Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30120 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Talitha Syifa Salsabila; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Suyud, Fuad Hilmi Sudasman
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan limbah medis B3 di rumah sakit selama masa pandemi COVID-19 di Indonesia dilihat dari pelaksanaan pengelolaan limbah dan karakteristik limbah menggunakan systematic review. Literatur yang digunakan sebanyak 7 literatur yang akan disintesis terdiri atas 6 artikel jurnal dan 1 tugas akhir (skripsi). Hasil kajian sistematis menunjukkan rumah sakit sudah melaksanakan pengelolaan limbah medis. Namun, tidak semua melakukan kegiatan pengelolaan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Terdapat rumah sakit yang mengalami peningkatan jumlah limbah medis dan ada yang menurun. Sumber limbah yang dihasilkan berasal dari berbagai unit rumah sakit dan jenis limbah yang banyak ditemui dalam literatur adalah limbah APD.
Read More
S-10754
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Della Amanda Andika Putri; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Al Asyary, Sofwan
Abstrak: Dalam rangka melindungi lingkungan dan kesehatan masyarakat dari dampak timbulan limbah padat B3, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana tingkat kepatuhan pengelolaan limbah padat B3 pada rumah sakit di Indonesia pada saat sebelum dan selama pandemi COVID-19. Penelitian ini dilakukan terhadap 343 rumah sakit di Indonesia dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Sikelim (Sistem Informasi Kelola Limbah Medis) milik Kemenkes RI. Data akan dianalisis menggunakan uji chi-square, mann whitney, dan regresi logistik model determinan.
Read More
S-10611
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Atikah Nadiah Syafei; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: Kusnoputranto, Budi Hartono
Abstrak:

Latar Belakang: Pengelolaan limbah medis di Indonesia menghadapi banyak tantangan. Tantangan tersebut berupa regulasi, daya tampung pengolahan, sinkronisasi antar lembaga, peran pemerintah daerah, sarana prasarana yang belum mencukupi, sumber daya manusia yang belum mumpuni, masalah perizinan, serta pembiayaan. Provinsi Banten mengalami kenaikan timbulan limbah medis. Data menunjukkan limbah medis di Provinsi Banten sebanyak 228,06 ton pada Maret 2021, dan kenaikan tersebut meningkat mencapai 591,78 ton pada 27 Juli 2021. Pandemi yang terjadi di akhir tahun 2019 hingga sekarang, menimbulkan peningkatan timbulan limbah medis secara signifikan. Hal ini menciptakan tantangan tambahan pada manajemen pengelolaan limbah medis di negara berkembang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengelolaan limbah medis B3 Covid-19 pada rumah sakit di Kota Tangerang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian kualitatif untuk mencari tahu gambaran pengelolaan limbah B3 Rumah Sakit di Kota Tangerang dan penelitian kuantitatif untuk menghitung jumlah timbulan limbah medis yang dihasilkan dari rumah sakit Hasil: Limbah medis yang dihasilkan dari aktivitas pasien Covid-19 dan pasien biasa pada pandemi Covid-19 diperlakukan seperti limbah Covid-19. Timbulan limbah medis yang dihasilkan dari RS A dan B sebanyak 3,19 kg/tempat tidur/hari dan 3,16 kg/tempat tidur/hari. Alur pengelolaan limbah medis B3 Covid-19 yang dilakukan oleh RS A dan RS B dimulai dari pemisahan yang dilakukan pada sumbernya, pewadahan, pengangkutan, penyimpanan, dan pengangkutan menuju pihak ke 3. Sarana prasarana pengelolaan limbah rumah sakit sudah tersedia cukup baik sesuai dengan syarat Permenkes No.18 Tahun 2020. Sejauh ini, belum adanya rencana terkait antisipasi pengelolaan limbah medis apabila timbulan limbah medis membludak yang disiapkan oleh pemerintah. Dalam hal pengangkutan limbah oleh pihak ke 3, terdapat beberapa kali keterlambatan untuk waktu kedatangan ke rumah sakit untuk mengangkut limbah medis. Kesimpulan: Pengelolaan limbah medis B3 Covid-19 rumah sakit di Kota Tangerang saat ini terkontrol dengan baik.


 

Background: Medical waste management in Indonesia faces many challenges. These challenges are in the form of regulation, processing capacity, synchronization between institutions, the role of local governments, inadequate infrastructure, inadequate human resources, licensing problems, and financing. Banten Province experienced an increase in the generation of medical waste. Data shows that medical waste in Banten Province was 228.06 tons in March 2021, and the increase increased to 591.78 tons on July 27, 2021. The pandemic that occurred at the end of 2019 until now has resulted in a significant increase in the generation of medical waste. This creates additional challenges for medical waste management in developing countries. Objective: This study aims to describe the management of Covid-19 Hazardous medical waste in hospitals in Tangerang City. Methods: This research is quantitative and qualitative research with a descriptive approach. Qualitative research to find out the description of hospital Hazardous waste management in Tangerang City and quantitative research to calculate the amount of medical waste generated from hospitals Result: Medical waste generated from the activities of Covid-19 patients and ordinary patients during the Covid-19 pandemic is treated like Covid-19 waste. The medical waste generated from Hospitals A and B was 3.19 kg/bed/day and 3.16 kg/bed/day. The flow of hazardous Covid-19 medical waste management carried out by Hospital A and Hospital B starts from the separation carried out at the source, storage, transportation, storage, and transportation to third parties. Hospital waste management infrastructure facilities are already quite good in accordance with the requirements of Minister of Health Regulation No. 18 of 2020. So far, there is no plan related to anticipating medical waste management in the event of an overabundance of medical waste that has been prepared by the government. In the case of transporting waste by third parties, there are several delays in arrival time to the hospital for transporting medical waste. Conclusion: The management of hospital hazardous Covid-19 medical waste in Tangerang City is currently well controlled.

Read More
T-6584
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tiolyn Wina Putri; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Ema Hermawati, Edwin Nasli
Abstrak: Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upayakesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Kegiatan pelayanan kesehatan diPuskesmas menghasilkan limbah padat bahan berbahaya dan beracun (B3) yang akanberdampak pada permasalahan lingkungan dan kesehatan. Kota Administrasi JakartaSelatan adalah salah satu kota yang mengalami laju pertumbuhan penduduk cukup besardan memiliki jumlah Puskesmas terbesar kedua di Provinsi DKI Jakarta, sehingga jumlahlimbah yang dihasilkan akan semakin bertambah. Dengan demikian, diperlukanpengelolaan limbah berkelanjutan yang terpadu. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui gambaran pengelolaan limbah padat B3 Puskesmas di Kota AdministrasiJakarta Selatan dengan menilai aspek pengelolaan limbah berkelanjutan yang terpadu danmenentukan prioritas masalah pada aspek pengelolaan limbah padat B3. Penelitian inimerupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian deskriptif dengan jumlahsampel 35 Puskesmas Kelurahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa skor aspekpengelolaan limbah di Puskesmas Kota Administrasi Jakarta Selatan tergolong baik,dengan nilai 79,18 dari 100. Prioritas masalah disusun berdasarkan nilai terendah yaitudimulai dari aspek kelembagaan dengan skor 60, aspek sosial budaya dengan skor 66,29,aspek teknis dengan skor 75,36, aspek lingkungan dengan skor 94,29, dan aspek hukumdengan skor 100.Kata kunci: Limbah Padat B3, Puskesmas, Pengelolaan Limbah, Jakarta Selatan
Public Health Center (PHC) is a health service facility that organizes public healthand individual health efforts. Health service activities in PHC produce hazardous andtoxic solid waste that will have an impact on environmental and health problems. SouthJakarta City has a fairly large population growth rate and second largest number of PHCin DKI Jakarta Province so that the amount of waste generated will increase, thereforeintegrated sustainable waste management is needed. This study aims to determine thedescription of the management of toxic and solid waste in South Jakarta City PHC byassessing the waste management aspects and determining the priority problems in theix Universitas Indonesiaaspects of hazardous and toxic solid waste management. This research is a quantitativestudy with a descriptive research design with a sample size of 35 Village Public HealthCenters. The results of this study indicate that the score of waste management aspects inSouth Jakarta City PHC is classified as good, with a score of 79,18 out of 100. Priorityproblems are arranged based on the lowest value, starting from the institutional aspects(score 60), socio-cultural aspects (score 66,29), technical aspects (score 75,36),environmental aspects (score 94,29), and legal aspects (score 100).Key words: Hazardous and toxic solid waste, Public Health Center, Waste Managament, SouthJakarta.
Read More
S-10272
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fortuna Dewi Cahyo; Pembimbing: Haryoto; Penguji: Ririn Arminsih, Cucu Cakrawati Kosim
Abstrak: Tempat isolasi mandiri terpusat merupakan fasilitas yang disediakan bagi pasien positif COVID-19 yang memerlukan isolasi mandiri, dalam aktivitasnya tempat isolasi mandiri terpusat menghasilkan limbah, salah satunya limbah B3 medis. Penelitian ini membahas mengenai pengelolaan limbah B3 medis di tempat isolasi mandiri terpusat pada masa pandemi COVID-19. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jumlah pasien positif COVID-19, mengetahui kesiapsiagaan dan respon dari pemangku kepentingan, mengidentifikasi aspek-aspek pengelolaan limbah B3 medis, dan menganalisis perbedaan pengelolaan limbah sebelum dan sesudah menjadi tempat isolasi. Metode penelitian ini adalah campuran atau mixed methods, kuantitatif dan kualitatif dengan analisis deskriptif. data dan informasi yang diperoleh berasal dari wawancara dan observasi data sekunder, pedoman dan peraturan, serta dokumen dari tempat isolasi mandiri terpusat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan pada pengelolaan limbah B3 medis di Guest House PSJ UI sebelum dan sesudah menjadi tempat isolasi mandiri terpusat. Jenis dan sumber limbah yang dihasilkan sebagian besar adalah limbah infeksius, seperti APD dan alat bekas rapid test. Regulasi yang digunakan mengacu pada PP RI Nomor 22 Tahun 2021 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/537/2020. Perbedaan pengelolaan limbah di Guest House PSJ UI sebelum dan sesudah menjadi tempat isolasi sebagian besar terdapat pada karakteristik limbah yang dihasilkan.
A centralized self-isolation place is a facility provided for COVID-19 patients who require self-isolation. In their activities, a centralized self-isolation place produces waste, one of which is medical B3 waste. This study discusses the management of medical B3 waste in a centralized self-isolation area during the COVID-19 pandemic. This study aimed to determine the number of positive COVID-19 patients, determine preparedness and response from stakeholders, identify aspects of medical B3 waste management, and analyze differences in waste management before and after becoming a centralized self-isolation place. This research method is mixed, quantitative, and qualitative with descriptive analysis. Interviews and observations of secondary data, guidelines, and regulations, as well as documents from a centralized self-isolation place, obtain data and information. This study's results indicate differences in the management of medical B3 waste at the Guest House PSJ UI before and after becoming a centralized self-isolation place. The types and sources of waste generated are mostly infectious, such as PPE and used rapid test equipment. The regulations refer to PP RI Number 22 of 2021 and the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number HK.01.07/MENKES/537/2020. The difference in waste management at the Guest House PSJ UI before and after becoming a centralized self-isolation place is mainly in the characteristics of the waste produced.
Read More
S-10969
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erina Julia; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Entin Kartini
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui aspek yang akan diteliti meliputi karakteristik limbah B3 medis, aspek regulasi, aspek sumber daya, dan aspek teknis (pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, penguburan, dan penimbunan). Metode penelitian ini merupakan penelitian campuran atau mixed methods, kuantitatif dan kualitatif dengan analisis deskriptif. Data yang digunakan berasal dari wawancara dan dokumen serah terima limbah PT X bulan November 2020 hingga Juni 2021.
Read More
S-10607
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adinda Putriansyah; Pembimbing: Haryoto Kusno Putranto; Penguji: Zakianis, Hikmah Kurniaputri
Abstrak:
Keberadaan limbah B3 medis padat yang dihasilkan oleh fasyankes masih menjadi perhatian, apabila tidak dikelola dengan tepat dapat menjadi ancaman bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Rumah sakit sebagai produsen utama limbah B3 medis diwajibkan mengelola limbah B3 yang dihasilkannya dengan tepat, sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021. Namun di DKI Jakarta, masih banyak limbah B3 medis dari fasyankes yang belum dikelola sesuai standar, dimana hanya 52,9% fasyankes yang melakukan pengelolaan limbah B3 medis sesuai standar, sementara daerah lain mampu mencapai 84,6%. Sejumlah tantangan masih harus dihadapi DKI Jakarta dalam mengelola limbah B3 medis rumah sakit. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran terhadap pengelolaan limbah B3 medis padat rumah sakit di DKI Jakarta. Desain penelitian ini merupakan kualitatif dan kuantitatif dengan pendekatan deskriptif studi kasus yang dilakukan pada lima RSUD di DKI Jakarta. Pengambilan data dilakukan secara langsung di rumah sakit melalui metode wawancara, observasi, dan telaah dokumen terkait dengan praktik pengelolaan limbah B3 medis padat rumah sakit. Karakteristik limbah B3 medis padat di lima RSUD DKI Jakarta meliputi limbah infeksius, patologis, benda tajam, farmasi, dan kimia, dengan tambahan limbah sitotoksik di RSUD A, RSUD D, dan RSUD E. Sumber utama limbah berasal dari instalasi rawat inap, IGD, unit hemodialisa, dan kamar operasi. Rata-rata timbulan harian mencapai 416,44 kg/hari, dengan jumlah tertinggi di RSUD D. Seluruh rumah sakit telah memenuhi standar pelatihan, sarana, dan prasarana, sementara pengelolaan mencakup pengurangan, pemilahan, pewadahan, penyimpanan, hingga pengangkutan eksternal yang dilakukan oleh pihak ketiga berizin. Tingkat kesesuaian pengelolaan limbah tertinggi dicapai oleh RSUD A (93,4%) dan terendah RSUD C (80,7%). Pengelolaan limbah B3 medis padat di RSUD DKI Jakarta telah memenuhi sebagian besar standar regulasi, namun peningkatan diperlukan pada aspek pemilahan, pewadahan, dan jalur pengangkutan internal untuk mencapai kesesuaian yang lebih baik secara menyeluruh.

The presence of solid hazardous medical waste generated by healthcare facilities remains a significant concern. If not properly managed, it can pose serious threats to human health and the surrounding environment. Hospitals, as the primary producers of hazardous medical waste, are required to manage this waste in accordance with Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021. However, in DKI Jakarta, a significant amount of medical hazardous waste from healthcare facilities is still not managed according to standards, with only 52.9% of facilities complying, compared to 84.6% in other regions. DKI Jakarta continues to face various challenges in managing hospital medical hazardous waste effectively.This study aims to provide an overview of the management of solid hazardous medical waste in hospitals in DKI Jakarta. The research employed a mixed-methods design, combining qualitative and quantitative approaches, using a descriptive case study conducted at five regional general hospitals (RSUD) in DKI Jakarta. Data collection was conducted directly at the hospitals through interviews, observations, and reviews of relevant documents on waste management practices. The characteristics of solid hazardous medical waste (B3) in the five regional general hospitals in DKI Jakarta include infectious, pathological, sharp, pharmaceutical, and chemical waste, with additional cytotoxic waste identified in RSUD A, RSUD D, and RSUD E. The primary sources of waste originate from inpatient wards, emergency rooms, hemodialysis units, and operating rooms. The average daily waste generation reaches 416.44 kg/day, with the highest amount recorded at RSUD D. All hospitals have met the standards for training, facilities, and infrastructure, while waste management encompasses reduction, segregation, containment, storage, and external transportation handled by licensed third parties. The highest compliance level in waste management was achieved by RSUD A (93.4%) and the lowest by RSUD C (80.7%). The management of solid hazardous medical waste in five regional general hospitals across DKI Jakarta has met most regulatory standards; however, improvements are needed in segregation, containment, and internal transportation routes to achieve better overall compliance.
Read More
S-11905
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raissa Almira Khalsum; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Sutijan
Abstrak: Rumah sakit merupakan salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan yang dalam kegiatan pelayanannya, menghasilkan sejumlah limbah yang diantaranya adalah limbah medis. Penelitian ini membahas pengelolaan limbah medis rumah sakit pada kondisi darurat pandemi viruskorona (COVID-19). Tujuan dari penelitian ini ingin mengetahui aspek yang akan diteliti meliputi karakteristik limbah medis (jenis, sumber, dan jumlah timbulan), aspek regulasi, aspek sumber daya (petugas pengelola, sarana dan prasarana, serta keuangan), dan aspek teknis (pemilahan, penyimpanan, pengangkutan, pengolahan, penguburan, penimbunan). Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif observatif. Data dan informasi yang digunakan berasal dari wawancara tiga institusi, observasi melalui data webinar, peraturan dan pedoman pengelolaan limbah, serta dokumen tahun 2019 hingga 2020 dari Instalasi Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kondisi darurat pandemi COVID-19 jumlah timbulan limbah nasional diperkirakan naik 30%, namun di RS Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto terjadi penurunan. Jenis dan sumber limbah yang dihasilkan paling banyak limbah infeksius seperti APD dan berasal dari unit perawatan rawat inap. Regulasi yang digunakan mengacu pada PermenLHK No. 56 Tahun 2015. Kapasitas pengolahan limbah di Indonesia masih kurang. Sarana dan prasarana yang digunakan sama dengan keadaan normal hanya ditambah desinfektan. Dana yang dibutuhkan untuk mengelola limbah ditanggung oleh setiap rumah sakit. Teknis pengelolaan limbah medis COVID-19 rumah sakit secara prinsip sama dengan pengelolaan limbah pada kondisi normal. Perbedaan pengelolaan limbah medis sebelum dan saat pandemi COVID-19 terdapat pada karakteristik limbah dan aspek sumber daya.
Kata kunci: COVID-19, Limbah Medis, Rumah Sakit

The hospital is one of the health service providers which in its service activities generates a number of wastes, including medical waste. This study discusses the management of hospital medical waste in a pandemic virus corona emergency (COVID-19). The purpose of this study is to find out aspects that will be examined include the characteristics of medical waste (type, source, and amount of generation), regulatory aspects, aspects of resources (management officers, facilities and infrastructure, and finance), and technical aspects (sorting, storage, transportation, processing, burial, landfill). This research method is a qualitative research with descriptive observational analysis. The data and information used came from interviews of three institutions, observations through webinar data, regulations and waste management guidelines, as well as documents from 2019 to 2020 from the Environmental Health Installation of the Presidential Hospital of Gatot Soebroto Hospital. The results of this study indicate that in an emergency condition the COVID-19 pandemic the number of national waste generation is estimated to increase by 30%, but in the Presidential Hospital of Gatot Soebroto Army Hospital there is a decrease. The types and sources of waste produced are most infectious waste such as PPE and are from inpatient care units. The regulation used refers to PermenLHK No. 56 of 2015. Waste treatment capacity in Indonesia is still lacking. The facilities and infrastructure used are the same as in normal conditions only with disinfectant added. The funds needed to manage waste are borne by each hospital. Technical management of hospital medical waste of COVID-19 is in principle the same as waste management under normal conditions. Differences in management of medical waste before and during the COVID-19 pandemic are in the characteristics of waste and resource aspects.
Key words: COVID-19, Hospital, Medical Waste
Read More
S-10493
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yasyfa Pratik Dinar Saputri; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Susanna Dewi, Yulita Suprihatin
Abstrak: Limbah rumah sakit dapat dihasilkan oleh kegiatan rumah sakit seperti diagnosis,pengobatan dan sebagainya, yang salah satunya dapat menghasilkan jenis limbah padatB3. Limbah padat B3 rumah sakit yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkanrisiko bagi pasien, tenaga kerja rumah sakit, masyarakat dan lingkungan sekitar.Pengelolaan limbah B3 pada setiap kelas rumah sakit dapat terjadi perbedaan pengelolaanpada setiap kelas rumah sakitnya. Penelitian ini bertujuan untuk meganalisis perbedaanpengelolaan limbah padat B3 pada setiap kelas rumah sakit di Indonesia. Jenis penelitianini merupakan penelitian kuantitatif, dengan uji statistik yang digunakan adalah ujiAnova. Data penelitian menggunakan data dari elektronik monitoring dan evaluasiKementrian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil menunjukan bahwa hanya 13,9%rumah sakit yang mengisi data E-monev, lalu masih terdapat beberapa rumah sakit yangmelakukan pengisian pencatatan E-monev dengan kurang baik. Pada setiap kelas sudahhampir seluruhnya melakukan pengelolaan limbah padat B3 dengan baik, namun masihterdapat beberapa rumah sakit kelas B,C, dan D yang belum melakukan pengelolaanlimbah padat B3 dengan baik. Lalu secara statistik pengelolaan limbah padat B3berdasarkan kelas rumah sakit di Indonesia terdapat perbedaan yang signifikan.Kata kunci:Limbah rumah sakit, limbah padat B3, Pengelolaan limbah rumah sakit, Pengelolaanlimbah padat B3 rumah sakit
Hospital waste can be generated by hospital activities such as diagnosis, treatment and soon, one of which can produce a type of B3 solid waste. Hospital B3 solid waste that is notmanaged properly will pose risks to patients, hospital workers, the community aroundhospital and the surrounding environment. B3 waste management in each hospital classcan occur the differences in each hospital class. This study aims to analyze the differencesin the management of B3 solid waste in each hospital class in Indonesia. This type ofresearch is quantitative research, with the Anova test. The research data are using The E-monev from Ministry of health Republic of Indonesia. The results shown that only 13.9%of hospital participated to E-monev, then there are several hospital who didnt participateE-monev well. Almost of all hospital in any class had well manage their solid waste typeB3. Although, there is several hospital in class B, C, and D didn't manage solid waste typeB3 properly. Statistically, based on each class of hospital the management of solid wastetype B3 in indonesia had shown the significant differences.Key words:Hospital waste, B3 solid waste, Hospital waste management, Hospital B3 solid wastemanagement.
Read More
S-10225
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hermalina Maharani; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Budi Haryanto, Mafaz Setyawan
Abstrak: Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak pandemi koronavirus terhadap timbulan limbah medis pada tahun 2019-2020, sebelum dan saat kondisi pandemi Covid-19.
Metode: Desain penelitian ini menggunakan desain studi ekologi dengan unit analisisnya yaitu timbulan limbah medis harian (kg/hari) selama satu tahun terjadinya pandemi. Data akan diolah dengan melakukan analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji regresi linier sederhana untuk melihat kekuatan hubungan antar variabel.
Hasil: Timbulan limbah medis di RS Rujukan Covid-19 sebelum pandemi (2019) adalah 97,35 ton, sedangkan pada tahun 2020 saat terjadinya pandemi adalah 94,35 ton.
Read More
S-10821
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive