Ditemukan 28234 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Yusinantika Metta Prawitasari; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Fatma Lestari, Indri Hapsari S., Erdy Techrisna Satyadi, Soeharijanto Ary Soekadi
Abstrak:
Hasil Riskesdas (2018) menunjukkan 1,5% penduduk Indonesia menderita penyakit jantung koroner, artinya 15 dari 1000 penduduk Indonesia menderita penyakit ini dan 1,2% dari data tersebut adalah karyawan swasta. Faktor yang paling berpengaruh terhadap PJK adalah kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kadar trigliserida karyawan PT X. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Pada penelitian ini, pendekatan studi yang digunakan adalah study cross sectional. Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh hasil bahwa variabel umur, obesitas, aktifitas fisik, perilaku merokok, riwayat penyakit keluarga, pola makan karbohidrat, protein, lemak, dan serat berhubungan dengan kadar trigliserida karyawan PT X karena p-value lebih kecil dari alpha ( =0,05). Sedangkan Variabel jenis kelamin diperoleh p-value (0,215) lebih besar dari nilai alpha ( =0,05) artinya tidak ada hubungan jenis kelamin terhadap kadar trigliserida. Pada hasil analisis univariat menunjukkan semua responden penelitian tidak mengonsumsi alkohol. Tetapi, dapat diketahui 17,3% responden memiliki kadar trigliserida lebih dari batas normal. Pada penelitian ini nilai p-value tidak terlihat karena semua responden tidak mengonsumsi alkohol. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kadar trigliserida adalah variabel umur.
The results of Riskesdas (2018) show that 1.5% of Indonesia population suffers from coronary heart disease, meaning that 15 out of 1000 Indonesians suffer from this disease and 1.2% of the data are private employees. The most influential factor on CHD is cholesterol and triglyceride levels in the blood. This study aims to analyze the factors associated with the triglyceride levels of PT X employees. This type of research is a descriptive analytic study. In this study, the study approach used is cross sectional study. Based on the Chi Square Test results obtained that the variables of age, obesity, physical activity, smoking behavior, family history, carbohydrate, protein, fat, and fiber diet are related to the triglyceride levels of PT X employees because the p-value is smaller than alpha (α = 0.05). While the sex variable obtained p-value (0.215) is greater than the alpha value (α = 0.05) meaning that there is no gender relationship to triglyceride levels. On the results of univariate analysis showed all study respondents did not consume alcohol. However, it is known that 17.3% have triglyceride levels more than normal. In this study the p-value was not seen because all respondents did not consume alcohol. The results of multivariate analysis showed that the most dominant variable affecting triglyceride levels is age
Read More
The results of Riskesdas (2018) show that 1.5% of Indonesia population suffers from coronary heart disease, meaning that 15 out of 1000 Indonesians suffer from this disease and 1.2% of the data are private employees. The most influential factor on CHD is cholesterol and triglyceride levels in the blood. This study aims to analyze the factors associated with the triglyceride levels of PT X employees. This type of research is a descriptive analytic study. In this study, the study approach used is cross sectional study. Based on the Chi Square Test results obtained that the variables of age, obesity, physical activity, smoking behavior, family history, carbohydrate, protein, fat, and fiber diet are related to the triglyceride levels of PT X employees because the p-value is smaller than alpha (α = 0.05). While the sex variable obtained p-value (0.215) is greater than the alpha value (α = 0.05) meaning that there is no gender relationship to triglyceride levels. On the results of univariate analysis showed all study respondents did not consume alcohol. However, it is known that 17.3% have triglyceride levels more than normal. In this study the p-value was not seen because all respondents did not consume alcohol. The results of multivariate analysis showed that the most dominant variable affecting triglyceride levels is age
T-5977
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dwi Kurniati; Pembimbing: Sjahrul M. Nasri; Penguji: Chandra Satrya, Rusbani Kurniawan, Priyo Djatmiko
Abstrak:
PT X adalah perusahaan yang bergerak di bidang ground handling penerbangan, yang memiliki karyawan office yang cukup sibuk. Banyak karyawan office berpostur janggal yang ditemukan ketika survei awalan. Kondisi ini meningkatkan risiko keluhan subjektif Musculoskelatal Symptoms (MSS) pada karyawan office PT X. Selain itu, belum pernah dilakukan analisis mengenai keluhan muskuloskeletal. Pada penelitian ini menggunakan studi cross sectional, yang bertujuan untuk mengalisis faktor yang berhubungan dengan keluhan subjektif Musculoskelatal Symptoms (MSS). Analisis dilakukan dengan analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil pada penelitian ini, dari analisis univariat, diketahui bahwa keluhan MSS pada karyawan office PT X yang dirasakan dari 12 bulan terakhir hingga 7 hari terakhir sebanyak 55 orang (53,4 %), sedangkan yang diperoleh dengan analisis bivariat menunjukkan bahwa masa kerja, postur, stress, umur, dan jenis kelamin berhubungan dengan keluhan subjektif Musculoskelatal Symptoms (MSS). Sementara itu, dari analisis multivariat, variable yang dominan berhubungan dengan keluhan subjektif Musculoskelatal Symptoms (MSS) adalah postur, stress dan jenis kelamin
Read More
T-5585
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muthiah; Pembimbing: Doni Himat Ramdhan; Penguji: Robiana Modjo, Faridah Tusafariah
Abstrak:
PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata dan properti. Karyawan dituntut untuk terus meningkatkan kualitas layanan sesuai dengan ekspektasi konsumen dan organisasi sehingga tidak terlepas dari streskerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor bahaya psikososial yangberhubungan dengan stres kerja menggunakan desain studi cross sectional pada107 responden. Hasil penelitian menunjukkan 49,5% responden mengalami stres tinggi. Faktor-faktor yang berhubungan secara signifikan dengan stres kerja padakaryawan adalah perkembangan karir, kepuasan kerja, hubungan interpersonal,desain kerja, beban kerja. tidak ada hubungan yang signifikan antara kontrolpekerjaan dan jadwal kerja dengan stres kerja.
PT. X is a company of tourism and property industry. The employees arerequired to continuously improve the quality of services in accordance theexpectation of customers and organization that cause stress of work. This studyaims to analyze the association between psychosocial hazards and work relatedstress using a cross sectional study on 107 respondents. The result showed 49.5%of respondents experiencing high stress. Psychosocial factors significantlyassociated with work-related stress on employees are career development, jobsatisfaction, interpersonal relationship, task design and workload. There was nosignificantly associated job control, and work schedule with work-related stress.
Read More
PT. X is a company of tourism and property industry. The employees arerequired to continuously improve the quality of services in accordance theexpectation of customers and organization that cause stress of work. This studyaims to analyze the association between psychosocial hazards and work relatedstress using a cross sectional study on 107 respondents. The result showed 49.5%of respondents experiencing high stress. Psychosocial factors significantlyassociated with work-related stress on employees are career development, jobsatisfaction, interpersonal relationship, task design and workload. There was nosignificantly associated job control, and work schedule with work-related stress.
S-8315
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Anshor; Pembimbing; Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Indri Hapsari Susilowati, Erdy Techrisna Satyadi
T-3699
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Adhelina Zulfiana; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Aulia Rahmi
Abstrak:
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan fatigue pada pekerja wanita di PT. X. Penelitian ini dilakukan pada bulan juni-juli 2021 dengan melibatkan 5 orang pekerja dari PT. X yaitu 2 orang pekerja di bagian manajemen dan 3 orang pekerja di bagian produksi. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi deskriptif kualitatif dengan pengambilan data berupa data primer yang dilakukan dengan wawancara mendalam dan data sekunder dari PT.X. Faktor risiko fatigu yang diteliti terdiri dari faktor risiko terkait kerja dan faktor risiko tidak terkait kerja.
Read More
S-10680
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Vera Tiurma Tobing; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Baiduri Widanarko, Mila Tejamaya, J. Nanang Marijanto, Suprapto
Abstrak:
Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional yaitu melakukan pengukuran pada suatu populasi dengan waktu tertentu secara serentak dengan analisis deskriptif dan inferensial dengan menggunakan kuesioner penilaian stres kerja diisi oleh karyawan PT SCI untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Variabel independen adalalah karakteristik individu (jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status kepegawaian, transportasi, masa kerja, wilayah kerja), variabel independen psikososial (lingkungan kerja, beban kerja, jam kerja, kontrol pekerjaan, hubungan interpersonal, homeinterface) dan variabel independen faktor manajemen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah stres kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan projek yang berjumlah 202 orang yaitu surveyor dan staf administrasi projek PLN Pertamina.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret Juli 2022. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner. Kuesioner yang dipilih untuk mengukur stres kerja dan faktor-faktor yang memengaruhi stres kerja dalam penelitian ini adalah NIOSH Generic Job Stres Questionnaire, karena kuesioner NIOSH dapat digunakan pada semua jenis pekerjaan, termasuk karyawan. Kuesioner ini juga memiliki topik pertanyaan/pernyataan yang sesuai dengan variabel penelitian. Selain untuk mengukur faktor psikososial di tempat kerja, kuesioner ini juga menyediakan pertanyaan/ pernyataan untuk mengetahui gejala stres kerja berupa keluhan psikis, fisik, maupun perilaku yang diakibatkan dari stres kerja. Teknik analisis data yang diterapkan pada penelitian ini menggunakan software statistik dan dijelaskan berdasarkan distribusi frekuensi pada variabel independen dan dependen dalam penelitian, serta hubungan antara kedua variabel tersebut dengan analisa deskripsi dan inferensial.
Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, transportasi ke lokasi kerja dan wilayah kerja responden dengan stres kerja. Variabel independen faktor individu ((usia, tingkat pendidikan, status kepegawaian, masa kerja), faktor psikososial ((lingkungan kerja, beban kerja, jam kerja, kontrol pekerjaan, hubungan interpersonal, home-interface) dan variabel independen faktor manajemen tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan stres kerja. Dari responden sejumlah 202 orang hanya terdapat 10 responden yang mengalami stres kerja dan 192 orang tidak mengalami stres kerja
Read More
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret Juli 2022. Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner. Kuesioner yang dipilih untuk mengukur stres kerja dan faktor-faktor yang memengaruhi stres kerja dalam penelitian ini adalah NIOSH Generic Job Stres Questionnaire, karena kuesioner NIOSH dapat digunakan pada semua jenis pekerjaan, termasuk karyawan. Kuesioner ini juga memiliki topik pertanyaan/pernyataan yang sesuai dengan variabel penelitian. Selain untuk mengukur faktor psikososial di tempat kerja, kuesioner ini juga menyediakan pertanyaan/ pernyataan untuk mengetahui gejala stres kerja berupa keluhan psikis, fisik, maupun perilaku yang diakibatkan dari stres kerja. Teknik analisis data yang diterapkan pada penelitian ini menggunakan software statistik dan dijelaskan berdasarkan distribusi frekuensi pada variabel independen dan dependen dalam penelitian, serta hubungan antara kedua variabel tersebut dengan analisa deskripsi dan inferensial.
Berdasarkan hasil uji dengan menggunakan taraf signifikansi 5% diperoleh kesimpulan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin, transportasi ke lokasi kerja dan wilayah kerja responden dengan stres kerja. Variabel independen faktor individu ((usia, tingkat pendidikan, status kepegawaian, masa kerja), faktor psikososial ((lingkungan kerja, beban kerja, jam kerja, kontrol pekerjaan, hubungan interpersonal, home-interface) dan variabel independen faktor manajemen tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan stres kerja. Dari responden sejumlah 202 orang hanya terdapat 10 responden yang mengalami stres kerja dan 192 orang tidak mengalami stres kerja
T-6378
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Mario Raka Pratama; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Mufti Wirawan, Fransiscus Fendy Novento ; Muhyi Nur Fitrahanefi
Abstrak:
PT X merupakan sebuah perusahaan tambang di Papua Tengah, melaporkan bahwa selama pandemi Covid-19, 57.8% pekerja mengalami burnout, 47.7% stres, dan 51.4% depresi. Divisi geoteknikal PT X, yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi dan mobilitas tinggi, menghadapi faktor risiko gangguan psikososial yang signifikan. Penelitian tahun 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko ini dan memberikan rekomendasi untuk pengelolaan gangguan psikososial, mendukung komitmen perusahaan dalam pencegahan, perlindungan, promosi, dan dukungan kesehatan mental karyawan. Studi ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang deskriptif analitik di divisi geoteknikal PT X di Tembagapura dan Timika, Papua, dari April hingga Mei 2024. Populasi penelitian terdiri dari 644 karyawan, dengan 323 responden yang dipilih secara acak sederhana. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner COPSOQ III dan DASS-21. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala depresi 12.38%, ansietas 17.96%, dan stres kerja 21.67% di antara karyawan divisi geoteknikal PT X tahun 2024, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Faktor individu, pekerjaan, organisasional, interpersonal, dan sosial berkontribusi signifikan terhadap gejala-gejala tersebut. Perusahaan disarankan mengadopsi strategi intervensi komprehensif untuk mengelola dan mencegah gangguan psikososial di kalangan karyawan.
PT X is a mining company in Central Papua, reported that during the Covid-19 pandemic, 57.8% of its employees’ experienced burnout, 47.7% experienced stress, and 51.4% experienced depression. PT X's geotechnical division, characterized by high-risk and high-mobility roles, faces significant psychosocial risk factors. The 2024 study aimed to identify these risk factors and provide recommendations for managing psychosocial disorders, supporting the company's commitment to prevention, protection, promotion, and support for employees' mental health. This quantitative study employed a cross-sectional descriptive analytic design in PT X's geotechnical division in Tembagapura and Timika, Papua, from April to May 2024. The study population comprised 644 employees, with 323 randomly selected respondents. Data were collected using COPSOQ III and DASS-21 questionnaires. The research findings revealed a prevalence of 12.38% for depression, 17.96% for anxiety, and 21.67% for work stress among PT X's geotechnical division employees in 2024, with varying severity levels. Individual, occupational, organizational, interpersonal, and social factors significantly contributed to these symptoms. The company is advised to adopt a comprehensive intervention strategy to manage and prevent psychosocial disorders among its employees.
Read More
PT X merupakan sebuah perusahaan tambang di Papua Tengah, melaporkan bahwa selama pandemi Covid-19, 57.8% pekerja mengalami burnout, 47.7% stres, dan 51.4% depresi. Divisi geoteknikal PT X, yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi dan mobilitas tinggi, menghadapi faktor risiko gangguan psikososial yang signifikan. Penelitian tahun 2024 bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko ini dan memberikan rekomendasi untuk pengelolaan gangguan psikososial, mendukung komitmen perusahaan dalam pencegahan, perlindungan, promosi, dan dukungan kesehatan mental karyawan. Studi ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain potong lintang deskriptif analitik di divisi geoteknikal PT X di Tembagapura dan Timika, Papua, dari April hingga Mei 2024. Populasi penelitian terdiri dari 644 karyawan, dengan 323 responden yang dipilih secara acak sederhana. Instrumen pengumpulan data berupa kuesioner COPSOQ III dan DASS-21. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi gejala depresi 12.38%, ansietas 17.96%, dan stres kerja 21.67% di antara karyawan divisi geoteknikal PT X tahun 2024, dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Faktor individu, pekerjaan, organisasional, interpersonal, dan sosial berkontribusi signifikan terhadap gejala-gejala tersebut. Perusahaan disarankan mengadopsi strategi intervensi komprehensif untuk mengelola dan mencegah gangguan psikososial di kalangan karyawan.
PT X is a mining company in Central Papua, reported that during the Covid-19 pandemic, 57.8% of its employees’ experienced burnout, 47.7% experienced stress, and 51.4% experienced depression. PT X's geotechnical division, characterized by high-risk and high-mobility roles, faces significant psychosocial risk factors. The 2024 study aimed to identify these risk factors and provide recommendations for managing psychosocial disorders, supporting the company's commitment to prevention, protection, promotion, and support for employees' mental health. This quantitative study employed a cross-sectional descriptive analytic design in PT X's geotechnical division in Tembagapura and Timika, Papua, from April to May 2024. The study population comprised 644 employees, with 323 randomly selected respondents. Data were collected using COPSOQ III and DASS-21 questionnaires. The research findings revealed a prevalence of 12.38% for depression, 17.96% for anxiety, and 21.67% for work stress among PT X's geotechnical division employees in 2024, with varying severity levels. Individual, occupational, organizational, interpersonal, and social factors significantly contributed to these symptoms. The company is advised to adopt a comprehensive intervention strategy to manage and prevent psychosocial disorders among its employees.
T-7092
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Azhary Azwar; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Baiduri, Hendra, Anton Ojong, Amirullah
T-4854
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Oktaria Penny; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Robiana Modjo, Agus Triwibowo
Abstrak:
Tingginya kebutuhan manusia yang harus dipenuhi menyebabkan peningkatan produksi di berbagai sektor industri. Salah satu caranya adalah dengan memberlakukan sistem shift kerja. Penerapan sistem shift kerja iniberdampak kepada kelelahan pada pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi kelelahan pada operator plastic injection di PT X. Faktor yang diteliti merupakan faktor karakteristik pekerja(umur, masa kerja, kondisi kesehatan, dan kuantitas tidur) dan faktor pekerjaan(shift kerja, waktu istirahat, commuting time, dan pekerjaan tambahan).Pengukuran kelelahan pada operator diukur dengan menggunakan Fatigue Severity Scale. Penelitian ini bersifat subjektif analitik dengan menggunakan desain studi cross sectional. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebanyak 99 orang atau 46,5% pekerja mengalami kelelahan. Selain itu juga dapat diketahui bahwa masa kerja, kondisi kesehatan, dan kuantitas tidur mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kelelahan pada operator plastic injection. Oleh karena itu perlu dilakukan pengendalian terhadap kelelahan, baik dari pihak manajemen maupun operator itu sendiri.
Kata Kunci : Fatigue Severity Scale, Kelelahan, Operator Plastic Injection
Read More
Kata Kunci : Fatigue Severity Scale, Kelelahan, Operator Plastic Injection
S-8108
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Duliman; Pembimbing: Zulkifli Junaidi; Penguji: Baiduri, Bambang Sulistio
Abstrak:
Fatigue merupakan salah satu masalah yang sering dihadapi perusahaan terkait keselamatan dan kesehatan kerja pada perusahaan yang menerapkan sistem kerja shift. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan hubungan faktor-faktor penyebab fatigue dengan kejadian fatigue pada operator. Penellitian ini menggunakan desain cross sectional (potong lintang), pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner IFRC, observasi lapangan dan pengukuran langsung. Ada banyak faktor-faktor yang menyebabkan fatigue. Pada penelitian ini, ada 11 variabel independen yang diteliti. Variabel independen pada penelitian ini adalah umur, indeks massa tubuh, kejenuhan, kondisi fisik/kesehatan, jam kerja, waktu tidur, shift kerja, beban kerja dan lingkungan kerja fisik (pencahayaan, lingkungan kerja panas dan kebisingan).
Hasil penelitian didapatkan prevalensi operator yang mengalami fatigue ringan 80,4% dan fatigue sedang sebanyak 19,6%. Variabel lama jam kerja, kondisi fisik/kesehatan, waktu tidur dan shift kerja merupakan variabel yang berhubungan dengan kejadian fatigue pada analisis bivariat sedangkan variabel yang paling berpengaruh pada kejadian fatigue adalah variabel shift kerja dimana shift kerja merupakan satu-satunya variabel yang berhubungan dengan fatigue pada analisis multivariat. Responden yang bekerja shift malam mempunyai peluang 11,046 kali dibandingkan dengan responden yang bekerja shift siang.
Kata kunci : fatigue, shift kerja, kondisi fisik/kesehatan, jam kerja, waktu tidur
Fatigue is the one problem faced by company related to occupational health and safety issues, mainly in company which applies shift work system. The porpuse of the research is to figure out of fatigue prevalence in geothermal power plant operator and risk factors related to fatigue that make its occurence. The design of this study uses cross sectional method, where the datas collect by using questionnarie of international fatigue research committee (IFRC), field observation, operational data and direct measurement. There are many factors which are associated with fatigue. But in this study, there are 11 variables that is taken. They are: age, body mass index, monotonous, working hours, sleep hours, physical/health condition, shift work, work load, lighthing, temperature and noise.
The result of study shows the prevalence of operator that is light fatigue 80,4% and medium fatigue 19,6%. The variable independent which is related to fatigue are working hours, physical/health condition, sleep hours and shift work (the result from analysis bivariate). In multivariate analysis the variable that is significant influencing of fatigue occurence is shift work with the odd ratio 11,04. It means the workers who work on night shift has opportunity to being fatigue 11,045 times compare to workers who work on day shift.
Key Word : fatigue, shift work, working hours, physical/health condition, sleep hours.
Read More
Hasil penelitian didapatkan prevalensi operator yang mengalami fatigue ringan 80,4% dan fatigue sedang sebanyak 19,6%. Variabel lama jam kerja, kondisi fisik/kesehatan, waktu tidur dan shift kerja merupakan variabel yang berhubungan dengan kejadian fatigue pada analisis bivariat sedangkan variabel yang paling berpengaruh pada kejadian fatigue adalah variabel shift kerja dimana shift kerja merupakan satu-satunya variabel yang berhubungan dengan fatigue pada analisis multivariat. Responden yang bekerja shift malam mempunyai peluang 11,046 kali dibandingkan dengan responden yang bekerja shift siang.
Kata kunci : fatigue, shift kerja, kondisi fisik/kesehatan, jam kerja, waktu tidur
Fatigue is the one problem faced by company related to occupational health and safety issues, mainly in company which applies shift work system. The porpuse of the research is to figure out of fatigue prevalence in geothermal power plant operator and risk factors related to fatigue that make its occurence. The design of this study uses cross sectional method, where the datas collect by using questionnarie of international fatigue research committee (IFRC), field observation, operational data and direct measurement. There are many factors which are associated with fatigue. But in this study, there are 11 variables that is taken. They are: age, body mass index, monotonous, working hours, sleep hours, physical/health condition, shift work, work load, lighthing, temperature and noise.
The result of study shows the prevalence of operator that is light fatigue 80,4% and medium fatigue 19,6%. The variable independent which is related to fatigue are working hours, physical/health condition, sleep hours and shift work (the result from analysis bivariate). In multivariate analysis the variable that is significant influencing of fatigue occurence is shift work with the odd ratio 11,04. It means the workers who work on night shift has opportunity to being fatigue 11,045 times compare to workers who work on day shift.
Key Word : fatigue, shift work, working hours, physical/health condition, sleep hours.
T-5053
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
