Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 36821 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Harneda Noviva; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyonol Penguji: Yovsyah, Toha Muhaimin, Rahmadewi, Weni Muniarti
Abstrak:
Tesis ini membahas tentang perilaku seksual berisiko pada remaja pria umur 15-18 tahun di Indonesia Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan sumber data Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Desain penelitian ini menggunakan metode kuantitfatif desain dengan studi crosss sectional. Sampel penelitian ini adalah remaja pria umur 15-18 tahun yang dikumpulkan berupa data sekunder dari data SDKI-KRR tahun 2017. Hasil analisis didapatkan bahwa pengaruh teman sebaya merupakan variabel yang paling dominan dengan perilaku seksual berisiko. Hal ini dapat dilihat Odds Ratio (OR) yang paling besar diantara variabel independen yang lainnya 4,974 (95% CI: 3,503-7,062), yang artinya remaja pria yang terpengaruh teman sebaya berisiko 4,974 kali lebih besar memiliki perilaku seksual berisiko dibandingkan remaja yang tidak terpengaruh teman sebaya

This thesis discusses risky sexual behavior in young men aged 15-18 years in Indonesia in 2017. This study uses secondary data from the Indonesia Health Demographic Survey (IHDS) data source in 2017. The design of this study uses a quantitative design method with crosss sectional study. The sample of this study was young men aged 15-18 years collected in the form of secondary data from the IHDS-Adolescent Reproductive Health data in 2017. The results of the analysis found that the influence of peers was the most dominant variable with risky sexual behavior. It can be seen that the highest odds ratio (OR) among other independent variables is 4.974 (95% CI: 3.503-7.062), which means young men who are affected by peers at 4.974 times more risky sexual behavior than unaffected adolescents friends of the same age.

Read More
T-5880
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Harun Al Rosyid; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Irwan Panca Wariaseno, Yovsyah
Abstrak: Remaja merupakan fase lanjutan dari fase kanak-kanak sebelum menuju dewasa dengan pertumbuhan dan perkembangan pada aspek biologis, kognitif, psikososial, dan emosional. Pada fase tersebut, remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi untuk mencoba hal-hal baru termasuk terkait perilaku seksual berisiko pada remaja. Berdasarkan laporan SDKI Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) tahun 2017 bahwa remaja pria maupun wanita mencoba melakukan hubungan seksual pranikah pertama kali di usia 15-19 tahun dengan proporsi sebesar 8 persen untuk pria dan 2 persen untuk wanita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi antara pendidikan kesehatan reproduksi yang diterima pertama kali di sekolah terhadap perilaku seksual pranikah para remaja pria 15-19 tahun di Indonesia. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data SDKI KRR tahun 2017 dengan jumlah total sampel sebanyak 7.345 remaja yang sudah disesuaikan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional. Hasil dari penelitian ini adalah tercatat sebanyak 6.966 (94.8%) remaja laki-laki usia 15-19 tahun yang sudah pernah melakukan hubungan seksual pranikah sedangkan remaja yang tidak pernah melakukan hanya sebanyak 379 (5.2%) remaja. Berdasarkan hasil bivariat didapatkan bahwa variabel pendidikan kesehatan reproduksi tentang sistem reproduksi manusia (p = 0.000), keluarga berencana (p = 0.000) dan HIV/AIDS (p = 0.002) memiliki hubungan yang signifikan dengan perilaku seksual pranikah remaja. Selain itu, variabel yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah remaja adalah komunikasi dengan guru (p = 0.004) dan tingkat pendidikan (p = 0.000 dan 0.008). Sedangkan variabel tempat tinggal tidak memiliki hubungan yang signifikan (p = 0.095).
Adolescence is an advanced phase from childhood before heading to adulthood with growth and development in biological, cognitive, psychosocial, and emotional aspects. Within the phase, adolescents have a high curiosity to try or explore new things, including risky sexual behavior in adolescents. Therefore, based on the IDHS report of 2017 on Adolescent Reproductive Health (KRR) that male and female adolescents tried to have premarital sex for the first time at the age of 15-19 years with a percentage of 8 percent for men and 2 percent for women. This study aims to determine the relationship between reproductive health education that received for the first time at school to the premarital sexual behavior of male adolescents aged 15-19 years in Indonesia. The data used in this study is IDHS data for the 2017 KRR with a total sample of 7.345 adolescents who have been adjusted by both of the inclusion and exclusion criteria of the study. This study used a cross sectional study design. The results of this study are there were 6,966 (94.8%) teenage boys aged 15-19 years who had premarital sexual intercourse, while only 379 (5.2%) teenagers who had not. Based on bivariate analysis, It was found that the variables of reproductive health education about the human reproductive system (p=0.000), family planning (p=0.000) and HIV/AIDS (p=0.002) had a significant relationship with adolescent premarital sexual behavior. In addition, variables related to adolescent premarital sexual behavior are communication with teachers (p = 0.004) and education level (p = 0.000 and 0.008). While the variable of residence did not have a significant correlation (p = 0.095).
Read More
S-11107
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Noerachma Indah Amalia; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Syahrizal Syarif, Asep Sopari
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan denganperilaku hubungan seksual pranikah pada remaja di Indonesia menggunakan pendekatankuantitatif dengan desain potong lintang (cross-sectional). Data yang digunakanmerupakan data SDKI Kesehatan Reproduksi Remaja Tahun 2017 dengan sampelsebanyak 22.986 remaja belum menikah usia 15-24 tahun yang sesuai dengan kriteriainklusi dan eksklusi penelitian. Sebanyak 6,5% remaja mengaku pernah melakukanhubungan seksual pranikah.

Hasil penelitian multivariat menggunakan uji regresi logistikmenunjukkan bahwa umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status ekonomi keluarga,daerah tempat, sikap terhadap hubungan seksual pranikah, pengaruh teman, pengalamankonsumsi alkohol, perilaku pacaran berisiko, dan perilaku merokok berhubungansignifikan dengan perilaku hubungan seksual pranikah pada remaja di Indonesia. Faktorpaling dominan adalah perilaku pacaran berisiko, yaitu dengan nilai p = 0,000 dan aOR= 27,236 (95% CI: 19,979-37,129).

Kata kunci:Perilaku seksual, hubungan seksual pranikah, remaja, Indonesia.
Read More
S-10312
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yuris Putri Pertiwi; Pembimbing: Renti Mahkota; Penguji: Helda, Rahmadewi
S-9050
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gusti Ayu Sindy Prabayuni; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Sandra Fikawati, Farida Ekasari
S-8574
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dinda Ayundita Lestari; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Helda, Titin Hardjana
S-9839
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alin Aun Adyana; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Yovsyah; Flourisa Juliaan Sudradjat
S-7016
Depok : FKM UI, 2012
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sasa Syarifatul Qulbi; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Yovsyah, Ahmad Hasanuddin
Abstrak: Angka kematian bayi di Indonesia masih cukup tinggi dengan posisi tertinggi kelima diantara negara Asia Tenggara lainnya. 75% kematian bayi di bawah lima tahun terjadipada fase bayi berusia 0 sampai sebelum 12 bulan (BKKBN et al., 2018). Penelitian inimenggunakan desain studi kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Tujuan daripenelitian adalah adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengankematian bayi di Indonesia menggunakan data sekunder SDKI tahun 2017 yangdikumpulkan oleh DHS (Demographic Health System). Sampel berjumlah 11.861 yangterdiri dari wanita berusia 15 sampai 49 tahun yang sudah melahirkan bayi lahir hidupminimal berusia 1 tahun dalam periode 5 tahun terakhir sebelum Wawancara untuk surveidilakukan. Analisis data dilakukan dengan model chi-square bivariat. Hasil akhir analisisbivariat menunjukkan variabel-variabel yang berhubungan dengan kejadian kematianbayi antara lain status ekonomi, usia ibu saat melahirkan, paritas, jarak kelahiran, beratbayi lahir, jenis kelamin bayi, tempat persalinan, penolong persalinan, dan kunjunganANC. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian kematian bayi diIndonesia tahun 2012-2017 adalah berat bayi lahir dengan nilai PR sebesar 5,49. Olehkarena itu, perlu dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan serta kerjasama denganpihak-pihak terkait, seperti bidan desa sebagai tenaga kesehatan terdekat dan parajiataupun kader desa untuk melakukan tindakan-tindakan non-medis--khususnya upayapencegahan--terkait dengan faktor-faktor risiko kematian bayi.Kata kunci:Faktor risiko, kematian bayi, SDKI 2017.
Read More
S-10302
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Ulfa Alriani; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Eti Rohati
Abstrak: Nama : Sri Ulfa Alriani Program Studi : Kesehatan Masyarakat Judul : Faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan sectio caesarea darurat di Indonesia tahun 2012-2017 (analisis data SDKI 2017) Pembimbing : Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, M.Ph. Skripsi ini membahas mengenai Faktor-faktor yang berhubungan dengan persalinan sectio caesarea berdasarkan analisis data SDKI 2017. Sampel 18.164 wanita usia subur 15-49 tahun yang melahirkan anak dalam periode 5 tahun terakhir sebelum survei dilaksanakan. Hasil akhir analisis multivariat dengan menggunakan cox regression didapatkan variabel-variabel yang berhubungan dengan persalinan sectio caesarea darurat yaitu umur ibu, pendidikan ibu, wilayah tempat tinggal, status ekonomi, kehamilan kembar, jarak kelahiran, ukuran bayi, paritas, kepemilikan JKN, komplikasi kehamilan (perdarahan, muntah dan baal di bagian wajah, ketuban pecah sebelum waktunya, hipertensi dan hipotensi pada masa kehamilan), dan komplikasi persalinan (ketuban pecah 6 jam sebelum bayi lahir, dan tidak kuat mengejan). Faktor yang paling dominan berhubungan dengan persalinan SC darurat di Indonesia pada tahun 2012-2017 adalah hipertensi atau hipotensi pada masa kehamilan dengan p value 0,000 dan PR=2,76. Kata kunci: Hipertensi, persalinan sectio caesarea darurat Determinants Related to Emergency Caesarean Delivery in Indonesia 2012-2017 (Analysis of 2017 IDHS Data) Abstract This study aims to determine the factors associated with caesarean sectio delivery based on analysis of the 2017 IDHS data. Sample 18,164 women of childbearing age 15-49 years who gave birth to children in the last 5 years before the survey was conducted. The final results of multivariate analysis using cox regression found variables related to emergency caesarean delivery are maternal age, maternal education, area of residence, economic status, multiple pregnancies, birth interval, baby size, parity, JKN ownership, pregnancy complications ( bleeding, vomiting and numbness in the face, premature rupture of membranes, hypertension and hypotension during pregnancy), and complications of labor (water broke early 6 hours before the baby is born, and not pushing strongly). The most dominant factor related to emergency caesarean delivery in Indonesia in 2012-2017 was hypertension or hypotension during pregnancy with a p value of 0,000 and PR = 2.76. Keyword : emergency caesarean; hypertenstion during pregnancy Determinants Related to Emergency Caesarean Delivery in Indonesia 2012-2017 (Analysis of 2017 IDHS Data) Abstract This study aims to determine the factors associated with caesarean sectio delivery based on analysis of the 2017 IDHS data. Sample 18,164 women of childbearing age 15-49 years who gave birth to children in the last 5 years before the survey was conducted. The final results of multivariate analysis using cox regression found variables related to emergency caesarean delivery are maternal age, maternal education, area of residence, economic status, multiple pregnancies, birth interval, baby size, parity, JKN ownership, pregnancy complications ( bleeding, vomiting and numbness in the face, premature rupture of membranes, hypertension and hypotension during pregnancy), and complications of labor (water broke early 6 hours before the baby is born, and not pushing strongly). The most dominant factor related to emergency caesarean delivery in Indonesia in 2012-2017 was hypertension or hypotension during pregnancy with a p value of 0,000 and PR = 2.76. Keyword : emergency caesarean; hypertenstion during pregnancy Determinants Related to Emergency Caesarean Delivery in Indonesia 2012-2017 (Analysis of 2017 IDHS Data) Abstract This study aims to determine the factors associated with caesarean sectio delivery based on analysis of the 2017 IDHS data. Sample 18,164 women of childbearing age 15-49 years who gave birth to children in the last 5 years before the survey was conducted. The final results of multivariate analysis using cox regression found variables related to emergency caesarean delivery are maternal age, maternal education, area of residence, economic status, multiple pregnancies, birth interval, baby size, parity, JKN ownership, pregnancy complications ( bleeding, vomiting and numbness in the face, premature rupture of membranes, hypertension and hypotension during pregnancy), and complications of labor (water broke early 6 hours before the baby is born, and not pushing strongly). The most dominant factor related to emergency caesarean delivery in Indonesia in 2012-2017 was hypertension or hypotension during pregnancy with a p value of 0,000 and PR = 2.76. Keyword : emergency caesarean; hypertenstion during pregnancy
Read More
S-10243
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive