Ditemukan 42544 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Rani Setiowati; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Bambang Wispriyono, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Pneumonia adalah infeksi saluran pernapasan bawah akut yang secara khususmempengaruhi fungsi paru. Penyakit ini merupakan penyebab kematian balitaterbesar setelah diare. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, prevalensipneumonia pada kelompok balita sebesar 4,8%, angka ini berada diatas prevalensipneumonia nasional yaitu 4,0%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita (12-59 bulan) diIndonesia pada tahun 2017. Desain studi yang digunakan adalah cross-sectionaldengan jumlah sampel 13.855. Penelitian ini merupakan analisis lanjutan SurveiDemografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Analisis data yangdigunakan pada penelitian ini adalah uji chi-square dan regresi logistik. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistikantara kejadian pneumonia pada balita dengan tempat tinggal, jenis dinding, jenisatap, usia 12-23 bulan, usia 24-35 bulan, status imunisasi DPT-Hib, berat badanlahir, dan balita dengan ibu berstatus pendidikan lulus SD. Faktor dominan yangmempengaruhi kejadian pneumonia pada balita di Indonesia berdasarkan dataSDKI tahun 2017 adalah jenis dinding.
Kata kunci: Balita, Faktor-faktor, Indonesia, Pneumonia
Pneumonia is acute lower respiratory tract infection that affect lung function inparticular. This disease is a leading mortality on under-five children after diarrhea.According to Basic Health Research (Riskesdas) 2018, prevalence of pneumoniaon group of under-five children is 4,8%, high than the national pneumoniaprevalence which is 4,0%. This study aims to analyse factors related to pneumoniaon under-five children in Indonesia on 2017. Cross-sectional design study waschosen with 13.855 samples included. This study is an extension analysis ofIndonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2017 data. The data analysis inthis study used chi square test and logistic regression. Result found that there is astatistically significant relationship between pneumonia under-five children withtype of residence, type of wall, 12-23 months old, 24-35 months old, DPT-Hibimmunisation, birth weight, and elementary school graduated mother. Dominantinfluencing factors of pneumonia on under-five children in Indonesia based onIDHS 2017 data is type of wall.
Keywords: Determinants; Indonesia; Toddler; Pneumonia.
Read More
Kata kunci: Balita, Faktor-faktor, Indonesia, Pneumonia
Pneumonia is acute lower respiratory tract infection that affect lung function inparticular. This disease is a leading mortality on under-five children after diarrhea.According to Basic Health Research (Riskesdas) 2018, prevalence of pneumoniaon group of under-five children is 4,8%, high than the national pneumoniaprevalence which is 4,0%. This study aims to analyse factors related to pneumoniaon under-five children in Indonesia on 2017. Cross-sectional design study waschosen with 13.855 samples included. This study is an extension analysis ofIndonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2017 data. The data analysis inthis study used chi square test and logistic regression. Result found that there is astatistically significant relationship between pneumonia under-five children withtype of residence, type of wall, 12-23 months old, 24-35 months old, DPT-Hibimmunisation, birth weight, and elementary school graduated mother. Dominantinfluencing factors of pneumonia on under-five children in Indonesia based onIDHS 2017 data is type of wall.
Keywords: Determinants; Indonesia; Toddler; Pneumonia.
S-10494
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Airadiba Hadad; Pembimbing: Ririn Arminsih; Penguji: Budi Hartono, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi diare pada balita di DKI Jakarta dan mengetahui hubungan sumber air minum, pengolahan air minum, fasilitas sanitasi, fasilitas cuci tangan, suplementasi vitamin A, dan pendidikan ibu sebagai faktor risiko terhadap kejadian diare pada balita. Desain penelitian menggunakan desain studi potong lintang dengan menggunakan data sekunder dari SDKI 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia 0-59 bulan yang tercatat dalam data Provinsi DKI Jakarta sebagai bagian dari sampel SDKI 2017. Dari 695 sampel balita hidup, didapatkan 370 sampel yang memenuhi kriteria. Analisis yang dilakukan adalah analisis univariat dan bivariat.
Read More
S-10584
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rinda Tri Nugraheni; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Tutut Indra Wahyuni
Abstrak:
Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian anak balita terbanyak di Indonesia. Prevalensi pneumonia pada balita di Indonesia lima tahun terakhir mengalami peningkatan yaitu 1,6% pada tahun 2013 menjadi 2% pada tahun 2018. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan prevalensi pneumonia pada balita tertinggi keempat di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional menggunakan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pneumonia pada balita usia 12-59 bulan. Sedangkan, variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor lingkungan rumah, faktor karakteristik balita dan faktor ekonomi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara indeks kepemilikan rendah (OR = 4,23; 95% CI: 1,72-10,41), tempat tinggal (OR = 3,70; 95% CI: 1,71-8,02) dan jenis dinding (OR = 4,84; 95% CI: 1,55-15,14) dengan pneumonia pada balita. Kata kunci: pneumonia balita, faktor lingkungan rumah, SDKI
Read More
S-10032
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ajeng Sewelas Ekapermatasari; Pembimbing: Ririn Arminsih; Penguji: Budi Haryanto, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sumber air minum dengan kejadian diare pada balita di Banten menggunakan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan jumlah sampel 467 balita. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan chi-square. Prevalensi diare pada balita sebesar 10,7%.
Read More
S-10544
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tria Yuni Kartika; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Laila Fitria, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Read More
Pneumonia merupakan infeksi saluran pernapasan akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Pneumonia di Indonesia masih menjadi salah satu penyebab utama kematian balita dan terus menempati posisi teratas penyebab kematian pada balita. Menurut Riskesdas tahun 2018, prevalensi pneumonia pada balita sebesar 4,8%. Provinsi Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua yang berada di wilayah Indonesia Timur memiliki prevalensi pneumonia pada balita melebihi angka nasional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor (faktor lingkungan rumah, karakteristik balita, dan karakteristik ibu balita) yang berhubungan dengan gejala pneumonia pada balita di Wilayah Indonesia Timur. Data yang digunakan bersumber dari Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 dengan sampel sebanyak 191 balita. Desain yang digunakan adalah cross-sectional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi gejala pneumonia pada balita di wilayah Indonesia Timur adalah sebesar 14,1%. Tidak ada hubungan yang signifikan antara faktor lingkungan rumah, karakteristik balita, dan karakteristik ibu balita dengan gejala pneumonia pada balita. Terdapat 4 variabel yang memiliki risiko lebih tingi bagi balita untuk memiliki gejala pneumonia, yaitu jenis dinding (OR=1,64), status imunisasi (OR=1,83), pemberian vitamin A (OR=1,83), dan pendidikan ibu (OR=1,96).
Pneumonia is an acute respiratory infection that affects the lung tissue (alveoli). Pneumonia in Indonesia is still one of the main causes of under-five deaths and continues to occupy the top position as the cause of under-five deaths. According to the 2018 Riskesdas, the prevalence of pneumonia in children under-five is 4.8%. The provinces of East Nusa Tenggara, West Papua and Papua, which are in the eastern part of Indonesia, have a prevalence of pneumonia in children under-five exceeding the national figure. This study aims to analyze the factors (home environment factors, characteristics of children under-five, and characteristics of mothers) that are associated with the symptoms of pneumonia in children under-five in Eastern Indonesia Region. The data used comes from the 2017 Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) with a sample of 191 children under-five. The design used is cross-sectional. The results showed that the proportion of pneumonia symptoms in children under-five in Eastern Indonesia was 14.1%. There is no significant relationship between home environmental factors, the characteristics of children under-five, and characteristics of mothers with pneumonia symptoms in children under-five. There are 4 variables that have a higher risk for children under-five to have pneumonia symptoms, namely the type of wall (OR=1.64), immunization status (OR=1.83), administration of vitamin A (OR=1.83), and mother's education (OR=1.96).
S-11189
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muhammad Zaki Munawar; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Budi Hartono, Didik Supriyono
Abstrak:
Read More
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan penyebab morbiditas dan mortalitas pada balita. Berdasarkan SKI 2023, prevalensi pneumonia balita di DKI Jakarta mencapai 2,2% dan menempati peringkat ketiga nasional. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara karakteristik balita, keluarga, dan karakteristik lingkungan rumah dengan kejadian pneumonia. Desain yang digunakan adalah potong lintang dengan data sekunder SKI 2023, melibatkan balita berusia 0-59 bulan sebagai unit analisisnya. Analisis bivariat dilakukan menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara seluruh variabel yang diteliti dengan kejadian pneumonia balita di DKI (p>0,05). Temuan ini mengindikasikan bahwa perlu dilakukan penelitian menggunakan faktor lain di luar variabel yang telah diteliti. Meskipun demikian, tetap diperlukan upaya pencegahan secara multisektoral yang berkelanjutan untuk menekan kasus pneumonia pada balita seperti cakupan imunisasi dasar, gaya hidup bebas rokok, dan pemilihan material atap rumah yang tepat untuk mengurangi risiko pneumonia pada balita.
Pneumonia is a leading cause of illness and death in children under five. Based on the 2023 Indonesia Health Survey (SKI), its prevalence in DKI Jakarta reached 2.2%, the third highest nationally. This study analyzed the relationship between child, family, and housing characteristics and pneumonia incidence using a cross-sectional design and SKI 2023 data (n = 527 children aged 0–59 months). Chi-Square tests showed no significant associations (p > 0.05). These results indicate the need for further studies exploring other risk factors. Nonetheless, efforts such as improving immunization coverage, promoting smoke-free homes, and using safer roofing materials remain essential to prevent pneumonia in children.
S-11948
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Meutia Nur Fitriani; Pembimbing: Ririn Arminsih WUlandari; Penguji: Laila Fitria, Yulia Fitria Ningrum
S-10489
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tony Wibowo Harianto; Pembimbing: Rachmadhi Purwana, Budi Haryanto
T-1875
Depok : FKM UI, 2004
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Citta Zahra Primalia; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Laila Fitria, Ririn Arminsih Wulandari, Nurusysyarifah Aliyyah, Okky Assetya Pratiwi
Abstrak:
Read More
Filariasis merupakan Neglected Tropical Diseases (NTDs) yang menyebabkan limfedema dan hidrokel. Meski jarang menyebabkan kematian, filariasis bersifat kronis dan dapat menyebabkan kecacatan seumur hidup. Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, Provinsi Papua Tengah menjadi wilayah dengan prevalensi filariasis tertinggi, sebesar 4,8%. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian filariasis di Provinsi Papua Tengah. Penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan data dari Survei Kesehatan Indonesia 2023 dan jumlah sampel sebanyak 5.408 responden. Analisis data menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara tempat tinggal dan penggunaan obat anti nyamuk dengan kejadian filariasis. Penggunaan obat anti nyamuk merupakan variabel yang paling dominan terhadap kejadian filariasis di Provinsi Papua Tengah.
Filariasis is a Neglected Tropical Diseases (NTDs) that causes lymphedema and hydrocele. Although rarely fatal, filariasis is chronic illness and can cause a lifelong disability. Based on the 2023 Indonesian Health Survey (SKI), Central Papua is the region with the highest prevalence of filariasis, at 4,8%. The purpose of this study was to analyze factors related to the incidence of filariasis in Central Papua. This study used a cross-sectional design with data from the 2023 Indonesian Health Survey and a sample size of 5,408 respondents. Data analysis used in this research are the chi-square test and logistic regression. The results showed a relationship between residence and the use of mosquito repellent with the incidence of filariasis. The use of mosquito repellent is the most dominant variable in the incidence of filariasis in Central Papua.
Filariasis is a Neglected Tropical Diseases (NTDs) that causes lymphedema and hydrocele. Although rarely fatal, filariasis is chronic illness and can cause a lifelong disability. Based on the 2023 Indonesian Health Survey (SKI), Central Papua is the region with the highest prevalence of filariasis, at 4,8%. The purpose of this study was to analyze factors related to the incidence of filariasis in Central Papua. This study used a cross-sectional design with data from the 2023 Indonesian Health Survey and a sample size of 5,408 respondents. Data analysis used in this research are the chi-square test and logistic regression. The results showed a relationship between residence and the use of mosquito repellent with the incidence of filariasis. The use of mosquito repellent is the most dominant variable in the incidence of filariasis in Central Papua.
T-7378
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Balqis Ramandha Dewi; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Fitri Kurniasari, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
Read More
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab utama morbiditas pada balita di Indonesia. Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi ISPA pada balita di Provinsi Jawa Barat sebesar 4,9%, mendekati prevalensi nasional sebesar 5,8%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor determinan kejadian ISPA pada balita usia 0–59 bulan di Provinsi Jawa Barat berdasarkan data SKI 2023, yang mencakup karakteristik balita, karakteristik keluarga, dan kondisi lingkungan rumah. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan sampel sebanyak 2.969 balita yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data yang dilakukan meliputi analisis univariat, analisis bivariat dengan uji chi-square, serta analisis multivariat menggunakan regresi logistik berganda. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan signifikan antara kejadian ISPA pada balita dengan status imunisasi dasar (p=0,02; OR=0,55; 95% CI=0,33–0,93) dan pendidikan terakhir ibu (p=0,04; OR=0,62; 95% CI=0,39–0,98). Sementara variabel usia balita, jenis kelamin, riwayat BBLR, pemberian vitamin A, perilaku merokok anggota keluarga, jenis atap, jenis dinding, dan jenis lantai tidak memiliki hubungan signifikan terhadap kejadian ISPA. Faktor dominan yang paling mempengaruhi kejadian ISPA pada balita adalah status imunisasi dasar.
Acute Respiratory Infection (ARI) remains a major public health concern and a leading cause of morbidity among children under five in Indonesia. According to the 2023 Indonesian Health Survey (IHS), the prevalence of ARI among children under five in West Java Province was 4,9%, approaching the national prevalence of 5,8%. This study aimed to analyze the determinants of ARI incidence in children aged 0–59 months in West Java Province using 2023 SKI data, focusing on child characteristics, family characteristics, and household environmental conditions. A cross-sectional design was employed involving 2,969 children who met the inclusion criteria. Data analysis included univariate analysis, bivariate analysis using chi-square tests, and multivariate analysis through multiple logistic regression. Results revealed significant relationships between ARI incidence and basic immunization status (p=0.02; OR=0.55; 95% CI=0.33–0.93) and maternal education level (p=0.04; OR=0.62; 95% CI=0.39–0.98). Meanwhile, child’s age, gender, history of low birth weight, vitamin A supplementation, household smoking behavior, roof type, wall type, and floor type did not show significant associations with ARI incidence. Basic immunization status was identified as the most dominant determinant of ARI incidence in under-five children.
S-11947
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
