayoritas menggunakan mekanisme pengiriman undangan yang terbilang cukup efektif dalam meningkatkan partisipasi skrining. Peran faktor pengetahuan dan kesadaran, dukungan unsur tenaga kesehatan professional, dan status pendidikan peserta sangat mempengaruhi efektivitas pelaksanaan program skrining kesehatan. Dampak positif yang dihasilkan oleh program skrining adalah menurunkan angka kejadian dan kematian pada penyakit yang dilakukan skrining. Namun, juga didapatkan dampak jangka pendek yang terjadi pada pembiayaan kesehatan di sektor rawat jalan dan rawat inap. Meskipun begitu, dampak pada pembiayaan kesehatan terbilang tidak terlalu signifikan dan masih dapat diatasi.
The implementation of a health history screening program is a preventive measure carried out in various countries. By implementing medical history screening, it is expected to be able to prevent early complications and the impact of health financing on diseases being screened.This study aims to describe the implementation as well as the determinants and impacts resulting from health history screening programs in various countries. The method used in this study is the literature review method. Study searches were conducted through online databases such as PubMed, ScienceDirect, Proquest, and Wiley Online Library. There are 12 studies included in this research. The results of this study indicate that a health history screening program has been implemented in various countries with different types of disease targets, the majority of several countries use an invitation of health screening which is quite effective in increasing screening participation. The role of knowledge and awareness factors, support from professional health personnel, and the educational status of participants greatly affect the effectiveness of the implementation of the health screening program. The positive impact generated by the screening program is to reduce the incidence and mortality of the disease being screened. However, there are also short-term impacts that occur on health financing in the outpatient and inpatient sectors. Even so, the impact on health financing is not too significant and can still be overcome.
Read More
S-10994
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mohammad Irfan Satrio; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Atik Nurwahyuni, Citra Jaya
Abstrak: Dalam rangka pencapaian universal health coverage, mekanisme asuransi kesehatan wajib merupakan satu langkah yang dapat ditempuh untuk mencapai hal tersebut. Namun, ditemukan permasalahan yang terjadi di berbagai negara, yaitu sulitnya mengintegrasikan sektor informal dalam program yang akhirnya menghambat negara dalam pencapaian UHC. Selain itu, tidak adanya lembaga yang menaungi sektor informal serta tidak adanya mekanisme efektif yang memaksa. sektor informal untuk bergabung dalam program merupakan kondisi yang memprihatinkan karena sektor informal rentan terhadap bahaya kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat determinan status kepesertaan aktif dalam program asuransi kesehatan wajib pada kalangan sektor informal serta untuk menelaah inovasi yang dilakukan diberbagai negara ketika mengintegrasikan sektor informal dalam kepesertaan program. Literature review merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini. Sumber data diperoleh dari 5 online database yaitu, PubMed, ProQuest, ScienceDirect, Scopus, dan WileyOnline Library. Terdapat 12 studi yang terinklusi dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas studi menggunakan asuransi kesehatan sosial dalam menerapkan program asuransi kesehatan wajib. Fungsi financial protection pada seluruh negara temuan kurang adekuat karena tingkat out-of-pocket masih diatas ambang batas WHO. Ditemukan 5 determinan yang berhubungan dengan enrollment dan 7 determinan terkait kepesertaan aktif. Terdapat 4 determinan yang dapat diberikan intervensi, yaitu pengetahuan, tingkat pendidikan, sosialisasi oleh pihak penyelenggara serta metode pembayaran. Ditemukan inovasi seperti menerapkan kajian wajib untuk program, pemberian insentif dan mengembangkan strategi komunikasi efektif
Read More
S-10926
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ricard Rivaldo Pasalli; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Adik Wibowo, Agus Rahmanto
Abstrak: Terealisasinya keadaan sehat merupakan keinginan semua orang, juga dari keluarga, perkumpulan dan masyarakat. Perusahaan asuransi dan lembaga asuransi adalah lembaga ekonomi, yaitu lembaga pengalihan risiko. Tingkat risiko dapat diukur dengan nilai produk dimana peristiwa itu terjadi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penyelesaian klaim asuransi kesehatan nasional. Penelitian ini menggunakan metode literature review. Pada pencarian studi menggunakan tiga online database yaitu PubMed, Google Scholar, dan Science Direct. Ada 7 studi yang terinklusi dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan dalam menyelesaikan klaim terdapat bentuk-bentuk penyelesaian klaim asuransi kesehatan nasional, faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung diantaranya adalah ketepatan penyelesaian klaim, tingkat penyelesaian klaim, klaim rasio dan keluhan ganti rugi. Adapun faktor penghambat klaim diantaranya adalah staf yang kurang memenuhi kualifikasi dalam memproses klaim, tata cara pengecekan yang kurang jelas dan peserta asuransi baru menyadari saat membuat klaim bahwa tidak mencakup penyakit tertentu.
The realization of a healthy condition is the desire of everyone, also from families, associations and communities. Insurance companies and insurance institutions are economic institutions, namely risk transfer institutions. The level of risk can be measured by the value of the product where the event occurs. This study was conducted to determine the settlement of national health insurance claims.method literature review. The study search used three online databases , namely PubMed, Google Scholar, and Science Direct. There are 7 studies included in this study. The results showed that in resolving claims there are forms of settlement of national health insurance claims, supporting factors and inhibiting factors. Supporting factors include the accuracy of claim settlement, level of claim settlement, claim ratio and compensation complaints. The factors inhibiting claims include staff who do not meet the qualifications in processing claims, procedures for checking that are not clear and insurance participants only realize when making a claim that it does not cover certain diseases.
Read More
S-11059
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sarah Cornelia Abigael; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Septiara Putri, Amila Megraini
Abstrak: Strategi yang harus diterapkan oleh perusahaan asuransi adalah dengan mengenali, memenuhi, dan memuaskan kebutuhan pelanggannya. Optimalisasi kualitas pelayanan merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam perusahaan asuransi kesehatan karena hampir seluruh pelanggan bergantung dan berinteraksi langsung terhadap para penyedia dan perusahaan sendiri. Banyak perusahaan asuransi di Indonesia telah melakukan survei kepuasan peserta asuransi secara berkala dan selalu berusaha meningkatkan kualitas layanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan peserta asuransi kesehatan di berbagai negara. Diharapkan temuan literatur dapat menjadi lesson learned dan dijadikan indikator tambahan dalam survei kepuasan peserta. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah literature review. Pencarian studi menggunakan online database berupa PubMed, ScienceDirect, ProQuest, Wiley Online, dan Scopus dan didapatkan total keseluruhan sebanyak 3.060 artikel jurnal yang ditemukan. Setelah dilakukan seleksi, terdapat 11 studi yang digunakan dalam penelitian ini yang berasal dari berbagai negara. Dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 6 faktor yang mempengaruhi kepuasan peserta asuransi kesehatan, seperti faktor organisasi, jenis asuransi, paket manfaat, faktor sosiodemografi, pelayanan kesehatan, dan faktor pribadi konsumen. Faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan di berbagai negara adalah kualitas layanan, harapan peserta, dan pemanfaatan layanan kesehatan.
The strategy that must be applied by insurance companies is to recognize, fulfill, and satisfy the needs of their customers. Optimizing service quality is something that needs to be considered in health insurance companies because almost all customers depend on and interact directly with providers and the company itself. Many insurance companies in Indonesia have conducted regular insurance participant satisfaction surveys and are always trying to improve the quality of their services. This study aims to determine the factors that influence the satisfaction of health insurance participants in various countries. It is hoped that the literature findings can be lessons learned and used as additional indicators in the participant satisfaction survey. The method used in this study is a literature review. Search studies using online databases such as PubMed, ScienceDirect, ProQuest, Wiley Online, and Scopus found a total of 3,060 journal articles. After the selection, there were 11 studies used in this research from various countries. From this study it was found that there are 6 factors that affect the satisfaction of health insurance participants, such as organizational factors, types of insurance, benefit packages, sociodemographic factors, health services, and consumer personal factors. The most dominant factors influencing satisfaction in various countries are service quality, participant expectations, and utilization of health services.
Read More
S-11039
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fatia Sifa; Pembimbing: Wachyu Sulistiadi; Penguji: Septiara Putri, Mirza
Abstrak: Pemeriksaan kesehatan pranikah merupakan serangkaian tes yang harus dilakukan calonpengantin sebelum menikah untuk mencegah terjadinya permasalahan kesehatan padacalon pengantin dan keturunannya kelak. Tidak semua orang mempunyai riwayatkesehatan yang baik walaupun dalam keadaan sehat. Skripsi ini membahas kebijakannegara-negara yang melaksanakan pemeriksaan kesehatan pranikah sebelum calonpengantin melangsungkan pernikahan. Ketentuan pemeriksaan kesehatan pranikah tiapnegara juga berbeda-beda baik dalam kewajibannya juga rangkaian tes yang dilakukan.Penelitian ini adalah review literatur dengan desain deskriptif. Hasil penelitianmenunjukan bahwa Indonesia masih jauh dari negara lainnya dalam pelaksanaan PHE,dibutuhkan evaluasi kebijakan sehingga dipatuhi dan berjalan lebih baik, meningkatkanpromosi kesehatan untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku kesehatan dalammasayarakat.Kata kunci:Pemeriksaan kesehatan; calon pengantin; implementasi
Premarital screening is defined as testing couples who are going to be married in orderto prevent common genetic blood disease and infectious disease that may affect their nextgeneration. Some people might look healthy but they might be a carrier for hereditarydisease. This tresearch focused on policies concerning on premarital screening inIndonesia and other countries. The research uses Literature Review (LR) with descriptiveapproach. The result is PHE in Indonesia is still far from other countries implementationof PHE. Evaluation of PHE policy is needed to support PHE, ensure intervention healthpromotion to raise awareness and attitude of PHE.Key words:Premarital screening; marriage; implementation.
Read More
S-10326
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Febriyanti; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Septiara Putri, Marisa Aristiawati Hardigaloeh
Abstrak: penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan maternal di berbagai negara. Penelitian ini menggunakan metode literatur review. Pencarian studi dilakukan dengan menggunakan tiga basis data online yaitu PubMed, ScienceDirect, dan ProQuest. Terdapat 17 studi yang terpilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil temuan penelitian ini menunjukkan bahwa masing-masing negara memiliki perbedaan dalam jumlah cakupan pemanfaatan pelayanan kesehatan dan jumlah AKI yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor lingkungan dan sosioekonomi.
Read More
S-10602
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lichita Indra; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Adik Wibowo, Agus Rahmanto
Abstrak: Pendahuluan: Covid-19 yang unprecedented menjadi wakeup call bagi banyak negara di dunia mengenai betapa tidak siapnya sistem kesehatan yang ada dalam menghadapi wabah penyakit berskala besar. Beberapa studi mendukung bahwasanya pandemi merupakan peristiwa struktural yang serupa, sehingga dunia selalu mencari hal-hal yang dapat dipelajari dari respons terhadap wabah penyakit. Hal ini bertujuan untuk mempersiapkan diri dan menanggapi wabah yang akan datang dengan lebih baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran respons berbagai negara terhadap pandemi Covid-19 dan mendapatkan lessons learned-nya untuk menjadi masukan dalam memperkuat sistem kesehatan untuk menghadapi wabah di masa yang akan datang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan memanfaatkan berbagai database elektronik internasional seperti SCOPUS, PubMed, Embase, dan EBSCO Host. WHO Covid-19 Strategic Preparedness and Response Plan 2021 (SPRP) serta WHO Six Building Blocks of Health System (building blocks) digunakan sebagai kerangka dalam menyusun analisis terhadap respons sistem kesehatan dan lessons learned yang didapatkan. Hasil: Pencarian literatur menghasilkan 16 artikel terinklusi yang dipublikasikan pada tahun 2020-2021. Hasil analisis melalui kerangka SPRP menemukan bahwa respons berbagai negara sangat beragam dan dipengaruhi oleh kekuatan sistem kesehatan, kesiapsiagaan, serta karakteristik negara. Lessons learned yang didapatkan berdasarkan building blocks adalah masih diperlukannya investasi, komitmen jangka panjang, perencanaan mitigasi pandemi, serta perlindungan yang adekuat bagi tenaga kesehatan untuk penguatan sistem kesehatan. Selain itu, regulasi pendukung yang jelas juga penting, terutama terkait dengan penggunaan data pribadi masyarakat untuk penanganan pandemi yang lebih baik di masa yang akan datang
Read More
S-10917
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Natasya Gita Cinta; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Helen Andriani, Galianti Prihandayani
Abstrak:
Pandemi COVID-19 berdampak pada kesehatan mental sebagian besar masyarakat di dunia. Meskipun kebutuhan akan pelayanan kesehatan mental lebih tinggi selama masa Pandemi COVID-19, ketersediaan layanan dan akses justru terganggu akibat meningkatnya permintaan, pembatasan sosial, dan peraturan untuk tetap tinggal di rumah. Penelitian bertujuan untuk memperoleh gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan mental selama Pandemi COVID-19 di berbagai negara. Penelitian ini menggunakan metode literature review yang bersumber dari beberapa basis data seperti Proquest, SCOPUS dan Pubmed. Terdapat 16 studi yang terpilih berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi. Dalam hasil penelitian ini ditemukan bahwa kondisi kesehatan mental masyarakat cenderung memburuk selama masa Pandemi COVID-19 dan terjadi penurunan pemanfaatan pelayanan kesehatan mental selama pandemi COVID-19. Selain itu ditemukan juga faktor yang berkaitan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan mental diantaranya jenis kelamin, ras, tingkat pendidikan, wilayah tempat tinggal, dan kepemilikan asuransi kesehatan. Ada beberapa rekomendasi yang dapat digunakan untuk memperkuat strategi dalam menghadap isu kesehatan mental selama Pandemi COVID-19 diantaranya alokasi dana untuk mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan sebagai bantuan bantuan finansial bagi masyarakat yang terkena dampak Pandemi COVID-19; peningkatkan jumlah, distribusi, dan kapasistas tenaga kesehatan mental; peningkatan perawatan dan asesmen berbasis bukti yang disertai dengan evaluasi; pendekatan inovatif untuk intervensi kesehatan mental; serta memaksimalkan akses pelayanan kesehatan secara virtual.

The COVID-19 pandemic has impacted the mental health of most people in the world. Although the need for mental health services was higher during the COVID-19 pandemic, the availability of services and access was disrupted due to increased demand, social restrictions, and regulations to stay at home. The study aims to obtain an overview of the use of mental health services during the COVID-19 pandemic in various countries. This study uses the literature review method sourced from several databases such as Proquest, SCOPUS and Pubmed. There were 16 studies selected based on inclusion and exclusion criteria. In the results of this study, it was found that people's mental health conditions tended to worsen during the COVID-19 pandemic and there was a decrease in the use of mental health services during the COVID-19 pandemic. In addition, there were also factors related to the use of mental health services including gender, race, education level, region of residence, and ownership of health insurance. There are several recommendations that can be used to strengthen strategies in facing mental health issues during the COVID-19 pandemic, including the allocation of funds to support the implementation of health services and as financial support for people affected by the COVID-19 pandemic; increasing the number, distribution, and capacity of mental health workers; improving evidence-based care and assessment accompanied by evaluation; innovative approaches to mental health interventions; and maximizing access to virtual health services.
Read More
S-11216
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive