Ditemukan 37655 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Ni Komang Novi Suryani; Pembimbing: Kemal N. Siregar; Penguji: Besral, Milla Herdayati, Dian Kristiani Irawaty, Rikawarstuti
Abstrak:
Lebih dari 90% kasus anak terinfeksi HIV, ditularkan melalui proses penularan dari ibu ke anak. Tujuan penelitian mengetahui hubungan antara keteraturan pelayanan antenatal dengan tes HIV pada ibu hamil di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian observasional metode survei (cross sectional) dengan menggunakan data yang bersumber dari Riskesdas tahun 2018. Sampelnya wanita usia subur di Indonesia yang memiliki riwayat kehamilan dan terpilih yang menjadi responden Riskesdas tahun 2018 serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Besar sampel pada penelitian ini adalah 12.383 responden. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tes HIV pada ibu hamil, variabel independen utama yaitu keteraturan pemeriksaan antenatal (ANC) dan variabel kovariat yaitu umur, tempat tinggal, pendidikan, status bekerja, paritas, pengetahuan HIV, sikap terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA), pelayanan antenatal 10T, tenaga kesehatan (nakes) pemberi layanan dan fasilitas kesehatan (faskes) tempat ibu periksa hamil. Variabel keteraturan pemeriksaan antenatal dan variabel fasilitas kesehatan memiliki efek yang hampir sama dalam mempengaruhi rendahnya cakupan tes HIV pada ibu hamil. Tes HIV pada ibu yang teratur periksa hamil ditemukan 1,8 kali lebih banyak di perkotaan dan 2,2 kali lebih banyak di perdesaan dibandingkan dengan yang tidak teratur periksa hamil. Selanjutnya tes HIV pada ibu yang teratur periksa hamil lebih banyak ditemukan 1,5 kali yang periksa di rumah sakit, 2,8 kali yang periksa di puskesmas dan 2,2 kali yang periksa di klinik/praktek mandiri dibandingkan dengan yang tidak teratur periksa hamil. Saran kepada tenaga kesehatan dan pengelola program KIA untuk meningkatkatkan keteraturan dan kelengkapan pelayanan Antenatal serta meningkatkan ketersediaan fasilitas tes HIV
More than 90% of cases of children infected with HIV are transmitted through the process of mother-to-child transmission. The purpose of the study was to determine the relationship between the regularity of antenatal care and HIV testing in pregnant women in Indonesia based on data from the 2018 Basic Health Research (Riskesdas). This study was an observational survey method (cross sectional) using data sourced from Riskesdas in 2018. The sample was women. of childbearing age in Indonesia who have a history of pregnancy and were selected as Riskesdas respondents in 2018 and met the inclusion and exclusion criteria. The sample size in this study was 12,383 respondents. The dependent variable in this study was HIV testing for pregnant women, the main independent variable was the regularity of antenatal check-ups (ANC) and the covariates were age, place of residence, education, work status, parity, knowledge of HIV, attitudes towards people living with HIV/AIDS (PLWHA). ), 10T antenatal care, health workers (nakes) who provide services and health facilities (faskes) where mothers check for pregnancy. The variables of regularity of antenatal check-ups and variables of health facilities have almost the same effect in influencing the low coverage of HIV testing in pregnant women. There were 1.8 times more HIV tests in women who had regular pregnancy check-ups in urban areas and 2.2 times more in rural areas compared to those who did not regularly check for pregnancy. Furthermore, HIV tests for mothers who regularly check for pregnancy are found to be 1.5 times more checked at the hospital, 2.8 times are checked at the puskesmas and 2.2 times are checked at the clinic/independent practice compared to those who do not regularly check for pregnancy. Suggestions to health workers and MCH program managers to improve the regularity and completeness of Antenatal services and increase the availability of HIV testing facilities
Read More
More than 90% of cases of children infected with HIV are transmitted through the process of mother-to-child transmission. The purpose of the study was to determine the relationship between the regularity of antenatal care and HIV testing in pregnant women in Indonesia based on data from the 2018 Basic Health Research (Riskesdas). This study was an observational survey method (cross sectional) using data sourced from Riskesdas in 2018. The sample was women. of childbearing age in Indonesia who have a history of pregnancy and were selected as Riskesdas respondents in 2018 and met the inclusion and exclusion criteria. The sample size in this study was 12,383 respondents. The dependent variable in this study was HIV testing for pregnant women, the main independent variable was the regularity of antenatal check-ups (ANC) and the covariates were age, place of residence, education, work status, parity, knowledge of HIV, attitudes towards people living with HIV/AIDS (PLWHA). ), 10T antenatal care, health workers (nakes) who provide services and health facilities (faskes) where mothers check for pregnancy. The variables of regularity of antenatal check-ups and variables of health facilities have almost the same effect in influencing the low coverage of HIV testing in pregnant women. There were 1.8 times more HIV tests in women who had regular pregnancy check-ups in urban areas and 2.2 times more in rural areas compared to those who did not regularly check for pregnancy. Furthermore, HIV tests for mothers who regularly check for pregnancy are found to be 1.5 times more checked at the hospital, 2.8 times are checked at the puskesmas and 2.2 times are checked at the clinic/independent practice compared to those who do not regularly check for pregnancy. Suggestions to health workers and MCH program managers to improve the regularity and completeness of Antenatal services and increase the availability of HIV testing facilities
T-6287
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rani Anggi Yani; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: Martya Rahmaniati Makful, Ahmad Syafiq, Rahmadewi, Fajrinayanti
Abstrak:
Komplikasi yang menyebabkan kematian pada ibu seharusnya dapat dicegah dan diselamatkan melalui pemeriksaan kehamilan dengan mengakses pelayanan antenatal (ANC) minimal 4 kali kunjungan ke fasitilas kesehatan. Meskipun cakupan ANC di Indonesia baik pada kunjungan pertama (K1), namun tidak menjamin pada kunjungan berikutnya sehingga berdampak pada jumlah cakupan K4 yang lebih rendah dengan selisih 21%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat pendidikan ibu terhadap keteraturan ibu hamil dalam melakukan kunjungan ANC di Indonesia berdasarkan data SDKI tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional dengan menggunakan data sekunder Survei Demografi Kesehatan Indonesia tahun 2017 dengan jumlah sampel 14.448 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan ibu berpengaruh terhadap ibu yang melakukan kunjungan ANC secara tidak teratur dengan nilai OR= 1,20 pada ibu dengan pendidikan dibawah SMA. Hal ini berarti ibu dengan pendidikan dibawah SMA mempunyai kecednerungan 1,2 kali untuk melakukan kunjungan ANC yang tidak terartur dibandingkan dengan ibu yang minimal tamat SMA. Selain itu, paritas tinggi (≥4 anak) (OR=1,91), status ekonomi sedang (OR=1,75) dan status ekonomi rendah (OR=2,36), ibu yang tidak memiliki asuransi kesehatan (OR=0,85) dan ibu yang tidak mendapatkan dukungan keluarga (OR=0,56) berisiko lebih tinggi untuk melakukan kunjungan ANC secara tidak teratur. Untuk meningkatkan kesadaran pentingnya kunjungan ANC secara teratur diharapkan pemerintah dapat mengoptimalkan program wajib belajar 12 tahun dan pembinaan kepada masyarakat akan pentingnya program tersebut melalui kegiatan sosialisasi dan penyuluhan serta dapat memasukan modul pendidikan kesehatan reproduksi dalam kurikulum pembelajaran di sekolah
Read More
T-6433
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Intan Hajar Fauzanin; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Triyanti, Tris Eryando, Yekti Widodo, Lina Marlia
Abstrak:
Anemia kehamilan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang banyak terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang. Anemia kehamilan umumnya dikaitkan dengan kondisi kehamilan yang buruk dan dapat mengakibatkan komplikasi yang mengancam kehidupan ibu dan janin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan umur dengan anemia kehamilan di Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Penelitian ini bersifat kuantitatif menggunakan data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dengan metode penelitian potong lintang
Anemia in pregnancy is a public health problem that often occurs both in developed and developing countries. Anemia during pregnancy is generally associated with poor pregnancy conditions and can lead to complications that threaten the lives of the mother and fetus. This study aims to analyze the relationship between age and pregnancy anemia in Indonesia based on Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. This quantitative research is using cross sectional research method. This study covers all provinces and districts / cities in Indonesia, which were carried out starting from preparation until further analysis in 2018 and secondary data were processed in September - December 2019
Read More
Anemia in pregnancy is a public health problem that often occurs both in developed and developing countries. Anemia during pregnancy is generally associated with poor pregnancy conditions and can lead to complications that threaten the lives of the mother and fetus. This study aims to analyze the relationship between age and pregnancy anemia in Indonesia based on Riset kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. This quantitative research is using cross sectional research method. This study covers all provinces and districts / cities in Indonesia, which were carried out starting from preparation until further analysis in 2018 and secondary data were processed in September - December 2019
T-6003
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Afriyanti; Pembimbing: Ella N, Hadi; Penguji: Mieke Savitri, Zarfiel Tafal, Edi Priyono, Wayan Aryawati
T-2791
Depok : FKM UI, 2008
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Yuana Wiryawan; Pembimbing: Yvonne Magdalena Indrawani, Felly P. Senewe
T-1734
Depok : FKM UI, 2003
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lidya Latifah Novianti; Pembimbimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Toha Muhaimin, Pandu Riono, Baby Jim Aditya, Husein Habsyi
Abstrak:
Menurut data WHO (2015) jumlah perempuan yang terinfeksi HIV adalahsebanyak 16,0 juta jiwa dan 3,2 juta jiwa merupakan anak-anak (<15 tahun) daritotal 36,7 juta orang yang terinfeksi HIV. Pencegahan penularan HIV dari ibu keanak merupakan upaya pengendalian HIV/AIDS karena membantu menurunkanjumlah orang terkena HIV. Dari tahun 2000 sampai dengan 2015 penurunanjumlah orang yang tertular HIV sampai dengan 35 % dari program pencegahanHIV. Salah satu pencegahannya adalah pemeriksaan tes HIV kepada Ibu hamil.Provinsi Jawa barat termasuk dalam 3 provinsi terbanyak kasus HIV, PuskesmasCicalengka dan Puskesmas Rancaekek merupakan Puskesmas yang tersedialayanan pemeriksaan tes HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku test HIV pada ibu hamil. Design crosssectional dengan menggunakan instrument kuesioner. Hasil regresi logistic dalampenelitian didapatkan persepsi manfaat (P value = 0,021; OR = 0,299), informasi(P value = 0,004; OR = 6,67) dan dukungan petugas kesehatan (P value = 0,011;OR = 3,704) merupakan faktor yang berhubungan dengan perilaku tes HIV padaibu hamil, dengan faktor yang paling mempengaruhi adalah faktor informasi.Disarankan untuk Dinas Kesehatan dan Puskesmas untuk meningkatkan upayapromosi tentang pencegahan HIV melalui media elektronik untuk memudahkanakses informasi oleh masyarakat.Kata Kunci: Ibu hamil, HIV, PPIA, dan Tes.
The number of women who is infected by HIV is 16.0 million. Moreover, 3.2million from 36.7 million number who infected by HIV are children (<15 yearsold) (WHO, 2015). Prevention of mother-child transmission is one of HIV-infected. From 2000 until 2015 the decreased number of people who are infectedby HIV down to 35% resulting from HIV prevention. One of the gold standards inprevention programs is HIV examination for pregnant women. West JavaProvince included in three largest provinces of HIV cases, primary health carecenter in Cicalengka and Rancaekek are providing HIV test service. The aims ofthis study are related to HIV test behavior in pregnant women. A cross-sectionaldesign with questionnaire measurement was used in this study. The result ofregretion logistic shows that benefit perception (P = 0.021, OR = 0.299),information (P = 0.021, OR = 0.299), and health care provider support (P =0.021, OR = 0.299) are factors determinant in this study. Information factorresulting as most influencing factors in this study. Recommended to thedepartment of health and public health center is to improve the promotion of HIVusing electronic media to help the community.Keywords: Pregnant women, HIV, PMTCT, and Test.
Read More
The number of women who is infected by HIV is 16.0 million. Moreover, 3.2million from 36.7 million number who infected by HIV are children (<15 yearsold) (WHO, 2015). Prevention of mother-child transmission is one of HIV-infected. From 2000 until 2015 the decreased number of people who are infectedby HIV down to 35% resulting from HIV prevention. One of the gold standards inprevention programs is HIV examination for pregnant women. West JavaProvince included in three largest provinces of HIV cases, primary health carecenter in Cicalengka and Rancaekek are providing HIV test service. The aims ofthis study are related to HIV test behavior in pregnant women. A cross-sectionaldesign with questionnaire measurement was used in this study. The result ofregretion logistic shows that benefit perception (P = 0.021, OR = 0.299),information (P = 0.021, OR = 0.299), and health care provider support (P =0.021, OR = 0.299) are factors determinant in this study. Information factorresulting as most influencing factors in this study. Recommended to thedepartment of health and public health center is to improve the promotion of HIVusing electronic media to help the community.Keywords: Pregnant women, HIV, PMTCT, and Test.
T-5093
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Gina Nurul Habibah; Pembimbing: Ella Nurlaella Hadi; Penguji: Tri Yunis Wahyono, Ahmad Syafiq, Surdi Sudiana, Ratna Wulan
Abstrak:
Read More
Proporsi ibu hamil yang datang ke pelayanan dan mendapat tes HIV tahun 2021 di Kabupaten Sumedang masih dibawah target, yaitu sebesar 79%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku tes HIV pada ibu hamil di Kabupaten Sumedang tahun 2022. Penelitian menggunakan desain cross sectional, pada 220 ibu hamil yang berkunjung ke 8 Puskesmas yang terpilih secara acak di Kabupaten Sumedang. Data dikumpulkan dengan cara responden mengisi secara mandiri kuesioner yang sudah diujicoba validitas dan reliabilitasnya dan selanjutnya dianalisis dengan uji logistik regresi ganda. Hasil penelitian menunjukkan proporsi ibu hamil yang tidak melakukan tes HIV di Kabupaten Sumedang sebesar 30,9%. Pengetahuan tentang HIV/AIDS, persepsi manfaat dan persepsi hambatan melakukan pemeriksaan HIV berhubungan dengan perilaku tes HIV dan faktor yang paling dominan adalah persepsi manfaat pemeriksaan HIV. Ibu hamil yang mempersepsikan pemeriksaan HIV tidak bermanfaat berpeluang hampir 3,4 kali untuk tidak melakukan tes HIV dibanding yang mempersepsikan bermanfaat setelah dikontrol oleh pengetahuan tentang HIV/AIDS dan persepsi hambatan melakukan pemeriksaan HIV di Kabupaten Sumedang (p value = 0,003, POR = 3,427, 95% CI: 1,542-7,615). Untuk itu, perlu mengoptimalkan pemberian KIE dan konseling tentang manfaat melakukan tes HIV/AIDS, meningkatkan upaya promosi kesehatan melalui media massa serta mengoptimalkan pelayanan mobile VCT.
The proportion of pregnant women who come to the service and receive an HIV test in 2021 in Sumedang is still below the target, which is 79%. This study aims to determine the determinants of HIV testing behavior in pregnant women in Sumedang in 2022. The study used a cross sectional design, on 220 pregnant women who visited 8 health centers randomly selected in Sumedang. Data were collected by means of respondents filling out a questionnaire that had been tested for validity and reliability and then analyzed by using multiple regression logistic test. The results showed that the proportion of pregnant women who did not do an HIV test in Sumedang was 30.9%. Knowledge of HIV/AIDS, perceived benefits and perceived barriers to HIV testing are related to HIV testing behavior and the most dominant factor is perceived benefits of HIV testing. Pregnant women who perceive that HIV testing is not beneficial are almost 3.4 times more likely not to take an HIV test than those who perceive it is beneficial after being controlled by knowledge about HIV/AIDS and perceived barriers to HIV testing in Sumedang (p value = 0.003, POR = 3.427, 95% CI: 1.542-7.615). For this reason, it is necessary to optimize the provision of KIE and counseling about the benefits of testing for HIV/AIDS, increase efforts to promote health through mass media and optimize mobile VCT services.
T-6580
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nurul Aryastuti; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Dwi Gayatri, Nida Rohmawati, Popy Irawati
Abstrak:
Komplikasi persalinan merupakan penyebab langsung kematian maternal yangsebenarnya dapat dicegah melalui perawatan kehamilan yang baik. Peningkatancakupan pemeriksaan kehamilan yang tidak diikuti dengan menurunnyakomplikasi persalinan karena para ibu hamil belum sepenuhnya mendapatkanpelayanan yang sesuai standar. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubunganantara perawatan kehamilan dengan komplikasi persalinan pada ibu di Indonesia.Penelitian ini merupakan studi analitik menggunakan data Survei Demografi danKesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 dengan desain cross-sectional. Sampelpenelitian yaitu semua perempuan usia 15-49 tahun yang pernah melahirkan anakhidup maupun mati, tercakup dalam rumah tangga yang disurvei di 33 propinsi diIndonesia yang memenuhi kriteria sampel penelitian sebanyak 11.803 responden.Variabel yang diteliti adalah komplikasi persalinan, perawatan kehamilan, umuribu saat melahirkan, pendidikan, paritas, jarak kelahiran, penolong persalinan,tempat persalinan, riwayat komplikasi kehamilan, riwayat komplikasi persalinansebelumnya dan kehamilan kembar. Analisis menggunakan regresi logistik ganda.Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian komplikasi persalinan diIndonesia antara kurun waktu tahun 2007-2012 sebanyak 49,2% dan prevalensiperawatan kehamilan yang buruk tidak sesuai standar sebanyak 91,2%. Ibudengan perawatan kehamilan yang buruk berisiko 1,3 kali lebih tinggi mengalamikomplikasi persalinan dibandingkan dengan ibu dengan perawatan kehamilan baik(OR: 1,3, 95% CI: 1,14-1,49).
Kata kunci: komplikasi persalinan, perawatan kehamilan
Read More
Kata kunci: komplikasi persalinan, perawatan kehamilan
T-4641
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Annisah Zahrah; Pembimbing: Luknis Sabri; Penguji: Toha Muhaimin, Heru Herdiawati
S-6547
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tanti Arimah; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Agustin Kusumayati, Mieke Savitri, Nirwana, Ning Sulistyowati
T-4057
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
