Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 34071 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Risdiyanti Arsyil Fitria Salsabilla Pradani; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Hidayani Fazriah
Abstrak:
Penelitian ini menggunakan data primer menggunakan kuesioner dan form ceklis inspeksi sanitasi dengan desain penelitian Cross Sectional. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 205 siswa, kemudian ditambah 10% menjadi sebanyak 226 siswa. Hasil penelitian didapatkan bahwa umur tidak ada hubungan dengan kejadian diare sedangkan jenis kelamin ada hubungan dengan kejadian diare (OR 0,082), ada hubungan pengetahuan dengan kejadian diare (OR 0,263), ada hubungan antara kamar mandi/WC/jamban (OR 0,068), sarana penyediaan air bersih (OR 0,001), sarana pembuangan sampah (OR 0,096) dengan kejadian diare, sedangkan pada air minum tidak ada hubungan dengan kejadian diare, ada hubungan antara kebiasaan mencuci tangan dengan kejadian diare (OR 0,039), sedangkan tidak ada hubungan pada kebiasaan membeli jajanan, perilaku membuang sampah, perilaku penggunaan jamban, dan kebiasaan memotong atau membersihkan kuku dengan kejadian diare. Pada hasil form ceklis inspeksi sanitasi lingkungan sekolah, didapatkan skor 81.8% yang artinya memenuhi syarat atau baik.

This study used primary data using a questionnaire and sanitary inspection checklist form with cross sectional research design. The number of samples used in this study were 205 students, then added 10% to 226 students. The research results found that age had no relationship with the incidence of diarrhea, gender had a relationship with the incidence of diarrhea (OR 0,082), there was a relationship between knowledge and the incidence of diarrhea (OR 0,263), there was a relationship between bathrooms/WC/latrine (OR 0,068), clean water supply facilities (OR 0,001), waste disposal facilities (OR 0,096) with incidents diarrhea, whereas in drinking water there is no relationship with the incidence of diarrhea. In clean and healthy living behavior, it was found that there was a relationship between the habit of washing hands and the incidence of diarrhea (OR 0,039), while there was no relationship between the habit of buying snacks, the behavior of throwing garbage, the behavior of using the latrine, and the habit of cutting or cleaning nails with the incidence of diarrhea. On the results of the school environmental sanitation inspection checklist form, a score of 81.8% was obtained, which means that it met the requirements or was good.
Read More
S-11210
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ii Sumarni; Pembimbing: Dewi Susanna, Zakianis; Penguji: Laila Fitria, Endah Kusumowardani, Casuli
T-3934
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alamsyah; Pembimbing: I Made Djaya; Penguji: Ririn Aminsih Wulandari, Anwar Hasan, Ismoyowati, Suprapto
Abstrak:

Diare merupakan salah satu prioritas program pemberantasan penyakit menular di Indonesia. Dimana angka kesakitan diare pada semua golongan umur masih tinggi yaitu 280 per 1000 penduduk, episode diare pada balita 1,5 kali per tahun, sedangkan angka kematian balita karena diare 2,5 per 1000 balita yang merupakan penyebab kematian nomor 2 pada balita. Penelitian ini dilakukan di 4 Kecamatan (Bangkinang Barat, Bangkinang, Kampar dan Tambang) Kabupaten Kampar, dengan alasan masih tingginya kejadian diare, dimana pada tahun 2001 terdapat 1.200 balita (53,38%) menderita diare dari keseluruhan balita yang menderita diare pada 13 Kecamatan di Kabupaten Kampar. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan perilaku hidup bersih keluarga dan balita, faktor keluarga ibu balita serta faktor sanitasi lingkungan dengan kejadian diare pada balita, unit analisanya adalah keluarga yang mempunyai anak umur lebih dari 1 tahun sampai dengan kurang dari 5 tahun (balita). Adapun desain penelitiannya adalah " Kasus Kontrol " dengan jumlah sampel kelompok kasus sebanyak 137 responden dan kontrol juga sebanyak 137 responden. Dari 19 sub hipotesis yang diajukan, ternyata hanya 10 sub hipotesis yang terbukti berhubungan secara bermakna dengan kejadian diare pada balita, sedangkan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian diare pada balita adalah tempat pembuangan sampah yang tidak baik dengan risiko (OR) sebesar 3,27. Hasil analisis model akhir dengan interaksi menunjukkan bahwa faktor yang secara bersama-sama berhubungan dengan kejadian diare pada balita adalah interaksi kebiasaan balita menghisap jari tangan/mainan dengan tempat pembuangan sampah yang tidak baik, pendapatan keluarga rendah dan pengetahuan kesehatan rendah dengan risiko (OR) masing-masing sebesar 3,56 , 2,08, dan 1,82. Kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar disarankan perlu adanya penyuluhan yang lebih menekankan pada aspek kesehatan lingkungan, kebersihan perorangan dan penyakit diare itu sendiri dengan model dan bahasa yang lebih mudah dipahami dan dimengerti. untuk menarik partisipasi masyarakat dalam hal pembuangan sampah yang baik dan benar perlu adanya bantuan stimulan tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat sesuai dengan kondisi daerah setempat. Diarrhea is one of priority program to eliminate disease contaminate in Indonesia. Wherever the number of diarrhea disease is high, 280 per 1000 population, diarrhea episode for children under five years old 1,5 diarrhea per year and then the number of disease cause of diarrhea is 2,5 per 1000 children under five years old which the two number of souse for them.


 

This research have done in four sub district (Bangkinang Barat, Bangkinang, Kampar and Tambang) Kampar regency, the reason is diarrhea disease still high, wherever in year 200I has 1.200 children under five years old (53,38%) diarrhea disease from at all the area is 13 sub district in Kampar regency. In general the purpose of this research is to know how far the relationship sanitation of life family, family mother of children under five years old and sanitation environment with diarrhea to children under five years old, unit of analysis is family have children under five years old. The design of research is "Case Control" whit sample the case is 137 respondents and the control is 137 respondents. From 19 sub hypothesis, just I0 sub hypothesis have correlation, it means that diarrhea disease to children under five years old, however the dominant factor is throw rubbish place is not good with odds ratio (OR) is 3,27. The last of technique analysis with interaction that are together to relationship diarrhea disease to children under five years old is finger calculate or toy with rubbish throw place is not good, family in come is low too with odds ratio (OR) they are 3,56 , 2,08 and 1,82. It is necessary that Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar give explanation focusing on environmental health, personal hygiene and diarrhea with simpler language so that it will be easier to be understood. To attract the society's attention on appropriate disposal waste a stimulant which is qualified is needed.

Read More
T-1316
Depok : FKM UI, 2002
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadhilah Zhafirah; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: I Made Djaja, Ardhiantie
Abstrak: Permasalahan kebersihan menjadi salah satu masalah yang sulit untuk diatasi di Desa Sedari, khususnya sanitasi pada rumah tangga. Karena sanitasi rumah yang buruk adalah mencerminkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang buruk juga. Jika kualitas sanitasi buruk maka akan meningkatkan risiko terjadinya penularan penyakit, salah satunya adalah gangguan pernapasan. Penelitian ini dilakukan dengan desain crosssectional dengan system proportionate stratified random sampling pada 90 sampel di 6 dusun. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 5 poin PHBS yang diteliti (perilaku merokok orang tua, status gizi dan imunisasi dasar, ASI eksklusif, mencuci tangan, mengonsumsi sayur dan buah), didapatkan bahwa hanya imunisasi dasar yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian gangguan pernapasan pada balita di Desa Sedari (p = 0,013), sedangkan dari faktor lingkungannya (Kepadatan hunian, pencahayaan dan ventilasi rumah), yang memiliki hubungan bermakna adalah kepadatan hunian (p = 0,002). Dari hasil uji regresi logistik, didapatkan bahwa kepadatan hunian (OR = 7,858) dan Imunisasi dasar (OR = 2,685) adalah faktor risiko yang paling dominan terhadap gangguan pernapasan pada balita di Desa Sedari. Sebaiknya dilakukan intervensi mengenai pentingnya pemberian imunisasi dasar dan sosialisasi mengenai kegiatan pemberian imunisasi, serta melakukan perluasan ventilasi rumah dan mengurangi penumpukan orang pada satu ruangan.
Kata Kunci: Gangguan Pernapasan, PHBS, Balita

Hygiene issues are one of the most difficult issues to solve in Desa Sedari, especially sanitation on households. Poor home sanitation is a reflection of how Healthy and Clean Living on Household (PHBS) implementation on their life. If the quality of sanitation is poor, then it will affect and increase the risk of disease transmission, one of which is respiratory distress especially in toddlers. This study was conducted using a cross-sectional design with proportionate stratified random sampling with 90 samples to take on 6 hamlets. The results of this study conclude that 5 indicators of Healthy and Clean Lifestyle (parental smoking behavior, nutritional status and basic immunization, exclusive breastfeeding, hand washing behavior, healthy eating), resulting with only basic immunization had significant association with respiratory distress in toddler in Deas Sedari (p = 0,013), while from the environmental factors (density of occupancy, lighting and house ventilation), the only one that has a significant relationship is the density of occupancy (p = 0,002). From the result of the logistic regression test was found that the density of occupancy (OR = 7,858) and basic immunization (OR = 2,685) is the most dominant risk factors for respiratory distress in toddlers in Desa Sedari. Intervention must be held due to promoting the importance of basic immunization and to socialize the vaccine administration among mothers and pregnant woman, as well as expansion of house ventilation and reduce the accumulation of people in one room.
Key Words: Respiratory distress, Healthy and Clean Lifestyle, Toddlers
Read More
S-9653
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yosi Purnama Sari; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Budi Hartono, Desy Mery Dorsanti
Abstrak: Pada tahun 2018, KLB diare di DKI Jakarta sebanyak 124 kasus yang tersebar di beberapa Kecamatan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan menganalisis secara statistik faktor lingkungan, permukiman kumuh dan bantaran sungai, kepadatan penduduk dengan kasus KLB diare di Provinsi DKI Jakarta Tahun 2018. Desain penelitian yang digunakan yakni studi ekologi dengan menggunakan data sekunder yang berasal dari data Potensi Desa Tahun 2018 dan data Kependudukan yang berasal dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi DKI Jakarta dan menampilkan hasil dengan analisis spasial, meliputi variabel-variabel kasus KLB diare, pembuangan sampah, tempat pembuangan sampah sementara (TPS), jamban keluarga, tempat pembuangan akhir tinja, pembuangan limbah cair, sumber air bersih, sumber air minum, permukiman kumuh, permukiman bantaran sungai, dan kepadatan penduduk. Hasil penelitian ini ditemukan hubungan signifikan antara permukiman kumuh dengan kasus KLB diare tahun 2018 di DKI Jakarta. Secara spasial mengindikasikan adanya hubungan antara keberadaan TPS, sumber air minum, permukiman kumuh, permukiman bantaran sungai dan kepadatan penduduk dengan kejadian KLB diare. Kesimpulan dari penelitian ini yakni kondisi sanitasi secara umum di DKI Jakarta memiliki kondisi yang lebih baik dari angka nasional, namun tingkat kepadatan peduduk di DKI Jakarta melebihi tingkat kepadatan nasional. Daerah tingkat kerawanan terjadi KLB diare yang tinggi terdapat pada 5 kecamatan. Upaya pencegahan peningkatan jumlah kasus KLB diare yang memiliki hubungan dengan sanitasi lingkungan sebaiknya dilakukan kerjasama dengan lintas sektor guna memenuhi cakupan sarana sumber air minum, pengelolaan tinja, pengelolaan limbah cair, relokasi permukiman, dan persebaran penduduk. Kata kunci: KLB diare, sanitasi, permukiman kumuh, kepadatan penduduk In 2018, outbreaks of diarrhea in DKI Jakarta were 124 cases spread across several districts. This research aims to provide an overview and statistically analyze environmental factors, slums and riverbanks, population density with the case of diarrhea outbreaks in DKI Jakarta in 2018. The design of the study uses an ecological study using secondary data from Potensi Desa 2018 data and Population data and presented the result with spatial analysis, including case variables Outbreaks of diarrhea, waste management, temporary landfills (TPS), family latrines, fecal landfills, disposal waste water, clean water, drinking water, slums, riverbank settlements, and population density. The results from this research found a significant association between slums and diarrhea outbreaks in 2018 in DKI Jakarta. Spatially indicate a relationship between the existence of temporary landfills, drinking water sources, slums, riverbank settlements and population density with the occurrence of diarrhea outbreaks. The conclusion from this research is that sanitation conditions in DKI Jakarta have better conditions than the national rate, but the population density in DKI Jakarta exceeds the national density level. Areas with high levels of vulnerability occur outbreaks of diarrhea that are high in 5 districts. To prevent the increasing number of cases of diarrhea outbreaks associated with environmental sanitation should be cooperation across the sector to meet the scope of drinking water, family latrines, disposal wastewater, settlement relocation, and population distribution. Keywords: diarrhea outbreak, sanitation, slums, population density
Read More
S-10499
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Suryati Ria; Pembimbing: Sumengen Sutomo; Penguji: I Made Djaja, Laila Fitria, Boyke S. Priyono, Evi Nuryana
T-2405
Depok : FKM UI, 2006
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rizky Indriyani; Pembimbing: I Made Djaja; Penguji: Renti Mahkota, Endah Kusumawardhani
Abstrak: Kasus diare di Kabupaten Pandeglang masih cukup tinggi terutama diwilayah kerja Puskesmas Cibaliung, Labuan, dan Pagelaran dimana setengahnyaterjadi pada balita. Kasus diare pada tahun 2012 di Puskesmas Cibaliung, Labuan,dan Pagelaran masing-masing yaitu 244, 1.440, dan 686. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kontaminasi Escherichia coli dalam air minum dan faktor sanitasi lingkungan dengan kejadiandiare akut pada balita di wilayah kerja Puskesmas Cibaliung, Labuan, dan Pagelaran Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten Tahun 2013. Disain penelitian yang digunakan adalah case control. Pengumpulan data dilakukan melaluiwawancara langsung mengenai faktor risiko lingkungan dengan menggunakan kuesioner serta pengambilan sampel air minum dan usap alat minum balita.Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan antara kontaminasi Escherichia coli dalam air minum dan faktor sanitasi lingkungan dengan kejadian diare akut pada balita. Variabel yang memiliki hubungan dengandiare akut pada balita adalah status gizi, pengetahuan ibu/pengasuh, serta hygienesanitasi makanan dan minuman. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian diare akut pada balita adalah pengetahuan ibu/pengasuh sertahygiene sanitasi makanan dan minuman. Kata kunci: Escherichia coli, faktor sanitasi lingkungan, diare akut, balita
Cases of diarrhea in Pandeglang district is still high especially in Regionof Puskesmas Cibaliung, Labuan, and Pagelaran which is half of the caseshappened to underfive years children. Cases of diarrhea (2012) in PuskesmasCibaliung, Labuan, and Pagelaran are 244, 1.440, and 686.This study aims to analyze association between contamination ofEscherichia coli in drinking water and factor of environmental sanitation withunderfive years children acute diarrhea in region of Puskesmas Cibaliung,Labuan, and Pagelaran, Regency of Pandeglang Province of Banten in 2013. Thisstudy used case control design. The information collected by interview aboutenvironmental risk factor and laboratorium analyze of drinking water sample andtumbler swab.Conclusion of this study is contamination of Escherichia coli in drinkingwater and factor of environmental sanitation have not association with underfiveyears children acute diarrhea. Whereas nutrition, knowledge of mother, andhygiene sanitation of food and water have association with underfive yearschildren acute diarrhea. Main risk factor which causes underfive years childrenacute diarrhea are knowledge of mother and hygiene sanitation of food and water.Keyword: Escherichia coli, factor of environmental sanitation, acute diarrhea,underfive years children
Read More
S-8069
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reza Ginanjar; Pembimbing: Rachmadi Purwana; Penguji: Laila Fitria, Bety Setyorini
S-5473
Depok : FKM-UI, 2008
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfitra Firizkia Luthfiana Dewi; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Dian Ayubi, Arie Fernando
Abstrak:
Perilaku kesehatan merupakan aspek penting dalam upaya pemeliharaan kesehatan rumah. Dalam teori Health Belief Model, faktor pendorong perilaku kesehatan seseorang yang berasal dari faktor pengubah yakni status sosial ekonomi dan pengetahuan menjadi penting untuk diteliti khususnya pada kondisi penghuni rumah susun. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan antara status sosial ekonomi dan pengetahuan kesehatan lingkungan dengan perilaku ibu rumah tangga dalam pemeliharaan rumah sehat di Rusunawa Jatinegara Barat. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional dengan pengambilan data primer melalui wawancara kepada ibu rumah tangga pada bulan Mei hingga Juni tahun 2023. Sebanyak 137 ibu rumah tangga terpilih secara simple random sampling. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan pada variabel tingkat pendidikan ibu rumah tangga (OR= 2,883; 95% CI= 1,339−6,209), tingkat pendidikan kepala keluarga (OR= 3,856; 95% CI= 1,711−8,690), dan pengetahuan kesehatan lingkungan ibu rumah tangga (OR= 2,687; 95% CI= 1,304−5,294) dengan perilaku ibu rumah tangga. Sedangkan pada analisis multivariat, variabel tingkat pendidikan kepala keluarga (OR= 3,390; 95% CI= 1,478−7,776) dan pengetahuan kesehatan lingkungan ibu rumah tangga (OR= 2,253; 95% CI= 1,088−4,666) merupakan faktor-faktor dominan memengaruhi perilaku ibu rumah tangga dalam pemeliharaan rumah sehat di Rusunawa Jatinegara Barat. Maka dari itu, Unit Pengelola Rumah Susun Jatinegara Barat diharapkan dapat mengadakan penyuluhan terkait pengetahuan kesehatan di rumah susun guna meningkatkan pengetahuan ibu rumah tangga dalam pemeliharaan rumah sehat di Rusunawa Jatinegara Barat.

Health behavior is an important aspect in efforts to maintain home health. In the theory of the Health Belief Model, the driving factors for a person's health behavior come from modifying factors, namely socioeconomic status and knowledge, which are important to study, especially in the conditions of apartment dwellers. The purpose of this study was to analyze the relationship between socioeconomic status and knowledge of environmental health with the behavior of housewives in maintaining healthy homes in Rusunawa Jatinegara Barat. This study used a cross-sectional study with primary data collection through interviews with housewives from May to June 2023. A total of 137 housewives were selected by simple random sampling. The results of the bivariate analysis showed that there was a significant relationship between the education level of housewives (OR= 2.883; 95% CI=1.339−6.209), the education level of the head of the family (OR= 3.856; 95% CI=1.711−8.690), and environmental health knowledge housewives (OR= 2.687; 95% CI=1.304−5.294) with housewife behavior. Meanwhile, in the multivariate analysis, the variable level of education of the head of the family (OR= 3,390; 95% CI= 1,478−7,776) and knowledge of environmental health of housewives (OR= 2,253; 95% CI= 1,088−4,666) were the dominant factors influencing the behavior of housewives in maintaining healthy homes in Rusunawa Jatinegara Barat. Therefore, the Rusunawa Jatinegara Barat Management Unit is expected to be able to conduct counseling related to health knowledge in flats to increase the knowledge of housewives in maintaining healthy homes in Rusunawa Jatinegara Barat.
Read More
S-11407
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Jajang Rudi Suwardi; Pembimbing: Zakianis; Penguji: Budi Hartono, Sukandar
S-9439
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive