Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 30266 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ruly Wahyuni; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Budi Hidayat, Pujiyanto, Upik Rukmini, Agus Marzuki Prihantoro
Abstrak: Pemanfaatan pelayanan kesehatan mempunyai pengaruh dalammeningkatkan status kesehatan lanjut usia. Jumlah lanjut usia di Indonesia tahun2012 merupakan nomor lima terbesar di dunia dan jika dibandingkan dengantahun 1990 jumlah tersebut diprediksikan akan meningkat 414% pada tahun 2025namun tingkat pemanfaatan pelayanan kesehatan lansia di Indonesia paling rendahdi antara tetangga di Asia Tenggara, sedangkan angka kesakitan lansia tahun 200529,98% dan tahun 2007 meningkat menjadi 31,11%..Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Susenas tahun 2012 yangmerupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional danmenggunakan uji chi square. Penelitian ini bertujuan untuk melihat determinanyang berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di rawat jalan(RJTP/RJTL) dan rawat inap pada lanjut usia di Indonesia. Unit analisis adalahlanjut usia berumur ≥ 60 tahun yang mengalami keluhan kesehatan.Hasil analisis menunjukkan bahwa pemanfaatan yankes pada lansiamemang sangat rendah dengan masih banyaknya lansia dengan keluhan kesehatannamun tidak memanfaatkan yankes (unmet need), faktor yang berhubungandengan pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan tingkat pertama (RJTP):pendidikan, kepemilikan jamkes, status ekonomi, variabel urban/rural, gangguanaktivitas; sedangkan di rawat jalan tingkat lanjut(RJTL) yaitu: status kawin,pendidikan, pekerjaan, kepemilikan jamkes, status ekonomi, urban/rural sertagangguan aktivitas; Serta di rawat inap(ranap): pendidikan, kepemilikan jamkes,status ekonomi, gangguan aktivitas.Saran dari studi ini adalah Untuk meningkatkan utilisasi/pemanfaatanpelayanan kesehatan di Puskesmas maka diharapkan adanya sosialisasi yangberkesinambungan kepada masyarakat tentang pentingnya pemeliharaankesehatan lansia, meningkatkan akses informasi pelayanan kesehatan bagi lansia,mendorong Pemerintah Pusat dan Daerah untuk memberi dukungan anggarandalam menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kondisilansia, diantaranya Home Care bagi lansia, menambah dan memperkuat sertapemerataan tenaga kesehatan yang terlatih dalam menangani lansia, memperluascakupan jaminan kesehatan yang menjamin seluruh biaya pengobatan para lansiatermasuk lansia dengan kasus multipatologis, mendorong Pemerintah Pusatmaupun Daerah untuk mensosialisasikan ke para dokter di pelayanan kesehatantingkat Pertama seperti Puskesmas, Dokter praktek Umum supaya lebihmemahami konsep dan penerapan SJSN.Kata Kunci:Pemanfaatan pelayanan kesehatan, unmet need, Susenas Panel 2012.
Utilization of health services have an influence in improving the healthstatus of the elderly. The number of elderly people in Indonesia in 2012 is the fifthlargest in the world and when compared with 1990 that number is projected to beincreased 414% by the year 2025, but the level of utilization of health services inthe Indonesian elderly is the lowest among Southeast Asian countries, while themorbidity of elderly in 2005 is 29.98% and increased in 2007 which reached31.11%.This study is a secondary data analysis of Susenas Panel in 2012 which isa quantitative study with cross-sectional design and the use of chi square test. Thisstudy aims to look at the determinant related to the utilization of health services inoutpatient (RJTP / RJTL) and hospitalization in the sick elderly in Indonesia. Theunit of analysis is the elderly aged ≥ 60 years who had health complaintsThe analysis showed that the utilization of health services is very low inthe sick elderly because still many elderly with health complaints but does notutilize health services (unmet need), factors related to the utilization of outpatienthealth services first level (RJTP): education, ownership health insurance,economic status, variable urban / rural, impaired activity; while in outpatientsettings (RJTL) ie: marital status, education, occupation, ownership healthinsurance, economic status, urban / rural and impaired activity; in the facility ofhospitalization (ranap): education, ownership health insurance, economic status,impaired activity.Suggestions of this study is to increase the utilization of health services atthe health center, it is expected that continuous socialization to the communityabout the importance of elderly health maintenance, improving access to healthcare information for the elderly, encourage the Central and Local Government toprovide budget support in providing health care facilities in accordance with theconditions of the elderly such as home care service, add and strengthend theequity of health personnel trained in handling elderly, expanding health insurancecoverage that ensures the entire cost of treatment of the elderly including elderlywith multipatologis case, encourage central and regional government to socializethe doctors at first level health services such as health centers, physician practices,so that the health personel at the first level better understand the concept andapplication of the Social Security System.Key words :Utilization of health services, unmet need, Susenas Panel 2012
Read More
T-4097
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lamhot Tambunan; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Armasytra Bahar, Rocky Gunung Hasudungan
Abstrak: Rendahnya utilisasi pelayanan kesehatan gigi di Indonesia menjadipermasalahan yang selama ini menjadi suatu kendala dalam meningkatkan derajadkesehatan di Indonesia karena menurut Undang-Undang nomor 36 tahun 2009bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan untuk memelihara danmeningkatakan derajad kesehatan masyarakat. Dari data penelitian menunjukkanrendahnya utilisasi pelayanan kesehatan gigi padahal prevalensi karies gigi diIndonesia cukup tinggi. Peneliti ingin melihat determinan utilisasi pelayanankesehatan gigi di Indonesia.Penelitian ini merupakan analisis data sekunder Susenas 2012 yangmerupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Penelitian inimelihat determinan utilisasi pelayanan kesehatan gigi diindonesia.Hasil analisis menunjukkan bahwa faktor usia, jenis kelamin, statuspernikahan, status pendidikan, status pekerjaan dan status tempat tinggal tidakmenunjukan hubungan yang sangat kuat dalam memanfaatkan pelayanankesehatan gigi di Indonesia, Sementara faktor kepemilikan asuransi, statusekonomi,wilayah domisili, dan adanya gangguan aktivitas menunjukan hubunganyang sangat kuat terhadap utilisasi pelayanan kesehatan gigi di Indonesia.Saran dari studi ini adalah karena adanya hubungan yang sangat kuatantara kepemilikan asuransi dengan utilisasi pelayanan kesehatan gigi hendaknyacakupan asuransi diperluas terutama untuk masyarakat miskin agar supayautilisasi pelayanan kesehatan gigi juga bisa meningkat, dan distribusi dokter gigijuga harus lebih terdistribusi dengan baik.Kata Kunci:Determinan, unmet need, utilisasi, Susenas 2012.
Lack of dental health services utilization in Indonesia became a problem aslong as it becomes a constraint in increasing degree movies health in Indonesiabecause according to Undang-undang no 36 tahun 2009 that oral health servicesdone to nurture and increases public health degree movies. Data from the sudyshowed poor dental health service utilization whereas the prevalence of dentalcaries in Indonesia is quite high. Researchers would like to see the dental healthservice utilization determinants in Indonesia.This research is analysis of data secondary susenas 2012 that is researchquantitative to a draft cross sectional. This research see determina the utilizationof health services of health services teeth in Indonesia.The result analysis shows that a factor of age, gender, the status ofmarriage, the status of education, the status of the job and the satatus of thedwelling place of not show a very strong in the harness of health services inIndonesia, the teeth insurance, while a factor of possession economic status, theregion of domicile, and any disturbance activity showed a very strong against theutilization of health services teeth in Indonesia.Advice from this study is due to the powerful relationship betweeninsurance with the utilization of health service should tooth-reinsurance coveragesexpanded especially for the poor health services so that the utilization rise, canalso distribution dentist must be distributed properly.Key words :Determinant, Unmet Need, Utilization, Susenas 2012.
Read More
T-4044
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andre Yunianto; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Felly Philipus Senewe, Mazda Novi Mukhlisa
Abstrak:

Penelitian ini bertujuan mengetahui peran jaminan kesehatan dan determinan yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh penyandang disabilitas di Indonesia pada tahun 2021 menggunakan data Susenas Maret 2021. Variabel terikat penelitian ini adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap di FKTP dan FKRTL. Data dianalisis secara bivariat dan multivariat dengan metode Binary Regression menggunakan model logit. Diketahui variabel kepemilikan jaminan kesehatan, pemanfaatan JKN, jenis disabilitas, tingkat keparahan disabilitas, jenis kelamin, pendidikan, status pekerjaan, status kawin, jumlah anggota rumah tangga, dan karakteristik tempat tinggal serta status ekonomi berpengaruh signifikan pada pemanfaatan layanan rawat jalan dan rawat inap (p-value 0,000 <0,005). Kepemilikan jaminan kesehatan non JKN atau kepemilikan jaminan kesehatan ganda (JKN dan non JKN) meningkatkan peluang pemanfaatan layanan baik rawat inap maupun rawat jalan. Terjadi penurunan kepemilikan jaminan kesehatan terhadap peningkatan status ekonomi penyandang disabilitas (propoor). Sebaliknya terjadi tren peningkatan pemanfaatan jaminan kesehatan terhadap peningkatan status ekonomi keluarga penyandang disabilitas (prorich).


 

This research aims to determine the role of health insurance and the determinants that influence the use of health services by people with disabilities in Indonesia in 2021 using Susenas data for March 2021. The dependent variable of this research is the use of outpatient and inpatient health services at FKTP and FKRTL. Data were analyzed bivariately and multivariately using the Binary Regression method using the logit model. It is known that the variables of ownership of health insurance, utilization of JKN, type of disability, severity of disability, gender, education, employment status, marital status, number of household members, and characteristics of residence and economic status have a significant effect on the utilization of outpatient and inpatient services ( p-value 0.000 <0.005). Ownership of non-JKN health insurance or ownership of dual health insurance (JKN and non-JKN) increases the chances of utilizing both inpatient and outpatient services. There has been a decrease in ownership of health insurance due to an increase in the economic status of people with disabilities (propoor). On the contrary, there is a trend of increasing use of health insurance towards increasing the economic status of families of people with disabilities (prorich).

Read More
T-7080
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Januarizal;Pembimbing: Pujianto; Penguji: Budi Hidayat, Ronnie Rivany, Ferry Yanuar
Abstrak:

Kepemilikan asuransi kesehatan mempunyai pengaruh terhadap pemanfaatan sarana layanan kesehatan. Di Provinsi Jambi orang yang memiliki asuransi kesehatan dan memanfaatkan sarana layanan kesehatan masih rendah bila dibandingkan dengan persentase nasional asutansi kesehatan baru mencapai 33% dari jumlah penduduk, sedangkan yang memanfaatkan sarana layanan keseha1an rawat jalan baru mencapai 34,70% dan rawat inap baru mencapai 2,25%. Selain kepemilikan asuransi kesehatan pemanfaatan sarana layanan kesehatan dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, wilayah tempat tinggal (kota/desa) dan keluhan kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dan bertujuan untuk mengetahui apakah kepemilikan asuransi kesehatan di Propinsi Jambi mempengaruhi pemanfaatan sarana layanan kesehatan untuk rawat jalan dan rawat inap, baik milik pemerintah maupun swasta. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan pada tahun 2006 dengan menggunakan kuesioner VSEN2006.K. Populasi pada penelitian ini adalah penduduk Propiosi Jambi, sedangkan sampel adalah semUa individu yang diwawancarai atau yang di data oleh petugas pencacah. Untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel digunakan uji bivariat, kemudian dilanjutkan dengan uji multivariat Uji statistik yang diperlukan pada analisis bivariat digunakan uji kai kundrat dan uji T, sedangkan untuk uJi analisis multivariat memakai uji regresi logistik. Hasil penelitian menemukan bahwa faktor kepemilikan asuransi kesenatan, kelompok umur, wilayah (kota/desa), dan ke1uhan sakit berhubungan dengan pemanfaatan sarana layanan kesehatan rawat jalan. Untuk rawat inap faktor yang berhubungan adalah kepemilikan asuransi kesehatan, kelompok umur, wilayah (kota/desa), keluhan sakit dan pendapatan. Penelitian ini merekomendasikan agar pemerintah memberikan pelayanan kesehatan yang merata, memberikan perhatian yang serius terhadap asuransi untuk orang miskin di Propinsi Jambi, baik dari segi pendataan maupun pendanaan.


Health insurance has influence on utilizalion of health care facilities in Jambi Province. Persentage of people who had health insurance and have utilized health care facilities were lower than national percentage. Health insurance covered only 33% in Jambi and only 34,7% of them have utilized out patient care, 2,25% of them have utilized in patient care of health centres. Bisides health insurance, health care utilization are influenced by other factors such: as sex, age, education, employment status, income, geogrofiphic (urban/rural) and symptoms illness. This research was designed as cross sectional study, aimed to know whether health insurance ownership in Jambi Province influenced the utilization of public or private health care centres, for out patient care and inpatient care. This research used data from the 2006 Nasional Socioeconomic Survey, called Susenas, Only data from questioner VSEN 2006.K was used in this research. Populations of the research was an people in Jambi province. All individuals interviewed in Susenas were enrolled as samples in this research. Bivariate analysis was to fird the relationship among variables. Those variables were then analyzed by multivariate analysis. Statistical test that was used for bivariate analysis were chi-square test and T-test, and test for multivariate analysis were logistic regretion test, The research findings found that factors such health insurance ownership, age, geographic (urband/rural), symptom of illness were related to outpatient health care. Utilization of inpatient hearth care were related to health insurance ownership, age, geographic (urband/rural), symptom of illness, and income. The findings of this research recommended government to increase equity in health care services, to give great intentios in health insurance for the poor in Jambi Province especia1ly in collecting data of the poor and funding system.

Read More
T-2914
Depok : FKM-UI, 2008
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Patrisia Helena Saraswati; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Kurnia Sari, Yuliandi, Gertrudis Tandy
Abstrak: Indonesia telah memiliki komitmen untuk eradikasi penyakit menular dengan menjalankan Expanded Programme on Immunization (EPI) pada tahun 1977 dengan fokus pada 6 penyakit: TBC, difteri, tetanus, pertussis, campak dan polio. Hingga tahun 2017 angka cakupan imunisasi dasar anak di Indonesia masih bervariasi antar provinsi dimana sebagian provinsi masih dibawah target WHO 80% dan cakupan nasional masih dibawah angka target 90%. Banyak penelitian sebelumnya telah membuktikan adanya hubungan antara faktor sosial dan ekonomi dengan keputusan imunisasi anak. Paper ini bertujuan untuk mengukur ketimpangan imunisasi dasar di Provinsi Jawa Barat tahun 2017 dan melihat faktor social dan ekonomi yang mempengaruhi imunisasi dasar anak. Analisa dilakukan dengan menggunakan data Susenas KOR tahun 2017 dan Podes 2018 yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Susenas adalah data survei rumah tangga yang representatif secara nasional, mewakili rumah tangga dari seluruh kelompok pendapatan., sementara Podes adalah data di tingkat desa yang berisi informasi infrastruktur desa. Ketimpangan akan diukur dengan metode Concentration Curve dan Concentration Index kemudian dengan metode regresi logistic akan dilihat faktor sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap imunisasi. Pengukuran mengkonfirmasi secara signifikan bahwa kondisi ekonomi berpengaruh terhadap imunisasi di Indonesia. Concentration index imunisasi (CI=0,146) menunjukkan gradien imunisasi yang berpihak pada kelompok berpendapatan lebih tinggi. Concentration index untuk perkotaan lebih tinggi (CI=0,168) daripada perdesaan (CI=0,037). Hasil regresi logistik menunjukkan bahwa pendapatan yang lebih tinggi, pendidikan ibu, tinggal di kota, anak- anak yang memiliki asuransi, rasio puskesmas, dokter, dan petugas kesehatan yang lebih baik terhadap populasi meningkat kemungkinan anak-anak mendapatkan vaksinasi. Puskesmas memiliki peran paling menonjol dalam meningkatkan cakupan imunisasi anak. Ketersediaan dokter dan petugas kesehatan untuk melakukan imunisasi serta mempromosikan manfaat imunisasi sangat penting untuk mendorong cakupan yang lebih tinggi. Imunisasi dasar anak lebih jarang ditemui pada rumah tangga berpendapatan rendah. Faktor supply side seperti rasio puskesmas, dokter dan nakes penting dan dominan dalam imunisasi dasar anak. Pemerintah Jawa Barat perlu memfokuskan pembangunan supply side ini sambil memperbaiki permintaan imunisasi melalui pemberian insentif, memperbaiki pendidikan ibu serta meningkatkan kepemilikan asuransi kesehatan anak
Read More
T-5819
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Serlie Kristin Adriani Littik; Pembimbing: Budi Hidayat, Pujiyanto; Penguji: Ede Surya Darmawan, Riati Anggriani, Bulan Rachmadhi
T-2182
Depok : FKM-UI, 2005
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dian Pratiwi Andini; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Pujiyanto, Vetty Yulianty Permanasari, Siswi Puji Astuti, Mutmainah Indriyati
Abstrak:
Terjadinya pandemi COVID-19 membawa pengaruh terhadap sektor ekonomi. Tingkat kemiskinan di Kota Depok meningkat menjadi 2,58% di tahun 2021. Tingkat penularan yang cepat dan kasus yang meningkat mendorong pemerintah memberlakukan kebijakan pembatasan sosial sehingga berpotensi menurunkan kunjungan ke fasilitas kesehatan. Self-Medication menjadi salah satu alternatif piliahan yang dilakukan. Tren perilaku mengobati sendiri meningkat di Jawa Barat dari 73,32% di tahun 2019 menjadi 88,28% di tahun 2021. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengeluaran kesehatan rumah tangga untuk self-medication selama pandemi COVID-19 di Kota Depok dengan menggunakan data Survei Sosial Ekonomi Nasional untuk mengetahui pola dan faktor yang berkontribusi. Pertama adanya kenaikan dilihat dengan membandingkan kondisi sebelum dan selama pandemi COVID-19. Selanjutnya faktor yang berhubungan dianalisis menggunakan uji hubungan dan dilanjutkan dengan regresi Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeluaran kesehatan rumah tangga untuk self-medication di Kota Depok meningkat selama pandemi COVID-19. Status pendidikan dan tingkat ekonomi berhubungan signifikan dan menunjukan arah hubungan yang positif dengan pengeluaran kesehatan rumah tangga untuk self-medication selama pandemi COVID-19. Analisis multivariat menunjukkan variabel tingkat ekonomi berpengaruh secara signifikan dimana semakin tinggi tingkat ekonomi maka pengeluaran kesehatan rumah tangga untuk self-medication selama pandemi COVID-19 semakin tinggi. Upaya pengawasan praktik self-medication khususnya penggunaan obat tanpa resep dari tenaga kesehatan menjadi hal utama untuk melindungi rumah tangga baik dari bahaya yang dapat ditimbulkan dan dari tambahan beban pengeluaran rumah tangga terutama kondisi pasca pandemi COVID-19.

The occurrence of the COVID-19 pandemic has had an impact on the economic sector. The poverty rate in Depok City increased to 2.58% in 2021. The fast transmission rate and increasing cases have prompted the government to implement a social restriction policy that has the potential to reduce visits to health facilities. Self-medication is one of the alternative choices. The trend of self-medication behavior is increasing in West Java, from 73.32% in 2019 to 88.28% in 2021. This research was conducted to analyze household health expenditure for self-medication during the COVID-19 pandemic in Depok City using data from the National Socioeconomic Survey to find patterns and contributing factors. First, there is an increase seen by comparing conditions before and during the COVID-19 pandemic. Then the related factors were analyzed using the relationship test, followed by Ordinary Least squares (OLS) regression. The results of the study show that household health expenditures for self-medication in Depok City increased during the COVID-19 pandemic. Educational status and economic level are significantly related and show a positive relationship with household health expenditure for self-medication during the COVID-19 pandemic. Multivariate analysis shows that the economic level variable has a significant effect, where the higher the economic level, the higher the household health expenditure for self-medication during the COVID-19 pandemic. Efforts to monitor self-medication practices, especially the use of drugs without a prescription from health workers, are the main thing to do to protect households both from the dangers that can be caused and from the additional burden on household expenses, especially in post-pandemic conditions like COVID-19.
Read More
T-6694
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andi Leny Susyanty; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Budi Hidayat, Atik Nurwahyuni, Sri Muljati
T-3239
Depok : FKM-UI, 2010
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lia Susanti; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Prastuti Soewando, Nurmetia Priliani, Budi Hermanto,
T-2711
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lutfi Nurzaman; Pembimbing: Luknis Sabri; Penguji: Besral, Farida Mutiarawati Tri Agustina, Juhandi
T-2611
Depok : FKM-UI, 2007
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive