Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37816 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Lisa Ubai Sulistiani; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Jaslis Ilyas, Luigi,Yenny Nariswari Harumansyah
Abstrak:
Rebranding adalah aktivitas di perusahaan atau institusi yang mempunyai tujuan untuk melakukan transformasi kedudukan brand dibenak pemilik kepentingan dan untuk menjadikan label serta personalitas pembeda dengan lembaga atau institusi lain. Upaya rebranding yang dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Khusus Daerah milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai tujuan untuk memperbaharui posisi brand di benak masyarakat melalui perubahan pada nama, logo, posisi brand, meningkatkan kesan yang positif melalui program yang dibuat serta peningkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh rebranding Rumah Sehat Untuk Jakarta terhadap persepsi masyarakat tentang pelayanan kesehatan poli rawat jalan di DKI Jakarta. Penelitian ini dilakukan di 5 lokus Rumah Sehat Untuk Jakarta yaitu RSUD Pasar Rebo, RSUD Mampang Prapatan, RSUD Jati Padang, RSUD Kebayoran Lama dan RSUD Kembangan. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna Rumah Sehat Untuk Jakarta Jakarta. Untuk menentukan sampel Rumah Sehat Untuk Jakarta menggunakan teknik simple random sampling dengan teknik lottery, sampel responden dalam penelitian ini adalah pasien lama poli rawat jalan berjumlah 96 orang ditentukan dengan teknik accidental sampling. Data dianalisis secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh karakteristik meliputi jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan pendapatan serta rebranding terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Sehat Untuk Jakarta. Persepsi baik terhadap pelayanan kesehatan akan meningkat sebesar 11 kali ketika dilakukannya rebranding menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta.

Rebranding is an activity in a company or institution that has the aim of transforming the position of the brand in the minds of stakeholders and to make labels and differentiating personalities with other institutions. The rebranding efforts carried out by the Regional General Hospital and Regional Special Hospitals owned by the DKI Jakarta Provincial Government have the aim of renewing the brand position in the minds of the public through changes to the name, logo, brand position, increasing positive impressions through programmes created and improving health service facilities. This study aims to determine the effect of rebranding Rumah Sehat Untuk Jakarta on public perceptions of outpatient poly health services in DKI Jakarta. This research was conducted in 5 places of Rumah Sehat Untuk Jakarta, namely Pasar Rebo Hospital, Mampang Prapatan Hospital, Jati Padang Hospital, Kebayoran Lama Hospital and Kembangan Hospital. The population in this study were users of Rumah Sehat Untuk Jakarta. To determine the sample of Rumah Sehat For Jakarta using simple random sampling technique with lottery technique, the sample respondents in this study were old patients of outpatient polyclinic totalling 96 people determined by accidental sampling technique. Data were analysed univariate, bivariate and multivariate. The results showed that there was an influence of characteristics including gender, education, occupation, and income as well as rebranding on service to the patient.
Read More
T-6642
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mayline Angela Hutahayan; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Amal Chalik Sjaaf, Ascobat Gani, Bram Burmanajaya, Vitirie Winastri
Abstrak:
Wabah COVID-19 merupakan pandemi internasional sehingga menjadi salah satu faktor menurunnya ekonomi dunia dan telah banyak merubah pola hidup, sistem hidup dan kehidupan manusia. Peningkatan jumlah kasus yang dikonfirmasi dan jumlah kematian akibat COVID-19 menjadi tantangan yang besar bagi sistem pelayanan kesehatan. Banyaknya rumah sakit yang dijadikan sebagai pusat rujukan tentu membuat rumah sakit harus memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan kepada pasien. Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada bagian Humas dan Pelayanan bahwa sejak mewabahnya COVID-19 membuat penurunan jumlah kunjungan pasien, dan dari data kunjungan pasien di Rawat Jalan dari tahun 2019 hingga tahun 2020 mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan pelaksanaan perlindungan COVID-19 dengan persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan di ruang rawat jalan RSUD Kota Bogor tahun 2021. Adapun penelitian ini mengambil sebanyak 436 sampel sebagai responden dan kuisioner yang digunakan telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Pada penelitian ini jumlah responden wanita lebih banyak dari pada laki-laki dengan persentase 41,3% dan laki-laki sebanyak 33,9% dan sisanya tidak disebutkan. Secara keseluruhan 39,32% responden sangat setuju dan 38,93% responden setuju dengan pernyataan pada variabel perlindungan COVID-19. Sebanyak 49,31% responden setuju dan sangat setuju dengan kualitas pelayanan yang baik di RSUD Kota Bogor. Analisis Bivariat yang dilakukan antara perlindungan COVID-19 dengan kualitas pelayanan memiliki tingkat keeratan hubungan yang kuat dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,665. Adapun subvariabel pada variabel perlindungan COVID-19 yang memiliki hubungan paling kuat dengan kualitas pelayanan adalah subvariabel Penggunaan Masker memiliki tingkat keeratan 0,688 atau memiliki hubungan yang kuat. Analisis Multivariat yang dilakukan memperlihatkan bahwa adanya peningkatan hubungan perlindungan COVID-19 dan kualitas pelayanan setelah dikontrol oleh usia dan pendidikan dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,923 atau memiliki hubungan yang sangat kuat.

The COVID-19 outbreak is an international pandemic that has become one of the factors in the decline of the world economy and has changed the pattern of life, living systems, and human life. The increase in the number of confirmed cases and the number of deaths from COVID-19 poses a major challenge to the health care system. The number of hospitals that serve as referral centers certainly makes hospitals have to pay attention to the quality of services provided to patients. Based on interviews conducted at the Public Relations and Services section, since the outbreak of COVID-19, the number of patient visits has decreased, and from the data on patient visits in Outpatient from 2019 to 2020, it has decreased. This study aims to analyze the relationship between the implementation of COVID-19 protection and patient perceptions of service quality in the outpatient ward of the Bogor City Hospital in 2021. This study took 436 samples as respondents and the questionnaire used was tested for validity and reliability. In this study, the number of female respondents was more than that of men with a percentage of 41.3% and men as much as 33.9% and the rest were not mentioned. Overall, 39.32% of respondents strongly agree and 38.93% of respondents agree with the statement on the Covid-19 protection variable. As many as 49.31% of respondents agree and strongly agree with the good quality of service at the Bogor City Hospital. The bivariate analysis between covid-19 protection and service quality has a strong correlation with a correlation coefficient of 0.665. The sub-variable on the covid-19 protection variable that has the strongest relationship with service quality is the sub-variable of the use of masks, which has a closeness level of 0.688 or has a strong relationship. The multivariate analysis conducted showed that there was an increase in the relationship between COVID-19 protection and service quality after controlling for age and education with a correlation coefficient of 0.923 or a very strong relationship.
Read More
T-6908
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meidina Sari Sinaga; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Atik Nurwahyuni, Ede Surya Darmawan, Jojor Simamora, Ruth DJ Pakpahan
Abstrak:
Kualitas pelayanan kesehatan di rumah sakit berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepuasan pasien berdasarkan penilaian kualitas dari pelayanan Instalasi Rawat Jalan pada pasien pengguna BPJS di RSUD dr. Djasamen Pematang Siantar, dengan menggunakan metode SERVQUAL. Penelitian juga melakukan Importance Performance Analysis, untuk mengetahui elemen kualitas pelayanan ditinjau dari sudut pandang pasien menurut kenyataan dan harapannya yang dapat dipakai sebagai dasar oleh manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan guna meningkatkan kepuasan pasien. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan desain observasional, dengan pendekatan cross sectional. Data diambil dari 262 pasien sebagai responden yang diberikan kepada pasien dari sembilan klinik di Instalasi Rawat Jalan RSUD dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar. Hasil SERVQUAL diketahui bahwa pelayanan yang memuaskan berada pada dimensi assurance dan responsiveness, sedangkan kepuasan yang paling rendah adalah dimensi reliability. Hasil IPA diketahui pada kuadran A, merupakan prioritas utama (high priority) yang perlu ditingkatkan pelayanannya sehingga perlu mendapat perhatian, terdapat tiga jenis pelayanan yaitu waktu tunggu untuk mendapatkan pelayanan di poliklinik, waktu tunggu untuk pendaftaran, waktu tunggu untuk mendapatkan obat; Atribut pada kuadran C, atribut jasa tersebut perlu mendapat perhatian (low priority) antara lain : kondisi ruang tunggu, sikap petugas apotik dalam menyampaikan informasi obat, menerima masukan dari pasien, keramahan petugas dalam melayani pasien

This research aims to determine patient satisfaction based on the quality assessment of outpatient installation services for BPJS patient users at RSUD Dr. Djasamen Pematang Siantar, using the SERVQUAL method. The study also conducted an Importance Performance Analysis to find out the elements of service quality from the patient's point of view according to the reality and expectations, which can be used as a basis for management to improve service quality to increase patient satisfaction. This research is a quantitative study, with an observational design, with a cross-sectional approach. Data were collected from 262 patients as respondents who were patients from nine clinics at the outpatient facility of RSUD dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar. The SERVQUAL results show that satisfactory service is in the dimensions of assurance and responsiveness, while the lowest satisfaction is in the dimension of reliability. The results of IPA are known to be in quadrant A, which is a top priority (high priority) whose service needs to be improved so that it needs attention, there are three types of services namely waiting time to get service at the polyclinic, waiting time for registration, waiting time to get medicine; attributes in quadrant C, these service attributes need attention (low priority), including waiting room conditions, the attitude of pharmacy staff in conveying drug information, receiving input from patients, entertaining staff in serving patients.
Read More
T-6770
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tia Maysa; Pembimbing: Adang Bachtiar; Penguji: Sandi Iljanto, Pratiwi
S-6354
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fini Fajrini; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Vetty Yulianty Permansari, Z. Kamaruzzaman
S-6222
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gita Cahya Ramadhani; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji:Martya Rahmaniati Makful, Wachyu Sulistiadi, Bram Burmanajaya, Hanna Elisabet Lumbangaol
Abstrak:
Drop Out tertuju pada pasien yang menghentikan program terapi pada pelayanan rehabilitasi medik yang telah dijadwalkan dan tidak melanjutkan program terapi yang telah ditentukan. Data menunjukan faktor-faktor yang memengaruhi drop out, termasuk usia, jenis kelamin, domisili, serta faktor internal seperti penyampaian layanan, infrastruktur, dan sumber daya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam dengan penyedia layanan, telaah dokumen dan observasi dan didukung dengan melihat data analisis data sekunder dari rekam medis, laporan mutu, dan survei kepuasan pasien. Hasil menunjukkan terdapatnya penurunan drop out dari 0,54% di Januari menjadi 0,08% di Maret. Kepuasan pasien berdampak positif terhadap peningkatan kualitas pelayanan rehabilitasi medik. Diharapkan rumah sakit terus meningkatkan atau mempertahankan kulitas pelayanan rehabilitasi medik dan bisa menjadi rekomendasi untuk meningkatkan layanan rehabilitasi dan mengurangi drop out pada pelayanan rehabilitasi medik di tempat lain. 


Drop-out refers to patients who discontinue their scheduled rehabilitation therapy programs and do not continue the prescribed treatment. The data indicate factors that influence drop-out, including age, gender, domicile, as well as internal factors such as service delivery, infrastructure, and resources. This study employs a qualitative method by conducting in-depth interviews with service providers, document reviews, and observations, supported by secondary data analysis from medical records, quality reports, and patient satisfaction surveys. The results show a decrease in the drop-out rate from 0.54% in January to 0.08% in March. Patient satisfaction positively impacts the improvement of rehabilitation service quality. Despite challenges such as a shortage of human resources, it is expected that the hospital will continue to improve or maintain the quality of rehabilitation services. This study provides recommendations for enhancing rehabilitation services and reducing drop-out rates in similar healthcare settings.

Read More
T-7352
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sundari Wirasmi; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Ede Surya Darmawan, Harimat Hendarwan
Abstrak:
Kepatuhan petugas terhadap standard operating procedure pelayanan dapat membantu mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan keselamatan pasien. Sejak akreditasi tahun 2017 di Puskesmas Kalijaga Permai belum pernah dilakukan evaluasi kepatuhan petugas terhadap standard operating procedure pelayanan rawat jalan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepatuhan petugas terhadap standard operating procedure pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kalijaga Permai dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus dengan kerangka teori kepatuhan diadaptasi dari theory of planned behavior, theory of knowledge, attitude dan practice serta theory of compliance. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepatuhan petugas terhadap Standar Operating Procedure pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kalijaga Permai walaupun secara umum sudah baik namun masih terdapat beberapa ketidakpatuhan oleh petugas di bagian kesehatan ibu dan anak, pendaftaran dan balai pengobatan umum. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan petugas terhadap standard operating procedure rawat jalan yaitu pengetahuan, sikap, dan sarana. Upaya perbaikan kepatuhan petugas terhadap standard operating procedure pelayanan rawat jalan diperlukan dengan cara peningkatan kepatuhan petugas antara lain pengawasan oleh pimpinan puskesmas, audit internal terkait kepatuhan, serta penguatan komitmen pada jam buka dan tutup pelayanan. 

Compliance of personnel with standard operating procedures (SOP) in healthcare services can help reduce the risk of errors and improve patient safety. Since the accreditation in 2017 at Kalijaga Permai Community Health Center (Puskesmas), there has been no evaluation of the compliance of personnel with the SOP for outpatient care. This research aims to analyze the compliance of personnel with the SOP for outpatient care at Kalijaga Permai Puskesmas and the influencing factors. The research adopts a qualitative approach with a case study design, using a theoretical framework of compliance adapted from the theory of planned behavior, theory of knowledge, attitude, and practice, as well as the theory of compliance. The results of this research indicate that although the overall compliance of personnel with the SOP for outpatient care at Kalijaga Permai Puskesmas is good, there are still some non-compliance issues among personnel in the Maternal and Child Health, registration, and General Health Clinic departments. The factors influencing the compliance of personnel with the SOP for outpatient care include knowledge, attitude, and facilities. Efforts to improve the compliance of personnel with the SOP for outpatient care are needed, including increased supervision by the Puskesmas management, internal audits related to compliance, and strengthening commitment to the opening and closing hours of service. Key words: compliance, standard operating procedures, outpatient care
Read More
T-6710
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Novitasari Broto; Pembimbing: Junadi, Purnawan
M-284
[s.l.] : [s.n.] : s.a.]
D3 - Laporan Magang   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Trisia Putri; Pembimbing: Wiku Bakti Bawono Adisasmito; Penguji: Anhari Achadi, Vetty Yulianty Permanasari, Widya A Munggaran, Arif N.I. Nelwan
Abstrak: Abstrak

Tesis ini membahas ketepatan praktek dokter pelayanan primer didalam skema Jaminan Kesehatan Nasional yang akan mulai berlaku pada tanggal 01 Januari 2014 di Indonesia, untuk mencapai Universal Health Coverage khususnya di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Pengambilan data primer dengan cara wawancara mendalam dan data sekunder dengan telaah dokumen/literatur. Hasil penelitian menyarankan bahwa Provinsi DKI Jakarta harus melakukan pemetaan untuk seluruh dokter umum, dokter gigi, dan dokter spesialis yang berpraktek dan berdomisili di Provinsi DKI Jakarta beserta dengan pemetaan fasilitas pelayanan kesehatan primer yang ada; merekomendasikan dokter umum, dokter gigi dan dokter spesialis (swasta dan Pegawai Negeri Sipil) yang memenuhi syarat tersebut untuk bekerjasama dengan BPJS Kesehatan; memberikan subsidi (penuh/sebagian) untuk pembiayaan pendidikan berkelanjutan dalam keilmuan post graduate family medicine; dan membuat Peraturan Daerah yang mendukung penetapan dokter pelayanan primer, pemisahan bentuk Puskesmas menjadi Puskesmas Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) dan Puskesmas Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), serta penetapan alokasi dan metode pembayaran dengan metode kombinasi kepada penyedia pelayanan primer di Provinsi DKI Jakarta.


This thesis discusses the precision of primary care physician practices in the National Health Insurance (INA-Medicare) scheme which will come into force on January 1, 2014 in Indonesia, in order to achieve Universal Health Coverage especially in Jakarta. This research is a descriptive qualitative research design. Primary data collection with in-depth interviews and secondary data with document review / literature. The results suggest that Jakarta should do the mapping for all general practitioners, dentists, and medical specialists practicing and residing in Jakarta along with mapping of primary health care facilities that exist; recommend general practitioners, dentists and specialists (private and civil servants) who are qualified to work with Health BPJS; provide subsidy (full / partial) for the financing of continuing education in family medicine post graduate scholarship, and made a local regulation that supports the establishment of a primary care physician, a health center (Puskesmas) separation form to a health center of Individual Health Care efforts (UKP) and a health Center of Public Health efforts (UKM), and the determination of the allocation and payment method with a combination of methods to primary care providers in Jakarta.

Read More
T-3953
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Janita Ristianti; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Purnawan Junadi, Arum Ambarsari
Abstrak: Tesis ini membahas Evaluasi Rencana Strategis Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2017-2022 Terhadap Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan Pada Indikator Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain non-eskperimental. Hasil penelitian Implementasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan pada indikator pelayanan hipertensi yang mengalami kenaikan signifikan dalam renstra DKI Jakarta tahun 2017-2022 didalam faktor struktur yang paling berperan dalam peningkatan ketercapaian signifikan tersebut adalah bentuk program yang terjadwal seperti kegiatan posbindu dan KPLDH serta kegiatan strategis daerah yang dilaksanakan di pasar, trans jakarta, taman dan MRT, kemudian terdapat juga kerjasama lintas sector seperti Dinas Sosial, Dinas Pendidikan dan Disnakertrans. Kemudian hasil penelitian menyarankan dinas kesehatan DKI Jakarta dapat menyusun kebijakan terkait pelayanan hipertensi yang terpisah dengan program lain, termasuk kebijakan pembiayaan kesehatan SPM hipertensi sebagai mandatory regulation dalam hal penyusunan unit cost untuk masing-masing komponen layanan sebagai dasar perumusan costing SPM hipertensi. Kemudian penguatan kebijakan lintas sektor dan program dalam upaya perluasan cakupan pelayanan SPM khususnya hipertensi melalui pendekatan kolaborasi, serta memberikan edukasi dan sosialisasi kembali kepada masyarakat akan pentingnya melakukan pemeriksaan rutin terkait dengan hipertensi. 
This thesis discusses the Evaluation of the DKI Jakarta Provincial Health Office's Strategic Plan for 2017-2022 on Minimum Service Standards (SPM) in the Health Sector on Health Service Indicators for Hypertension Sufferers. This research is a qualitative research with non-experimental design. The results of the research on Implementation of Minimum Service Standards (SPM) in the Health Sector on hypertension service indicators which experienced a significant increase in the DKI Jakarta strategic plan for 2017-2022 in the structural factors that play the most role in increasing this significant achievement are the form of scheduled programs such as posbindu and KPLDH activities as well as activities regional strategies carried out in markets, trans jakarta, parks and the MRT, then there is also cross-sector cooperation such as the Social Service, the Education Office and the Manpower and Transmigration Office. Then the results of the study suggest that the DKI Jakarta Health Office can formulate policies related to hypertension services that are separate from other programs, including the hypertension MSS health financing policy as a mandatory regulation in terms of compiling unit costs for each service component as the basis for the formulation of hypertension MSS costing. Then strengthening cross-sectoral policies and programs in an effort to expand the scope of MSS services, especially hypertension through a collaborative approach, as well as providing education and socialization to the public about the importance of carrying out routine checks related to hypertension.
Read More
T-6726
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive