Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32263 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nadhea Sofarianty; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Yovsyah, Inggariawati
Abstrak: Tujuan : Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran epidemiologi pasien Covid-19 di DKI Jakarta pada bulan Maret hingga Desember tahun 2020.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode cross-sectional dari data sekunder pasien positif Covid Dinkes DKI Jakarta bulan Maret-Desember 2020.
Hasil : Kelompok umur dengan kondisi penyerta, komorbiditas dengan gejala, umur diatas 60 tahun dengan lama rawat, jenis kelamin dengan lama rawat, tempat rawat dengan lama rawat, komorbid dan status rawat, kelompok umur dan status rawat, umur dengan gejala kecuali umur 19-30 tahun,dan kelompok umur dengan tempat rawat inap memiliki hubungan yang signifikan.
Read More
S-10706
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syafarudin Nur; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Syahrizal Syarif, Inggariwati, Emita Ajis
Abstrak: COVID-19 menjadi masalah kesehatan di dunia. Manifestasi klinis berupa tanpa gejala hingga dapat menyebabkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor risiko kematian pasien COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta. Desain penelitian adalah kohort retrospektif menggunakan data sekunder dari Formulir Penyelidikan Epidemiologi di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta (2 Maret - 20 Desember 2020). Sampel adalah pasien terkonfirmasi COVID-19 berdasarkan RT-PCR, usia ³18 tahun, dicatat keadaan terakhirnya: hidup atau meninggal, terdata di Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dan berasal dari Provinsi DKI Jakarta. Pasien yang sedang menjalani isolasi mandiri dan dirawat dieksklusi dari penelitian ini. Analisis regresi Cox dari 100.540 sampel menunjukkan variabel yang meningkatkan risiko kematian pasien COVID-19 adalah laki-laki (RR = 1,28 [IK95%: 1,11-1,47]; p=0,001), usia 40-59 tahun (RR = 5,62 [IK95%: 4,37-7,23]; p<0,001), usia ³60 tahun (RR = 12,99 [IK95%: 10,03-16,81]; p<0,001), sesak napas (RR = 2,50 [IK95%: 2,06-3,03]; p<0,001), pneumonia (RR = 5,39 [IK95%: 4,14-6,59]; p<0,001), pasien yang dirawat di ICU (RR = 2,20 [IK95%: 1,612,99]; p<0,001), hipertensi (RR = 1,25 [IK95%: 1,01-1,55]; p=0,042), serta hipertensi sekaligus penyakit jantung (RR = 1,58 [IK95%: 1,17-2,13]; p=0,003). Interaksi hipertensi dan penyakit mengindikasikan interaksi sinergistik (ICR>0)
COVID-19 is a global health problem. Clinical manifestations are asymptomatic to death. This study aims to determine the risk factors for death of COVID-19 patients in DKI Jakarta Province. The study design was a retrospective cohort using secondary data from the Epidemiological Investigation Form at the DKI Jakarta Provincial Health Office (2 March - 20 December 2020). The sample is a confirmed patient of COVID-19 based on RT-PCR, age 18 years, the last condition recorded: alive or dead, recorded at the DKI Jakarta Provincial Health Office, and comes from the DKI Jakarta Province. Patients who were self-isolating and being treated were excluded from this study. Cox regression analysis of 100,540 samples showed that the variables that increased the risk of death of COVID-19 patients were male (RR = 1.28 [95% CI: 1.11-1.47]; p = 0.001), age 40-59 years (RR = 5.62 [95% CI: 4.37-7.23]; p<0.001), age 60 years (RR = 12.99 [95% CI: 10.03-16.81]; p<0.001), shortness of breath (RR = 2.50 [CI 95%: 2.06-3.03]; p<0.001), pneumonia (RR = 5.39 [CI95%: 4.14-6.59]; p0).
Read More
T-6143
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Clement Drew; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Evi Martha, Inggariwati, Ernawati
Abstrak: Penyakit COVID-19, yang etiologinya adalah virus korona SARS-CoV2, telah menjadi pandemi dan masuk ke Indonesia sejak Maret 2020. Virus ini menyerang sistem pernapasan tubuh dan menyebabkan kematian melalui mekanisme gagal napas. Indonesia memasuki tahun 2021 di peringkat ke-20 sedunia dalam jumlah kasus konfirmasi positif terbanyak, yakni dengan jumlah sebesar 751,270 kasus dan 22,329 kematian. Pemerintah Indonesia merespon dengan mengeluarkan berbagai kebijakan upaya preventif seperti pembatasan sosial berskala besar (PSBB), 3M dan 3T. Namun angka kejadian dan kematian akibat COVID-19 masih terus meningkat. Penting untuk dapat ditelusuri faktor resiko yang dapat meningkatkan resiko kematian pasien positif COVID-19 dan bagaimanakah respon kepatuhan masyarakat akan implementasi upaya preventif yang dilakukan oleh pemerintah. Penelitian ini menelusuri efek dari usia lanjut (>=60 tahun), jenis kelamin, adanya gejala saluran pernapasan, gejala luar saluran pernapasan, riwayat komorbid seperti diabetes mellitus, hipertensi, gagal ginjal kronik, gangguan hati kronik, penyakit paru obstruktif kronik dan obesitas dengan analisis kohort retrospektif. Data analisis diperoleh dari penelusuran epidemiologis (PE) oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta di lima wilayah DKI Jakarta sejak bulan Maret - September 2020. Sedangkan untuk respon kepatuhan masyarakat akan dinilai dari sudut pandang petugas kesehatan, yakni dengan diskusi kelompok bersama petugas Sudinkes dan puskesmas lima wilayah DKI Jakarta. Dari 35,463 sampel data PE Dinkes, diketahui ada 1017 kematian (2.87%). Analisis multivariat regresi logistik menunjukan bila usia lanjut (>=60 tahun) meningkatkan RR kematian sebesar 6.736 (95% IK 5.538 - 8.193), jenis kelamin laki-laki sebesar 1.305 (95% IK 1.113 - 1.529), adanya gejala saluran pernapasan sebesar 2.563 (95% IK 2.034 - 3.229), adanya gejala luar saluran pernapasan sebesar 2.485 (95% IK 1.965 - 3.142), riwayat gagal ginjal kronik sebesar 3.227 (95% IK 2.154 - 4.834), adanya riwayat hipertensi sebesar 4.396 (95% IK 3.196 - 6.047) dan riwayat diabetes mellitus sebesar 4.415 (95% IK 2.846 - 6.849). Persepsi petugas kesehatan akan kepatuhan masyarakat adalah seragam di lima wilayah, yakni kepatuhan dinilai baik pada masa awal pandemi dan semakin melonggar seiring berjalannya waktu. Hambatan yang ditemui pada umumnya berakar dari kurangnya pengetahuan masyarakat akan penyakit COVID-19 dan bagaimana untuk mencegahnya. Berdasarkan hasil penelitian ini, didapatkan bila usia lanjut, jenis kelamin, gejala saluran pernapasan, gejala luar saluran pernapasan, riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan gagal ginjal kronik meningkatkan resiko mortalitas pasien positif COVID-19 di DKI Jakarta. Selain itu kepatuhan masyarakat dinilai petugas kesehatan semakin melonggar, sehingga upaya preventif primer yang dilakukan pemerintah perlu diperdalam dengan menjangkau dengan dialog kelompok-kelompok yang masih tidak patuh
Read More
T-6101
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Endang Widuri Wulandari; Pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Helda, Ngabila Salama, Muhammad Ikhsan Mokoagow
Abstrak: Pendahuluan: Komorbid Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu faktor risiko kematian pada kasus konfirmasi Coronavirus Diseases (COVID-19). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komorbid DM dengan kematian pada kasus konfirmasi COVID-19 di DKI Jakarta, periode Maret-Agustus 2020 setelah dikontrol dengan variabel perancu. Metode: Desain penelitian ini adalah kohort retrospektif. Kriteria inklusi adalah kasus yang terkonfirmasi COVID-19 dengan pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dilaporkan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi DKI Jakarta, dengan variabel yang lengkap. Kriteria eksklusi adalah wanita hamil. Dari total 41.008 kasus dalam laporan COVID-19 dinkes provinsi DKI Jakarta, terdapat 30.641 kasus yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. 1.480 sampel dalam penelitian ini diambil dari semua (740) kasus COVID-19 dengan komorbid DM dan 740 kasus COVID-19 tanpa komorbid DM yang diambil melalui simple random sampling dari 29.901 kasus COVID-19 tanpa komorbid DM. Data analisis menggunakan regresi cox proporsional hazard. Hasil penelitian menunjukkan besar hubungan kasar komorbid DM dengan kejadian kematian pada kasus COVID-19 Crude Hazard Ratio (CHR) 7,4 (95% CI 4,5-12,3, nilai p < 0,001). Besar hubungan komorbid DM dengan kejadian kematian pada kasus COVID-19 setelah dikontrol oleh kovariat (komorbid hipertensi dan kelompok usia (> 50 tahun dan < 50 tahun) adalah Adjusted Hazard Rasio 3,9 (95% CI 2,2-6,8 nilai p <0,001), yang berarti kasus COVID-19 dengan komorbid DM berisiko 3,9 kali untuk mengalami kejadian kematian. Diskusi: Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian lainnya yang menunjukkan komorbid DM meningkatkan risiko kematian COVID-19. Untuk menurunkan kejadian kematian pada kasus COVID-19 dengan komorbid DM, diperlukan strategi pencegahan dan tatalaksana COVID-19 dengan triase dan perhatian khusus untuk tatalaksana cepat dan tepat serta monitoring untuk kasus COVID-19 dengan komorbid DM.
Introduction: Comorbid Diabetes Mellitus (DM) is one of the risk factors for Coronavirus Diseases (COVID-19) mortality. Aim of this study is to determine the association of comorbid diabetes mellitus and COVID-19 mortality among COVID-19 confirmed cases in DKI Jakarta for period March-August 2020, after being controlled with confounding variables. Methode: The study design is a retrospective cohort. The inclusion criteria are confirmed cases of COVID-19 with Polymerase Chain Reaction (PCR) reported to the DKI Jakarta provincial health office, with complete variables. Exclusion criteria is pregnant women. Of the total 41,008 cases in the Jakarta provincial health office's COVID-19 report, there are 30,641 cases that met the inclusion and exclusion criteria. 1,480 samples in this study are taken from all (740) COVID-19 cases with comorbid DM and 740 COVID-19 cases without comorbid DM which are taken through simple random sampling of 29,901 COVID-19 cases without comorbid DM. The data were analyzed using cox proportional hazard regression. The study result indicates that the crude association between DM and mortality among COVID-19 confirmed cases is Crude Hazard Ratio (CHR) 7,4 (95% CI 4,5-12,3, pValue < 0,001). While association between DM and mortality among COVID-19 confirmed cases after being controlled by covariates (hypertensive comorbidities and age groups (> 50 years and < 50 years) is 3.9 (95% CI 2.2- 6.8, p Value <0.001), which means that COVID-19 cases with comorbid DM have a 3.9 times risk of death. Discussion: The results of this study are in line with other studies that indicate DM co- morbidities increase the risk of death from COVID-19. To reduce the incidence of death in COVID-19 cases with comorbid DM, a strategy for preventing and treating COVID- 19 with triage and special attention is needed for rapid and prompt management and monitoring for COVID-19 cases with comorbid DM.
Read More
T-6249
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Immi Rizky Budiyani; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani, Meilina Farikha
Abstrak:
Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan global, termasuk di DKI Jakarta dengan beban TBC Resistan Obat (TBC RO) yang tinggi. Konversi kultur dahak adalah indikator penting dalam pemantauan pengobatan TBC. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi waktu konversi kultur dahak dan mengidentifikasi prediktor yang mempengaruhinya pada pasien TBC RO di DKI Jakarta tahun 2020-2022 menggunakan desain kohort retrospektif. Variabel yang dianalisis meliputi tipe resistensi, inisial sputum, usia, jenis kelamin, riwayat pengobatan sebelumnya, komorbid HIV, komorbid Diabetes Mellitus, jenis fasilitas kesehatan, dan paduan pengobatan TBC RO. Dari 936 pasien yang dianalisis, 82,05% mengalami konversi kultur dahak dengan probabilitas survival kumulatif di akhir pengamatan sebesar 11,01% dan median survival keseluruhan 3 bulan. Enam variabel yang menjadi prediktor waktu konversi kultur dahak adalah tipe resistensi, inisial sputum, usia, riwayat pengobatan sebelumnya, jenis fasilitas kesehatan, dan paduan pengobatan yang digunakan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bermanfaat untuk program TBC serta menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya

Tuberculosis (TB) is an infectious disease that poses a global health problem, including in DKI Jakarta, which has a high burden of Drug-Resistant TB (DR-TB). Sputum culture conversion is an important indicator in monitoring TB treatment. This study aims to evaluate the time to sputum culture conversion and identify its predictors among DR-TB patients in DKI Jakarta from 2020 to 2022 using a retrospective cohort design. The analyzed variables include resistance type, initial sputum, age, gender, previous treatment history, HIV comorbidity, Diabetes Mellitus comorbidity, type of healthcare facility, and DR-TB treatment regimen. Out of 936 analyzed patients, 82.05% experienced sputum culture conversion with a cumulative survival probability at the end of observation of 11.01% and an overall median survival of 3 months. Six variables were identified as predictors of sputum culture conversion time: resistance type, initial sputum, age, previous treatment history, type of healthcare facility, and treatment regimen used. This study is expected to provide valuable information for TB programs and serve as a reference for future research
Read More
T-7105
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tiara Kumala Putri; Pembimbing: Tri Miko Yunis Wahyono; Penguji: Syahrizal Syarif, Sukamto
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang bagaimana situasi kecemasan masyarakat dalammenghadapi pandemi COVID-19 di Indonesia khususnya di DKI Jakarta, Kota Bogor,Kota Depok, Kota Tangerang, dan Kota Bekasi. Variabel yang akan dianalisisdiantaranya variabel biologis (jenis kelamin dan konsumsi rokok) dan variabel sosial(kebijakan dan situasi politik, tingkat dan jenis pendidikan, persebaran informasi, statusdan jenis pekerjaan, serta pengetahuan tentang COVID-19). Penelitian ini adalahpenelitian mix method (kuantitatif dan kualitatif) dengan desain studi deskriptif. Hasilanalisis kuantitatif menunjukkan bahwa perempuan berpeluang untuk memiliki tingkatkecemasan tinggi terhadap COVID-19 lebih besar dibandingkan laki-laki. Hasil analisiskualitatif menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 dapat menimbulkan berbagai responsdari masyarakat, baik respons positif maupun negatif. Selain itu, pelaksanaan kebijakanuntuk penanggulangan COVID-19 juga dapat mempengaruhi kecemasan seseorangselama masa pandemi COVID-19.Kata kunci:COVID-19, pandemi, kecemasan, kebijakan
This thesis discusses how the situation of community anxiety in dealing with the COVID-19 pandemic in Indonesia, especially in DKI Jakarta, Bogor City, Depok City, TangerangCity, and Bekasi City. Variables to be analyzed include biological variables (gender andcigarette consumption) and social variables (policy and political situation, level and typeof education, distribution of information, status and type of work, as well as knowledgeof COVID-19). This research is a mixed method research (quantitative and qualitative)with descriptive study design. The results of quantitative analysis indicate that womenhave a greater chance of having a higher level of anxiety towards COVID-19 than men.The results of qualitative analysis indicate that the COVID-19 pandemic can cause avariety of responses from the community, both positive and negative responses. Inaddition, the implementation of policies for COVID-19 prevention can also affect one'sanxiety during the COVID-19 pandemic.Key words:COVID-19, anxiety, information dissemination, public policy.
Read More
S-10424
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rajesh Kumar Das,; Pembimbing: Mondastri Korib Sudaryo; Penguji: Syahrizal Syarif, Hariadi Wibisono, Puhilan
Abstrak: COVID-19 yang dimulai dari kota Wuhan China pada Desember 2019 telah menyebabkan jutaan infeksi di seluruh dunia. Di Indonesia, dua kasus pertama dilaporkan pada 2 Maret 2020 dan respons utama untuk mengendalikan penularan virus adalah deklarasi pembatasan sosial berskala besar atau disingkat dengan PSBB. Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tren epidemiologi, peran PSBB dalam penurunan kasus serta sebaran spasial kasus terkonfirmasi COVID-19 di Provinsi DKI Jakarta. Desain penelitian terdiri dari studi ekologi dan studi kasus-seri yang mengeksplorasi tren epidemiologi dan distribusi COVID-19 di DKI Jakarta berdasarkan data surveilans sekunder. Hasil penelitian menunjukkan tren epidemiologis COVID-19 meningkat. Berdasarkan data yang dianalisis antara Maret hingga Desember 2020, Jakarta Pusat adalah kotamadya yang paling terkena dampak di antara semua kotamadya lain di provinsi ini. Angka kejadian dan angka kematian kasus adalah yang tertinggi dan berbeda secara signifikan dengan kota lainnya. Pemberlakuan PSBB berperan positif dalam menurunkan rata-rata kasus harian COVID-19 meskipun asosiasinya tidak signifikan. Terdapat autokorelasi spasial positif COVID-19 dengan kelurahan tetangga di kota tersebut. Ada lima belas hotspots COVID- 19 di berbagai wilayah Jakarta, tetapi sebagian besar berada di Jakarta Barat.
COVID-19 that started from Wuhan city of China in December 2019 has caused millions of worldwide infections. In Indonesia, the first two cases were reported on 2 March 2020 and the major response to control the virus transmission was the declaration of large-scale social restrictions, or PSBB. The main objective of this study was to identify the epidemiological trends, role of PSBB in reducing the cases as well as the spatial distribution of the confirmed cases of COVID-19 in DKI Jakarta province. The study design comprised an ecological and case-series study exploring the epidemiological trends and distribution of COVID-19 in DKI Jakarta based on secondary surveillance data. The results showed an increasing epidemiological trend of COVID- 19. Based on the data analysed between March and December 2020, Central Jakarta was the municipality most affected among all other municipalities in the province. The incidence rate as well as case fatality rate was the highest and differed significantly with other municipalities. The implementation of PSBB played a positive role in reducing the average daily COVID-19 cases despite the fact that the association was not significant. There was a positive spatial autocorrelation of COVID-19 with the neighboring kelurahan in the city. There were fifteen COVID-19 hotspots in different parts of Jakarta but majority of them were based in West Jakarta
Read More
T-6266
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rani Iftika Ningrum; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Renti Mahkota, Hario Baskoro
Abstrak:
World Health Organization (WHO) mendeklarasikan corona virus disease 19 (COVID19) sebagai pandemic. Bukti yang terakumulasi dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa, meskipun infeksi SARS-CoV 2 menyebabkan penyakit pernapasan dengan manifestasi klinis yang sangat bervariasi, organ lain juga dapat rusak oleh virus tersebut, ginjal menjadi salah satu tempat utama komplikasi. Penyakit Ginjal kronis (PGK) muncul sebagai faktor risiko paling umum COVID-19 dengan manifestasi klinis yang parah dan mengkhawatirkan. Penyakit Ginjal kronis (PGK) dikaitkan dengan peningkatan tingkat rawat inap pasien dengan COVID-19, dan tingkat kematian tampaknya 14 - 16 kali lebih tinggi daripada populasi umum. RS UI merupakan rumah sakit rujukan COVID-19 di Kota Depok. Studi kasus kontrol dilakukan dengan memanfaatkan data rekam medis pasien COVID-19 terkonfirmasi yang dirawat inap di RS UI periode September 2020 ? Agustus 2022 dengan jumlah sampel pada kelompok kasus 121 responden dan kelompok kontrol 242 responden. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan dan bermakna secara statistik antara Penyakit Ginjal Kronis dengan kematian pasien COVID-19 (OR 6,67; 95% CI 3,48?12,77; pvalue <0,001). Demikian, secara statistik hubungan antara Penyakit Ginjal Kronis dengan kematian pasien COVID-19 setelah dikontrol variabel kovariat yaitu : hipertensi, ARDS, ruang perawatan, obesitas dan umur. Jadi, pasien COVID-19 dengan Penyakit Ginjal Kronis memiliki resiko 3,65 kali lebih besar secara bermakna untuk meninggal dibanding pasien COVID-19 tanpa Penyakit Ginjal kronis

The World Health Organization (WHO) declared the corona virus disease 19 (COVID19) a pandemic. Evidence has accumulated over time indicating that, although SARSCoV 2 infection causes respiratory disease with a wide variety of clinical manifestations, other organs can be damaged by the virus, with the kidney being one of the main sites of complications. Chronic Kidney Disease (CKD) is emerging as the most common risk factor for COVID-19 with severe clinical manifestations and deficiencies. Chronic Kidney Disease (CKD) is associated with increased hospitalization rates of patients with COVID-19, and death rates are roughly 14 ? 16 times higher than the general population. UI Hospital is a COVID-19 referral hospital in Depok City. A case-control study was carried out by utilizing the medical record data of confirmed COVID-19 patients who were hospitalized at UI Hospital for the period September 2020 ? August 2022 with a sample size of 121 respondents in the case group and 242 respondents in the control group. The results of this study showed that there was a statistically significant relationship between Chronic Kidney Disease and the death of COVID-19 patients (OR 6.67; 95% CI 3.48?12.77; pvalue <0.001). Thus, statistically the relationship between Chronic Kidney Disease and the death of COVID-19 patients after controlling for covariate variables, namely: hypertension, ARDS, treatment room, obesity and age. So, COVID-19 patients with Chronic Kidney Disease have a significantly greater risk of dying 3.65 times than COVID-19 patients without Chronic Kidney Disease.
Read More
T-6514
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nabela Atika Sofia; Pembimbing: Helda; Penguji: Soedarto Ronoatmodjo, Umi Zakiyati
Abstrak: Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan masyarakat, khususnya di Kota Depok yang pertama kali melaporkan kasus di Indonesia. Penambahan kasus yang masih terus meningkat serta adanya kebijakan kesehatan masyarakat untuk membatasi berbagai aktivitas sosial masyarakat selama empat bulan terakhir berpotensi menyebabkan kecemasan bagi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor yang berhubungan dengan kecemasan masyarakat pada pandemic COVID-19 di Kota Depok. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dengan menyebarkan kuesioner online ke berbagai media sosial secara acak. Kecemasan diukur menggunakan kuesioner Generalized Anxiety disorder-7 (GAD-7). Hasil penelitian menunjukkan proporsi kecemasan di Kota Depok sebesar 36,6% serta faktor yang berhubungan dengan kecemasan pada Pandemi COVID19 adalah tingkat pendidikan (p-value = 0,004, OR 2,305 95% CI 1,295-4,105). Berdasarkan hasil yang diperoleh, maka disarankan bagi pemerintah untuk melakukan penilaian kecemasan di masyarakat umum serta terus memberikan edukasi mengenai COVID-19 kepada masyarakat baik melalui media sosial maupun media lainnya.
Kata kunci: COVID-19, kecemasan, Depok

The Pandemic of Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) has affected various aspects of life, especially in Depok, where the first case was reported in Indonesia. The increasing cases and existence of public health policies to limit various social activities over the past four months potentially cause anxiety for the community. This study aims to determine the description and factors associated with anxiety during COVID-19 pandemic in Depok. The study design was cross sectional. The data used are primary data obtained by distributing online questionnaires to various social media randomly. The anxiety was measured with Generalized Anxiety disorder-7 (GAD-7) questionnaires. The results showed the proportion of anxiety in Depok was 36.6% and the factor associated with COVID-19 pandemic was level of education (p-value = 0.004, OR 2.305 95% CI 1,295-4,105). Based on the results, it is recommended for the government to conduct an anxiety assessment in the general public and continue to provide education about COVID-19 to the public both through social media and other media.
Key words: COVID-19, anxiety, Depok
Read More
S-10418
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fazria Ayuandina Arianingrum; Pembimbing: Yosyah; Penguji: Syahrizal, Fristika Mildya
Abstrak: Tujuan: Menganalisis faktor sosiodemografi dan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian DM tipe 2 di DKI Jakarta tahun 2020 berdasarkan data SIPTM Kemenkes RI. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Variabel independen terdiri dari faktor sosiodemografi (usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan) dan faktor risiko PTM (riwayat DM keluarga, hipertensi, perilaku merokok, aktivitas fisik, obesitas sentral, konsumsi sayur dan buah, dan obesitas berdasarkan IMT) sedangkan diabetes melitus tipe 2 merupakan variabel dependen.
Read More
S-10654
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive