Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 33085 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Diah Rohmatullailah; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Sudijanto Kamso, Mario Ekoriano
Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian unmet need KB di Jawa Barat berdasarkan data SKAP KKBPK 2019. Desain penelitian cross sectional dengan sampel penelitian adalah wanita kawin berusia 15-49 tahun di Jawa Barat sebanyak 9544 wanita yang dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan bahwa 14,8% unmet need KB di Jawa Barat, faktor-faktor yang berhubungan adalah usia OR=0,552, tingkat ekonomi OR=0,730, jumlah anak masih hidup OR=1,651, tempat tinggal OR=1,295, paparan media massa OR=0,856, dan paparan petugas kesehatan OR=1,162.
Read More
S-10671
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lia Nurdini; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo, Agustin Kusumayati; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Wendy Hartanto, Yuli Amran
Abstrak: Pembangunan kependudukan dan keluarga berencana berupaya meningkatkankualitas dan mengendalikan kuantitas penduduk Indonesia. Data (Susenas, 2015)memperlihatkan jumlah pemakaian kontrasepsi menurun dari tahun 2014 sebesar61,75% menjadi 59,98% pada tahun 2015, selaras dengan peningkatan unmet needkontrasepsi dari tahun 2014 sebesar 10,98% menjadi 15,8% pada tahun 2016 (SRPJMN,2016). Unmet need kontrasepsi merupakan ketidakterpenuhan kebutuhan kontrasepsiatau yang dikenal dalam penelitian ini sebagai unmet need tipe 1. Selain unmet needtipe 1 terdapat unmet need tipe 2 yaitu ketidaksesuaian penggunaan kontrasepsi.Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan unmetneed tipe 1 dan unmet need tipe 2 kontrasepsi keluarga berencana di Provinsi SumatraBarat. Studi kuantitatif data sekunder ini memakai hasil Survei RancanganPembangunan Jangka Menengah Nasional (SRPJMN) Sumatra Barat tahun 2017,dengan total sampel sebanyak 1180 pasangan usia subur. Analisis statistik yangditerapkan adalah regresi logistik multinomial. Variabel dependen berkategori unmetneed tipe 1, unmet need tipe 2 dan met need. Sedangkan variabel independen terdiri atasfaktor predisposisi dan faktor pendukung. Hasil menunjukkan mayoritas (58,5%)subyek berusia >35 tahun, dengan jumlah anak ≤2 (57,7%) dan tinggal di perdesaan(60,9%). Tingkat unmet need tipe 2 (29,7%), jauh lebih tinggi dibandingkan unmet needtipe 1 (22,2%). Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yangberhubungan dengan unmet need tipe 1 adalah tempat tinggal (OR=1,4), konseling(OR=4,2), pendidikan (OR=1,7), dan kunjungan petugas KB (OR=0,6). Pada unmetneed tipe 2 variabel yang berhubungan adalah tempat tinggal (OR=1,4) dan konseling(OR=3,2). Variabel yang paling dominan berhubungan dengan unmet need tipe 1 danunmet need tipe 2 adalah konseling. Rekomendasi ditujukan kepada petugas KB untukdapat meningkatkan mutu dalam melaksanakan tugasnya, bekerja sama bersama tokohagama dan tokoh masyarakat dalam upaya melakukan konseling yang efektif sehinggadapat meningkatkan keterpenuhan kebutuhan kontrasepsi dan penggunaan KB yangrasional.Kata kunci: unmet need tipe 1, unmet need tipe 2, keluarga berencana, RPJMN, Sumatra Barat
Population and family planning development makes serious effort to improvethe quality and control the quantity of Indonesians. Data (Susenas, 2015) show thenumber of contraceptive use decreased from 61.75% by 2014 to 59.98% by 2015, inline with the improvement of unmet need for contraception from 10.98% by 2014 to15.8% by 2016 (SRPJMN, 2016). Unmet need for contraception is an inconsistency ofcontraceptive requirement or known in this research as type 1 unmet need. Besides thetype 1 unmet need there is type 2 unmet need that is mismatch of contraception usage.This study aims to know factors related to type 1 unmet need and type 2 unmet need forcontraception of family planning in West Sumatra Province. This was a study using datafrom National Mid-Term Development Plan Survey (SRPJMN) of West Sumatra for theyear 2017. We used the multinomial logistic regression to analyze the data for 1,180couples of reproductive age. The categories of dependent variable were type 1 unmetneed, type 2 unmet need, and met need. Independent variables consists of predisposingfactors and supporting factors. The results show the majority (58.5%) of subjects aged >35 years, number of children ≤ 2 (57.7%), and living in rural area (60.9%). Theproportion of type 2 unmet need (29.7%) is higher than type 1 unmet need (22.2%). Themultivariate analysis shows that variables related to type 1 unmet need were residence(OR = 1.4), counseling (OR = 4.2), education (1.7), and family planning health workervisit (OR = 0.6). While variables related to type 2 unmet need were residence (OR =1.4) and counseling (OR = 3.2). The most dominant variable associated with type 1unmet need and type 2 unmet need was counseling. Recommendations are addressed tofamily planning health workers in order to improve quality in family planning services,collaborate with religious leaders and community leaders to commit effectivecounseling so it can improve the needs of contraception and rational use of familyplanning.Keywords: type 1 unmet need, type 2 unmet need, family planning, RPJMN, WestSumatra.
Read More
T-5393
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Aprilliana Wulandari; Pembimbing: Toha Muhaimin; Penguji: Besral, Rahmadewi
Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need keluarga berencana di Indonesia yang menggunakan data SDKI tahun 2002-2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan unmet need KB di Indonesia adalah umur wanita, status pekerjaan, tempat tinggal, jumlah anak masih hidup, pengetahuan KB dan diskusi dengan suami. Faktor yang paling signifikan berhubungan dengan unmet need KB di Indonesia pada tahun 2002 yaitu umur wanita, pada tahun 2007 yaitu jumlah anak masih hidup, pada tahun 2012 yaitu diskusi dengan suami, sedangkan pada tahun 2017 yaitu jumlah anak masih hidup. Penelitian ini menyarankan bahwa dalam melaksanakan program KIE dapat mengandalkan kader-kader, meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan KB dan penyebaran informasi mengenai KB dan pentingnya berdiskusi dengan pasangan di media massa yang dibuat secara persuasif
Read More
S-9974
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sirodjudin Hamid; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Luknis Sabri, Kusharisupeni, Amroussy DT Marsis
Abstrak:

Program keluarga berencana dimaksudkan untuk melakukan pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui upaya penurunan fertilitas wanita Indonesia. Upaya yang dilakukan meliputi pelembagaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) dan menggerakkan Pasangan Usia Subur (PUS) untuk menggunakan alat kontrasepsi. Persoalannya di antara wanita PUS terdapat segmen yang kebutuhannya terhadap K.B. tidak terpenuhi (unmet need KB) dan merupakan faktor resiko bagi upaya peningkatan prevalensi kontrasepsi dan kematian ibu karena melahirkan. Dari beberapa hasil penelitian terdahulu, diketahui banyak faktor yang berhubungan dengan kejadian unmet need KB.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian unmet need KB. , meliputi faktor-faktor pendapatan, jumlah anak, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, wilayah tempat tinggal. Untuk mencapai tujuan penelitian, desain yang digunakan adalah cross sectional, menggunakan data SDKI tahun 1997. Sampel adalah semua akseptor dan kelompok unmet need K.B.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 17410 responden kejadian unmet need K.B. ditemukan 14,9 %, 50,0 % dengan pendapatan rendah, 34,3 % mempunyai anak lebih dari tiga orang, 48,6. % tidak berkerja, 70,5 % tinggal di pedesaan, 63,6 % berpendidikan rendah, dan 4,1 % dengan pengetahuan kurang tentang metode keluarga berencana. Terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan, jumlah anak, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan wilayah tempat tinggal dengan kejadian unmet need K.B. dan pengetahuan merupakan faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian unmet need K.B.Untuk mengendalikan atau menurunkan kejadian unmet need K.B. kegiatan penyuluhan dan konseling perlu ditetapkan sebagai kegiatan prioritas dengan sasaran prioritas terdiri dari kelompok wanita PUS berpendapatan rendah, anak lebih dari tiga orang, tidak bekerja, dan tingkat pendidikan rendah. Dari aspek wilayah prioritas diarahkan kepedesaan.


 

Factors Related to Unmet Need of Family Planning(Analysing Data of SDKI 1997)Family planning program aimed to control birth rate by decreasing woman's fertility. These efforts including to establish Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) and encouragement of Pasangan Usia Subur (PUS) to use contraceptive. The issue unmet need of family planning among PUS's women and as risk factor of contraceptive prevalence and maternal mortality. From previous studies, there are some factors related to unmet need of family planning.Objective of this study to find out factors that related to unmet need of family planning, including income, parity, mother?s job, mother's education, mother?s knowledge, and neighborhood. Using cross sectional design and SDKI's data year of 1997. The sample is all the acceptors and the unmet need of family planning group.The result of this study shows that from 17410 respondents unmet need of family planning is 14,9 %, 50 % at low income, 34,3 % have 3 or more children, 48,6 % jobless, 63,6 % uneducated, 4,1 % low knowledge about family planning method, and 70,5 % living in villages. There is significant relationship between income, parity, job, education, knowledge, and neighborhood and knowledge is the most influenced factor.To control or decreasing the unmet need of family, planning, dissemination information activities and counseling should be taken in to account as priority to target group which are women with low income, have 3 children or more, jobless, and uneducated. From territory aspect, priority directed to village.

Read More
T-1303
Depok : FKM-UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anantha Dian Tiara; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Kurniasari, Besral, Dedi Kuswenda, Flourisa Juliaan
Abstrak:

Unmet need KB adalah pasangan usia subur yang tidak ingin punya anak tapi tidak menggunakan alat kontrasepsi. Unmet need KB merupakan salah satu indikator yang menggarnbarkan pelayanan KB dan merupakan salah satu capaian MDGs 2015. SDK! 2007 menunjukkan unmet need KB sebesar 9,1 persen, sedangkan SDKI 2002-2003 menunjukkan 8,6 persen. Di Indonesia, sejak 12 tahun terakhir unmet need KB stagnan di 9 persen sehfngga merupakan masalah lain yang perlu diatasi Peneiitian ini bertujuan untuk melakukan pengujian empiris untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungab dengan unmet need K.B. Penelitlan ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan data sekunder mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need KB. Jumlah sampel untuk melihat Unmet need KB Nasional adall1h seluruh PUS usia 1549 tahun yang meniklth yang terdapat dalam SDK! 2007. Sedangksn sampel untuk studi ini tidak termasuk mereka yang contraceptive failure, desire birth


 Unmet need for family planning are couples of childbearing age who do not want to have children but do not use contraceptives. Unmet need for family planning are one of the indicators that describe family planning services and is one of the achievements of MDGs. IDHS 2007 showed unmet need for family planning of 9.1 percent, while the 2002-2003 IDHS shows 8.6 percent. In Indonesia, since last 12 years unmet need for family planning stagnant at 9 percent so that is another issue that needs to be addressed. This study aims to conduct empirical tests to determine the factors associated with unmet need family planning. This study is a cross sectional study using secondary data about the factors associated with unmet need for family planning. The number of are married couples at child bearing period, aged 15-49 years who married as stared in IDHS 2007. While the sample for !his study does not include contraceptive failure, desire birth

Read More
T-3302
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arryan Rizqi Aulia Purnamasari; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Evi Martha, Tris Eryando, Wendy Hartanto, Tuty Sahara
Abstrak: Unmet need menjadi masalah kesehatan pada remaja berstatus kawin. Keberadaan remaja telah mendominasi penduduk di dunia. Berdasarkan laporan UNICEF 2019 populasi penduduk remaja (usia 10-19 tahun) 16% dari total penduduk dunia. Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami masalah kepadatan penduduk, dengan jumlah populasi setara 3,5% dari total populasi dunia. Penelitian dengan desain cross sectional, untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need di Indonesia tahun 2017. Sampel dalam penelitian adalah 626 wanita berusia 15-19 tahun berstatus kawin 626 orang. Proporsi Unmet need kontrasepsi pada kehamilan PUS remaja wanita usia 15-19 tahun pada SDKI 2017 sebesar 8,5 %. Hasil penghitungan pemodelan penelitian didapatkan proporsi unmet need kontrasepsi pada kehamilan PUS remaja wanita 10,4%, dengan proporsi di daerah perkotaan sebesar 53,84% dan di daerah pedesaan sebesar 46,15%. Faktor yang berhubungan dengan unmet need kontrasepsi pada kehamilan remaja di Indonesia.
Unmet need is a health problem in married adolescents. The existence of teenagers has dominated the population in the world. Based on the 2019 UNICEF report, the population of adolescents (aged 10-19 years) is 16% of the total world population. Indonesia is one of the countries experiencing population density problems, with a population equivalent to 3.5% of the total world population. Research with a cross sectional design, to find out the factors related to unmet need in Indonesia in 2017. The sample in this study was 626 women aged 15-19 years with 626 married status. The proportion of Unmet need for contraception in couple of reproductive age pregnancies of adolescent girls aged 15-19 years in the 2017 IDHS is 8.5%. The results of the calculation of the research modeling showed that the proportion of unmet need for contraception in female adolescent couple of reproductive age pregnancies was 10.4%, with the proportion in urban areas being 53.84% and in rural areas being 46.15%. Factors related to the unmet need for contraception in adolescent pregnancy in Indonesia
Read More
T-6436
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aisyah; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Kasmiyati, Eri Rohati
Abstrak: Permasalahan kependudukan yang saat ini dihadapi di Indonesia adalah masihtingginya angka Unmet need KB. Secara umum persentase unmet need diperkotaan lebih rendah dibandingkan perdesaan, namun tren di perkotaan justrumengalami peningkatan sedangkan di perdesaan sudah mengalami penurunan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengankejadian unmet need KB di daerah perkotaan dan perdesaan. Desain yangdigunakan adalah cross sectional dengan menganalisis data SDKI 2012. Sampelpenelitian ini adalah WUS kawin/hidup bersama dengan rentang umur 15-49tahun yang berjumlah 24510 responden. Analisis multivariat dilakukan denganregresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian unmet need diperkotaan 16 % dan di perdesaan 15,1%. Faktor-faktor yang berhubungan dengankejadian unmet need di perkotaan adalah umur, pendidikan ibu, pendidikan suami,tingkat ekonomi, tempat tinggal (kebersamaan tinggal), pengetahuan dan jumlahanak ideal, dan yang paling dominan berhubungan adalah umur. Sedangkanfaktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian unmet need di perdesaan adalahumur, pendidikan suami, tingkat ekonomi, tempat tinggal (kebersamaan tinggal),pengetahuan dan jumlah anak ideal, dan yang paling dominan berhubungan adalah tempat tinggal (kebersamaan tinggal). Sebaiknya pemberian informasi/persuasi KB lebih ditekankan pada wanita usia >35 tahun dan edukasi yang lebih intenspada kelompok ibu yang tinggal terpisah dari suami. Analisis lanjut secara komperhensif tentang berbagai faktor yang berhubungan dengan kejadianunmeetneed perlu dilakukan. Kata kunci : Unmet need, Perkotaan, Perdesaan
One of population problems currently faced in Indonesia is high rate of Unmetneed for family planning. In General, the percentage of unmet need in urbanareas lower than rural, but urban trends actually increased while the countrysidehas experienced a downturn.The aims of this research is to identify the factorsassociated with the incidence of unmet need for family planning in urban and ruralareas. The design used is cross sectional by analyzing the SDKI data 2012. Thesample of this research is the fertile woman aged 15-49 year who marriage orlive together with patner, totalling 24.510 respondents. Multivariateanalysis performed with logistic regression. The results showed that the incidenceof unmet need in urban areas 16 % and in rural areas 15.1%. Factors related to theincidence of unmet need in urban areas is the mother's education, age, education,economic level, the husband's residence (togetherness), knowledge and the idealnumber of children, and the most dominant touch is age. Whereas the factorsassociated with the incidence of unmet need in rural areas is the age, education,economic level, the husband's residence (togetherness), knowledge and the idealnumber of children, and the most dominant touch is the residence (living being).Providing better information about family planning and more persuasionespecially for women 35 years and more are needed. Education more intense forwoman living apart from husband should be hold. Further a comprehensiveanalysis of various factors associated with an occurrence unmet need should beendone.Keywords: Unmet need, Urban, Rural
Read More
T-4148
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yusri Hapsari Utami; Pembimbing: Zulazmi Mamdy; Penguji: Anwar Hassan, Rina Anggorodi, Ismoyowati, Sarah Handayani
Abstrak:

Angka Kematian Bayi di Indonesia masih relatif tinggi, yaitu 35 per l 000 kelahiran' hidup. Salah satu cam untuk menurunkannya adalah dengan memberikan Air Susu Ibu dalam satu jam setelah kelahiran. Proporsi pemberian Air Susu lbu dalam satu jam setelah kelahiran di Indonesia menurut Survei Kesehatan dan Demografi Indonesia hanya 38,7%. Penelitian ini bertujuan mengetahui proporsi pernberian ASI dalam satu jam setelah kelahiran dan falctor-faktor yang berhubungan serta faktor poling dominan dengan pemberian AS!dalam satu jam setelah kelahiran di Jawa Barat dan Jawa Thnur pada tahun 2003 dengan menggunakan data sekunder ASUH 2003. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Populasi studi adalah semua rumah tangga yang tinggal di 4 kabupaten di Jawa barat, yaotu: Cirebon, Cianjur, Ciamis dan Karawang serta di 4 kabupaten di propinsi Jawa Timur, yaitu: Kediri, Blitar, Mojokerto dan Pasuruan, pada tahun 2003. Sampel adalah ibu yang mempunyai bayi berusia 12 bulan, yaitu sebanyak 2240 responden. Analisis data diolah secara statistik analisis univariat, bivariat menggunakan Chi Square dan multivariate dengen Multiple Regression Logistik. Hasil analisis menemukan proposi pemberian ASI dalam satu jam setelah kelahiran bayi, sebesar 26,3%. Faktor yang berhubungan bermakna dengan pemberian ASI dalam satu jam setelah kelahiran tersebut adalah niat Ibu, pengetahuan ibu dan tempat persalinan. Pada variabel ini didapatkan peluang ibu yang berniat memberikan ASI sebesar 9,387 kali dibandingkan ibu yang tidak bemiat memberikan AS!dalam satu jam setelah kelahiran (95% CI I,572-56,072). Sementara peluang ibu memberikan AS! sebesar 8,251 (95% CI 6,581-10,343) pada ibu yang berpengetahuan baik dibandingkan ibu yang bepengetahuan kurang tentang AS!dalam satu jam. Sementara tempat persali_nan pe!uangnya 0,758 (95% 0,613-0,939) pada tempat persalinan pelayanan kesehatan dibandingkan yang bukan tempat pelayanan kesehatan. Pada analisis muultivariat dikelahui faktor yang paling dominan adalah niat ibu untuk memberikan ASI dalam satu jam setelah kelalriran. Kesimpulannya pemberian AS!dalam satu jam kelahiran proporsinya masih rendah. Dengan adanya pengetahuan yang baik dan niat untuk memberiken ASI dalam satu jam diharapkan proporsi ibu yang akan melahirkan agar memberikan ASI dalam satu jam kelahiran akan meningkat. Pada pelayanan di tempat kesehatan diharapkan adanya peningkatan pemberian ASI dalam satu jam setetah kelahiran.

Read More
T-2682
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fajar Nurul Fadhilla; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Dian Ayubi, Mario Ekoriano
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menelaah faktor-faktor yang berhubungan dengan kehamilan tidak diinginkan pada wanita usia subur di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan data hasil Survei Kinerja dan Akuntabilitas Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (SKAP KKBPK) Tahun 2019 yang menggunakan desain potong lintang. Data dianalisis dengan uji chi-square dengan tingkat kemaknaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan persentase kehamilan tidak diinginkan di Indonesia tahun 2019 adalah 17,5%.
Read More
S-10695
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rosikin; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Yayuk Hartriyanti, Lucia Pardede
S-4166
Depok : FKM-UI, 2005
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive